(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1998. Menengok kembali jalur kultivasi yang telah saya jalani selama dua dekade terakhir, saya telah mengalami sukacita peningkatan moral, kebahagiaan pemurnian tubuh, dan sakit serta belitan hidup melepas keterikatan. Terlebih lagi, saya telah mengalami perhatian dan dorongan belas kasih Guru, karena saya percaya kepada Guru dan Fa di tengah berbagai kesulitan.

Ingin Menjadi Praktisi yang Baik

Sebelum saya mulai berlatih, saya adalah orang yang berorientasi pada keuntungan dan bersaing. Saya tidak mengindahkan moral dan tanpa ampun demi mendapatkan uang. Saya kecanduan judi. Saya sering tidur di siang hari dan berjudi hingga larut malam. Istri saya harus mengurus anak-anak, mencuci pakaian, memasak, dan melakukan pekerjaan rumah tangga, sehingga dia selalu bertengkar dengan saya, dan suasana keluarga kami pun tegang dan tidak damai.

Tidak hanya itu, pada tahun-tahun itu, saya mengalami herniasi diskus lumbal dan sakit kepala, dan setiap kali mendung dan hujan, punggung saya terasa sakit tak tertahankan. Saya harus meminta putra saya untuk menginjak-injak pinggang saya untuk mengurangi rasa sakit, tetapi setelahnya tetap saja sakit kepala itu tak tertahankan. Ketika saya sakit kepala, saya harus minum dua atau tiga bungkus bubuk obat sakit kepala. Karena obat ini mengandung morfin, kebanyakan orang hanya boleh minum satu bungkus, tetapi saya harus meningkatkan dosisnya agar efeknya terasa. Setelah sekian lama menjalani hidup yang begitu kacau, saya merasa hampa, dan hidup itu terlalu membosankan!

Pada tahun 1996, Falun Dafa menyebar ke desa kami. Tahun berikutnya, istri saya memperoleh Fa. Setelah istri saya berlatih, dia tidak lagi bertengkar dengan saya, atau memarahi saya. Dia sering membujuk saya untuk tidak berjudi dan bercerita tentang betapa indahnya Dafa dan nikmatnya berkultivasi, tetapi saya tidak tergoda.

Suatu hari saya sedang minum-minum dengan seorang teman, dan saat mengobrol, saya tiba-tiba ada ide untuk kultivasi, jadi saya berkata kepada teman saya: "Hari ini terakhir kalinya saya minum dengan anda." Teman saya terkejut dan bertanya apa maksud saya. Saya berkata: "Saya tidak ingin bersikap bodoh, terlalu membosankan; saya ingin berlatih Falun Dafa dengan istri saya. Setelah berlatih, dia bahagia dan riang, dan kesehatannya juga membaik."

Malam berikutnya, saya pergi ke tempat latihan bersama istri saya. Para praktisi sedang membaca Zhuan Falun. Setelah seorang praktisi selesai membaca satu paragraf, mereka meminta saya melanjutkan membaca, dan Guru berbicara tentang masalah minum dan merokok. Setelah selesai membaca, meskipun saya tidak memahami makna Fa yang sebenarnya, saya tahu bahwa jika saya ingin berlatih, saya harus berhenti merokok dan minum.

Keesokan harinya, saya memberikan tujuh bungkus rokok terakhir dan korek api saya. Keesokan harinya, kebetulan ada pesta di desa, dan semua orang merokok, minum, dan bermain judi. Namun hari itu saya hanya menahan diri dan tidak ikut serta. Orang-orang di sekitar saya merasa itu aneh, dan saya berkata kepada mereka, "Saya telah berlatih Falun Dafa dan saya tidak akan lagi merokok, minum, atau berjudi. Saya harus menjadi praktisi yang baik!" Saya telah meninggalkan kebiasaan buruk ini untuk selamanya.

Hari-hari berikutnya, saya belajar Fa di malam hari dan berlatih di pagi hari. Saya hidup bahagia sepanjang hari. Tanpa sadar, sakit kepala dan sakit punggung saya hilang, dan saya terbebas dari penyakit. Saya ingat pernah berkata kepada istri saya: "Sekalipun saya ditawari posisi perdana menteri, bertukaran dengan latihan saya, saya tidak mau!"

Tubuh dan pikiran saya mengalami perubahan besar, dan seluruh pandangan dunia saya pun berubah! Saya menjadi orang baik yang sesuai dengan Zhen, Shan, Ren (Sejati, Baik, Sabar), serta bertanggung jawab kepada keluarga dan kerabat. Saya menjalani hidup yang sederhana, mulai dari menjadi orang baik, bersikap baik kepada orang lain, dan memperlakukan orang lain dengan tulus. Jika ada sesuatu yang perlu dilakukan di desa, saya segera melakukan pekerjaan kotor yang orang lain enggan lakukan. Jalanan tidak rata dan berlumpur, jadi saya berinisiatif membangun jalur untuk memudahkan pejalan kaki. Sumur-sumur, tempat puluhan rumah tangga mendapatkan air, penuh lumpur, jadi saya bersama seorang praktisi Dafa lainnya menarik batu ke sana untuk meratakan dan membersihkannya.

Banyak orang di desa kami berlatih Falun Dafa, dan semua orang bersikap baik satu sama lain. Ketika konflik muncul, praktisi Dafa selalu bersedia menanggung deritanya. Suasana di desa berangsur-angsur membaik. Ketika orang-orang dari desa tetangga melihat ini, mereka memuji kami: "Praktisi ini sungguh luarbiasa!" Kader desa juga berkata: "Alangkah baiknya jika semua orang seperti kalian, dan pekerjaan kami akan mudah."

Niat Awal Tak Berubah di Tengah Penderitaan

Hanya setengah tahun setelah saya mulai berlatih, Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya Dafa. Pada malam hari tanggal 20 Juli 1999, petugas PKT memanggil saya dan seorang praktisi lain ke kantor pemerintahan kota dan memaksa kami menonton acara TV yang memfitnah Guru dan Dafa. Saya berpikir: “Kultivasi adalah urusan pribadi saya, lalu apa hubungannya menjadi orang baik berdasarkan Zhen, Shan, Ren (Sejati, Baik, Sabar) dengan pemerintah? Buku-buku Dafa adalah milik saya, mengapa saya harus menyerahkannya?”

Dalam perjalanan pulang malam itu, saya dan rekan praktisi merasa berat di hati, air mata terus mengalir, dan kami benar-benar merasa langit akan runtuh! Duduk di tepi sungai, kami berdua terdiam cukup lama. Ketika saya tiba di rumah, istri saya belum tidur dan sedang menunggu kami. Kami begadang semalaman hingga fajar.

Rumah tangga saya yang bahagia dan harmonis menjadi berantakan karena PKT kini menganiaya Dafa. Petugas kepolisian dari kabupaten, divisi keamanan dalam negeri, kantor polisi setempat, pemerintah kecamatan, dan kantor kehakiman masuk ke rumah kami setiap hari untuk memantau dan mengganggu kami, dan kami bahkan tidak bisa melakukan pekerjaan bertani seperti biasa. Setelah sebulan terus-menerus dilecehkan, keadaan sedikit mereda. Saat itu, saya dan istri baru saja memperoleh Fa untuk waktu yang singkat, dan kami belum belajar Fa secara mendalam. Kami bingung dan tidak tahu di mana jalan kami. Namun, kami tidak berhenti belajar Fa atau berlatih.

Suatu malam di awal tahun 2000, saya mendengar bahwa beberapa praktisi telah pergi ke Beijing untuk mengajukan petisi kepada pemerintah dan memohon keadilan bagi Dafa. Saya dan istri sangat senang dan ingin pergi ke Beijing untuk mengajukan petisi. Namun, ibu saya sudah berusia tujuh puluhan, dan kami memiliki seorang anak berusia tiga tahun dan seorang anak berusia sembilan tahun; jika kami berdua pergi, siapa yang akan mengurus keluarga kami? Kami memutuskan bahwa saya akan pergi lebih dulu ke Beijing untuk mengajukan petisi, dan istri saya akan pergi setelah saya kembali. Saya berpikir bahwa saya mungkin tidak kembali, dan bahkan jika saya tidak kembali, saya harus pergi, karena saya harus memohon keadilan bagi Guru dan Dafa!

Pada tanggal 4 Maret 2000, seorang praktisi dan saya naik kereta api ke Beijing. Setelah tiba di Beijing, kami langsung pergi ke Kantor Banding, tetapi kami diinterogasi, menghadapi penghinaan, dan penahanan. Polisi dari daerah kami pergi ke Beijing untuk menjemput kami. Dalam perjalanan pulang, kami dikurung di bagasi, dan kami harus menundukkan kepala serta membungkukkan badan selama perjalanan lebih dari 1.000 kilometer (621 mil).

Setelah tiba, kami dibawa ke pusat penahanan, dan para penjaga terus-menerus menginterogasi, mengintimidasi, dan membujuk kami untuk menandatangani tiga pernyataan untuk berhenti berkultivasi, tetapi kami tidak pernah menuruti mereka. Kami dibebaskan sebulan kemudian.

Saya dan istri menjadi sasaran pengawasan dan penganiayaan utama oleh anggota Partai jahat. Selama dua dekade terakhir, kami telah mengalami penganiayaan di semua tingkatan, seperti jaksa penuntut umum provinsi, kotamadya, dan kabupaten, departemen kehakiman, Kantor 610, pemerintah kecamatan, dan desa administratif. Kami telah mengalami berbagai jenis penganiayaan, seperti pelecehan dengan mengetuk pintu, ditangkap, rumah diggeledah, dipaksa menghadiri pertemuan, dikritik, dan ditahan di pusat cuci otak dan kamp kerja paksa. Kami mengalami pelecehan tidak kurang dari 100 kali.

Hari-hari yang disebut sensitif bagi PKT berarti pelecehan akan lebih sering terjadi. Seringkali pemerintah kota datang untuk melecehkan kami di pagi hari, dan kantor polisi di sore hari. Mereka bergantian mengganggu kami, sehingga keluarga kami tidak tenang, dan keluarga kami sangat menderita. Berbagai alat media dan opini publik milik Partai menyebarkan rumor dan fitnah yang sangat kuat yang mencuci otak dunia setiap hari, membuat orang-orang yang tidak mengetahui fakta kebenaran membenci Dafa, dan bahkan beberapa kerabat dan teman memandang kami secara berbeda dan berbicara kepada kami dengan dingin.

Meskipun Partai Komunis berusaha menganiaya kami, hal itu tidak dapat menggoyahkan keyakinan teguh kami pada Dafa! Saya dan istri bekerja di siang hari, belajar Fa di malam hari, bangun pagi untuk berlatih, dan bertukar pemahaman Fa setiap hari, saling menyemangati, dan berlatih dengan tekun.

Dafa Melindungi Saya Melalui Ujian Hidup dan Mati

Di jalur kultivasi, saya selalu teguh percaya kepada Guru dan Dafa, dan selama ujian hidup dan mati, saya telah dilindungi oleh Guru dan betul-betul tidak berada dalam bahaya. Saya telah menyaksikan keajaiban dan keagungan Dafa, dan saya tidak akan pernah melupakan pengalaman ini.

Suatu sore di tahun 2002, saya sedang mengendarai sepeda motor di tikungan, dan sebuah truk besar dari arah berlawanan datang dengan sangat cepat melaju ke arah saya. Saya menghindar dan secara tidak sengaja menabrak batu, yang menyebabkan sepeda motor kehilangan kendali. Saya dan sepeda motor jatuh ke selokan di pinggir jalan, dan sepeda motor itu menindih saya. Parit itu terbuat dari beton, sangat keras, dan saya tidak bisa bergerak atau mendorong sepeda motor, jadi saya harus mengeluarkan ponsel dan menelepon seorang rekan praktisi. Rekan praktisi itu datang dan membantu saya keluar dari parit.

Malam itu, seluruh tubuh saya terasa sakit sekali, terutama kedua pundak saya. Saya tidak bisa berbaring karena rasa sakit itu, jadi saya hanya bisa duduk sampai subuh. Saya terus melafalkan:

"Sulit Ren mampu Ren. Sulit dilakukan mampu melakukan." (Ceramah 9, Zhuan Falun).

Sore berikutnya, saya sudah bisa duduk, belajar Fa, dan melakukan latihan. Selama periode ini, rekan-rekan praktisi datang untuk menyemangati saya. Setelah 20 hari, saya kembali normal dan bisa bekerja.

Sebulan kemudian, saya dan istri pergi ke rumah sakit untuk menjenguk seorang pasien. Sesampainya di sana, saya ingin melihat apakah saya mengalami patah tulang. Sebenarnya, saya ingin membuktikan kebenaran Dafa dan melihat apakah saya tidak terluka. Hasilnya menunjukkan patah tulang belikat kiri dan kanan dan tulang selangka, yang telah pulih sepenuhnya. Saat itu, saya memberi tahu dokter tentang proses pemulihan patah tulang saya dalam 20 hari. Dokter sama sekali tidak memercayainya, mengatakan bahwa pemulihannya akan memakan waktu 100 hari. Saya berkata kepada dokter: "Apa yang saya katakan adalah kebenaran, saya seorang praktisi Falun Gong. Saya pulih dengan melakukan latihan. Saya tidak minum satu pil pun, dan saya juga tidak diberi infus. Ini benar." Istri dan keponakan saya juga mengonfirmasi kepada dokter bahwa hal ini benar-benar terjadi. Dokter itu tertawa, merasa itu sungguh luar biasa dan menakjubkan.

Waktu lainnya adalah suatu pagi di bulan pertama tahun 2012. Saya sedang membantu seorang teman memperbaiki rumahnya ketika saya jatuh dari tembok setinggi lebih dari tiga meter (10 kaki). Kepala saya membentur tangga semen rumah tua itu, dan pinggang saya bertumpu pada tumpukan batu bata bekas. Saya pingsan. Penduduk desa memberi tahu saya bahwa semua orang yang melihat tercengang. Ketika saya bangun, saya mendapati diri saya terbaring di dalam sebuah van. Baru saat itulah saya menyadari bahwa saya sedang dalam perjalanan ke rumah sakit. Saya berpikir: "Saya seorang praktisi dengan perlindungan Guru, dan saya baik-baik saja." Saya berkata kepada orang-orang di dalam van, "Tidak perlu membawa saya ke rumah sakit, saya akan baik-baik saja." Tetapi mereka tidak mendengarkan dan mengirim saya ke rumah sakit.

Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada patah tulang, dan tidak ada masalah dengan otak saya, tetapi beberapa otot dan ligamen terluka. Dokter berulang kali mengatakan bahwa saya harus dirawat di rumah sakit untuk observasi. Saya berkata kepada dokter: "Saya berlatih Falun Dafa, dan saya bisa pulih dengan berlatih ketika pulang nanti, saya tidak perlu minum obat, dan saya tidak butuh siapa pun untuk bertanggung jawab." Atas desakan saya, dokter dengan berat hati setuju untuk memulangkan saya.

Saya jatuh dari tembok setinggi itu ke tangga beton, tetapi luka saya sangat ringan. Saya tahu bahwa Guru telah menanggung cobaan berat ini untuk saya! Terima kasih, Guru!

Sesampainya di rumah, teman yang selama ini saya bantu memperbaiki rumahnya datang mengunjungi saya dua kali sehari. Saya berkata kepadanya: “Anda sibuk tidak perlu datang sampai dua kali. Selesaikan saja perbaikan rumahnya. Anda tahu saya berlatih Falun Dafa; kita adalah orang baik berdasarkan Zhen, Shan, Ren (Sejati-Baik-Sabar), dan Guru mengajarkan kita untuk berempati dan bertindak demi orang lain dalam segala hal yang kita hadapi. Jadi, jangan khawatir, saya baik-baik saja, saya tidak menyalahkan anda.” Saya minta istri saya untuk memberinya 200 yuan (USD$28), yang merupakan biaya pemeriksaan rumah sakit yang telah dibayarkannya, tetapi ia tidak mau menerimanya.

Saya segera belajar Fa, mencari ke dalam, dan melakukan latihan. Setelah seminggu, saya dapat bekerja secara normal. Orang-orang di sekitar saya menyaksikan keajaiban Dafa!

Melalui semua ini, saya sangat merasakan belas kasih dan perlindungan Guru yang tak terkira kepada para praktisi. Hal ini memungkinkan saya bisa melewati berbagai bahaya hidup yang berulang kali.