(Minghui.org) Tiongkok, yang juga dikenal sebagai Shen Zhou (Tanah Dewata), memiliki sejarah yang panjang dan gemilang. Dari era Tiga Penguasa dan Lima Kaisar hingga Dinasti Han dan Tang, terdapat tradisi kebaikan, kesetiaan, martabat, dan keberanian.

Keharmonisan langit, bumi, dan umat manusia merupakan tema yang konstan dalam budaya Tiongkok kuno. Orang-orang menghargai keseimbangan dan kebajikan dalam literatur, musik, pengobatan, kaligrafi, pakaian, arsitektur, dan sebagainya. Keseimbangan Yin dan Yang juga tercermin antara pria dan wanita dan dalam semua aspek masyarakat.

Sejarah panjang dan budaya Tiongkok yang kaya beresonansi dengan orang-orang dari negara lain. Misalnya, agama Kristen disambut oleh Kaisar Taizong dari Dinasti Tang. Will Durant, sejarawan, dan filsuf serta penulis 11 buku The Story of Civilization, memuji puisi Tiongkok karena keanggunannya dan rasa tenang serta kesederhanaannya. Ia mengatakan bahwa orang-orang Tiongkok larut dalam kehidupan yang belum pernah terjadi sebelumnya, penuh keindahan dan kecintaan terhadap seni.

Dalam Shuowen Jiezi (Menjelaskan Grafik dan Menganalisis Karakter), kamus karakter  Tiongkok kuno, "keindahan" dan "kebaikan" dapat ditelusuri kembali ke asal kata yang sama. Seni yang indah dan elegan berasal dari rasa hormat terhadap Dewa.

Filsuf Prancis Voltaire mengagumi budaya Tiongkok dan memuji prinsip-prinsip Konfusius tentang moralitas dan kesopanan universal. Ahli ilmu pengetahuan Jerman Johann Wolfgang von Goethe sangat terkesan dengan budaya dan estetika Tiongkok sehingga ia mempelajarinya.

Di sisi lain, ideologi komunis menentang nilai-nilai tradisional. Dari Uni Soviet hingga Tiongkok komunis, ideologi ini menanamkan kebencian, kebrutalan, dan kebohongan kepada masyarakat. Selain menindas dan membunuh orang-orang yang tidak bersalah, komunisme juga secara sistematis menghancurkan nilai-nilai tradisional. 

Shen Yun didirikan di New York pada tahun 2006 dengan misi menghidupkan kembali budaya tradisional Tiongkok. Hingga saat ini, Shen Yun telah menggelar lebih dari 10.000 pertunjukan di Asia, Eropa, Amerika, dan Australia. Karena ingin melihat "Tiongkok sebelum komunisme", orang-orang kembali menerima nilai-nilai tradisional dan harmoni yang dianugerahkan oleh Dewa melalui pertunjukan Shen Yun.

Berkembang Setelah Ribuan Tahun

Setelah manajer Angkatan Udara AS Ron Barmes menonton Shen Yun pada bulan April 2024, ia mengatakan bahwa menonton Shen Yun memberinya perasaan khusus dan bahwa, dibandingkan dengan Tiongkok saat ini, Tiongkok di masa lalu adalah Tiongkok yang damai dan menyenangkan.

Kobori Osamu, ketua sebuah organisasi nirlaba, merasa kagum setelah menyaksikan pertunjukan Shen Yun pada Januari 2024. Ia berkata: “Budaya yang telah terakumulasi selama ribuan tahun telah berkembang dan membuahkan hasil di panggung Shen Yun.” “Sangat menarik! Setiap penari memiliki pencapaian artistik yang sangat tinggi. Mereka pasti telah berlatih keras.”

Dia lebih lanjut mengatakan: “Baik koreografi maupun desain kostum menunjukkan tingkat artistik yang sangat tinggi. Saya penasaran siapa yang mendesain dengan sangat terampil itu. Desain pakaian yang cerdik itu hebat! Saya pikir ini adalah desain baru di abad ke-21.”

Pentingnya Membangkitkan Kembali Nilai-Nilai Spiritual

Warabi Kazuo, mantan wali kota Kota Sakura di Prefektur Chiba, Jepang, setelah menonton pertunjukan Shen Yun pada bulan Januari 2025, berkata: “Musik dan tariannya luar biasa! Saya sangat menikmati keindahan pakaian tarinya, dan perpaduan dengan latar belakang gambar menunjukkan efek performa yang sangat tinggi. Saya sangat tersentuh oleh pertunjukannya.” Dinasti Tang adalah periode favorit saya karena merupakan masa kejayaan budaya Tiongkok. Saya sangat bersemangat melihat konten program tentang era ini.

Dia menambahkan: “Saya sangat tersentuh oleh konten tentang keyakinan. Setelah agama Buddha diperkenalkan ke Jepang dari Tiongkok, keyakinan spiritual berperan dalam menstabilkan moralitas social. Dengan pesatnya perkembangan AI dan IT, semakin sulit bagi orang untuk saling memahami. Membangkitkan kembali nilai-nilai spiritual, seperti moralitas adalah sangat penting.”

Pilot komersial Lawrence Golomb mencatat adegan di mana Dewa datang ke bumi untuk menyelamatkan manusia, seperti yang dijelaskan dalam legenda Tiongkok. Dia berkata: “Saya telah memperhatikan banyak persamaan antara agama Kristen dan beberapa kepercayaan yang disajikan di sini, jadi saya merasa itu sangat menarik.”

Dia menghargai sejarah dan budaya Tiongkok yang panjang meskipun ada penindasan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Dia berkata: “Saya menghargai itu. Saya berpikir siapa pun seharusnya tidak ditindas, dalam arti bahwa mereka tidak dapat benar-benar mengekspresikan siapa mereka. Saya khawatir ada aspek seperti itu di negara kita, di mana ada rasa takut untuk berbicara tentang siapa anda sebenarnya karena anda tahu anda akan menyinggung seseorang.”

Mengenang Tradisi

Joseph Petty, Wali Kota Worcester, Massachusetts, menyaksikan pertunjukan Shen Yun pada bulan Januari 2024 dan menyampaikan sebuah proklamasi. Dia berkata: “Saya sangat terkesan dengan seninya. Sungguh mengharukan … para pemainnya luar biasa.” Dia memuji misi Shen Yun untuk, “melestarikan esensi sejarah Tiongkok selama 5.000 tahun dan membagikannya kepada dunia modern dalam bentuknya yang paling murni dan paling indah.”

Dia menjelaskan: “Saya mendukung seni dan budaya, dan mereka [Shen Yun] menunjukkan beberapa sejarah Tiongkok yang bagus dan apa yang terjadi saat ini, dan menunjukkan beberapa tantangan yang muncul ketika hal itu ditindas. Saya pikir penting bagi setiap budaya untuk mengingat asal usul mereka, mengingat akar mereka. Ingatlah tradisi anda, dan Sang Pencipta akan selalu bersama anda.”

“Bagaimana Jadinya Tiongkok Tanpa Partai Komunis Tiongkok”

Penulis Laura Ainsworth dan Pat Reeder menyaksikan pertunjukan Shen Yun di Dallas, Texas, pada bulan Januari 2025. Reeder berkata: “Kami suka semua hal tentang pertunjukan itu, musiknya, tariannya, kostumnya, warnanya, layarnya, efek khususnya, semuanya luar biasa! Semuanya menyatu.”

Ainsworth menambahkan: “Fakta bahwa ini adalah tradisi yang telah dilestarikan selama berabad-abad dan bahwa tanpa [Shen Yun], pertunjukan itu mungkin akan punah. Namun, sekarang kita dapat menyaksikannya. Saya sangat bersyukur untuk itu.”

Brigadir Jenderal Angkatan Udara yang sudah pensiun, Robert Spalding, adalah seorang pakar dalam hubungan AS-Tiongkok. Setelah menyaksikan pertunjukan Shen Yun pada bulan Februari 2024, dia berkata, “Saya membayangkan dalam benak saya bagaimana jadinya Tiongkok tanpa Partai Komunis Tiongkok. Dan pertunjukan ini mengungkap banyak budaya yang telah hilang karena Partai Komunis Tiongkok telah menghancurkan budaya tersebut.”

Dia menambahkan: “Bisa duduk dan benar-benar menyaksikan budaya Tiongkok yang belum dirusak oleh Partai Komunis Tiongkok, menurut saya itu yang terpenting bagi saya. Saya membayangkan, seperti, jika saya bisa pergi ke Tiongkok tanpa Partai Komunis Tiongkok, mungkin seperti ini jadinya.”

William Shakespeare pernah menulis sesuatu seperti ini bahwa kebenaran mendatangkan kepuasan bagi kehidupan manusia, tetapi kebohongan hanya mendatangkan ketidakstabilan. Ketika lebih banyak orang menghargai apa yang kita miliki, keadaannya akan berubah.