(Minghui.org) Pada 6 Oktober 2025, bertepatan dengan Festival Pertengahan Musim Gugur (hari libur untuk reuni keluarga), keluarga Zhang Zhirong diberitahu bahwa dia telah dijatuhi hukuman empat tahun penjara karena keyakinannya pada Falun Gong.
Zhang, seorang petani berusia 56 tahun di Kota Laixi, Provinsi Shandong, ditangkap pada 26 September 2024 oleh petugas dari Kantor Keamanan Dalam Negeri Kota Laixi dan Kantor Polisi Shuiji. Setelah lebih dari satu tahun di Pusat Penahanan Kota Laixi, dia dihukum dan dipindahkan ke Penjara Provinsi Shandong di ibu kota Jinan. Dia menjadi kurus kering akibat penganiayaan di dalam tahanan.
Penangkapan dan hukuman Zhang sangat berat bagi orang tuanya, yang berusia 80-an. Ibunya jatuh sakit tahun lalu. Tanpa penghasilan pensiun, ayahnya mencari nafkah dengan memungut dan menjual sampah daur ulang. Istri Zhang bekerja serabutan untuk membiayai kuliah anak mereka.
Penganiayaan Sebelumnya
Zhang mulai berlatih Falun Gong pada 1997. Beberapa bulan setelah Partai Komunis Tiongkok memerintahkan penganiayaan pada Juli 1999, dia pergi ke Beijing mengajukan permohonan untuk berlatih Falun Gong dan ditangkap oleh petugas dari Kantor Penghubung Qingdao di Beijing (Qingdao mengawasi Laixi). Dia ditahan selama sehari di Beijing dan kemudian dikawal kembali ke Laixi. Polisi menahannya satu hari lagi, menyita uang tunai lebih dari 1.000 yuan yang dibawanya, dan memaksanya berjongkok selama tiga jam.
Zhang kembali ke Beijing untuk mengajukan banding pada akhir Oktober 2000 dan ditangkap di Lapangan Tiananmen. Dia dan 12 praktisi lainnya dari seluruh negeri yang datang ke Beijing untuk mengajukan banding dibawa ke Pusat Penahanan Distrik Miyun di pinggiran kota. Polisi menyiksa Zhang selama lebih dari dua jam untuk memaksanya mengungkapkan nama dan alamatnya. Dia menolak dan direndam dalam air es selama lebih dari satu jam.
Zhang ditangkap lagi pada akhir Oktober 2001 ketika dia menantang polisi setempat untuk menjelaskan mengapa mereka menganiaya Falun Gong. Empat petugas berpakaian preman dari Departemen Kepolisian Kota Laixi menjambak rambutnya, mendorongnya hingga jatuh, menginjak wajah dan kepalanya, serta menendangnya selama lebih dari 30 menit. Kemudian mereka memborgolnya dan membawanya ke Pusat Penahanan Kota Laiyang, tempat para penjaga menghasut para narapidana untuk memukul dan menghinanya. Dia dibebaskan sebulan kemudian.
Zhang dijatuhi hukuman kamp kerja paksa selama dua tahun dan denda 5.000 yuan pada November 2002 oleh komite desa. Di Kamp Kerja Paksa Kota Qingdao, para penjaga melarangnya tidur selama dua hari karena dia menolak untuk melepaskan Falun Gong.
Setelah Zhang dibebaskan pada akhir Mei 2004 (enam bulan lebih awal), dia mencoba meminta komite desa mengembalikan denda sebesar 5.000 yuan. Bukannya mengembalikan uang tersebut, petugas komite desa justru memerintahkan polisi untuk menangkapnya kembali dan mengirimnya ke Kamp Kerja Paksa Kota Qingdao selama dua tahun. Dia diawasi oleh empat narapidana sepanjang waktu. Dia tidak diizinkan meninggalkan ruangan kecuali dia menulis pernyataan untuk melepaskan Falun Gong. Dia kemudian dipaksa bekerja lebih dari sepuluh jam berturut-turut merakit perangkat elektronik dan terkadang tidak diizinkan tidur hingga tengah malam.
Polisi mendatangi rumah Zhang pada 9 Agustus 2017. Ketika dia menolak untuk membiarkan mereka masuk, mereka memanggil petugas keamanan desa. Zhang tetap menolak untuk membuka pintu maupun berbicara dengan petugas keamanan tersebut.
Seorang petugas polisi berseragam dan seorang petugas polisi berpakaian preman mengetuk pintu rumah Zhang dua kali pada 26 Oktober 2017. Dia tidak ada di rumah dan orang tuanya mengutuk para petugas karena telah menganiayanya. Para petugas mengancam akan kembali.
Zhang dan istrinya dilecehkan oleh dua petugas dari Kantor Polisi Shuiji tepat ketika mereka kembali ke rumah setelah pukul 18.00 keesokan harinya.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org