(Minghui.org) Saya telah berlatih Falun Dafa selama 27 tahun. Saya tahu betapa berharganya Dafa dan betapa sulitnya bagi orang untuk memperoleh Fa. Saya sangat menghargai Dafa dan sangat percaya kepada Guru, tidak peduli kesulitan apa pun yang saya hadapi, bahkan di pusat pencucian otak yang brutal. Saya mengingat ajaran Guru dan melakukan tiga hal dengan baik, dalam cuaca hujan atau cerah, panas atau dingin.
Misi praktisi Falun Dafa adalah menyelamatkan makhluk hidup. Saya pergi mengklarifikasi fakta kepada orang-orang lebih dari 300 hari dalam setahun. Misi saya adalah menyelamatkan makhluk hidup dan memenuhi janji saya. Selama proses tersebut, saya telah meningkatkan sarana transportasi saya dari sepeda menjadi skuter, sepeda motor, dan akhirnya mobil.
Kami pergi membagikan pamflet dari rumah ke rumah, tanpa mengabaikan satu orang pun. Sering kali kami mengklarifikasi fakta secara langsung. Kebanyakan orang menerima pesan kami, tetapi ada yang berkata, “Beri saya uang dan saya akan membaca pamfletnya.”
Suatu hari saya memberikan selebaran kepada seorang pekerja pinggir jalan. Ia berkata sambil tersenyum bahwa ia akan menerimanya jika saya memberinya 200 yuan (sekitar Rp 450.000,00). Saya tersenyum dan berkata, “Anda lihat ada begitu banyak bencana. Banjir besar di selatan telah melukai begitu banyak orang. Orang-orang juga meninggal mendadak karena penyakit. Apakah anda pikir 200 yuan dapat menyelamatkan hidup anda? Selebaran ini akan memberi tahu anda bagaimana cara diberkati oleh Tuhan ketika bencana datang.” Saya kemudian menjelaskan fakta lebih lanjut kepadanya. Ia mengerti dan setuju untuk mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi afiliasinya. Saya telah bertemu banyak orang seperti itu.
Suatu hari saya pergi ke pasar dan melihat beberapa pria tua merokok dan mengobrol. Saya menyapa mereka dan bertanya, “Apakah kalian ingin diberkati?” Mereka saling memandang dan salah satu dari mereka berkata, “Diberkati? Tentu saja kami menginginkannya.” Saya mengeluarkan pamflet dari tas saya dan memberikan masing-masing selembar. Salah satu pria itu tiba-tiba melompat ke arah saya, mencengkeram lengan saya, dan memukulnya dengan keras dengan tinjunya. Pria-pria lainnya menghentikannya dan memintanya untuk tidak memukul saya. Dia melonggarkan cengkeramannya dan menangis, menutupi wajahnya dengan tangannya.
Ia berkata, “Istri saya terus-menerus diganggu oleh polisi dan ditangkap berkali-kali karena ia berlatih Falun Gong. Kami menjalani hidup yang menyedihkan karena pelecehan tersebut. Kemudian ia jatuh sakit lagi dan meninggal. Saya benci Falun Gong.”
Saya bertanya apakah istrinya menderita penyakit sebelum berlatih Falun Gong. Dia menjawab, “Ya, dia menderita penyakit serius. Dia sembuh dari penyakitnya setelah berlatih Falun Gong.” Saya bertanya apakah dia membenci Falun Gong saat itu. Dia tidak menjawab.
“Istri anda ditakut-takuti polisi sampai mati,” jawab saya. “Dia dianiaya sampai mati. Coba pikirkan, kalau polisi tidak menakut-nakutinya, dia tidak akan sakit lagi.” Pria lainnya mengangguk setuju, dan salah seorang berkata, “Dia benar. Kamu seharusnya tidak membenci Falun Gong.”
Saya menyingsingkan lengan baju dan melihat lengan saya memar. Orang-orang itu melihat lengan saya dan menoleh ke arah orang yang memukul saya. Dia tampak memahami sesuatu dan menatap saya dengan tatapan penuh penyesalan. Saya berkata, “Tidak apa-apa asalkan itu membuat anda merasa lebih baik.” Saya meminta mereka untuk melafalkan “Falun Dafa baik” berulang kali untuk menghilangkan kesedihan di hati mereka. Saya mendoakan mereka agar selalu sehat dan panjang umur.
Pada suatu kesempatan, saya menaruh tas saya di sepeda roda tiga dan menutupnya. Wanita di kios di dekat situ mengatakan bahwa saya mencuri dua umbi bawang putih darinya. Saya terkejut. Dia berkata, “Anda lihat, saya kehilangan dua umbi bawang putih.” Saya tidak marah, meskipun dia menghina saya. Saya berpikir dalam hati bahwa saya membawa sekantong materi klarifikasi fakta, jadi saya tidak boleh berdebat dengannya atau itu mungkin akan menimbulkan masalah. Saya berkata kepadanya dengan tenang, “Bisakah anda memberi tahu saya berapa harganya? Saya akan memberikan uangnya.” Dia tidak mengatakan apa pun dan berbalik kembali ke kiosnya. Saya kemudian pergi.
Ketika saya kembali, dia masih di sana. Saya menghampirinya dan berkata, “Saya berlatih Falun Gong. Falun Gong mengajarkan orang untuk menjadi baik. Bahkan jika anda memberikan semua barang anda kepada saya, saya tidak akan mengambilnya. Anda tidak mengalami kesulitan mencari nafkah. Saat ini ada begitu banyak bencana. Menjaga keselamatan adalah hal yang paling penting. Falun Gong adalah jalan yang bagus dari Aliran Buddha. Harap diingat ‘Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.’ Anda akan diberkati.” Saya mengklarifikasi fakta kepadanya lebih lanjut, dan dia setuju untuk mundur dari PKT.
Kita akan bertemu dengan berbagai macam orang ketika kita mengklarifikasi fakta. Tidak peduli bagaimana sikap mereka, kita harus memiliki belas kasih, dan menganggapnya sebagai ujian untuk melihat seberapa baik kita berkultivasi.
Di akhir zaman ini, ada banyak orang yang menyedihkan dan tidak masuk akal. Guru meminta kita untuk menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup. Kita harus berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan lebih banyak orang dan memenuhi sumpah prasejarah kita.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2025 Minghui.org