(Minghui.org) Beberapa peristiwa terkini memberi saya wawasan lebih dalam tentang lukisan terkenal Leonardo da Vinci, Perjamuan Terakhir. Lukisan itu menggambarkan momen saat Yesus mengumumkan bahwa salah satu rasulnya akan mengkhianatinya. Dalam lukisan itu, Yudas memegang tas berisi 30 keping perak yang dibayarkan kepadanya untuk mengkhianati Yesus.
Dulu, saat saya melihat lukisan ini, yang terlintas di pikiran saya adalah betapa jahatnya Yudas yang mengkhianati Yesus karena keserakahan. Namun, saya bertanya-tanya: Karena Yesus pasti sudah tahu ini akan terjadi, mengapa ia masih mau menerimanya sebagai pengikut?
Setelah mempelajari ajaran Falun Dafa, saya menyadari bahwa Yesus awalnya menerima Yudas sebagai pengikut karena melihat kebaikan dalam diri Yudas dan ingin membantunya. Yesus memiliki belas kasih untuk semua orang dan memberi Yudas kesempatan. Ketika Yudas kemudian menjadi egois, ia menolak belas kasih Yesus dan mengkhianatinya.
Menurut saya, pengkhianatan Yudas mirip dengan tindakan beberapa mantan mahasiswa Fei Tian College dan mantan pemain Shen Yun. Jika mereka pernah tersentuh oleh prinsip Sejati-Baik-Sabar dari Falun Dafa, mereka kemudian membiarkan diri mereka dikendalikan dan berbalik melawan hati nurani mereka.
Dengan mengamati sejarah, kita tahu bahwa apa yang terjadi saat ini bukanlah suatu kebetulan. Didorong oleh rasa kebencian atau keegoisan, seseorang dapat terdorong untuk melakukan dosa yang terlalu serius untuk dibayangkan. Saya berharap para mantan siswa dan pemain ini akan memeriksa kembali motif mereka yang sebenarnya dan mempertimbangkan kembali pilihan mereka.
Artikel-artikel yang berisi tentang para praktisi yang berbagi pemahaman mereka biasanya mencerminkan persepsi individu pada suatu titik waktu berdasarkan kondisi kultivasi mereka, dan disampaikan dengan semangat untuk bersama-sama meningkatkan diri.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2025 Minghui.org