(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada 1996 ketika saya berusia 32 tahun. Sebelumnya, meskipun masih muda, saya telah mengalami banyak masalah kesehatan di tengah hiruk pikuk kehidupan.

Saya lahir dari keluarga berpenghasilan rendah dan telah menderita kesulitan sejak kecil, seringkali hidup tanpa makanan dan pakaian yang layak. Sebagai anak kesembilan dalam keluarga, saya sering dirundung oleh kakak-kakak saya, menyebabkan kemarahan yang terpendam dan temperamen yang buruk. Meskipun masih muda, saya tidak tahan diperlakukan tidak adil, jadi saya sering bertengkar dengan mereka.

Setelah kami menikah, suami dan saya selalu bertengkar. Dia sering tidak pulang setelah bekerja, malah menghabiskan waktu di luar untuk minum-minum dan bermain mahjong, dan tidak pernah melakukan pekerjaan rumah tangga. Saya harus bekerja di dalam maupun di luar rumah, dan hidup menjadi semakin sulit. Saya menjadi semakin mudah tersinggung, baik di rumah maupun di tempat kerja, dan apa pun yang tidak menyenangkan saya akan memicu ledakan amarah yang hebat. Saya akan terus-menerus mengumpat, bersikeras merasa benar meskipun saya salah.

Saya mengelola beberapa gudang dan memikul beban kerja yang relatif besar. Saya sering mengkritik pekerja yang gagal mengemas barang sesuai spesifikasi. Saya menolak membiarkan mereka mengemas barang dan berdebat dengan mereka, seringkali sampai melontarkan kata-kata kasar. Mereka marah, membenci saya, dan diam-diam mengumpat saya di belakang. Ketika seseorang menceritakannya, saya kembali mengumpat mereka. Saya melakukan dosa yang tak terhitung jumlahnya, dan saya dirundung penyakit, menderita tak tertahankan.

Setelah saya mulai berlatih Falun Dafa, Guru yang belas kasih menyelamatkan hidup saya yang menyedihkan, dan saya memulai jalan untuk kembali ke jati diri yang asli. Saya sangat beruntung dan bersyukur. Saya ingin berbagi bagaimana saya telah memperoleh manfaat dari Dafa, bagaimana Guru telah menunjukkan belas kasih dan perlindungan yang tak terbatas kepada saya, dan hal-hal luar biasa yang telah terjadi pada saya karena berlatih Dafa.

Peningkatan Karakter Saya Membuat Semua Orang yang Mengenal Saya Menjadi Terkesan

Ketika pertama kali memperoleh Fa, saya menonton video ceramah Guru di sebuah kota yang berjarak lebih dari 64 kilometer. Guru berkata agar kita tidak membalas dendam ketika dipukul atau dihina dan selalu berpegang teguh pada standar yang tinggi. Saya memutuskan untuk mengikuti ajaran Guru. Dengan satu pemikiran ini, Guru membantu saya melenyapkan pikiran negatif.

Sekarang, setiap kali saya menghadapi kesulitan, saya selalu ingat bahwa Guru memberitahu agar kita bersabar dan mempertimbangkan orang lain. Sikap saya telah berubah total. Saya tidak lagi mengumpat orang. Para pekerja berkata, “Dia tidak mengumpat lagi.” Namun salah satu dari mereka tidak percaya dan berkata, “Dia tidak akan berhenti mengumpat sampai matahari terbit di barat. Saya tidak percaya. Saya harus pergi dan melihatnya sendiri.”

Suatu hari ketika dia datang untuk memuat barang, dia dengan sengaja mencari-cari kesalahan saya. Saya berpegang teguh pada Zhen, Shan, Ren (Sejati, Baik, Sabar) dan tetap tenang menghadapi provokasinya. Akhirnya, dia merasa puas dan pergi dengan membawa setumpuk barang.

Dia pergi memberi tahu staf dan atasannya, “Kali ini saya benar-benar yakin. Dia berlatih Falun Dafa, dan dia benar-benar tidak mengumpat lagi.” Beberapa atasan saya bertanya, “Latihan apa yang Anda lakukan? Bagaimana Anda bisa menjadi begitu baik?” Saya menjawab, “Itu Falun Dafa. Guru Li mengajarkan kami untuk mengikuti prinsip Zhen, Shan, Ren (Sejati, Baik, Sabar) agar menjadi orang baik dan bahkan lebih baik lagi.” Dia mengacungkan jempolnya sebagai tanda setuju dan berkata, “Latihan ini sungguh luar biasa!”

Dafa Melindungi dan Menyembuhkan Saya

Ketika saya tinggal di pedesaan, saya mengendarai sepeda motor ke dan dari tempat kerja. Ada parit sedalam sekitar satu meter di samping jalan utama dekat rumah saya. Suatu hari, saat saya berbelok menuju rumah, saya menginjak rem, dan dengan suara “bang” yang keras, saya terlempar ke parit bersamaan dengan sepeda motor, yang kemudian menimpa saya. Tanpa berpikir panjang, saya meraih sepeda motor dengan kedua tangan dan menariknya kembali ke jalan. Saat itu, seseorang dari desa kebetulan lewat dan bergegas membantu.

Suami saya mendengar suara sepeda motor di halaman, tetapi karena tidak melihat saya, dia bertanya-tanya di mana saya berada. Saat dia keluar untuk melihat yang terjadi, saya sudah memanjat keluar dari parit.

Ia dan tetangga bertanya, “Bagaimana kamu mengeluarkan sepeda motor itu?” Sepeda motor itu pasti beratnya setidaknya 200 kilogram (440 pon). Tinggi saya hanya 175 cm dan berat badan saya sedikit di atas 100 kilogram (220 pon). Bagaimana mungkin saya bisa mengangkat sepeda motor seberat itu dengan tangan kosong? Dari mana saya mendapatkan kekuatan seperti itu? Saya tahu Guru yang membantu saya! Tanpa perlindungan Guru, saya tidak akan mampu mengangkat sepeda motor tersebut, dan saya pasti akan terluka parah!

Ketika suami saya bertanya apakah saya terluka, saya berkata, “Guru melindungi saya, saya baik-baik saja.” Dia mendorong sepeda motor itu pulang, tetapi saya tidak bisa menggerakkan kaki. Saya mengertakkan gigi dan pulang dengan tertatih-tatih. Dia melihat benjolan besar di pergelangan kaki saya dan sangat khawatir sehingga ingin membawa saya ke rumah sakit. Saya tersenyum dan berkata, “Tidak perlu, saya baik-baik saja. Saya bisa pergi bekerja besok seperti biasa.”

Saya duduk di sofa, tidak bisa bergerak. Suami saya berlari memanggil sepupu saya, berharap sepupu saya bisa membantunya membawa saya ke rumah sakit. Ketika mereka kembali, benjolan di pergelangan kaki saya semakin membesar, jadi mereka bersikeras membawa saya ke rumah sakit. Saya berkata, “Jangan khawatir, saya akan baik-baik saja besok pagi dan bisa bekerja seperti biasa. Bawakan saja buku Zhuan Falun saya, dan saya akan membacanya.”

Saya melakukan latihan malam itu dan keesokan paginya. Setelah selesai, saya pergi menyiapkan sarapan dan membangunkan suami saya. Dia melompat dan melihat pergelangan kaki saya. Baru kemudian saya ingat apa yang terjadi sehari sebelumnya. Dia berseru, “Ah! Semuanya kembali normal! Bahkan tidak ada bekas yang tersisa. Sungguh menakjubkan!”

Artritis Parah Hilang Setelah Pengalaman yang Tidak Biasa

Dari Agustus hingga September 1996, kami bergantian bertugas seminggu sekali, menginap di tempat kerja. Biasanya, dua atau tiga wanita akan bekerja bersama. Mereka senang mendengarkan saya berbicara tentang latihan Dafa dan melihat saya melakukan latihan, dan mereka juga menghargai obrolan kami.

Setelah itu, saya biasanya mencari tempat yang tenang untuk bermeditasi. Saya memegang kunci gudang, jadi saya pergi ke gudang di lantai tiga untuk bermeditasi tanpa menyalakan lampu. Ada banyak nyamuk di gudang, tetapi saya tidak terlalu mempermasalahkannya dan duduk untuk bermeditasi. Setelah beberapa saat, nyamuk-nyamuk mulai berdengung di sekitar wajah, tangan, dan tubuh saya.

Karena saat itu musim panas, saya mengenakan pakaian yang sangat tipis, dan diserang begitu banyak nyamuk sekaligus sungguh tak tertahankan. Saya terus mengulang ajaran Guru: “Ketika sulit bersabar anda mampu bersabar. Ketika sulit dilakukan anda harus mampu melakukan.” (Ceramah 9, Zhuan Falun) Saya kemudian menyadari bahwa nyamuk-nyamuk tersebut membantu saya melenyapkan karma.

Setelah beberapa saat, nyamuk-nyamuk itu berhenti menggigit dan fokus pada lutut saya, tempat mereka menggigit saya tanpa henti. Dulu, saya bahkan tidak bisa bermeditasi selama 30 menit tanpa merasakan sakit, tetapi kali ini saya hanya merasakan gigitan nyamuk, dan kaki saya tidak sakit sama sekali. Saya duduk di sana selama lebih dari satu jam. Ketika nyamuk-nyamuk itu berhenti menggigit, kaki saya tidak sakit lagi, dan meditasi saya selesai.

Sekembalinya di asrama, rekan kerja bertanya ke mana saya pergi. Saya tersenyum dan berkata, “Saya sedang bermeditasi, dan nyamuk-nyamuk itu menggigit saya.” Mereka berkata, “Coba saya lihat.” Saya menggulung celana, dan mereka berseru, “Astaga! Kamu digigit parah sekali!” Saya melihat lutut saya merah dan bengkak, dan ada dua lepuh besar.

Keesokan paginya, ketika rekan kerja melihat lutut saya, mereka berkata, “Wow! Lepuhan besar itu hilang dalam semalam. Luar biasa! Sungguh menakjubkan!” Sejak saat itu, rasa sakit di kaki saya hilang, dan saya bisa berjalan dengan mudah.

Ada cerita di balik rasa sakit di kaki saya. Ketika saya berusia lima tahun, saat badai salju saya sedang sakit. Saya anak bungsu dari sembilan bersaudara, dan saya selalu mengikuti ibu ke mana pun dia pergi. Tahun itu, putri kakak perempuan tertua saya berulang tahun, dan menurut adat setempat, ibu saya harus pergi memberikan hadiah ulang tahun kepada cucunya sehari sebelumnya.

Kami tinggal lebih dari 32 kilometer jauhnya dari kakak perempuan tertua saya. Kami tidak punya mobil, jadi kami harus berjalan kaki. Ibu berkata, “Saljunya terlalu lebat; kamu tidak boleh pergi.” Namun, saya menangis dan memaksa, dan ibu pun menyerah. Angin dan salju begitu kencang di perjalanan sehingga saya tidak mungkin berjalan. Ibu membawa banyak barang dan tidak bisa menggendong saya, jadi ibu harus menyeret saya. Entah sudah berapa jam kami berjalan, tetapi ketika akhirnya tiba, es dan salju telah membekukan sepatu hingga ke kaki saya, dan rasa sakitnya membuat saya menjerit.

Setelah itu, saya sering mengeluh sakit kaki. Rasa sakitnya tak tertahankan—sampai saya mulai berlatih. Ibu berkata, “Itulah akar penyakit yang kamu derita saat berumur lima tahun, akibat terpapar badai salju tahun itu.” Seiring bertambahnya usia, radang sendi saya semakin parah. Saya bisa merasakan perubahan cuaca lebih awal, lebih akurat daripada ramalan cuaca. Saya berkata, “Bu, tamatlah riwayat saya. Saya tidak akan mencapai usia tua sebelum lumpuh.” Ibu juga mengkhawatirkan saya.

Untungnya, pada usia 32 tahun, saya mulai berlatih Falun Dafa, dan Guru yang belas kasih menyelamatkan saya.

Artikel-artikel di mana para kultivator berbagi pemahaman mereka biasanya mencerminkan persepsi individu pada suatu titik waktu berdasarkan kondisi kultivasi mereka, dan disampaikan dengan maksud untuk peningkatan bersama.