(Minghui.org) Pada tanggal 5 Juni 2024, Guru Li, pencipta Falun Dafa, menulis, 

“Bencana Fa yang muncul dari Tiongkok sejak tahun 1999, hingga hari ini, tidak pernah berhenti baik yang berada di Amerika Serikat maupun di seluruh dunia.” (“ Bencana Fa”)

Pemahaman saya adalah bahwa cobaan seperti itu adalah perang antara kebaikan dan kejahatan. Yaitu, itu adalah pertempuran antara pelurusan Fa dan kekuatan lama di alam semesta. Bagi umat manusia, itu menentukan apakah seseorang diselamatkan oleh Sang Pencipta, atau dihancurkan oleh iblis. Guru telah menjelaskan kepada kita dengan jelas bahwa di mana pun kita berada, cobaan “tidak pernah berhenti.” Sekarang setelah enam bulan berlalu, seberapa banyak kita telah tersadar, dan seberapa banyak upaya yang telah kita lakukan?

Dua perang dunia telah terjadi dalam siklus peradaban manusia ini. Dari awal hingga akhir setiap perang, pola pikir dan gaya hidup manusia berubah dari masa damai. Di garis depan, para jenderal dan prajurit menjalankan misi mereka dan menjalani ujian hidup dan mati, di garis belakang, orang-orang juga merasakan tekanan berat dan trauma mental. Selama pertempuran terus berlanjut, ketegangan dan trauma tidak berakhir. Melalui perang-perang ini, karma manusia dihapuskan dalam skala besar dan dunia ditata ulang sesuai dengan rencana Dewa.

Sebagai pengikut Dafa di masa pelurusan Fa, kita datang ke dunia ini bersama Sang Pencipta untuk memenuhi misi kita dalam membantu menyelamatkan makhluk hidup dari berbagai kosmos raksasa. Selama pertempuran antara kebaikan dan kejahatan ini, kita melenyapkan karma, menanggung kesulitan pertempuran, dan menjalankan sumpah suci yang telah kita buat kepada Sang Pencipta. Bagaimana setiap hari yang kita lalui selama 25 tahun ini akan ditulis dalam bab terakhir dari catatan 200 juta tahun reinkarnasi kita di dunia manusia. Ketika bab ini selesai, catatannya akan lengkap, dan itu bisa menjadi waktu untuk Penghakiman Besar, kembali kepada Sang Pencipta, menyerahkan kembali perintah militer, dan menerima penghakiman berdasarkan kebaikan dan kesalahan kita.

Selama proses ini, ketika ada hal-hal yang seharusnya kita lakukan tetapi tidak kita lakukan, Guru membantu kita menyelesaikannya. Ada hal-hal yang seharusnya kita sadari tetapi tidak kita sadari setelah waktu yang lama, dan Guru menerbitkan artikel satu demi satu untuk mengingatkan kita, sampai Guru tidak dapat berkata lebih banyak lagi. Selama perang antara kebaikan dan kejahatan ini, Guru telah melenyapkan karma bagi makhluk hidup serta praktisi Dafa, tetapi kita terus meminta Guru untuk memberi kita lebih banyak waktu dan mengakomodasi kekurangan kita. Banyak yang masih mengeluh bahwa penganiayaan belum berakhir dan masa Fa meluruskan dunia manusia belum tiba. Pola pikir ini pada dasarnya adalah pola pikir manusia biasa. Guru telah berbicara dengan jelas, tetapi kita terus melakukan segala sesuatu dengan cara kita sendiri.

Ketenaran, keuntungan, dan sentimentalitas di dunia manusia ini mungkin tampak menarik. Namun, apakah itu semua  benar-benar penting jika kita memikirkan neraca kebaikan dan keburukan kita di hadapan Guru ketika pelurusan Fa berakhir? Bagaimana dengan perjalanan sulit yang telah kita lalui dalam sejarah karena karma sebelum menjadi praktisi? Pernahkah kita memikirkan tentang seberapa banyak Guru telah berkorban untuk kita selama perang yang panjang ini?

Banyak praktisi muda yang datang demi Dafa telah tumbuh dewasa, tetapi mereka tidak lagi berlatih. Mungkinkah kita, sebagai orang tua, telah memengaruhi mereka secara negatif karena kondisi kultivasi kita? Kita seharusnya tidak mengecewakan makhluk-makhluk dari tingkat tinggi ini, yang mempercayai kita dan memilih kita sebagai orang tua karena Dafa. Setidaknya kita harus berusaha untuk menjadi lebih baik, mengikuti kata-kata Guru:

“Menenangkan Eksternal dengan Berkultivasi Internal” ( Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)

Banyak praktisi memiliki keterampilan yang dapat diterapkan untuk membantu menyelamatkan orang sebagai balasan atas keterampilan dan kemampuan yang telah kita terima. Jika kita tidak bekerja tanpa lelah untuk membantu menyelamatkan orang, jika kita masih terikat pada kehidupan sehari-hari dan keinginan manusia, kita harus sadar, bertobat dengan tulus di hadapan Guru, dan bekerja keras mulai sekarang. Guru berkata:

“Selain itu, jika seseorang ingin Xiulian, bukan merupakan suatu hal yang mudah. Sudah saya katakan, ini adalah hal yang luar biasa serius, bahkan hal yang melampaui manusia biasa, dan lebih sulit dibandingkan dengan hal apa pun yang ada pada manusia biasa.” (Ceramah 3,  Zhuan Falun)

Saat kita menemui kesulitan, apakah kita mundur atau terus maju?

Kita adalah makhluk yang dipilih oleh Guru, tetapi apakah kita sadar bahwa kita berada di tengah-tengah peperangan setiap hari? Apakah kita melihat diri kita sebagai jenderal dan prajurit di medan perang, atau warga sipil di garis belakang? Setiap konflik dalam masyarakat manusia adalah ujian Xinxing yang memaksa kita untuk membuat pilihan, dan kita akan dimintai pertanggungjawaban atas pilihan kita. Saat ini, kita mungkin tidak dapat memahami beberapa hal, menoleransi masalah tertentu, atau menyelesaikan masalah tertentu. Tetapi, peningkatan melalui kultivasi dan membantu menyelamatkan orang-orang adalah tujuan kita sebagai pengikut Dafa. Kita seharusnya tidak menafsirkan apa yang kita lihat dengan konsep dan sentimentalitas manusia, atau membuat asumsi, jika tidak, penyesalan kita akan datang terlambat.

Natal akan segera tiba lagi. Untuk menyelamatkan manusia, Yesus mengalami berbagai macam kesulitan dalam hidupnya, dan hanya setelah dipaku di kayu salib, ia mampu melepaskan ikatan karma yang terkait dengan orang-orang yang telah diselamatkannya. Kita sekarang ada di sini untuk membantu menyelamatkan manusia dari tingkat yang lebih tinggi. Dalam 25 tahun terakhir, seberapa banyak kita telah menyelaraskan diri dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar? Seberapa banyak upaya yang telah kita lakukan, dan apakah itu cukup untuk membangun tangga guna mengirim manusia kembali ke surga? Saya mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini kepada diri saya sendiri, dan saya juga bertanya kepada rekan-rekan praktisi yang menemani Guru untuk turun ke dunia ini.

Guru menulis:

“Pahit getir sejak jauh lampau hanya untuk sekali ini.” (“Tekad Tak Pernah Surut,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju III)

Saya berharap kita akan melakukan yang lebih baik dan tidak meninggalkan terlalu banyak penyesalan selama masa pelurusan Fa ini.

Artikel-artikel di mana para kultivator berbagi pemahaman mereka biasanya mencerminkan persepsi individu pada suatu titik waktu berdasarkan kondisi kultivasi mereka, dan disampaikan dengan maksud untuk peningkatan bersama.