(Minghui.org) Zhu Xixia di Kota Daye, Provinsi Hubei, baru-baru ini dijatuhi hukuman dua tahun penjara karena berlatih Falun Gong.

Zhu ditangkap pada 22 Mei 2024. Dia pertama kali ditahan di Pusat Penahanan Kota Daye dan kemudian dipindahkan ke Pusat Penahanan Kota Huangshi pada 6 Juni tahun yang sama. Keluarganya baru-baru ini mengetahui bahwa dia dijatuhi hukuman dua tahun penjara, tetapi detail tentang dakwaan, persidangan, dan hukumannya belum jelas.

Sejak Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya Falun Gong pada Juli 1999, Zhu telah berulang kali menjadi sasaran karena memegang teguh keyakinannya. Dia ditangkap pada 18 Maret 2008 dan dibawa ke Pusat Pencucian Otak Tangxunhu di Kota Wuhan. Selama lebih dari 30 hari penahanannya di sana, dia disuntik dengan obat-obatan yang merusak saraf selama tiga hari berturut-turut, yang menyebabkan kehilangan ingatan yang parah.

Zhu mengajukan tuntutan pidana pada Juni 2015 terhadap Jiang Zemin, mantan pemimpin PKT yang memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong. Dia ditangkap pada 3 November 2015 dan dibawa ke Pusat Penahanan Pertama Kota Huangshi. Pengadilan Kota Daye menjatuhkan hukuman empat tahun dan denda 5.000 yuan pada 30 Maret 2017. Dia dimasukkan ke Penjara Wanita Provinsi Hubei pada 13 Juli 2017.

Dia ditahan di Divisi ke-7 penjara tersebut, dan seringkali dipaksa berdiri selama berjam-jam. Penjaga Cai Wenjuan memerintahkan narapidana Li Jin'e untuk mengawasinya. Li memukulinya jika dia tidak dapat mempertahankan postur tubuhnya. Karena kurang tidur, Zhu pingsan saat berdiri. Cai menyuruh para narapidana menyiramnya dengan air. Setelah dia sadar, mereka mengikat tangannya ke belakang dan memaksanya menandatangani pernyataan untuk melepaskan Falun Gong.

Penjaga Cai juga menyuruh narapidana Hu Qiuxiang memasukkan bantalan sepatu berbau busuk ke mulut Zhu dan merekatkan kepala serta mulutnya ke pintu besi. Dia hampir tercekik. Kemudian mereka menggantungnya di pintu untuk jangka waktu yang tidak diketahui.

Penjaga Zhang Yi berusaha memaksa Zhu membaca pernyataan untuk memfitnah Falun Gong. Ketika dia menolak, Zhang menyuruh dua narapidana menginjak kakinya. Kaki dan tungkainya menjadi sangat bengkak dan dia mengigau.

Para penjaga kemudian memaksa Zhu untuk minum obat yang tidak berlabel. Dia mulai meneteskan air liur, pikirannya terasa mati rasa, dia tidak bisa mengendalikan tangannya, dan dia juga mengalami edema sistemik.

Selain penyiksaan fisik dan pemberian obat secara paksa, Zhu juga dipaksa bekerja tanpa bayaran, kebanyakan membuat pakaian.

Setelah Zhu dibebaskan pada Agustus 2019, polisi setempat dan agen Kantor 610 terus mengganggunya, mengancam akan membawanya ke Pusat Pencucian Otak Huangshi. Polisi juga memasang alat penyadap di toko keluarganya, yang baru diketahuinya setelah sekian lama.

Sekelompok petugas dari Kantor Keamanan Dalam Negeri Kota Daye, Kantor Polisi Mingshan, dan Kantor 610 Kota Daye mendobrak masuk ke rumah Zhu pada 6 Mei 2022 dan mencoba membawanya ke pusat pencucian otak. Dia tidak ada di rumah. Mereka mendobrak pintunya dan membuat lubang besar. Zhu terpaksa tinggal jauh dari rumah selama lebih dari enam bulan untuk bersembunyi dari polisi.

Petugas Peng dari pemerintah Kecamatan Mingshan, Huang Haiqing dari Kantor 610 Kota Daye, dan Xu dari kantor polisi setempat pergi untuk mengganggu Zhu pada 1 Juli 2023. Mereka secara paksa mengambil fotonya, bahkan setelah dia mengenakan masker.

Laporan Terkait:

Penjara Wanita Wuhan Menyuntik Praktisi Falun Gong dengan Obat Perusak Saraf

Zhu Xixia Dihukum Empat Tahun Penjara karena Menuntut Jiang Zemin

Hakim Mengganggu Pembelaan Pengacara terhadap Klien Praktisi Falun Gong

Hubei Woman Arrested After Suing Former Chinese Leader, Gives Personal Account of Torture and Drug Injection