(Minghui.org) Himpunan Falun Dafa Korea Selatan mengadakan parade di Guro-dong dan Daerim-dong, komunitas Tionghoa terbesar di Seoul, Korea Selatan, pada 2 November 2025. Mereka merayakan pemunduran 450 juta warga Tionghoa dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi afiliasinya.
Sebelum parade, praktisi Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) memperagakan latihan di depan Rumah Sakit Gaoda Gulao.

Sebelum parade praktisi memperagakan latihan di depan Rumah Sakit Gaoda Gulao.
Gerakan Pemunduran adalah Kebangkitan Spiritual untuk Kebebasan
Dr. Woo Sili, sekretaris umum Himpunan Falun Dafa Korea Selatan, membacakan pernyataan sebelum parade.

Sebelum parade Dr. Woo Sili membacakan pernyataan dari Himpunan Falun Dafa Korea Selatan.
Dia berkata, “Hari ini, kami berkumpul di komunitas Tionghoa di Seoul untuk memperingati momen bersejarah—merayakan 450 juta orang Tionghoa mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya. Gerakan pemunduran ini bukanlah pernyataan politik, melainkan pilihan moral dan nurani. Ini adalah gerakan kebangkitan spiritual untuk kebebasan.”
Pernyataan tersebut juga memperkenalkan Falun Gong dan prinsip Sejati, Baik, Sabar. Praktisi mengikuti prinsip-prinsip tersebut untuk meningkatkan karakter, dan berlatih lima perangkat latihan untuk kesehatan yang lebih baik.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Jiang Zemin, mantan pemimpin PKT, melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada 20 Juli 1999 karena iri hati. Jutaan praktisi Falun Gong ditangkap, disiksa, dipaksa melakukan kerja paksa, dan bahkan menjadi korban pengambilan organ paksa yang disetujui negara. Praktisi Falun Gong tidak berkompromi tetapi melakukan aksi tanpa kekerasan dan menjunjung tinggi keyakinan mereka yang teguh.
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa Kongres AS, Parlemen Eropa, dan banyak organisasi internasional lainnya telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan. Pada 2024 dan 2025, Dewan Perwakilan Rakyat AS mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Falun Gong untuk memberikan sanksi terhadap pengambilan organ paksa oleh PKT. RUU ini masih menunggu pengesahan Senat.
Pernyataan tersebut juga menunjukkan upaya PKT untuk memperluas penganiayaan ke seluruh dunia melalui paksaan diplomatik, infiltrasi, dan propaganda. PKT bukanlah partai politik biasa, melainkan organisasi teroris negara. PKT menggunakan rakyat sebagai dalih, dan mengatasnamakan negara untuk menyebarkan kekerasan dan kebohongannya. PKT adalah geng kejahatan transnasional.
Di akhir pernyataan, dinyatakan bahwa seiring dengan semakin banyaknya orang Tionghoa yang mundur dari organisasi PKT, PKT pasti akan runtuh dan penganiayaan akan berakhir. Mari kita berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan praktisi, warga Uighur, Tibet, dan pembelot Korea Utara yang menghadapi bahaya pengambilan organ paksa.
Warga Menyatakan Dukungan terhadap Gerakan Pemunduran
Parade dipimpin oleh Tian Guo Marching Band yang memainkan lagu “Falun Dafa Baik,” diikuti oleh praktisi yang membawa spanduk berisi informasi tentang gerakan pemunduran, praktisi yang membawa spanduk mengecam penganiayaan PKT, dan kelompok yang memperkenalkan Falun Dafa.
Praktisi melakukan parade di Guro-dong dan Daerim-dong, komunitas Tionghoa terbesar di Seoul, Korea Selatan, pada 2 November.
Banyak warga Tionghoa yang tertarik dengan parade tersebut dan mengambil foto serta video. Seorang pria Tionghoa berteriak, “Falun Dafa baik.”

Lee Yang-sun pemilik toko jas.
Lee Yang-sun, warga Korea pengelola toko jas, berusia 71 tahun. Ia keluar dari tokonya untuk melihat-lihat ketika mendengar penampilan Tian Guo Marching Band. Ia berkata, “Ini pertama kalinya saya mendengar tentang gerakan pemunduran diri dan pertama kalinya saya melihat acara seperti ini. Saya pikir PKT harus hilang.” Ia melanjutkan, “Ada banyak orang Tionghoa di sini. Mereka menikmati kebebasan dan demokrasi di Korea Selatan. Slogan-slogan komunis terdengar bagus, dan mengklaim semuanya dibagi, tetapi kenyataannya, komunisme mengeksploitasi orang-orang yang tidak bersalah. Kita bisa melihat dampak dari bekas Uni Soviet. Komunisme tidak berhasil.”
Lin Junshuo, mahasiswa berusia 19 tahun, menerima brosur dan mendengar bahwa 450 juta orang Tionghoa telah mundur dari organisasi PKT. Ia berkata, “Saya berharap lebih banyak orang Tionghoa dapat hidup bahagia dalam kebebasan dan demokrasi seperti orang Korea Selatan.”
Warga Tionghoa Mundur dari PKT
Beberapa warga Tionghoa menerima brosur dan membacanya ketika barisan parade melintas, dan beberapa lainnya membaca brosur di depan restoran.
Seorang YouTuber Tionghoa yang tidak ingin disebutkan namanya berkata, “Semakin banyak orang Tionghoa yang mengetahui watak PKT setelah mengalami pandemi COVID-19. Meskipun saya tidak tahu kapan PKT akan runtuh, mundur dari organisasi PKT merupakan pukulan telak bagi PKT. Saya yakin ini akan berdampak besar.” Ia menambahkan, “PKT tidak hanya menindas rakyat Tiongkok, tetapi juga orang-orang di seluruh dunia. PKT berada di balik banyak masalah. Saya berharap lebih banyak warga Tionghoa mengetahui fakta kebenaran dan menjauhi PKT.”
Praktisi Falun Gong Ha Young-ok berkata, “Saat ini, 500-1200 warga Tionghoa di wilayah Daerim-dong mundur dari organisasi PKT setiap bulan.”
Ia mengenang, “Ketika kami pertama kali mendirikan pusat layanan untuk pemunduran dari PKT, beberapa orang Tionghoa mengira kami menentang Tiongkok, dan melecehkan kami. Kemudian mereka melihat praktisi Falun Gong membersihkan jalan dan mengklarifikasi fakta selama liburan, dan banyak yang tersentuh. Beberapa orang Tionghoa bahkan membantu menghentikan mereka melecehkan kami, dan memberi tahu mereka, ‘Jangan mengutuk Falun Gong. Falun Gong baik.’”
Jor Yongjan, direktur cabang Korea Selatan dari Pusat Layanan Global untuk Pemunduran Diri dari PKT, berkata, “Parade kami bukan karena kebencian. Sebaliknya, kami dengan sepenuh hati berharap agar orang-orang Tionghoa melepaskan diri dari PKT dan memperoleh kebahagiaan dan kedamaian sejati.”
Sikap Orang Tiongkok terhadap Falun Gong Telah Berubah
Praktisi Falun Gong membagikan Minghui Weekly dalam bahasa Mandarin dan Korea kepada komunitas Tionghoa pada hari parade.
Seorang pemilik restoran meminta lebih banyak materi informasi untuk dibagikan kepada karyawan dan pelanggannya. Seorang pemilik ruang biliar Korea meminta lebih banyak surat kabar untuk dibagikan kepada pelanggan Tiongkok.
Seorang pria Tionghoa awalnya menolak brosur, tetapi kembali memintanya setelah mendengar penampilan Tian Guo Marching Band dan menyaksikan parade. Seorang praktisi Korea Selatan menawarkan brosur kepada wanita Tionghoa lanjut usia, yang tampak sedang menunggunya, dan menerima dengan hangat. Praktisi tersebut meminta seorang praktisi Tionghoa untuk menjelaskan lebih lanjut kepada wanita tersebut, yang langsung setuju untuk mundur dari organisasi PKT.
Banyak pelayan muda Tionghoa meminta materi informasi tersebut dan mengatakan mereka ingin membacanya. Seorang wanita menerima brosur dan setuju untuk segera mundur dari organisasi PKT. Ia bertanya kepada praktisi, “Apa yang bisa saya bantu?” Praktisi tersebut mengklarifikasi fakta lebih lanjut kepadanya.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org








