(Minghui.org) Senator David McCormick dari Pennsylvania bergabung dengan para sponsor bersama Undang-Undang Perlindungan Falun Gong (S.817). Delapan sponsor telah bersama-sama mengusulkan RUU tersebut.
Undang-Undang Perlindungan Falun Gong (S.817) diajukan oleh Senator Ted Cruz pada 3 Maret 2025. RUU tersebut menyatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) masih melakukan pengambilan organ paksa dari praktisi Falun Gong. RUU tersebut memberikan sanksi kepada mereka yang terlibat dalam pengambilan organ paksa.

Senator sponsor Undang-Undang Perlindungan Falun Gong (S.817) (dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah): Sponsor Senator Republik Texas Ted Cruz, rekan sponsor: Senator Ron Johnson (Wisconsin), Rick Scott (Florida), Thom Tillis (Carolina Utara), Mike Rounds (Dakota Selatan), Todd Young (Indiana), John Cornyn (Texas), dan David McCormick (Pennsylvania).

Undang-Undang Perlindungan Falun Gong (S.817) yang disponsori oleh Senator Ted Cruz. Untuk detailnya, silakan klik: https://www.congress.gov/119/bills/s817/BILLS-119s817is.xml
Sidang di Senat tentang Penganiayaan PKT terhadap Agama
Sidang kongres bertajuk "Perang Tiongkok terhadap Agama: Ancaman terhadap Kebebasan Beragama dan Mengapa Hal Itu Penting bagi Amerika Serikat" diadakan di Gedung Dirksen pada 20 November 2025. Sejumlah saksi menceritakan penindasan PKT terhadap kelompok-kelompok agama melalui paksaan, intimidasi, dan represi transnasional yang dilakukan Partai.
Duta Besar Sam Brownback, mantan Duta Besar untuk Kebebasan Beragama Internasional, menyatakan dalam sidang tersebut bahwa PKT paling takut pada Falun Gong. Ia merekomendasikan agar pemerintah AS mengakui genosida PKT terhadap Falun Gong. Ia mendesak Presiden AS dan pejabat senior lainnya untuk bertemu dengan para pemimpin Falun Gong yang diasingkan dan agama-agama lain yang dianiaya PKT. Ia menyerukan Amerika untuk mendukung praktisi Falun Gong yang meminta jutaan rakyat Tiongkok untuk mundur dari PKT.
Senator Dan Sullivan memoderasi sidang tersebut dan mengatakan bahwa praktisi Falun Gong disiksa karena bermeditasi dengan damai. Ia berkata, "Kita di sini hari ini karena hak untuk berkeyakinan sesuai hati nurani bukanlah hak istimewa yang dapat diberikan atau ditahan oleh pemerintah. Hak tersebut merupakan hak asasi manusia universal, yang merupakan inti dari martabat dan perkembangan manusia."
“PKT takut akan kekuatan keyakinan karena keyakinan merupakan sumber nilai dan otoritas moral yang tidak dapat mereka kendalikan.”

Senator Dan Sullivan (tengah) memoderatori sidang yang bertajuk “Perang Tiongkok terhadap Agama: Ancaman terhadap Kebebasan Beragama dan Mengapa Hal Ini Penting bagi Amerika Serikat,” pada 20 November 2025.
Duta Besar Brownback: PKT Paling Takut pada Falun Gong

Duta Besar Sam Brownback menyampaikan pidato pada sidang kongres tentang kebebasan beragama di Tiongkok.
Mantan Duta Besar Sam Brownback mengatakan dalam sidang tersebut, “PKT lebih takut kepada mereka [umat beragama] daripada rudal nuklir atau kapal induk kita.”
Secara khusus membahas Falun Gong, Ia berkata, "Komunitas inilah yang paling ditakuti PKT karena merekalah yang paling alami dan asli bagi masyarakat Tiongkok. Mereka mulai diperkenalkan pada tahun 1992, menjadi 90 juta praktisi dalam tujuh tahun, sebelum dilarang oleh PKT."
“Tiongkok sedang berperang melawan keyakinan. Ini adalah pertempuran untuk mengendalikan rakyatnya. PKT setiap tahun menghabiskan miliaran dolar di negaranya sendiri untuk menekan, mengekang, mengendalikan, menipu, atau melenyapkan semua entitas keagamaan yang tidak menganggap PKT sebagai pemimpin mereka. Kebebasan beragama dipandang sebagai ancaman eksistensial bagi kepemimpinan Komunis.”
Ia mengatakan PKT menciptakan dan menyempurnakan sistem pengawasan dan mendistribusikannya ke lebih dari 80 negara otoriter untuk membantu penindasan kebebasan beragama.

Duta Besar Sam Brownback menyampaikan pidato pada sidang.
Brownback menekankan bahwa AS perlu melakukan perubahan dalam strategi kebebasan beragama. Dia mengatakan bahwa kebebasan beragama dianggap sebagai hak asasi manusia, tetapi bukan isu inti. Dalam menghadapi PKT, kebebasan beragama merupakan kepentingan nasional dan merupakan isu yang esensial dan mendesak. Dia mengatakan bahwa kita perlu mengubah pola pikir dan menggeser penganiayaan agama dari isu hak asasi manusia menjadi isu kepentingan nasional.
Dia berujar, "Tiongkok sedang berperang melawan keyakinan. Kita harus mendukung orang-orang beriman yang tertindas ini dengan sepenuh hati."
Ia mengatakan kebebasan beragama adalah nilai-nilai Amerika. Kita harus mendesak Presiden Trump, Wakil Presiden Vance, Menteri Rubio, dan Menteri Hegseth untuk bertemu dengan para pemimpin di pengasingan karena dianiaya oleh PKT, termasuk praktisi Falun Gong, Kristen, Muslim, dan Buddha.
Brownback menjabat sebagai Duta Besar untuk Kebebasan Beragama Internasional dari Februari 2018 hingga Januari 2021, dan merupakan kepala diplomat Departemen Luar Negeri AS untuk melindungi kebebasan beragama global, dia juga menjabat sebagai Gubernur Kansas dari tahun 2011 hingga 2018.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org