(Minghui.org) Apa yang benar-benar dapat dicapai seseorang dalam perjalanan hidupnya? Banyak yang merenungkan pertanyaan ini. Bagi Qiu Tianxi, yang mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1996 di usia 40 tahun, ia mengingat kehidupan yang penuh rasa syukur.

Qiu berkata, “Pada usia saya, banyak orang mengeluh bahwa mereka telah bekerja keras sepanjang hidup mereka untuk mengejar ketenaran dan kekayaan, dan berakhir tanpa apa pun ketika mereka meninggal. Meskipun saya tidak kaya, saya memiliki apa yang hanya bisa diimpikan banyak orang.”

Qiu lahir dalam keluarga petani di Kecamatan Xinshe, Taichung. Ia adalah anak bungsu dalam keluarga tersebut. Ia memiliki dua saudara perempuan dan lima saudara laki-laki. Orang tua dan saudara kandungnya sering kali sibuk dengan pekerjaan pertanian, dan Tianxi muda tidak pernah membuat mereka khawatir. Ia selalu bangun pagi untuk sekolah dan mengerjakan pekerjaan rumahnya sendiri.

Ibu Qiu meninggal saat ia masih duduk di tahun kedua sekolah menengah pertama. Saat itu ia pindah untuk tinggal bersama kakak laki-lakinya. Lebih dari sepuluh tahun kemudian, ia lulus dari Universitas Normal Changhua (dulunya Institut Pendidikan Changhua) dan bekerja sebagai kepala Departemen Pengajaran dan Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Pertanian dan Industri Taichung Wufeng.

Menemukan Falun Gong

Departemen Pengajaran dan Pembelajaran dianggap sebagai departemen terbesar di sekolah tersebut. Departemen ini juga terkenal sebagai departemen yang paling sibuk dan paling tidak penting. Penjadwalan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan dan minat setiap guru merupakan mimpi buruk bagi Qiu.

Qiu menjelaskan, “Pada awalnya, komputer tidak tersedia untuk melakukan penjadwalan kelas dan semuanya dilakukan secara manual. Para guru akan datang kepada saya dan mengeluh ketika mereka tidak puas dengan jadwal mereka. Selain itu, saya juga harus membuat jadwal untuk guru pengganti, dan rencana untuk banyak kegiatan mengajar. Hal itu sangat membuat stres hingga saya menderita tukak lambung dan kehilangan banyak berat badan.”

Untuk menghilangkan stresnya, Qiu berlatih qigong selama bertahun-tahun. Dia berkata, “Saya suka membaca novel seni bela diri. Saya pikir berlatih qigong tidak hanya akan membuat saya sehat tetapi juga memenuhi keinginan saya untuk menekuni dunia seni bela diri.”

Pada akhir tahun 1996, Qiu menerima telepon dari Jian, seorang penggemar qigong. Orang ini dengan gembira mengatakan bahwa banyak orang di Tiongkok sekarang berlatih Falun Gong dan mereka dapat melakukannya bersama-sama di masa mendatang. Jian juga memberi Qiu sebuah buku Zhuan Falun, buku utama Falun Gong. Keinginan kuat untuk berkultivasi mendorongnya untuk segera membaca buku tersebut.

Kemudian, Jian bertanya kepada Qiu apakah dia ingin menghadiri konferensi berbagi pengalaman kultivasi yang akan diadakan di Beijing pada bulan Februari 1997. Qiu segera menerima undangan tersebut, berharap untuk bertemu dengan Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Gong. Saat itu dia bahkan belum belajar cara berlatih.

Memahami Makna Sejati dari Kultivasi

Dalam perjalanannya selama 10 hari ke Beijing, Qiu tidak bertemu dengan Guru Li. Namun, dia lebih memahami makna kultivasi. Ia mengakui, “Saat itu saya baru mulai belajar tentang Falun Gong. Saya pikir itu hanya latihan. Setelah konferensi, saya menyadari bahwa itu sama sekali berbeda dari apa yang saya kira.”

Qiu berpartisipasi dalam latihan pagi di Taman Ditan, Beijing.

Qiu menemukan bahwa setiap praktisi Dafa berlatih kultivasi dengan serius dan penuh rasa hormat. Mereka duduk tegak saat belajar Fa dan melakukan latihan. Mereka secara terbuka berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka mengikuti prinsip-prinsip Dafa Sejati-Baik-Sabar saat menghadapi konflik atau penghinaan di tempat kerja atau di rumah. Mereka juga membahas cara menghilangkan keterikatan dan konsep manusia.

Qiu mengenang, “Ruang konferensi dipenuhi oleh begitu banyak praktisi. Seorang praktisi dari Beijing didorong ke sudut ruangan oleh kerumunan. Dia tidak peduli sedikit pun dan terus tersenyum. Dia tidak mengeluh dan tetap ceria. Ini tampaknya hal kecil, tetapi itu mengajari saya bahwa segala sesuatu dalam hidup adalah tentang mengultivasi diri sendiri.”

Ketika Pola Pikir Membaik, Perubahan Besar Terjadi

Setelah menghadiri konferensi, Qiu selalu menempatkan dirinya pada posisi orang lain dalam hal penjadwalan kelas. Keadaan pikirannya dalam menghadapi pekerjaan yang sibuk berubah. Dia berkata, “Saya sering menerima panggilan telepon dari guru tepat setelah liburan panjang, yang meminta cuti sementara. Panggilan seperti itu menjadi masalah bagi saya karena saya harus mencari guru pengganti, yang sering menolak permintaan saya dengan alasan 'tidak ada waktu.'”

Qiu melanjutkan, “Sekarang setelah saya melepaskan keterikatan ini, saya menerima panggilan seperti itu dengan mudah. Saya meyakinkan guru bahwa akan ada pengganti yang menggantikan kelas. Ketika saya menjadwalkan kelas sekarang, saya mempertimbangkan kebutuhan mereka dan berusaha sebaik mungkin untuk membantu mereka.”

Perubahan sikapnya terhadap pekerjaan tidak hanya memperbaiki lingkungan kerja, tetapi secara tak terduga, juga membantunya memulihkan kesehatannya. Ia bercerita, “Karena tukak lambung, saya tidak minum kopi atau teh kental. Saya juga tidak makan nanas. Suatu kali, saya tidak sengaja minum kopi dan makan nanas, dan saya tidak mengalami masalah apa pun. Baru saat itulah saya menyadari bahwa penyakit yang saya derita selama bertahun-tahun telah hilang.”

Bertemu Guru di Ceramah Fa Taiwan

Pada 16 November 1997, Guru Li memberikan ceramah Fa kepada publik di Taipei. Karena banyak orang tidak dapat menghadiri ceramah tersebut, Guru setuju untuk mengadakan ceramah lainnya di Taichung. Karena keterbatasan waktu, sangat sulit untuk menemukan lokasi untuk ceramah. Beruntung, Qui berhasil mendapatkan persetujuan dari kepala sekolah dan sekolahnya menjadi tempat ceramah.

Qiu mengungkapkan, “Saya tidak berkesempatan bertemu Guru di Beijing, tetapi kali ini keinginan saya akhirnya terpenuhi. Guru tiba di auditorium tepat waktu. Beliau tinggi dan baik hati. Beliau tersenyum kepada orang-orang dan mengangguk ketika menjawab pertanyaan apa pun yang mereka ajukan. Beliau sangat ramah dan sopan, sama sekali berbeda dari guru qigong lain yang sering kali sombong.”

Ceramah di Taichung berlangsung selama enam jam, dan Guru hanya beristirahat satu kali selama seluruh ceramah. Banyak orang mengelilinginya setelah ceramah. Beberapa orang memiliki pertanyaan dan beberapa ingin berjabat tangan dengan Guru. Qiu merasa kagum. “Guru telah berceramah selama berjam-jam,” kenangnya. “Beliau seharusnya beristirahat. Tetapi, beliau menjawab pertanyaan dengan sabar dan berjabat tangan dengan sukarela.”

Guru Li makan malam dengan staf praktisi setelah ceramah selesai. Baru di meja makan Qiu menyadari niat baik Guru dalam mengajarkan Fa. Qiu mengenang, “Setelah makan, Guru berinisiatif untuk berjabat tangan dengan semua orang yang hadir. Bahkan setelah bertahun-tahun, saya masih ingat betapa lembutnya tangan Guru.”

Banyak orang tahu bahwa kesempatan ini adalah pengalaman sekali seumur hidup. Mereka meminta kerabat dan teman mereka untuk menghadiri ceramah. Setelah ceramah, banyak dari mereka menjadi praktisi, termasuk istri Qiu dan kakak laki-lakinya.

Qiu dan istrinya di Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi 2024 di Taiwan

Qiu dengan rendah hati menyimpulkan, “Falun Dafa adalah lurus, dan dapat mengubah hidup orang. Saya sendiri belum mengalami keajaiban Dafa dalam 28 tahun terakhir berkultivasi. Namun, keajaiban memang telah terjadi pada banyak orang dan hidup mereka telah berubah selamanya sebagai hasil dari pengalaman mereka. Beberapa orang membuktikan kesehatan mereka membaik setelah mereka mulai berlatih Falun Gong. Seorang Pasangan melaporkan bahwa ketika hubungan mereka membaik, keluarga mereka menjadi lebih harmonis.”

Qiu mengungkapkan rasa terima kasihnya yang tulus kepada Guru Li: “Saya sangat berterima kasih kepada Guru karena telah memberi saya jalur kultivasi ini, membantu saya menjadi orang yang lebih baik, dan membimbing saya dalam memahami makna hidup yang sebenarnya. Saya akan membantu lebih banyak orang mengetahui tentang Dafa yang sangat berharga ini!”