(Minghui.org) Salam, Guru! Salam, rekan-rekan praktisi!

Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2007. Sebelum bergabung dengan proyek media, saya adalah seorang produser freelance buku bergambar. Pada tahun 2023, lingkungan saya tiba-tiba berubah, akibatnya saya bergabung dengan media. Tidak seperti praktisi lain yang ingin berpartisipasi untuk memenuhi misi media, saya bergabung untuk mencari nafkah. Itu adalah satu-satunya pilihan yang saya miliki saat itu.

Ketika tingkat kultivasi saya tidak meningkat , seolah-olah Guru memberi saya "hardikan tongkat" dan membimbing saya ke arah media. Meskipun saya tidak memenuhi syarat untuk pekerjaan tertentu, beberapa produk media membutuhkan gambar. Saya pikir, "Jika itu melibatkan gambar, saya pasti bisa melakukannya."

Meskipun sebelumnya saya tidak tertarik dengan video, saya mulai bekerja di bidang produksi video. Terjun ke dunia baru dan mempelajari keterampilan baru memberi saya banyak kesempatan untuk mengultivasi diri.

Jalur Kultivasi

Setelah bergabung dengan media, saya memutuskan untuk melepaskan keterikatan manusia saya dan bertekad untuk mengultivasi diri. Namun, saya tidak tahu cara mengoperasikan peralatan tersebut. Setiap hari penuh dengan tantangan dan putus asa. Rasanya seperti saya adalah manusia primitif yang dikalahkan oleh peradaban modern. Saya merasa kalah setiap hari, saya menjadi depresi dan merasa tidak berarti. Saya menangis setiap hari. Saya tahu jika saya tidak menggunakan Fa untuk memperbaiki diri, saya tidak akan mampu untuk terus maju. Bagi saya, tidak ada jalan untuk kembali dan saya harus terus bekerja di media untuk bertahan hidup. Setiap hari terasa seperti pertempuran sengit antara kebaikan dan kejahatan.

Sebelum mulai berlatih Falun Dafa, saya adalah seorang pelukis terkenal. Namun, pada tahun pertama setelah bergabung dengan media, segala sesuatu di dalam diri saya seolah runtuh. Lima belas tahun pengalaman kultivasi seolah hancur lebur. Menghadapi tantangan-tantangan ini membuat saya kelelahan secara fisik dan mental. Ketika sampai di rumah, saya langsung ambruk di tempat tidur. Saat membaca Fa, kata-kata itu tidak masuk ke pikiran saya. Penglihatan saya menjadi kabur saat membaca, dan tubuh serta pikiran saya terasa berat. Saya merasa sangat lelah dan terus tertidur.

Satu-satunya yang bisa saya lakukan adalah mencari ke dalam. Saya menghadapi konsep saya, kurang bersemangat, penyendiri, kesepian, rasa malu, penghinaan, iri hati, nafsu bersaing, kesombongan, keangkuhan, mentalitas pamer, dan pengejaran nama serta kebencian, saya terus menyingkirkan kegelapan di dalam diri saya dan memperbaiki diri dengan Fa. Untungnya, sebelum saya bergabung dengan media, saya memiliki fondasi yang kuat dari mempelajari Fa. Dengan berpegang teguh pada kenangan-kenangan ini, saya terus meningkatkan xinxing dan saya berhasil.

Suatu hari, seorang rekan senior di departemen saya menghentikan saya dan bertanya, “Kamu bergabung sebagai seseorang yang berpengalaman. Kamu sudah hampir setahun di sini. Apa yang sudah kamu hasilkan? Kamu seharusnya setidaknya punya satu gambar, kan?” Saya terkejut dan berpikir, “Oh, jadi orang yang berpengalaman harus punya hasil?” Saya tidak tahu harus bagaimana menjawabnya. Ketika saya menyadari betapa kecewanya rekan senior itu sampai mengatakan hal itu kepada saya, saya merasa tidak enak, dan saya juga memahami tantangan perusahaan. Saya tidak bisa mengangkat kepala. Namun, hati saya seperti kolam yang tenang. Jika tujuannya adalah untuk membuktikan diri sendiri, saya tidak akan bergabung dengan media.

Saya berpikir, “Jika misi saya adalah berada di sini, maka misi saya harus berakar pada fondasi alam semesta. Tetapi jika saya tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan misi ini, atau itu bukan misi saya, saya tidak akan mampu menyelesaikannya sekeras apa pun saya berusaha. Apakah itu dapat diselesaikan atau tidak, tidak bergantung pada saya. Saya memiliki keyakinan untuk menginvestasikan semua yang saya miliki ke dalam media. Hanya itu yang bisa saya katakan.” Kata-katanya membantu saya untuk melepaskan diri dan tidak mengembangkan keterikatan manusia apa pun. Saya menggunakannya sebagai kesempatan untuk memotivasi diri sendiri.

Saya melepaskan rasa kesal yang muncul karena tidak bisa melanjutkan melukis, sesuatu yang telah menjadi bagian integral dari hidup saya. Setelah melepaskan banyak keterikatan, saya mulai memenuhi misi di media dan merasa telah mendapatkan kehidupan baru. Ini adalah periode waktu yang sulit. Tetapi karena kesulitan itu, saya kemudian menyadari bahwa itu adalah kesempatan kultivasi yang sangat berharga yang diatur oleh Guru untuk saya.

Saya Tak Lagi Merasa Putus Asa

Saya mampu mempertahankan standar Fa hingga tahun lalu. Namun, pada tahun ketiga setelah bergabung dengan media, keadaan berubah. Tekanan kerja meningkat secara signifikan dan pikiran saya dipenuhi pekerjaan. Saya tahu ini diatur oleh Guru agar saya dapat lebih meningkatkan xinxing. Namun, karena tidak dalam kondisi yang baik saat membaca Fa, saya tidak menangani semuanya dengan baik.

Saya kesulitan membaca Fa karena rasanya seperti kabut mengaburkan pandangan saya. Saya hampir selalu tertidur setiap hari selama waktu belajar Fa di pagi hari di perusahaan. Saya terus tertidur dan pikiran saya melayang, sehingga saya tidak dapat menyerap Fa dan tidak dapat mengingat apa yang saya baca. Saya merasa putus asa.

Suatu hari, mata saya sangat sakit sehingga tidak bisa melanjutkan pekerjaan. Saya tidak punya pilihan selain mengemasi tas dan pergi. Saya ingin dapat membaca Fa di kereta bawah tanah, tetapi setelah membaca dua kalimat saya mengantuk. Setiap kali membuka buku utama Falun Dafa, Zhuan Falun, rasa kantuk itu menghampiri saya seperti gelombang pasang. Saya merasa putus asa dan seolah-olah telah tertinggal jauh dalam kultivasi, saya terombang-ambing di pinggiran Fa.

Saya teringat pernah membaca tentang hawa dingin dalam salah satu ceramah Guru. Saya memancarkan sebuah pikiran, "Jika anda membuat saya mengantuk, saya akan mengembalikan kepada anda semua hal yang membuat saya mengantuk!" Setelah satu atau dua detik, tiba-tiba saya merasakan desiran, dan rasa kantuk di medan dimensi saya benar-benar hilang. Saya terkejut! Saat mempelajari Fa hari itu, setiap kalimat masuk ke dalam hati saya, sesuatu yang sudah lama tidak terjadi.

Saya ingin menyampaikan kepada rekan-rekan praktisi: Selama niat kita untuk membaca Fa kuat, Guru akan memberi kita kesempatan lainnya. Jadi saya memutuskan untuk menceritakan pengalaman saya kepada Anda.

Menyesuaikan Diri

Departemen saya bertanggung jawab atas produksi video, dan juga bertanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan, bersama dengan departemen pemasaran. Pelanggan kami adalah manusia biasa, jadi kinerja kami sering kali diuji. Jumlah video yang menjadi tanggung jawab kami masing-masing sangat banyak, dan beban kerja pun berat. Jadi, penting untuk berada dalam kondisi kultivasi yang baik. Beberapa rekan kerja senior mengatakan kepada saya bahwa penting untuk "menyesuaikan intensitas". Bekerja dengan kapasitas penuh sulit untuk dipertahankan dalam waktu lama, jadi penting untuk bekerja dari perspektif jangka panjang. Awalnya saya tidak sepenuhnya memahami kata "menyesuaikan", tetapi setelah bekerja di sana selama dua hingga tiga tahun, saya sangat merasakan setiap saat bahwa jika saya tidak menyesuaikan intensitas, tubuh dan pikiran saya tidak akan mampu menanggungnya.

Saya membantu memproduksi animasi stop-motion. Ini adalah pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga dan kerja keras, dan kami hampir tidak mampu mengimbanginya. Saya hanya bisa mengejar ketertinggalan dengan tidak mengambil cuti pada hari libur, saya juga bekerja hingga larut malam. Tahun ini, saya sering merasa bahwa baik tubuh maupun pikiran saya telah mencapai batasnya. Satu proyek yang dimulai pada pertengahan tahun ini berlangsung selama empat bulan. Saya tidak pernah libur sehari pun dan sering bekerja hingga larut malam atau sampai dini hari.

Seluruh sistem saraf saya terasa sangat stres, seolah-olah semua energi dan esensi vital benar-benar terkuras. Saya bahkan berpikir, "Jika saya terus seperti ini, saya tidak akan hidup sampai usia tua." Tetapi beberapa saat kemudian, saya tiba-tiba menyadari bahwa pikiran itu salah. Saya kemudian diam-diam berpikir, "Mie," [musnah] untuk melenyapkannya.

Saya mengamati dengan saksama bagaimana para penari Shen Yun menyesuaikan kondisi mereka selama pertunjukan yang panjang. Ketika pikiran dan tubuh mereka mencapai batasnya hari demi hari, mereka mengingat misi mereka melalui belajar Fa dan melakukan latihan. Mereka meningkatkan diri setiap hari dan melampaui batas kemampuan mereka. Saya menyadari bahwa inilah jalan yang ingin saya tempuh.

Suatu hari saya mengalami sesuatu yang tak terduga, yang memungkinkan saya untuk meningkatkan kultivasi saya secara drastis.

Saya tidak makan siang hari itu dan berlatih perangkat latihan kelima. Sore itu, saya merasa penuh energi. Biasanya saya berlatih latihan berdiri di pagi hari dan bermeditasi di malam hari. Saya kelelahan menjelang siang dan perlu tidur siang selama 20 hingga 30 menit sebelum melanjutkan pekerjaan. Hari itu saya tidak tidur siang, tetapi saya merasa berenergi.

Saya mulai bermeditasi setiap siang. Setelah mengganti istirahat dengan meditasi, saya merasa lebih berenergi dan jernih, saya tidak lagi merasa ingin tidur siang! Rasanya seperti tubuh saya tak bisa rusak. Saya tinggal di lantai lima dan tidak ada lift. Hari itu saya dengan mudah berlari ke lantai lima dalam sekali jalan. Rasanya seperti saya memiliki sayap.

Dua bulan kemudian, saya masih penuh energi. Kerinduan saya akan istirahat adalah penghalang besar dalam perjalanan kembali ke jati diri saya yang sebenarnya! Keterikatan manusia mencegah saya untuk meningkat dalam kultivasi.

Harapan di Lingkungan Tanpa Harapan

Beberapa rekan meninggalkan departemen kami tahun ini. Saya sering merasa sedih dan murung. Saya bertanya pada diri sendiri, “Bisakah kami menembus situasi ini? Karena kami telah membuat video untuk manusia biasa dalam waktu yang lama, saya merasa bahwa pikiran kami juga secara bertahap dikendalikan oleh konsep manusia biasa. Kami bahkan tidak merenungkan proses pelurusan Fa. Kami mulai bertanya-tanya, apa sebenarnya tujuan kami di sini? Pekerjaan ini melelahkan dan kami tidak melihat harapan. Semuanya tampak menjadi berantakan. Kami merasa sedih dan tertekan.”

Suatu hari, saat mendengarkan Radio Minghui, sebuah kalimat sangat menyentuh hati saya.

Seorang praktisi mengatakan bahwa praktisi pertama yang mengikuti Guru untuk berlatih sering makan mi instan untuk mengisi perut mereka. Ketika Guru melihatnya, Guru berkata kepada mereka, "Mengikuti saya berarti penderitaan bagi anda."

Jika saya bisa mengikuti Guru untuk berkultivasi seperti kelompok praktisi pertama itu, bahkan jika saya harus makan mi instan setiap hari, apakah saya akan menganggap itu sebagai penderitaan? Mungkin tidak. Sekadar berada bersama Guru untuk berkultivasi adalah kehormatan tertinggi, dan kebahagiaan serta sukacita yang tak terbatas. Saya tercerahkan bahwa "penderitaan" adalah alat Fa yang hebat dan mulia.

Saya baru-baru ini membaca suatu bagian yang bermanfaat dalam Fa.

Guru mengajarkan kepada kita :

“Namun, berkultivasi diam-diam di tengah kesepian yang tanpa harapan, tidak tampak suatu harapan, itu adalah yang paling sulit. Xiulian macam apa pun juga akan mengalami cobaan yang demikian, akan melewati perjalanan yang demikian. Jika dapat bertahan secara konsisten, gigih maju dengan tiada henti, itu barulah benar-benar gigih maju.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional di Great New York Tahun 2009,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat 9)

Menyingkirkan Substansi Buruk

Pada awal September, saat mencari arah baru dengan animasi stop-motion, saya menemukan sebuah video unik. Seorang rekan senior lewat, dan saya berkata, “Silakan lihat.” Setelah menonton beberapa saat, dia berkata, “Lebih baik jangan melihat hal semacam ini. Ini adalah hal-hal modern yang merosot.” Saya setuju dengannya tetapi juga berpikir bahwa bagian-bagian barunya layak dipertimbangkan sebagai referensi. Saya ragu.

Melihat saya ragu-ragu, dia menambahkan, “Kita harus melakukan segala sesuatu dari sudut pandang Fa. Kita harus memikirkan apakah tindakan kita berasal dari niat yang egois.” Saya berkata, “Oh, baiklah.” Pikiran saya menjadi tenang dan percakapan kami berakhir di situ.

Saya jarang menonton animasi, tetapi ketika saya kesulitan menemukan cara untuk menyajikan alur cerita, saya menonton video untuk mencari inspirasi. Kenyataan bahwa kali ini hati saya tergerak membuat saya menyadari bahwa ada sesuatu dalam diri saya yang menimbulkan masalah, jadi saya mulai mencari ke dalam diri dengan saksama.

Video itu memiliki suasana yang agak suram. Meskipun saya tidak terlalu menyukainya, saya tertarik oleh kebaruannya, mungkin karena saya memiliki keinginan untuk mengejar "hal baru." Saya ingin memperkenalkan elemen baru dan menghasilkan video yang lebih unik dan menarik, yang menurut saya memuaskan. Saya juga menemukan beberapa masalah, termasuk penolakan saya terhadap bimbingan orang lain, sifat kompetitif, pola pikir bahwa saya selalu benar, keterikatan yang kuat pada diri sendiri, dan kebingungan.

Saya menyadari ini serius dan merasa masalah saya telah terungkap. Namun, beberapa hari kemudian, saya merasa depresi. Saat menyingkirkan karma pikiran ini, saya menyadari bahwa ada banyak substansi buruk di medan dimensi saya, dan suasana suram video itu beresonansi dengan sisi gelap saya.

Beberapa hari kemudian saya membaca apa yang dikatakan Guru:

“Setan-setan busuk yang merusak Fa mereka senang jika kalian menjadi kacau, kekuatan lama memang ingin semua ini menuruti pengaturan mereka sebagai tujuan.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Amerika Serikat Barat Saat Hari Yuansiao, 2003)

Saya menyadari bahwa kekuatan lama ingin memanfaatkan celah dalam pikiran saya dan membuang substansi buruk ke dalam medan dimensi saya untuk mengganggu diri saya. Kekuatan lama ingin saya tetap egois agar tidak dapat melepaskan diri dari alam semesta lama. Semuanya sudah direncanakan.

Setelah saya menyadari hal ini, saya sangat menghargai pengaturan Guru. Saya juga sangat menghargai rekan senior yang telah menunjukkan masalah saya.

Kreativitas harus didasarkan pada pendidikan moral dan budaya tradisional. Mengejar ide-ide baru secara membabi buta adalah penyebab munculnya seni modern yang kacau. Hal ini juga sejalan dengan iblis komunisme. Video kita harus menjaga nilai-nilai dan estetika tradisional, serta menampilkan keindahan Zhen-Shan-Ren (Sejati-Baik-Sabar). Titik awal kita haruslah Fa dan pola pikir serta metode kita haruslah lurus.

Menggunakan Fa untuk Mengukur Segalanya

Suatu malam saya bermimpi tentang sebuah gunung curam keemasan yang berkilauan dengan cahaya terang. Sebuah jalan setapak yang berkelok-kelok dan sempit mengarah ke sana. Saya berpikir bahwa untuk mendaki gunung setinggi itu, seseorang harus terbang, tetapi saya tidak memiliki kekuatan karena saya belum berlatih dengan baik. Jadi saya akan berjalan di sepanjang jalan setapak itu terlebih dahulu. Dengan pemikiran ini, saya tersandung menaiki jalan setapak gunung itu.

Saat bangun, saya merasa sangat sedih. Dalam pertunjukan Shen Yun, ketika seorang jenderal diminta oleh Gurunya untuk melompat dari tebing, dia melompat tanpa ragu-ragu. Kemudian dia berhasil dalam kultivasi. Saya pun pernah berkultivasi dengan pola pikir seperti itu. Tapi sekarang saya dikelilingi oleh konsep manusia biasa dan merasa tertekan.

Ketika saya membaca kisah tentang bagaimana Shakyamuni meminta muridnya untuk membersihkan bak mandi, saya tiba-tiba menyadari sesuatu. Murid itu memperlakukan permintaan gurunya dengan pemikirannya sendiri dan awalnya tidak melakukan apa yang diminta Shakyamuni. Saya tidak pernah memikirkannya secara mendalam, tetapi sebuah artikel dari rekan praktisi sangat menginspirasi saya. Murid Shakyamuni itu menempatkan pemahaman dan pengetahuannya sendiri di atas permintaan gurunya. Pada dasarnya, Ia mengutamakan dirinya sendiri dan fokus pada dirinya sendiri.

Sepertinya saya telah menemukan mengapa kultivasi saya terus menetap di suatu tempat yang sama dan mengapa saya merasa tak berdaya, serta alasan mengapa kultivasi terasa berat dan sulit. Saya tenggelam dalam pekerjaan untuk waktu yang lama dan melupakan Fa tentang meningkat ke atas melawan arus. Saya bingung dan membiarkan konsep manusia biasa menguasai diri saya, dengan keras kepala berpegang pada pemahaman saya sendiri. Misalnya, untuk bangun dan berlatih perangkat latihan di pagi hari, saya akan memancarkan pikiran lurus lebih awal untuk pukul 1:00 pagi agar bisa tidur lebih awal. Saya mengompromikan persyaratan Fa agar sesuai dengan situasi diri sendiri. Saya egois dan menempatkan persyaratan Fa di bawah persyaratan saya.

Setelah saya menyadari hal ini, saya berusaha keras untuk mengembalikan waktu pukul 1:00 pagi untuk memancarkan pikiran lurus dan mulai mengukur segala sesuatu berdasarkan Fa. Fa mulai kembali memasuki hati saya. Ketika keinginan untuk mempelajari Fa kuat, rasa kantuk menghilang. Namun, jika niat saya untuk melakukan sesuatu terlalu kuat, hati saya menjadi dingin. Saya juga mendapati bahwa kabut yang mengaburkan pandangan saya menghilang. Terima kasih Guru atas penyelamatan Guru yang penuh belas kasih. Saya beralih dari keadaan tanpa harapan menjadi mendapatkan kesempatan hidup baru.

Fa Fundamental Alam Semesta

Karena produksi animasi membutuhkan banyak tenaga, dan tidak akan ada hasil tanpa tindakan, saya dibatasi oleh anggapan bahwa terobosan akan membutuhkan kerja keras.

Sebelum bergabung dengan media, ketika saya menghadapi kendala dalam menggambar untuk proyek lain, saya langsung mempelajari Fa, mendapatkan inspirasi, lalu melanjutkan menggambar. Tetapi dengan proyek animasi ini, kerja keras dan pelatihan bertahun-tahun tampaknya hancur berantakan. Ada banyak gambar. Ketika animator atau pelukis tidak memenuhi persyaratan kami, proses peningkatan kualitas gambar-gambar ini sangat sulit. Akhirnya, saya harus memperbaikinya sendiri. Karena itu, saya selalu berpikir bahwa ini membutuhkan banyak waktu dan semua proses pada akhirnya membutuhkan tenaga untuk mengisi kekurangan.

Melalui belajar Fa, saya menyadari bahwa pemahaman saya tentang Fa memiliki bias karena keterbatasan dalam pemikiran saya. Segala sesuatu yang seharusnya ada di alam semesta berasal dari Dafa! Setiap video dan animasi yang kami produksi berasal dari dan diselesaikan oleh Fa. Saya ingin menggunakan kemampuan saya sendiri untuk memproduksi video, dan pemikiran ini adalah hal yang bodoh. Kita hanya perlu fokus pada bagaimana meningkatkan diri sesuai dengan Fa. Segala sesuatu yang lain akan diselesaikan oleh Fa.

Menghargai Orang Lain

Saat membuat video, hal tersulit untuk saya lepaskan adalah standar gambar. Bidang yang menjadi tanggung jawab utama saya tahun ini adalah animasi stop-motion. Saya berpikir, "Apa yang memang sudah ditakdirkan akhirnya terjadi." Saya mampu menangani sebagian besar hal dengan benar, tetapi saya menjadi sensitif dan mengalami fluktuasi emosi hanya ketika menyangkut gambar. Namun, selama proyek baru-baru ini, para pelukis eksternal sangat menginspirasi kultivasi saya.

Meskipun pelukis yang bertanggung jawab saat menggambar sketsa telah membuat tata letak dan detailnya, garis-garisnya tidak presisi dan karakter-karakternya juga digambar dengan buruk. Saya mempertahankan pikiran lurus untuk memahaminya dan memutuskan untuk menerima kekurangannya. Saya pikir saya harus menanggung penderitaan ini. Selama liburan Festival Pertengahan Musim Gugur, saya bekerja memperbaiki gambar-gambarnya dan berusaha sebaik mungkin untuk mendorongnya menyelesaikan draf tepat waktu. Anehnya, gambar-gambarnya menjadi indah, seolah-olah telah mengalami transformasi total. Jadi, tampaknya memperlakukan orang dengan baik menyebabkan perubahan pada gambar-gambar tersebut. Hal ini membuat saya kembali menyadari bahwa hati adalah akar dari segalanya.

Ujian lain datang ketika kami memasuki tahap mewarnai gambar. Ketika saya menyampaikan beberapa masukan kepada seorang pelukis yang telah lama bekerja sama dengan saya dan sangat saya hormati, dia tiba-tiba melempar kuas dan berkata, "Saya tidak bisa melanjutkan lagi." Dia bangkit dan pergi.

Dengan jadwal yang padat, hal ini membuat saya bingung dan gelisah, saya langsung mencari ke dalam. Saya menyadari bahwa meskipun menjelaskan kepadanya dengan tenang di luar, saya menyimpan rasa marah di dalam, dan berpikir, “Apakah ini bahkan bisa dianggap sebagai gambar? Bagaimana saya bisa menggunakan ini!?” Keterikatan saya sebenarnya lebih buruk daripada kekurangan pelukis itu. Saya merenung dalam-dalam dan menghilangkan pikiran-pikiran buruk saya. Saya ingin meminta maaf dengan tulus kepada pelukis itu, tetapi dia tidak mengangkat telepon. Setelah mengirim empat pesan kepadanya, akhirnya saya bisa berbicara dengannya melalui telepon.

Kami berbicara cukup lama malam itu. Saya dengan tulus meminta maaf kepadanya, dan berkata, “Gambar Anda tidak bermasalah. Hanya saja ada perbedaan jenis karya seni yang dibutuhkan untuk gambar diam dan untuk video. Gambar itu hanya perlu penyesuaian. Saya tidak dapat menjelaskannya dengan jelas kepada Anda. Saya sangat ingin menyelesaikan proyek ini bersama Anda. Selain Anda, tidak ada orang lain di dunia yang memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan ini.”

Saya berkomunikasi dengannya dengan tulus. Kemudian dia berubah pikiran dan memutuskan untuk bekerja sama dengan saya. Agar dia dapat melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan gambar tersebut, saya membantunya sepenuh hati. Meskipun saya masih harus menanggung tekanan, saya dapat menghadapinya dengan tenang. Gambar itu akhirnya selesai, dan kualitasnya sangat tinggi. Karya seni itu secara halus memancarkan keindahan dan kemurnian Zhen-Shan-Ren (Sejati-Baik-Sabar).

Melihat kembali kejadian ini, saya marah saat itu karena saya fokus pada kesempurnaan karya bukannya menghormati orang lain. Keterikatan saya pada kualitas gambar menutupi rasa hormat kepada orang lain, dan saya tidak menyadari bahwa saya perlu menyisakan ruang di hati saya untuk orang lain.

Pada hari itu, Guru mempublikasikan Ceramah terbaru:

“Namun, manusia zaman sekarang bahkan telah melupakan tradisi, telah melupakan kebaikan hati manusia yang ada dalam kebudayaan tradisional, antar manusia saling menghormati, saling mengasihi, saling membantu dan segala keindahan-kebaikan lainnya, serta hubungan antar manusia yang tradisional.”(“Mengapa Shen Yun Dapat Menyelamatkan Manusia”)

Saya merasa sangat malu dan menyesal. Saya menyadari bahwa saya harus menoleransi kekurangan orang lain, memahami tingkat ketahanan mereka, dan berterima kasih atas kontribusi mereka. Saya juga perlu menyadari bahwa video-video tersebut adalah hasil kolaborasi semua peserta. Ada diri saya di dalamnya, dan ada juga diri mereka di dalam diri saya.

Melalui kejadian ini, saya mengerti mengapa orang-orang yang sangat berbakat di bidang tertentu cenderung mudah marah, sensitif, merendahkan, dan suka berdebat. Dulu saya berpikir bahwa saya berbeda dari orang-orang seperti itu, dan menempatkan diri saya pada posisi yang tinggi. Tetapi pengalaman ini benar-benar menghancurkan persepsi itu. Saya menyadari bahwa orang-orang yang sebelumnya tidak saya mengerti, sebenarnya adalah cerminan diri saya.

Saya harus mengingat kalimat Fa ini, “menghargai orang lain sama dengan menghargai anda sendiri.” (Ceramah Fa pada Konferensi di Selandia Baru)

Menempa Emas Murni

Media adalah lingkungan yang sangat baik untuk memurnikan diri kita dan menempa emas murni. Jika kita egois, kita akan kesulitan bertahan hidup dan tidak akan mampu bertahan dalam lingkungan yang menegangkan ini. Kita perlu melepaskan ego kita dan menjadi makhluk yang tidak mementingkan diri sendiri, untuk menyelesaikan misi yang diberikan Guru kepada kita.

Tanpa lingkungan yang menyerupai tungku alkimia Taishang Laojun ini, saya tidak akan dapat meningkat. Tanpa rekan praktisi yang bekerja bersama saya, saya tidak akan mampu menyelesaikan jalur ini. Saya ingin menyampaikan penghargaan saya kepada rekan-rekan saya yang telah menoleransi kekurangan saya dan mencerahkan saya. Dalam lingkungan yang keras, dan saat menghadapi hal-hal yang sulit ditanggung seorang diri, kami saling mengandalkan dan menyemangati serta saling menutupi kekurangan masing-masing. Kami berbagi suka dan duka serta menempuh jalur ini.

Selama dua tahun tujuh bulan terakhir ini, setiap langkah adalah kenangan tak terlupakan yang akan selalu saya ingat. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan saya. Saya juga sangat menghargai Guru yang dengan penuh belas kasih telah mengatur dan mengurus semuanya untuk saya, seorang praktisi yang penuh kekurangan.

Ini adalah pengalaman kultivasi saya. Jika ada ruang untuk perbaikan, mohon tunjukkan.

Terima kasih, Guru! Terima kasih, rekan praktisi!

(Artikel terpilih yang disampaikan pada Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa Korea Selatan 2025)