(Minghui.org) Keluarga Xiao Yingxue pergi menjemputnya pada 22 Juni 2024, setelah penahanan selama 15 hari karena berlatih Falun Gong berakhir. Mereka terkejut mengetahui bahwa dia telah dipindahkan, tetapi mereka tidak diberi tahu ke mana. Mereka masih belum tahu di mana dia ditahan.

Xiao berusia 54 tahun, warga Kota Wuhai, Provinsi Hubei, ditangkap di luar gedung apartemennya pada 7 Juni 2024 oleh tujuh orang dari Kantor Polisi Hanjiadun dan komite jalanan setempat. Salah satu petugas bermarga Ai. Nomor lencananya adalah 028369. Nomor plat mobil patrolinya adalah A1385. Mereka menggerebek rumahnya dan menyita buku-buku Falun Gong miliknya.

Xiao dijatuhi hukuman 15 hari di Penjara Pertama Kota Wuhan. Dia tidak dibebaskan sesuai jadwal, tetapi dipindahkan secara diam-diam tanpa memberi tahu keluarganya. Polisi masih belum memberi tahu keluarganya di mana dia berada.

Sebelum penganiayaan terakhirnya, Xiao telah ditangkap beberapa kali di masa lalu dan disiksa secara brutal hingga mencapai kondisi kritis lebih dari satu kali.

Penganiayaan Paling Awal

Xiao pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Gong pada akhir Oktober 1999 dan ditangkap serta dikawal kembali ke Wuhan. Dia ditahan di sebuah fasilitas selama 15 hari (3-18 November 1999).

Hukuman Kerja Paksa 1,5 Tahun Setelah Penangkapan pada Tahun 2000

Setelah penangkapan lainnya pada Februari 2000, Xiao dibawa ke Pusat Pencucian Otak Etouwan. Petugas Jin Zhiping mengikatnya di kursi dan memasukkan kain ke dalam mulutnya. Dia menghujaninya dengan pukulan dan tendangan. Mulutnya terluka panjang akibat pemukulan dan berdarah deras. Dia tidak dapat makan selama satu minggu dan juga mengalami kesulitan meluruskan punggungnya atau berjalan.

Xiao dijatuhi hukuman satu tahun tiga bulan kerja paksa setelah ditahan selama 13 bulan di Pusat Pencucian Otak Etouwan. Dia kemudian dipindahkan ke Pusat Pencucian Otak Baibuting pada Mei 2001. Tidak lama kemudian, dia dimasukkan ke Kamp Kerja Paksa Hewan. Dia dipukuli dengan kejam, digantung, dilarang tidur, dan dipaksa melakukan kerja kasar selama berjam-jam.

Dua Penangkapan Lagi Antara Tahun 2003 dan 2005

Xiao dibebaskan pada Agustus 2001, tetapi ditangkap lagi pada Februari 2003 dan ditahan di Pusat Pencucian Otak Etouwan selama satu bulan. Majikannya, Qiaokou Real Estate Group, terpaksa memecatnya setelah diancam oleh pihak berwenang. Suaminya segera menceraikannya karena takut terlibat.

Xiao dibawa ke pusat pencucian otak yang sama lagi pada Juni 2005. Polisi memukulinya dengan sangat parah hingga hidungnya berdarah. Dia melakukan mogok makan sebagai bentuk protes dan polisi menggunakan potongan bambu untuk mencongkel mulutnya, yang semakin melukai hidungnya. Dia dilarikan ke rumah sakit dan pingsan dua kali saat sedang diresusitasi.

Dihukum Kerja Paksa Selama 15 Bulan pada 2010

Xiao ditangkap lagi pada 27 Juni 2010 dan ditahan di Pusat Pencucian Otak Etouwan hingga 6 Juli tahun itu. Dia kemudian dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Hewan untuk menjalani masa tahanan selama satu tahun tiga bulan, yang seharusnya berakhir pada 26 September 2011 tetapi kemudian diperpanjang hingga 7 Oktober 2011.

Dia menolak melepaskan Falun Gong dan meminta untuk mengajukan banding. Para penjaga kamp kerja paksa menolak kunjungan keluarganya sebagai tanggapan. Mereka juga menyiksanya dengan berbagai cara.

Ayah dan saudara perempuan Xiao pergi ke kamp kerja paksa pada 16 September 2011 tetapi tidak diizinkan untuk menemuinya pada hari kunjungan yang telah ditentukan. Mereka kembali sepuluh hari kemudian tetapi kembali dilarang untuk mengunjungi Xiao. Seorang pimpinan tim bermarga Huang mengatakan bahwa dia mungkin akan dipindahkan ke pusat pencucian otak setelah masa tahanannya berakhir. Ancaman tersebut menjadi kenyataan karena Xiao tidak terlihat ketika ayah dan saudara perempuannya menjemputnya pada 7 Oktober 2011. Mereka diberi tahu bahwa dia telah dipindahkan ke Pusat Pencucian Otak Provinsi Hubei sehari sebelumnya.

Lebih dari 3 Bulan Ditahan di Pusat Pencucian Otak Setelah Masa Hukuman Kamp Kerja Paksa Kedua Berakhir

Xiao mengalami penyiksaan yang mengerikan di Pusat Pencucian Otak Provinsi Hubei. Polisi memukulinya, menyetrumnya dengan tongkat listrik, menyuntiknya dengan obat-obatan beracun sebanyak tiga kali, memaksanya untuk berdiri tak bergerak selama berjam-jam, mencekok paksa, dan memaki-makinya. Kapten Liu Cheng pernah menyikut dadanya dengan sangat keras hingga dia hampir mati lemas.

Wakil direktur Zhang Qiuming bahkan memaksa Xiao untuk berlatih qigong yang berbeda. Dia juga memerintahkannya untuk melaporkan praktisi Falun Gong lainnya, tetapi Xiao dengan tegas menolak.

Xiao dibebaskan pada Januari 2012. Tidak lama setelah kembali ke rumah, dia mulai merasakan dingin di sekujur tubuhnya. Dia juga mengalami sakit kepala yang hebat, yang berlangsung selama beberapa tahun. Dia menduga bahwa obat-obatan beracun yang diberikan kepadanya mungkin menjadi penyebab masalah kesehatannya.

Meskipun kondisinya buruk, polisi setempat dan pekerja lingkungan sering mengganggunya dan mengawasinya dengan ketat. Dia tinggal jauh dari rumah selama beberapa waktu untuk menghindari pengawasan. Polisi kemudian memburunya ke mana-mana.

Xiao kemudian mendapatkan pekerjaan sebagai pegawai negeri di Biro Perdagangan Distrik Qiaokou, tetapi dia dipecat lagi karena dia berlatih Falun Gong.

Artikel Terkait :

Wuhan, Hubei Province: Seven Falun Gong Practitioners Remain Detained, Whereabouts Unknown

Ms. Xiao Yingxue, a Public Official in Wuhan City Who Was Tortured in Hubei Province Brainwashing Center, Has Developed Abnormal Symptoms

Pelayan Masyarakat Xiao Yingxue Diam-diam Dipindahkan setelah Ditahan selama 15 Bulan di Sebuah Kamp Kerja Paksa

Ms. Xiao Yingxue Detained in Brainwashing Center Six Times