(Minghui.org) Saya ingin berbagi beberapa pengalaman saya ketika berbicara kepada orang-orang tentang Falun Dafa dan penganiayaan.
Sebelum pandemi COVID, saya pergi ke pasar dan berbicara dengan orang-orang tentang Falun Dafa. Saya bertemu dengan seorang pria berusia 60-an dan bertanya apakah ia pernah mendengar tentang Falun Dafa. Saya menjelaskan, “Falun Dafa mengajarkan orang untuk mengutamakan akhlak, berbaik hati. Latihan ini mempunyai efek luar biasa dalam mengobati penyakit, jadi secara alami sekitar 100 juta orang telah berlatihnya. Jiang Zemin [mantan kepala Partai Komunis Tiongkok (PKT)] iri pada Guru Li, dan melancarkan penganiayaan. Ia juga berada di balik Rekayasa Bakar Diri di Lapangan Tiananmen.” Saya menjelaskan perbedaan dalam insiden yang ditayangkan di TV dan kemudian berbicara tentang “Batu Karakter Tersembunyi“ di Provinsi Guizhou. Pria itu mundur dari organisasi PKT dan mengambil beberapa pamflet klarifikasi fakta.
Ketika melihatnya di pasar setelah pandemi, ia mengatakan bahwa ia telah membantu kepala desa mundur dari Partai. Saya ikut senang karena ia telah melakukan perbuatan baik.
Praktisi Adalah Orang Baik yang Memberitahu Fakta
Saya bercerita kepada seorang pria tentang Dafa di pasar, dan ia berkata, “Orang-orang anda sudah berbicara kepada saya dan saya sudah mundur dari Partai.” Saya berbagi lebih banyak detail dengannya dan memberinya sebuah flash drive USB yang berisi informasi tentang Falun Dafa.
Saya bertemu dengannya beberapa saat kemudian. Ia mengacungkan jempol dan berkata dengan gembira, “Semua yang anda katakan itu benar.” Saya mengingatkannya bahwa apa yang dikatakan praktisi berdasarkan pada fakta. Saya juga ikut merasa gembira.
Sebelum pandemi, saya pernah berbicara dengan seseorang di pasar. Seorang pria tua berjalan lewat dan berkata, “Praktisi Falun Dafa adalah orang baik. Mereka akan mendapat pujian di masa mendatang.”
Saya menyadari saya pernah berbicara kepadanya sebelumnya, dan itulah kata-katanya yang tulus.
Istri Saya Akhirnya Melihat Kebaikan Seorang Praktisi
Ketika saya mulai berlatih Falun Dafa, istri saya tidak mengerti mengapa saya ingin berlatih. Setelah saya dibawa ke kamp kerja paksa, dijatuhi hukuman, dan dipenjara, ia mengancam akan menceraikan saya. Kesehatan orang tua istri saya menurun karena mereka semakin tua dan tidak bisa mengurus diri sendiri.
Istri saya mempunyai saudara laki-laki dan perempuan. Saudara laki-lakinya bercerai dan saudara perempuannya tinggal di tempat lain, jadi istri saya pindah ke rumah orang tuanya, tinggal bersama mereka dan mengurus mereka. Saya membawakan mereka bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari, dan membantu mereka semampu saya.
Setelah kedua orang tuanya meninggal, istri saya pindah kembali ke rumah. Saya perhatikan ia tidak menunjukkan sikap kecewa lagi. Ia bahkan mengatakan kepada saya, “Kamu bisa melakukan urusanmu sendiri [maksudnya klarifikasi fakta yang saya lakukan] setelah kamu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.”
Saudara laki-lakinya dan saudara perempuannya tidak membantunya mengurus orang tua mereka. Namun, suaminya, seorang praktisi, membantunya tanpa mengeluh. Istri saya melihat kebaikan seorang praktisi dan merasakan Falun Dafa mengagumkan.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2024 Minghui.org