(Minghui.org) Saya telah berkultivasi Falun Dafa selama lebih dari 20 tahun dan semua anggota keluarga saya telah merasakan banyak manfaatnya. Kehidupan cucu saya dianugerahkan oleh Guru.

Cucu saya lahir pada tahun 2010 melalui operasi caesar. Bayinya berwarna keabu-abuan ketika dokter mengeluarkannya dari rahim. Dia tidak bernapas dan seluruh tim di ruang bersalin berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan nyawanya. Putri saya, yang terbaring di ranjang operasi, mulai menangis dan teringat Guru. Dia segera melafalkan “Falun Dafa hao, Zhen Shan Ren hao (Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik)” dalam hatinya dan memohon bantuan Guru untuk menyelamatkan anaknya. Dia melafalkan sambil menangis dan terus melafalkannya hingga dia mendengar bayinya menangis. Saat itulah, dia akhirnya merasa lega. Putri saya tahu bahwa ini mungkin karena Guru telah menyelamatkan anak itu, jadi dia sangat berterima kasih kepada Guru dari lubuk hatinya. Putri saya sekarang berkultivasi Dafa.

Saya telah merawat cucu saya sejak dia lahir. Saya ingat ketika dia pertama kali belajar berbicara, saya mengajarinya melafalkan “Falun Dafa hao, Zhen Shan Ren hao (Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.)” Saat itu, dia belum bisa melafalkan kata-kata tersebut secara terus-menerus, jadi dia mengucapkannya kata demi kata. Lagu pertama yang dia pelajari adalah “Falun Dafa baik.” Saya menghafal puisi-puisi dalam Hong Yin bersamanya setiap hari dan dia menghafal lebih dari 30 puisi. Dia juga menghafal Lunyu. Sekarang, meskipun dia sibuk belajar, dia mendengarkan rekaman ceramah Guru setiap akhir pekan. Di hari liburnya, putri saya dan saya berlatih bersama.

Cucu saya sudah berusia 14 tahun dan dia duduk di kelas tiga SMP. Dia sangat cerdas dan banyak hal luar biasa telah terjadi sepanjang hidupnya. Ketika cucu saya pertama kali belajar berbicara, nenek dari pihak ayah mengatakan bahwa dia ingin mengganti namanya. Seluruh keluarga kami sedang duduk di meja makan dengan kamus-kamus kami dan mencari nama yang cocok. Dia berlari menghampiri kami dan berkata, “Nama saya si anu. Kalian semua tidak tahu ini.” Mendengar itu, kami tercengang. Anak ini sungguh luar biasa. Dia bahkan menyebutkan namanya sendiri dan setelah itu, dia akan menyebutkannya setiap kali seseorang menanyakan namanya. Dia tidak lagi menyebutkan nama lamanya, seolah-olah dia belum pernah menggunakan nama itu sebelumnya.

Selama pandemi, seluruh kelasnya tertular virus. Cucu saya adalah satu-satunya pengecualian. Dia juga satu-satunya anak di kelas yang belum divaksin. Dia sering melafalkan “Falun Dafa hao, Zhen Shan Ren hao (Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik)” dalam hatinya. Guru selalu melindunginya. Dia tidak pernah dirawat di rumah sakit.

Ketika dia duduk di kelas satu SMP, seorang siswa di kelasnya sering mengejeknya dan menyebutnya bodoh. Karena dia sangat baik, dia tidak pernah berkelahi dengan orang lain dan berpegang teguh pada prinsip Zhen Shan Ren (Sejati-Baik-Sabar). Dia bertanya kepada saya ketika dia pulang, “Nenek, apakah dia sering memarahi saya sekarang karena saya memperlakukannya seperti itu di masa lalu? Apakah ini utang budi saya padanya?” Saya menjawab, “Nenek benar berpikir seperti itu.” Saya bertanya apakah dia marah ketika teman sekelasnya memarahinya dan dia menjawab bahwa dia tidak merasa marah karena teman sekelasnya telah memberinya banyak kebajikan. Dia hanya membiarkan teman sekelasnya terus memarahinya dan tidak melawan. Dia telah meningkatkan Xinxing-nya dan saya sangat senang untuknya. 

Cucu saya sangat baik dan suka membantu orang. Dia juga sopan dan tidak pernah memarahi siapa pun atau mengucapkan kata-kata buruk. Ketika para siswa membersihkan kelas, ada beberapa anak di setiap kelompok, dan beberapa dari mereka nakal tetapi dia tidak memasukkannya ke dalam hati. Sepulang sekolah, mereka harus naik taksi pulang, jadi dia naik taksi bersama seorang anak yang tinggal di dekat situ. Anak itu sering memanfaatkannya, tetapi cucu saya tidak pernah marah dan mengalah. Suatu kali, anak itu jatuh sakit dan cucu saya membantunya membawa tas sekolahnya. Sekarang, tas sekolah sangat berat. Dia membawa tas sekolah anak itu di dadanya dan membawa tas sekolahnya sendiri di punggungnya, dan dia bahkan menemani anak itu sampai depan pintu rumahnya. Setelah sampai di rumah, dia cukup berkeringat. Putri saya merasa sedikit tidak nyaman dan bertanya apakah dia lelah. Dia menjawab bahwa teman sekelasnya sakit dan tidak bisa membawa tas sekolahnya. Karena dia tidak sakit, dia membantu membawanya dan tidak apa-apa jika sedikit lelah.

Di tengah masyarakat yang moralnya merosot drastis ini, keluarga kami diberkati dengan seorang anak yang luar biasa berkat Dafa. Terima kasih, Guru, atas penyelamatan Anda yang penuh belas kasih!