(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di 45 negara menyerahkan daftar pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT) lainnya yang menganiaya Falun Gong dan praktisi kepada masing-masing pemerintah di negara mereka sebelum Hari Hak Asasi Manusia, 10 Desember 2024. Karena para pejabat PKT ini berpartisipasi dalam penganiayaan, praktisi meminta agar pejabat tersebut bersama dengan anggota keluarga mereka, dilarang masuk  dan aset mereka dibekukan.

45 negara ini termasuk Five Eyes (Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, Selandia Baru), seluruhnya 27 negara di Uni Eropa (UE) dan 13 negara di benua lainnya. Negara-negara UE adalah Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, Belanda, Polandia, Swedia, Belgia, Irlandia, Austria, Denmark, Rumania, Republik Ceko, Finlandia, Portugal, Yunani, Hungaria, Slowakia, Bulgaria, Luksemburg, Kroasia, Lituania, Slovenia, Latvia, Estonia, Siprus, dan Malta. 13 negara sisanya berada di Asia, Eropa, dan Amerika: Jepang, Korea Selatan, Indonesia, Swiss, Norwegia, Liechtenstein, Israel, Meksiko, Argentina, Kolombia, Cile, Republik Dominika, dan Paraguay. Ini adalah pertama kalinya Paraguay masuk dalam daftar tersebut.

Penganiayaan PKT terhadap Falun Gong telah berlangsung selama 25 tahun dan rezim tersebut baru-baru ini meningkatkan kontrolnya di luar negeri. Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (WOIPFG), PKT mengemukakan sebuah tujuan dalam pertemuan pada bulan Mei 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Keamanan Publik, “Memberikan perhatian khusus pada kerja sama antara Falun Gong dan politisi Barat untuk memberikan sanksi kepada para pemimpin tingkat tinggi Tiongkok. Hentikan tindakan itu dengan segala cara.”

Di antara para pelaku yang tercantum adalah Wang Shujiang, sekretaris partai dan presiden Pengadilan Tinggi Provinsi Sichuan.

Informasi Pelaku

Nama Lengkap Pelaku: Wang (nama belakang) Shujiang (nama depan)
Nama Tionghoa: 王树江
Jenis Kelamin: Laki-laki
Tanggal/Tahun Lahir: Maret 1962
Tempat Lahir: Kota Qing’an, Provinsi Heilongjian

Jabatan atau Posisi

Juli 1998 – November 2000: wakil kepala hakim Pengadilan Pidana Pertama Pengadilan Tinggi Provinsi Heilongjiang

November 2000 – Oktober 2002: anggota Komite Pengadilan Tinggi Provinsi Heilongjiang dan kepala hakim Pengadilan Pidana Pertama

Oktober 2002 – Agustus 2005: Sekretaris partai dan kepala Pengadilan Rakyat Menengah Prefektur Daxing’anling, Provinsi Heilongjiang

Agustus 2005 – Juli 2010: Sekretaris partai dan ketua Pengadilan Rakyat Menengah Kota Daqing, Provinsi Heilongjiang

Juli 2010 – Januari 2013: anggota Kelompok Partai dan wakil ketua Pengadilan Tinggi Rakyat Provinsi Heilongjiang

Januari 2013 – Januari 2018: wakil ketua eksekutif dan wakil sekretaris Kelompok Partai Pengadilan Tinggi Rakyat Provinsi Heilongjiang, anggota Komite Urusan Politik dan Hukum Komite Partai Provinsi (Januari 2014)

Januari 2018 – Sekarang: Sekretaris Partai dan Ketua Pengadilan Tinggi Provinsi Sichuan

Kejahatan Utama

Sejak PKT mulai menganiaya Falun Gong pada bulan Juli 1999, sistem peradilan telah mengadili dan menghukum praktisi Falun Gong secara ilegal. Wang Shujiang telah bertugas di sistem peradilan Heilongjiang selama beberapa dekade sebelum diangkat menjadi ketua Pengadilan Tinggi Provinsi Sichuan pada bulan Januari 2018. Sebagai salah satu pemimpin tertinggi sistem peradilan di Sichuan, Wang telah berulang kali meminta pengadilan di seluruh provinsi untuk "menghukum keras aliran sesat yang jahat" dan memerintahkan bawahannya untuk menghukum para praktisi.

Selama masa jabatan Wang di Sichuan, setidaknya 11 praktisi meninggal setelah hukuman penjara mereka, termasuk Wang Haiqian, Wei Yongqing, Liao Guanghui, Fu Fazhi, Luo Guiru, Pang Xun, dan Pang Xun. Sun Renzhi, Yang Xingye, Mao Kun, Wu Chunlan, dan Ding Guoqin.

Penganiayaan Selama Masa Jabatan Wang di Sichuan

Penjatuhan Hukuman pada Tahun 2024

Dari Januari hingga Agustus 2024, 32 praktisi dijatuhi hukuman di Provinsi Sichuan. Enam praktisi, termasuk Duan Qiongying, Li Tao, Yu Chuancheng, Xu Yueqin, Luo Yi, dan Li Jun, ditangkap pada tanggal 24 Mei 2023. Mereka didakwa pada tanggal 1 Maret 2024, dan dijatuhi hukuman penjara oleh Pengadilan Distrik Wenjiang pada tanggal 25 Juli 2024: Duan dan Li Tao dijatuhi hukuman tiga tahun enam bulan; Yu dijatuhi hukuman tiga tahun; Xu dan Luo dijatuhi hukuman dua tahun delapan bulan; dan Li Jun dijatuhi hukuman dua tahun dua bulan.

Penjatuhan Hukuman pada tahun 2023

Pada tahun 2023, 65 praktisi dijatuhi hukuman di Provinsi Sichuan. Zhao Jie, warga Kota Deyang berusia 52 tahun, dijatuhi hukuman delapan tahun dan denda 100.000 yuan oleh Pengadilan Distrik Jingyang pada tanggal 17 Februari 2023. Hu Biao, yang saat itu berusia 78 tahun, dijatuhi hukuman sembilan tahun oleh Pengadilan Kabupaten Gulin pada bulan Oktober 2023.

Penjatuhan Hukuman pada tahun 2022

Pada tahun 2022, 38 praktisi dijatuhi hukuman di Provinsi Sichuan. Zhou Shuzhen, warga Kota Zigong berusia 86 tahun, dijatuhi hukuman penjara tiga tahun oleh Pengadilan Distrik Da’an pada tanggal 15 September 2022.

Penjatuhan Hukuman pada tahun 2021

Pada tahun 2021, total 76 kasus hukuman dilaporkan di Sichuan. Lebih dari sepuluh praktisi, termasuk Zeng Fanfeng, Nie Zongguo, Liu Jia, Gong Yubin, Zhou Jinba, Huang Sulan, Luo Guoping, Yang Zhi, Ye Fang, dan Zhou Guanghua, ditangkap antara tanggal 30 November 2021 dan 22 Januari 2022. Huang meninggal tiga hari setelah penangkapannya dan empat praktisi lainnya, termasuk Zeng, Gong, Liu, dan Nie, dijatuhi hukuman hingga lima tahun oleh Pengadilan Pengzhou.

Di Kota Luzhou saja, 15 praktisi dijatuhi hukuman penjara pada tahun 2021. Deng Wanying dijatuhi hukuman penjara terlama selama sembilan tahun, Lei Huanying dijatuhi hukuman lima tahun, Luo Taihui dijatuhi hukuman tiga setengah tahun, dan Gou Zhengqiong dijatuhi hukuman tiga tahun.

Pasangan suami istri lainnya, Liu Wei dan Ai Chaoyu, dari Kota Chengdu, dijatuhi hukuman delapan tahun penjara pada tanggal 27 April 2021.

Penjatuhan Hukuman pada tahun 2020

Tahun 2020 tercatat 76 praktisi dijatuhi hukuman di Sichuan. Xiao Dafu, warga Kota Dazhou, Provinsi Sichuan, berusia 80 tahun, ditangkap di rumahnya pada tanggal 16 Oktober 2018. Menurut orang-orang yang mengetahui kasusnya, ia diinterogasi dalam waktu lama sebanyak tujuh kali. Untuk memaksanya melepaskan Falun Gong, polisi memerintahkan ketiga anaknya untuk tidak mengakuinya. Xiao hadir di Pengadilan Kota Dazhou pada tanggal 20 Juni 2019. Pengadilan tidak memberi tahu keluarganya tentang sidang tersebut. Pengacaranya mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya dan Xiao juga bersaksi untuk membela dirinya sendiri. Hakim menjatuhkan hukuman 8,5 tahun penjara kepadanya pada tanggal 30 September 2019.

Penjatuhan Hukuman pada tahun 2019

Sebanyak 76 kasus hukuman juga tercatat pada tahun 2019. Hua Mingsu, 78 tahun, ditangkap oleh empat petugas polisi pada tanggal 6 Agustus 2019. 13 hari kemudian, pada tanggal 19 Agustus, ia dijatuhi hukuman dua tahun penjara oleh Pengadilan Kota Pengzhou.

Ding Guoqin ditangkap pada tanggal 16 Oktober 2017. Ia dijatuhi hukuman dua tahun enam bulan penjara pada akhir Agustus 2018 dan dihukum di Penjara Wanita Provinsi Sichuan pada tanggal 22 Agustus 2018. Ketika putra dan putrinya mengunjungi penjara untuk pertama kalinya, mereka melihat bahwa ibu mereka tidak dapat menggerakkan tangan atau kakinya dan telah digendong ke ruang kunjungan oleh narapidana. Mereka mengetahui bahwa ia telah disiksa hingga lumpuh setelah berada di penjara selama kurang dari tiga bulan. Dalam beberapa hari, keluarganya menerima pemberitahuan dari penjara bahwa Ding sakit kritis dan telah dikirim ke rumah sakit penjara. Ding meninggal dunia di rumah sakit penjara pada tanggal 21 Mei 2019. Ketika itu Ia berusia 69 tahun.

Penjatuhan Hukuman pada tahun 2018

Pada tahun 2018, 67 praktisi dijatuhi hukuman di Sichuan. Tiga wanita dari Chengdu dijatuhi hukuman pada tanggal 26 Juli 2018. Wu Chunlan, 54 tahun, dijatuhi hukuman delapan tahun penjara dan denda 10.000 yuan; Guo Qingcheng, 74 tahun, dan Jiang Yilin, sekitar 70 tahun, masing-masing dijatuhi hukuman tujuh tahun dan denda 7.000 yuan. Karena Wu menderita stroke dan lumpuh di satu sisi tubuhnya setelah penangkapannya pada bulan September 2016, ia diizinkan untuk menjalani hukuman di rumah. Setelah berjuang melawan kesehatan yang buruk selama empat tahun, ia meninggal dunia pada tanggal 10 Juli 2020. Ketika itu Ia berusia 57 tahun.

Beberapa Kasus Kematian Setelah Dihukum Penjara

Kasus 1: Pria Sichuan dengan Kanker Metastasis Ditolak Pembebasan Bersyaratnya, Meninggal Beberapa Minggu Setelah Rumah Sakit Penjara Membebaskannya dari Penjara dalam Keadaan Diambang Kematian

Wang Haiqian, mantan guru sekolah menengah di Kabupaten Dazhu, Provinsi Sichuan, didiagnosis menderita kanker usus besar pada Januari 2023, saat menjalani hukuman 7,5 tahun penjara karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual dan meditasi kuno. Pihak berwenang penjara memberi tahu keluarganya untuk mengajukan pembebasan bersyarat medis untuknya, tetapi mereka sengaja menunda proses persetujuan dan tidak membebaskannya hingga sekitar September 2023 ketika kankernya telah menyebar. Dia meninggal satu bulan kemudian. Ketika itu dia berusia 60 tahun.

Kasus 2: Mantan Asisten Insinyur Meninggal Beberapa Bulan Setelah Menjalani Hukuman Lima Tahun Penjara

Wei Yongqing, mantan asisten insinyur di Universitas Xihua di Kota Chengdu, Provinsi Sichuan, dalam kondisi mengigau dan tidak bisa mengendalikan diri ketika dibebaskan pada bulan Februari 2023 dari hukuman lima tahun penjara karena berlatih Falun Gong. Ia meninggal beberapa bulan kemudian pada tanggal 29 Agustus. Ketika itu Ia berusia 83 tahun.

Wei ditangkap pada tanggal 3 Februari 2017, dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara dengan denda sebesar 20.000 yuan oleh Pengadilan Distrik Pidu pada tanggal 31 Mei 2018. Hakim Yang Rong menipunya agar menyerah untuk mengajukan banding atas putusan tersebut dengan menjanjikan bahwa ia tidak akan memberlakukan hukuman penjara. Namun, lima hari setelah masa banding sepuluh hari berakhir, Yang memerintahkan dua petugas pengadilan untuk membawa Wei ke Penjara Jiazhou.

Karena Wei menolak melepaskan Falun Gong, ia disemprot merica, dipaksa duduk di bawah terik matahari dalam waktu lama hingga pantatnya bernanah, dan disetrum dengan tongkat listrik. Para penjaga juga memaksanya menghabiskan makanannya dalam hitungan detik, sebuah penyiksaan yang diciptakan oleh para penjaga di Penjara Jiazhou.

Wei masih belum pulih dari trauma mental dan kondisi medis akibat kekerasan saat ia dibebaskan. Memperburuk kondisinya, kantor jaminan sosial setempat juga menangguhkan pensiunnya. Istrinya harus menyewakan rumah mereka di kota untuk mendapatkan penghasilan, sementara Wei dan istrinya tinggal di pedesaan, di mana para pejabat desa memantau dengan ketat aktivitas harian mereka. Wei terjatuh pada akhir Agustus dan meninggal beberapa hari kemudian.

Kasus 3: Wanita Sichuan Meninggal Delapan Bulan Setelah Dibebaskan dari Penjara dalam Kondisi Vegetatif

Liao Guanghui berada dalam kondisi vegetatif saat dibebaskan pada tanggal 20 Juli 2022, setelah menjalani hukuman penjara tiga tahun karena berlatih Falun Gong. Warga Kota Mianyang, Provinsi Sichuan tersebut, meninggal delapan bulan kemudian pada tanggal 23 Maret 2023. Usianya 70 tahun ketika itu.

Liao terjatuh pada tanggal 10 Maret 2021, saat ditahan di Penjara Wanita Provinsi Sichuan. Penjara tersebut menolak permintaan keluarganya untuk membebaskannya dengan alasan medis, dan menahannya hingga akhir masa tahanannya, meskipun ia masih dalam kondisi koma setelah terjatuh.

Karena rumah sakit penjara tidak memperbaiki tengkoraknya dengan benar selama kraniotomi, ada area cekung yang besar di sisi kanan kepalanya. Dia juga memiliki selang penghisap di tenggorokannya, selang makanan di hidungnya, dan kateter urin. Seluruh tubuhnya kaku.

Liao Guanghui dalam keadaan koma

Kasus 4: Pembawa Acara Radio Berusia 30 Tahun Dipukuli Hingga Meninggal

Pang Xun, seorang pembawa acara radio berusia 30 tahun, dipukuli hingga meninggal saat menjalani hukuman lima tahun di sebuah penjara di Provinsi Sichuan pada bulan Desember 2022. Menurut keterangan dari orang dalam, tubuh Pang dipenuhi memar akibat pemukulan, serta bekas sengatan listrik dan diikat erat dengan tali. Ia juga mengalami kesulitan mengendalikan diri  akibat penyiksaan tersebut.

Pihak penjara membantah telah menyiksa Pang tetapi mengklaim bahwa ia meninggal karena hipertiroidisme, bahkan telah mengalami kondisi tersebut sebelumnya saat ia ditangkap.

Almarhum Pang Xun

Kasus 5: Akuntan Meninggal Saat Menjalani Hukuman 11,5 Tahun

Saat berada di pusat penahanan sambil menunggu hasil banding atas hukuman penjara 11,5 tahun, Mao Kun, seorang akuntan di Kota Chengdu, Provinsi Sichuan, dibawa ke ruang gawat darurat rumah sakit sekitar tanggal 9 April 2021. Keluarganya diminta untuk mengajukan pembebasan bersyarat medis atas namanya. Namun, sebelum mereka sempat mengajukan permohonan, Mao meninggal dunia di rumah sakit pada malam tanggal 11 April. Ia berusia 57 tahun. Keluarganya menduga bahwa penyiksaan mungkin menjadi penyebab kematian mendadaknya.

Penganiayaan Selama Masa Jabatan Wang di Pengadilan Tinggi Rakyat Provinsi Heilongjiang

Antara Januari 2012 dan Januari 2018, ketika Wang menjabat sebagai wakil presiden eksekutif dan wakil sekretaris Kelompok Partai Pengadilan Tinggi Rakyat Provinsi Heilongjiang, serta anggota Komite Urusan Politik dan Hukum Komite Partai Provinsi, ia secara aktif mengatur dan memantau kasus-kasus hukuman para praktisi, terkadang memberikan pengawasan pada kasus-kasus individual.

Pengadilan tinggi bertanggung jawab atas "pengaturan, penyebaran, pengawasan, dan pembinaan" semua kasus terkait Falun Gong di Provinsi Heilongjiang. Pengadilan tinggi mengharuskan pengadilan provinsi di semua tingkatan untuk "membuat catatan berdasarkan kasus per kasus, dan melaporkan kemajuan dan hasil kasus secara berkala" untuk semua kasus Falun Gong.

Selama masa jabatan Wang di Pengadilan Tinggi Rakyat Provinsi Heilongjiang, setidaknya 340 praktisi dijatuhi hukuman di Provinsi Heilongjiang. Sembilan praktisi meninggal dunia di penjara atau tak lama setelah dibebaskan. Mereka adalah Wang Fengchen, Wang Dechen, Yang Lihua, Guo Hongxia, Luo Jingshan, Feng Xue,  Zhu Jinrui, Yang Ruiqin, dan Fei Shuqin.

Beberapa Kasus Penganiayaan

Kasus 1: Zhu Jinrui Disiksa Hingga Meninggal di Penjara Beian

Zhu Jinrui, yang saat itu berusia 44 tahun, ditangkap pada bulan Januari 2013. Ia kemudian dijatuhi hukuman empat tahun di Penjara Beian. Ia masih dalam keadaan sehat saat menelepon istrinya pada tanggal 23 April 2014. Tiga belas hari kemudian, pada malam hari tanggal 6 Mei, pihak penjara memberi tahu keluarganya bahwa Zhu meninggal karena serangan jantung mendadak. Saat keluarganya mengganti pakaiannya, mereka menemukan darah mengalir dari mulutnya dan menduga bahwa ia dipukuli hingga meninggal.

Kasus 2: Feng Xue Meninggal Setelah Ditolak Pembebasan Bersyarat Medisnya oleh Penjara

Feng Xue dan istrinya, Guan Shuli ditangkap pada tanggal 6 Desember 2013. Mereka dijatuhi hukuman penjara masing-masing 9 dan 11 tahun. Feng menderita infark intrakranial parah dan penyakit jantung sebelum penangkapannya, namun Penjara Hulan masih menerimanya. Ia menerima sejumlah perawatan medis selama ia dipenjara, tetapi kondisinya terus memburuk.

Keluarganya mengajukan pembebasan bersyarat medis untuknya pada Februari 2015, tetapi permintaan mereka ditolak oleh penjara, dengan alasan bahwa tidak memenuhi persyaratan. Kondisinya menjadi kritis pada sore hari tanggal 10 Agustus 2015. Ia dalam kondisi sudah meninggal saat pihak penjara membawanya ke rumah sakit. Ketika itu Ia baru berusia 47 tahun.

Kasus 3: Wang Fengchen Disiksa Hingga Meninggal dalam Tahanan

Wang Fengchen, 50 tahun, seorang guru geografi di Kota Daqing, Provinsi Heilongjiang, ditangkap pada tanggal 18 Januari 2017, bersama istrinya, Leng Xiuxia. Pada tanggal 11 Oktober 2017, keduanya dijatuhi hukuman empat tahun penjara dengan denda sebesar 30.000 yuan. Kemudian, Wang dibawa ke Penjara Hulan dan Leng ke Penjara Wanita Heilongjiang. Selama di penjara, Wang disiksa hingga batuk dan muntah darah. Ia meninggal dunia di rumah sakit pada tanggal 9 Agustus 2020.

Kasus 4: Dua Belas Praktisi Falun Gong Dihukum Penjara di Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang

Tiga belas praktisi ditangkap oleh Departemen Kepolisian Distrik Songbei di Kota Harbin pada tanggal 18 Januari 2017. Dua belas praktisi diadili oleh Pengadilan Songbei pada tanggal 22 September 2017. Baik jaksa penuntut maupun hakim mengabaikan sebagian besar pertanyaan dari para praktisi dan pengacara mereka selama persidangan. Hakim juga mengancam salah satu pengacara pembela mereka dan melarangnya mengajukan pembelaan "tidak bersalah". Kedua belas praktisi tersebut dijatuhi hukuman penjara dan denda pada tanggal 14 Desember 2017. Hukuman mereka adalah:

Shi Xiangyun: Delapan tahun penjara, denda 50.000 yuan

Zhu Fengying: Tujuh setengah tahun, denda 40.000 yuan

Zhao Xiru: Tujuh tahun, denda 40.000 yuan

Wei Xuwang: Lima setengah tahun, denda 40.000 yuan

Jia Yanling: Lima tahun, denda 30.000 yuan

Bao Yi: Lima tahun, denda 30.000 yuan

Liu Jun: Lima tahun, denda 30.000 yuan

Ren Xiuying: Empat setengah tahun, denda 30.000 yuan

Kong Qingyan: Empat tahun, denda 30.000 yuan

Wu Xi: Tiga tahun, denda 20.000 yuan

Zhang Shuxia: Tiga tahun, denda 20.000 yuan

Yang Qiji: Satu setengah tahun, denda 20.000 yuan

Di antara praktisi ini, keduanya Ren Xiuying dan Yang Qiji berusia 70-an.

Kasus 5: Penangkapan Massal terhadap 61 Praktisi dan 14 Orang Kemudian Dihukum Penjara

Penangkapan massal terjadi pada malam hari tanggal 29 Maret 2013. Kepolisian yang terlibat berasal dari departemen keamanan publik provinsi, Kota Harbin, Kabupaten Yilan, Kabupaten Fangzheng, dan Kabupaten Tonghe. Setidaknya 61 praktisi ditangkap, diinterogasi, dan ditahan, serta rumah mereka digeledah. Empat belas orang dijatuhi hukuman penjara. Fei Shuqin, 63 tahun, dijatuhi hukuman 14 tahun penjara. Ia meninggal di penjara pada tahun 2023.

Penganiayaan Selama Masa Jabatan Wang di Kota Daqing, Provinsi Heilongjiang

Daqing adalah salah satu kota dengan penganiayaan paling parah. Ketika Wang menjabat sebagai sekretaris Partai dan presiden Pengadilan Rakyat Menengah Kota Daqing, Provinsi Heilongjiang antara Agustus 2005 dan Juli 2010, penganiayaan di wilayah tersebut juga sangat intens.

Khususnya sebelum Olimpiade Beijing 2008, pihak berwenang di Daqing menangkap dan menjatuhkan hukuman kepada banyak praktisi. Komite Urusan Politik dan Hukum Kota Daqing dan Kantor 610 juga memberikan perintah rahasia untuk memberikan hukuman yang lebih berat kepada para praktisi: untuk hukuman biasa antara 1-3 tahun, untuk praktisi diberikan 3 tahun; dan untuk hukuman yang lebih berat antara 3 hingga 7 tahun, untuk praktisi diberikan 7 hingga 8 tahun. Sebagai hasil dari kebijakan rahasia ini, Jiang Fengqin dijatuhi hukuman 8 tahun, Gao Yanxia 5 tahun, Gao Fengling 3 tahun dan Du Deping 2 tahun. Saat dalam tahanan, polisi mengoleskan minyak wasabi pada masker dan menempelkannya di wajah Jiang. Mereka juga mengoleskan minyak wasabi ke mata, hidung, dan mulutnya. Dia mengalami kesulitan bernapas dan pingsan.

Zhang Yaqin ditangkap pada tanggal 24 Januari 2008, dan kemudian dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara. Saat menjalani hukuman di Penjara Wanita Provinsi Heilongjiang, ia diberi suntikan racun dan jatuh ke dalam kondisi kritis. Ia dibawa ke rumah sakit untuk resusitasi berkali-kali setelah dibebaskan pada bulan Mei 2010. Ia meninggal pada tanggal 26 November 2010. Ia berusia 64 tahun.