(Minghui.org) Saya telah berlatih Falun Dafa selama hampir 30 tahun. Melihat kembali perjalanan kultivasi saya, setiap langkah telah diperkuat oleh Guru Li. Saya mampu melangkah maju, membuktikan kebenaran Fa, dan membantu Guru menyelamatkan makhluk hidup. Semakin saya berkultivasi, semakin saya merasa beruntung, karena Guru kita agung dan penuh belas kasih. Saya ingin berbagi pengalaman tentang bagaimana cara mengatasi kesengsaraan penyakit berat.
Ketika saya bangun untuk melakukan latihan pada pagi hari di bulan Februari 2024 saat Festival Lampion, tangan kanan saya tiba-tiba terasa kram. Saat melakukan latihan berdiri, kaki saya gemetar, dan saya tidak dapat berdiri dengan stabil. Tubuh saya condong ke depan tanpa kendali, dan lengan kanan saya terasa lemah dan sakit. Saya bertanya-tanya apa yang sedang terjadi, tetapi tidak terlalu memperhatikannya. Setelah sarapan, saya bertanya kepada putri saya, “Hari ini adalah Festival Lampion, bagaimana kalau kita makan pangsit untuk makan siang?”
Dia menjawab, “Lakukan saja tugas Ibu! [mengacu pada kegiatan klarifikasi fakta yang saya lakukan]. Saya tidak akan bekerja hari ini.” Jadi, saya bersepeda ke sebuah desa untuk memberi tahu orang-orang tentang Dafa. Saat saya berbicara dengan empat orang dan menuliskan nama mereka yang mengundurkan diri dari PKT (Partai Komunis Tiongkok), tangan saya tidak bisa diajak bekerja sama. Tulisan saya menjadi tidak rapi dan kacau.
Saat mengendarai sepeda, saya merasa tidak stabil. Saya mulai panik, bertanya-tanya apa yang terjadi, dan memutuskan untuk pulang. Saya tiba di rumah pukul 11.00 pagi. Putri saya dan keluarganya sedang membuat pangsit. Saya mencoba membantu tetapi tangan saya tidak berfungsi dengan baik. Tetapi saya tidak memberi tahu mereka tentang hal itu. Setelah makan siang, mereka kembali ke rumah. Pikiran pertama saya adalah bahwa saya sedang mengalami penghapusan karma, jadi saya tidak terlalu memperhatikannya. Saya pergi ke kelompok belajar Fa di sore hari.
Ketika melakukan latihan keesokan paginya, kaki saya gemetar tak terkendali, tubuh saya condong ke depan lagi, dan lengan kanan saya tidak berfungsi dengan baik, persis seperti hari sebelumnya. Saya tahu bahwa saya tidak boleh menganggapnya sebagai penyakit. Saya berkomunikasi dengan setiap bagian tubuh saya: “Saya seorang kultivator Dafa, kita adalah satu kesatuan. Mari kita kerahkan kekuatan bersama. Kaki, jangan gemetar, lengan, angkat dengan benar dan jangan bergerak maju mundur. Lengan dan kaki, kalian semua adalah bagian dari tubuh saya. Dengarkan perintah saya, berdirilah teguh dan jadilah kuat. Guru ada tepat di depan saya, tersenyum dan memperhatikan kita. Jadilah seorang kultivator Dafa sejati!” Saya melakukan latihan selama satu setengah jam, sambil berkomunikasi dengan tubuh saya sepanjang waktu.
Hari kedua setelah Festival Lampion adalah hari pertama sekolah setelah libur Tahun Baru Imlek untuk sekolah dasar. Saya harus mengantar anak kedua putri saya ke sekolah. Setiap hari, menantu laki-laki saya akan mengantar anak itu ke tempat saya, kemudian saya akan mengendarai sepeda untuk mengantar cucu saya ke sekolah. Sekolah itu dekat dengan rumah saya, hanya enam atau tujuh menit naik sepeda. Hari itu, saya berkata kepada menantu laki-laki saya, “Bisakah kamu mengantar anak itu ke sekolah hari ini? Kaki saya kram.” Dia bertanya mengapa kaki saya kram dan ingin membawa saya ke rumah sakit. Saya menjawab, “Kamu tahu saya seorang kultivator Dafa, ada Guru yang mengawasi saya. Ini bukan penyakit. Saya hanya perlu mencari tahu apa yang tidak saya lakukan dengan baik.” Dia bertanya lagi mengapa saya tidak pergi ke rumah sakit. Saya mengatakan kepadanya bahwa tidak masalah, tidak perlu memberi tahu siapa pun, pergilah bekerja.
Saya menenangkan diri dan mencari penyebab mengapa kaki saya tidak dapat berfungsi dengan baik. Rasanya seperti diikat dengan tali. Saya bertanya pada diri sendiri, “Mengapa ini terjadi? Pasti ada sesuatu yang tidak saya lakukan dengan baik. Di mana kesalahan saya? Pasti ada kelalaian dalam kultivasi saya.” Saya berulang kali mempertanyakan diri sendiri. Mengikuti ajaran Guru, saya mencari ke dalam dan menemukan keterikatan untuk pamer, iri hati, mentalitas bersaing, kesombongan, keinginan, pembenaran diri, ketidaksabaran, dan keterikatan untuk mencari keuntungan duniawi yang kecil.
Saya terkejut dengan tumpukan keterikatan yang saya temukan. Bagaimana saya bisa meningkat dengan semua keterikatan ini? Saya hanya berfokus pada kultivasi tingkat permukaan tanpa benar-benar mengultivasi hati saya. Saya berkata kepada Guru, “Guru, saya salah. Jika ini adalah ujian yang Guru atur, saya akan menerimanya. Sebagai seorang kultivator, saya tidak memiliki penyakit. Jika ini diatur oleh kekuatan lama yang mencoba mengendalikan saya dan membuat saya panik, saya tidak akan mengakui pengaturan mereka. Saya adalah pengikut Dafa, dan Guru yang memutuskan untuk saya!”
Selama tiga hari berturut-turut, saya belajar Fa dan mencari ke dalam diri sendiri, tetapi kaki saya tidak membaik, dan saya bahkan tidak bisa turun tangga. Shimin, seorang rekan praktisi datang ke rumah saya dan terkejut melihat saya dalam keadaan seperti itu. Dengan berlinang air mata, dia membahas kultivasi dengan saya berdasarkan prinsip-prinsip Fa dan menyemangati saya, “Anda harus percaya dengan teguh pada Dafa dan Guru. Anda pasti bisa mengatasi kesengsaraan ini!” Saya meyakinkannya bahwa saya tidak akan pernah mencoreng Dafa atau mengecewakan Guru. Saya memintanya untuk tidak memberi tahu praktisi lain karena semua orang sibuk, dan saya tidak ingin membebani mereka. Saya bertekad untuk lulus ujian ini!
Saya katakan kepadanya bahwa beberapa hari sebelumnya, Guru telah memberi pencerahan kepada saya dalam sebuah mimpi. Dalam mimpi itu, ada sebuah gunung besar di depan saya. Saya bertanya-tanya bagaimana cara melewatinya. Saya berpikir untuk mengambil jalan berkelok ke kanan. Saya kemudian mengulurkan tangan dan meraih seutas tali. Dengan sekuat tenaga, saya memanjat dari bawah, berpikir bahwa tali itu sungguh kuat. Ketika saya terbangun, saya menyadari bahwa Guru telah memberi pencerahan kepada saya sebelumnya, tetapi saya tidak memahaminya.
Saya memberi tahu Guru bahwa saya yakin bisa lulus ujian ini. Shimin menyemangati saya dengan berkata, “Percayalah pada Dafa, percayalah pada Guru, dan pertahankan pikiran lurus!” Dia bahkan membantu saya membuang sampah saat dia pergi. Saya sangat menghargai kebaikannya.
Pada hari kelima, Feng, seorang rekan praktisi mengetahuinya dan datang membantu saya. Kami bertukar pengalaman, memancarkan pikiran lurus, dan belajar Fa bersama. Saya menceritakan kepadanya tentang mimpi lain yang saya alami malam sebelumnya. Setan nafsu berahi mengejar saya melalui hutan ke kamar seseorang. Saya memberi tahu penghuni kamar itu agar tidak membukakan pintu bagi siapa pun, tetapi setan itu tiba-tiba masuk dan menyemprotkan kotoran ke seluruh tubuh saya. Saya kemudian berteriak, dan setan itu lari.
Ketika saya terbangun, saya sangat marah. Saya menyeka diri dengan handuk dan berlutut untuk meminta bantuan Guru. Saya memohon kepada Guru untuk melenyapkan iblis itu, membawanya pergi jauh, mengubahnya menjadi air, mengisi lubang yang ditinggalkannya, dan tidak pernah membiarkannya menyakiti siapa pun lagi. Saya menggertakkan gigi dengan kebencian, yang mencerminkan budaya PKT yang saya miliki, kebencian saya yang mendalam. Feng berkata mimpi itu adalah tentang melenyapkan budaya PKT dalam diri saya. Dia membawakan saya sebuah drive USB yang berisi video-video seperti Sembilan Komentar tentang Partai Komunis, dan Mencerai-beraikan Budaya Partai Komunis.
Saya lahir pada tahun 1949 dan tumbuh dalam lingkungan Partai Komunis, yang penuh dengan kecurigaan, kebencian, persaingan, dan kesombongan. Seluruh diri saya dipenuhi dengan budaya PKT, dan saya bahkan tidak menyadarinya. Itu menakutkan. Bagaimana saya bisa kembali ke rumah sejati saya bersama Guru, dengan dipenuhi begitu banyak kotoran? Saya menerima nasihat praktisi dan berulang kali menonton dan mendengarkan Sembilan Komentar. Saya pernah menontonnya sebelumnya, tetapi saya tidak benar-benar memperhatikannya.
Pada hari keenam, putri saya mengatakan bahwa dia akan belajar di ibu kota provinsi selama 20 hari dan bertanya apakah saya ingin ikut dengannya. Saya menjawab, “Kamu saja. Tidak perlu menelepon Ibu saat kamu di sana, saya akan baik-baik saja. Saya adalah pengikut Dafa. Selain itu, Guru mengawasi saya, dan praktisi lain dapat membantu.” Saya pikir seluruh pengaturan ini adalah untuk membuat saya tenang dan belajar Fa, untuk mencari ke dalam.
Feng datang menemui saya setiap tiga hari, membawa bahan makanan, makanan panggang, dan perlengkapan lainnya. Praktisi lain dari kelompok belajar Fa kami juga mengunjungi saya secara teratur untuk belajar Fa bersama saya. Lin, seorang rekan praktisi menghabiskan lebih dari satu jam setiap hari untuk memancarkan pikiran lurus bersama saya, diikuti dengan berbagi pengalaman dan diskusi. Kami kemudian belajar Fa bersama di sore hari.
Selama lima hari berturut-turut, kaki saya berangsur-angsur menjadi lebih stabil saat melakukan latihan. Selama memancarkan pikiran lurus, tangan saya juga berhenti gemetar, dan saya dapat mengendalikannya dengan lebih baik. Hari demi hari, saya merasa lebih baik, secara fisik maupun spiritual. Saya tetap bersemangat, mempelajari dua ceramah Zhuan Falun setiap hari, melakukan latihan selama tiga jam, dan mempelajari ajaran Fa Guru di malam hari. Selama waktu makan, saya mendengarkan rekaman Mencerai-beraikan Budaya Partai Komunis.
Ketika mempelajari Zhuan Falun, bagian ini menyentuh saya dengan sangat dalam: “Xiulian sejati harus Xiulian pada hati anda ini – disebut Xiu Xinxing.” (Ceramah 1, Zhuan Falun). Tiba-tiba saya memperoleh pemahaman baru tentang kalimat ini. Saya tahu saya harus mengultivasi hati saya. Meskipun berlatih Dafa selama bertahun-tahun dan telah menghafal Zhuan Falun tujuh kali, itu belum menembus hati saya. Air mata kegembiraan mengalir di wajah saya, dan saya membungkuk kepada Guru, berkata, “Terima kasih, Guru, atas pencerahan ini. Saya sangat malu telah membuat Guru khawatir.”
Setiap pagi, Lin menemani saya memancarkan pikiran lurus dan, pada sore hari, kami belajar Fa. Pada hari kesepuluh, setelah selesai belajar Fa, dia menyemangati saya untuk turun ke bawah. Apartemen saya berada di lantai tiga, dan saya menerima tantangan itu. Dengan perlahan, menggunakan pegangan tangga, saya menuruni tangga ke lantai dasar. Kaki saya terasa jauh lebih baik, dan dia senang melihatnya. Saya kemudian berjalan mengelilingi halaman sebanyak dua kali.
Pada pagi hari kesebelas, setelah memancarkan pikiran lurus bersama Lin pada pukul 10 pagi, kami turun bersama-sama. Saya mendorong sepeda dan keluar ke jalan. Saya tidak bisa naik sepeda, jadi saya berjalan 50 hingga 60 langkah, lalu berhenti untuk beristirahat. Saya berada di luar selama lebih dari setengah jam, membagikan lima set materi klarifikasi fakta, dan sangat bahagia. Guru mengawasi dan menyadarkan saya. Setiap kali saya tidak dapat terbangun pada tingkat tertentu, itu karena saya memiliki setumpuk keterikatan yang tidak dapat saya lepaskan.
Saya pikir saya telah melakukan tiga hal dengan baik, belajar Fa setiap hari, memancarkan pikiran lurus tujuh atau delapan kali sehari, dan mendistribusikan materi klarifikasi fakta dengan tekun. Akan tetapi, saya merasa puas diri dan merasa senang saat dipuji. Saya memandang rendah orang lain, bergosip di belakang mereka tanpa kendali, dan masih terbenam dalam budaya PKT. Bagaimana saya bisa pulang bersama Guru seperti ini?
Kami memancarkan pikiran lurus, mencari ke dalam diri, dan belajar Fa setiap hari selama dua minggu. Setelah memancarkan pikiran lurus di pagi hari, saya akan keluar untuk membagikan materi klarifikasi fakta. Akan tetapi, saya tidak dapat mengendarai sepeda karena kaki saya sakit. Saya harus mendorong sepeda dan terkadang berhenti untuk beristirahat setiap lima atau enam langkah. Kaki saya terasa berat dan tidak nyaman, jadi saya berulang kali memohon kekuatan dari Guru.
Saya mengertakkan gigi dan bertahan, karena semangat saya tetap kuat. Saya melatih kaki saya dengan berlatih naik dan turun sepeda setiap hari, tetapi kaki saya masih gemetar. Pada sore hari ke-20, setelah menyelesaikan satu ceramah Fa, saya turun ke bawah dan mencoba mengendarai sepeda. Dengan usaha keras, saya berhasil menaiki sepeda. Dengan bantuan Guru, saya bersepeda selama setengah jam.
Pada hari ke-21, saya bersepeda ke tempat berkumpul. Pada hari ke -22, kepercayaan diri saya semakin kuat. Disemangati oleh praktisi lain, saya sangat percaya pada Dafa dan Guru. Saya memohon kekuatan Guru saat keluar, dan bersepeda untuk mengklarifikasi fakta. Saya membantu delapan orang mundur dari PKT dan membagikan enam amulet Dafa pagi itu.
Sekarang saya sudah kembali normal dan bisa pergi jauh untuk mengklarifikasi fakta. Saya berterima kasih kepada Guru dan saya berterima kasih kepada para praktisi yang telah membantu saya.
Karena keterbatasan pendidikan dan tingkat kultivasi saya, saya tidak dapat sepenuhnya mengungkapkan rasa terima kasih saya yang sebenarnya. Saya hanya ingin memberi tahu para praktisi bahwa, selama kita percaya dengan teguh pada Dafa dan Guru, tidak ada kesulitan yang dapat menghentikan kita. Kultivasi Dafa sungguh khidmat dan ajaib!
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2024 Minghui.org