(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa dari berbagai wilayah Brasil, termasuk Rio de Janeiro, Brazilia, dan Minas Gerais, berkumpul di Paulista Avenue di pusat kota São Paulo pada 9 November 2025, untuk memberi tahu orang-orang tentang manfaat latihan spiritual mereka. Mereka juga memberi tahu penduduk dan wisatawan tentang penganiayaan yang sedang berlangsung oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap praktisi Falun Dafa di Tiongkok.

Paulista Avenue adalah simbol kekuatan ekonomi dan politik São Paulo, dan membentang dari barat laut ke tenggara kota. Peragaan latihan, pajangan, bunga lotus, dan pengumpulan tanda tangan oleh praktisi menarik banyak pejalan kaki, yang menandatangani petisi yang menyerukan akhiri kekejaman PKT.

Kegiatan ini diadakan sehari setelah para praktisi mengadakan konferensi berbagi pengalaman kultivasi di Brasil.

Para praktisi memperkenalkan Falun Dafa dan memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan PKT dalam sebuah kegiatan di São Paulo pada 9 November 2025.

Beberapa orang tertarik untuk belajar berlatih, dan beberapa dari mereka berlatih di taman di Paulista Avenue.

Orang-orang belajar berlatih.

Warga Brasil Terkejut dengan Penganiayaan

Para praktisi berbicara kepada pejalan kaki malam itu, dan banyak orang berhenti untuk membaca spanduk. Alberto, seorang praktisi dari São Paulo, berbicara kepada para pejalan kaki untuk meningkatkan kesadaran akan perlakuan tidak manusiawi yang dialami praktisi Falun Dafa di Tiongkok hanya karena keyakinan mereka.

Sekelompok teman mengatakan mereka terkejut dengan metode brutal yang digunakan terhadap praktisi, terutama pengambilan organ paksa yang disetujui negara oleh PKT. Mereka mengatakan akan menyelidiki penganiayaan tersebut secara daring untuk mengetahui keadaannya lebih lanjut.

Wanita itu merasa ngeri dengan penyiksaan yang dialami praktisi Falun Dafa di Tiongkok.

Aktivitas Praktisi "Sangat Diperlukan"

Joelson Maceió Alagoas, seorang koki

Joelson Maceió Alagoas adalah seorang koki yang mengatakan bahwa ia menyadari penindasan yang dilakukan Partai Komunis terhadap rakyat sepanjang sejarah. Namun, ia sangat terkejut ketika mengetahui pengambilan organ paksa oleh PKT dari para praktisi dan tahanan hati nurani lainnya. Alagoas mengecam perilaku tersebut dan menyebutnya "jahat" dan "keji."

Ia berkata: "Aktivitas anda sangat penting. Sangat penting untuk memberi tahu masyarakat Brasil tentang kejahatan Partai Komunis karena mereka tidak tahu betapa buruknya PKT. Banyak orang masih memilih untuk mempraktikkan komunisme, sangat berbahaya. Terima kasih atas kerja keras anda!"

Ia mengatakan bahwa ia tersentuh oleh nilai-nilai positif yang dianut oleh Falun Dafa; Zhen, Shan, Ren (Sejati, Baik, Sabar) dan bahwa ia akan bergabung dengan praktisi di tempat latihan mereka di taman untuk blajar berlatih.

Para Wanita Ingin Memberi Tahu Orang Lain Tentang Falun Dafa

Ana dan Tereza

Ana dan Tereza sedang mengunjungi teman-teman di São Paulo. Ketika mereka melihat papan informasi yang menggambarkan kekejaman yang dilakukan oleh PKT, mereka merasa ngeri. Mereka menggelengkan kepala, dan salah satu dari mereka berkata "terlalu mengerikan untuk dipercaya."

Mereka bertanya kepada praktisi apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu. Praktisi meminta untuk memberi tahu kerabat dan teman-teman mereka tentang pelanggaran hak asasi manusia oleh PKT. Mereka berkata pasti akan melakukannya.

Setelah itu, Ana dan Teresa bertanya apakah ada juga praktisi Falun Dafa di kota mereka, karena mereka ingin mempelajari latihan. Praktisi memberi tahu mereka bahwa mereka dapat belajar daring melalui webinar. Para wanita tersebut mengambil banyak brosur dan bunga lotus origami kecil untuk dibagikan kepada keluarga dan teman-temannya. Mereka mendoakan praktisi sukses dan mengatakan mereka akan menyimpannya dalam doa.

Pemuda Mengetahui Perbedaan Antara Orang Tiongkok dan PKT

Dua imigran muda di Brasil merasa cemas melihat penganiayaan terhadap praktisi Falun Dafa di Tiongkok tergambar di papan informasi. Mereka mengetahui apa itu Falun Dafa, dan mengatakan bahwa berlatih sesuai dengan prinsip Zhen, Shan, Ren (Sejati, Baik, Sabar) sangatlah baik, sehingga mereka tidak dapat memahami mengapa PKT menganiaya latihan yang begitu damai.

Anak-anak muda terkejut mengetahui bagaimana Falun Dafa dianiaya di Tiongkok.

Setelah praktisi menjelaskan bagaimana Jiang Zemin, pemimpin PKT saat itu, melancarkan penganiayaan karena iri hati dan takut Falun Dafa akan mengalahkan ideologinya sendiri, anak-anak muda tersebut sepakat bahwa ini adalah penganiayaan yang tidak etis dan melanggar hak asasi manusia atas kebebasan berkeyakinan. Pria itu bertanya: “Anda menggambarkan Tiongkok dengan sangat negatif. Apakah ini akan memengaruhi orang Tionghoa yang berada di luar negeri? Apakah orang-orang di negara lain akan memandang rendah orang Tionghoa?”

Praktisi mengatakan kepadanya bahwa orang Tiongkok dan PKT adalah dua kelompok yang sama sekali berbeda. Praktisi memberi tahu mereka: “[PKT] menindas umat beragama, memperbudak rakyat Tiongkok, dan ingin memimpin dunia. Perilakunya yang tidak bermoral tidak akan bertahan lama. Kita harus memberi tahu orang-orang Tiongkok dan orang-orang di mana pun tentang kejahatan Partai Komunis agar mereka dapat terhindar dari bencana. Kita merujuk pada Partai Komunis Tiongkok, bukan Tiongkok. Tiongkok memiliki budaya tradisional selama lima ribu tahun; makna terdalamnya akan dihormati dan dicintai oleh orang-orang di seluruh dunia.”

Pria muda itu berkata bahwa ia mengerti. Ia berkata: “Memiliki ibu pertiwi yang benar-benar berbudaya adalah hal yang dapat dibanggakan oleh warga Tionghoa perantauan.”

Jalan Menuju Peningkatan Spiritual

Betty mendengarkan dengan saksama ketika praktisi menjelaskan apa itu Falun Dafa dan pentingnya meningkatkan moralitas manusia.

Dia sangat setuju dengan prinsip-prinsip yang dianjurkan oleh Falun Dafa, dan mengatakan bahwa dia sangat prihatin dengan kondisi spiritual masyarakat saat ini. Dia berbicara tentang konflik global, kondisi ekonomi, dan sikap masyarakat.

Praktisi menceritakan bagaimana ajaran Falun Dafa membantu mereka memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, dan menghasilkan kesehatan fisik yang lebih baik, peningkatan moral, serta hubungan interpersonal yang harmonis. Betty bertanya di mana tempat latihan terdekat, dan berkata dia akan mengajak keluarganya ke sana agar mereka semua bisa berlatih. Dia berulang kali berterima kasih kepada praktisi, dengan berkata: “Terima kasih! Terima kasih!”

Praktisi Melakukan Latihan

Pagi itu, para praktisi melakukan latihan dan membaca ajaran Falun Dafa di Taman Ibirapuera, sebuah tempat populer di São Paulo.

Para praktisi bermeditasi di Taman Ibirapuera.

Para praktisi mengatakan bahwa selama kegiatan mereka dapat merasakan kekuatan "satu tubuh". Mereka juga mengatakan bahwa penting untuk berlatih dan membaca ajaran bersama praktisi lain. Daniela berkata: "Kita tidak punya banyak kesempatan untuk berada di kota yang sama. Itulah mengapa kegiatan ini begitu unik dan kita harus melakukannya."

Seorang praktisi membagikan brosur dan bunga lotus origami kepada seorang ibu dan putranya.

Seorang pejalan kaki membaca brosur dan belajar berlatih.