(Minghui.org) Dalam rangka merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur 2025, praktisi Falun Dafa di Australia dan Selandia Baru berkumpul untuk menyampaikan ucapan selamat kepada pendiri Falun Dafa, Guru Li Hongzhi, dan mengungkapkan rasa syukur atas ajaran yang membimbing mereka dan memberikan harapan di tengah kekacauan dunia saat ini. Para praktisi mengatakan bahwa Guru Li mengajarkan mereka untuk mengikuti Zhen, Shan, Ren (Sejati-Baik-Sabar) dalam meningkatkan diri. Mereka menemukan kunci kebahagiaan, yaitu mengultivasi hati dan pikiran, yang sering kali mengarah pada kesehatan yang lebih baik, kedamaian batin, dan penyelesaian konflik.
Praktisi di Selandia Baru mengucapkan Selamat Merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur kepada Guru.
Para praktisi di Sydney, Australia, mengucapkan Selamat Merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur kepada Guru.
Para praktisi di Melbourne, Australia, mengucapkan Selamat Merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur kepada Guru
Praktisi di Queensland, Australia, mengucapkan Selamat Merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur kepada Guru.
Praktisi di Canberra, Australia, mengucapkan Selamat Merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur kepada Guru.
Praktisi di Australia Selatan mengucapkan Selamat Merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur kepada Guru.
Praktisi di Tasmania, Australia, mengucapkan Selamat Merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur kepada Guru.
Para praktisi yang pergi ke Pecinan di Adelaide, Australia, untuk memberi tahu orang-orang tentang fakta penganiayaan mengucapkan Selamat Merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur kepada Guru.
Saya Menemukan Apa yang Saya Cari
Deiter Hild, seorang praktisi di Queensland, menyampaikan rasa terima kasih kepada Guru Li karena telah memperkenalkan Falun Dafa.
Deiter Hild dari Jerman berusia 82 tahun dan tinggal di Brisbane. Ia memiliki bisnis konstruksi yang sukses. "Saya memiliki karier yang sukses sehingga saya kaya. Namun, saya tidak tahu mengapa saya hidup—apa arti hidup? Setelah pindah ke Australia, saya memulai dari nol. Saya belajar bahasa Inggris, mendirikan bisnis, dan berkeluarga. Saya terus mencari tujuan hidup yang sebenarnya."
Saya menghabiskan banyak uang dan mencoba berbagai hal, seperti berjalan di atas bara api dengan kaki telanjang, bahkan terjun payung. Saya pergi ke berbagai gereja, tetapi selalu merasa ada yang tidak beres. Saya juga tidak mendapatkan apa-apa.
Ia merasa terganggu dengan pernikahannya. Istrinya membuatnya tidak bahagia. Ketika ia menyadari istrinya tidak memperlakukannya seperti yang ia harapkan, ia bertekad untuk mencari solusi.
Ia mulai melakukan riset mendalam dan membaca banyak buku untuk mencari kebenaran. Pada tahun 2020, ia melihat seorang wanita sedang bermeditasi. Ia bertanya, "Mengapa kamu duduk di posisi ini? Apa yang kamu dapatkan?" Wanita itu bertanya, "Apa yang kamu cari?"
Dia menjawab, "Saya sedang mencari kebenaran! Mengapa sebagian orang kaya sementara yang lain miskin? Mengapa sebagian orang bahagia sementara yang lain sedih? Itulah pertanyaan saya."
Wanita itu menjelaskan bahwa ia berlatih Falun Dafa – sebuah latihan spiritual dari Tiongkok. Ia berkata, “Saya tidak tertarik dengan budaya Tiongkok. Jika dia orang Tiongkok, saya mungkin tidak akan bertanya apa yang sedang ia lakukan, tetapi wanita ini orang Inggris. Kami mengobrol dan cara dia menjawab pertanyaan saya membuat saya penasaran.”
Keesokan harinya, ia pergi ke tempat latihan dan praktisi memberinya buku utama Falun Dafa, Zhuan Falun. Deiter berkata: "Saya membawa pulang buku itu untuk dibaca. Buku itu penuh dengan istilah-istilah Mandarin yang asing, bahkan kata-kata bahasa Inggris seperti kultivasi pun membingungkan saya. Saya belum pernah mendengar konsep ini sebelumnya."
Ia telah lama mencari sesuatu dan sering merasa tersesat dan hampa. Ia terus membaca Zhuan Falun dan mencari informasi tentang Falun Dafa secara daring. Ia menemukan orang-orang berlatih Falun Dafa di seluruh dunia.
Ketika saya membaca Zhuan Falun, banyak pertanyaan saya tentang kehidupan terjawab. Ajaran Guru dalam buku tersebut menginspirasi saya. Saya tiba-tiba mengerti dan hal-hal yang membingungkan saya pun terjawab—dari mana kita berasal, mengapa kita ada di bumi, apa yang kita cari, dan ke mana kita akan pergi jika kita mengikuti jalan lurus. Semuanya begitu sederhana, jelas, dan masuk akal!
Seorang teman mendengar saya menyebutkan Falun Dafa, dan ia mengirimkan beberapa laporan negatif tentangnya. Saya membacanya dan mengetahui bahwa ada orang-orang yang mengarang kebohongan untuk menjelek-jelekkan Falun Dafa, padahal seratus juta orang di seluruh dunia mempraktikkannya, ini bertentangan dengan logika.
Deiter berpikir hidup harus logis, seperti membangun rumah, semuanya harus stabil dan logis. Ia mengamati bahwa segala sesuatu di alam ini teratur dan stabil. "Karena Zhuan Falun menjelaskan prinsip Zhen, Shan, Ren (Sejati, Baik, Sabar), hal itu membuat saya bertekad untuk menapaki jalur kultivasi."
Terjebak dalam pernikahan yang tidak bahagia, ia perlahan-lahan menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kultivasi telah diatur untuknya demi perbaikan karakter. Ia menyadari, "Saya harus memaafkan istri saya, karena ia sebenarnya sedang membantu saya dalam kultivasi dengan cara lain. Guru mengajarkan saya untuk menjadi orang baik, dan saya harus memulainya dengan menjadi pria yang baik. Ketika saya memperbaiki karakter, saya memperoleh pemahaman yang lebih jelas tentang ajaran tersebut. Melihat ke dalam, dan menyingkirkan konsep manusia—ini memberi saya kedamaian batin. Melalui latihan Dafa, saya mampu menghadapi kesulitan hidup, hidup saya menjadi lebih tenang dan bermakna."
Pada kesempatan Festival Pertengahan Musim Gugur, Deiter yang menyadari pengorbanan besar Guru berkata, "Terima kasih Guru! Saya berterima kasih kepada Guru karena telah membimbing saya dalam apa yang telah saya cari sepanjang hidup saya – Falun Dafa."
Falun Dafa Membimbing Hidupnya
Long di Selandia Baru berkata bahwa dia sering merasakan kekuatan Dafa meskipun menghadapi kesulitan dalam studi, karier, dan kehidupan.
Shiaolu Long mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1997 bersama ibunya setelah ia lulus sekolah dasar.
Karena ia masih kecil, ia tidak mengerti apa artinya berkultivasi. Tak lama setelah ia mulai berlatih, penganiayaan dimulai. Ia kemudian menyadari arti kultivasi. Ia berkata: "Semakin PKT menganiaya Falun Gong, semakin kuat keyakinan saya karena PKT jelas-jelas berbohong. Siapa pun yang pernah membaca buku-buku Falun Gong pasti tahu semua yang dikatakan PKT adalah kebohongan."
Ia pindah ke Selandia Baru saat masih SMA. Ia menempuh studi pascasarjana di bidang gizi dan kesehatan masyarakat, berkeluarga, dan berkarier.
Setelah menjadikan Selandia Baru sebagai rumah keduanya, ia merasa hidup ini bermakna dan bahagia berada di lingkungan kultivasi, dikelilingi oleh praktisi lain. Setiap kali ia menghadapi kesulitan dalam studi, karier, dan kehidupannya, ketika ia menenangkan diri dan mengingat ajaran, ia merasakan kekuatan Dafa. Ia perlahan-lahan memahami mengapa ia datang ke dunia manusia dan apa saja tanggung jawabnya.
Sebagai anak muda, teman-teman dan teman sekelas saya mengatakan mereka sering merasa tersesat dan tak berdaya. Mereka tidak tahu bagaimana menghadapi kemunduran. Hal ini membuat saya merasa betapa beruntungnya saya menjadi seorang praktisi Dafa. Saya menghindari banyak jalan memutar karena saya selalu berkultivasi, jadi saya tidak merasa tersesat. Saya tahu tujuan hidup saya, hati saya tenang, tenteram, dan aman.
Anak-anaknya telah mulai berlatih Falun Dafa.
Dari seorang praktisi muda menjadi ibu dari generasi praktisi Dafa berikutnya, Long merasa sangat bersyukur. Ia telah memperoleh perlindungan dan bimbingan Guru yang tak henti-hentinya.
Pada kesempatan Festival Pertengahan Musim Gugur, Long berterima kasih kepada Guru karena telah menyelamatkannya, atas keagungan Dafa dan betapa luar biasanya!
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org