(Minghui.org) Sementara pemerintahan presiden baru telah membuat langkah maju dalam memulihkan nilai-nilai tradisional di Amerika Serikat, infiltrasi komunis yang dimulai beberapa dekade lalu terus merambah dunia seni.

Dalam contoh terkini, John F. Kennedy Center di Washington, DC menjadi tuan rumah bagi National Ballet of China, sebuah kelompok yang dikendalikan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Pada tahun 2011 dan 2015, “The Red Detachment of Women” dipentaskan di Kennedy Center dan di Lincoln Center, New York. Seperti beberapa pertunjukan model lain yang diizinkan di Tiongkok selama Revolusi Kebudayaan, “The Red Detachment of Women” diproduksi untuk memicu perjuangan kelas dan revolusi kekerasan. The Observer menyebut pertunjukan itu sebagai “pertunjukan komunis.”

Sebagian besar masyarakat Amerika tidak menyadari bahwa PKT mengekspor ideologi perjuangan kelas dan kebencian ke masyarakat Amerika melalui berbagai bentuk seni, selain platform media sosial seperti TikTok.

Menjadikan Budaya Sebagai Senjata

PKT telah lama memahami kekuatan mengubah seni menjadi senjata. Mao Zedong berkata, “Kita juga membutuhkan pasukan budaya. Ini adalah pasukan yang sangat diperlukan untuk menyatukan diri dan mengalahkan musuh.”

“Gadis Berambut Putih” (drama model revolusioner lainnya) pertama kali dipentaskan selama Periode Yan'an (1935 – 1947). Penggambaran perjuangan kelas begitu jelas sehingga pernah mendorong seorang prajurit di antara penonton untuk menembak “tuan tanah” di atas panggung.

PKT terus meningkatkan penetrasinya ke pasar budaya Amerika. Pada tahun 2012, Wanda Group menginvestasikan $2,6 miliar untuk mengakuisisi AMC, jaringan bioskop terbesar kedua di AS. Pada bulan Januari 2016, perusahaan ini menghabiskan $3,5 miliar untuk mengendalikan Legendary Entertainment (perusahaan produksi film yang terdaftar di AS) dan membayar $1,1 miliar untuk mengakuisisi Carmike Cinemas, jaringan bioskop terbesar keempat di AS.

Pada tahun 2016, Alibaba Pictures mengakuisisi sebagian saham Amblin Partners, perusahaan milik sutradara Hollywood ternama Steven Spielberg, dan mengirim perwakilannya untuk bergabung dengan jajaran direksi guna berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan perusahaan. Setelah mencapai tujuannya, Wanda menjual seluruh sahamnya kepada Legendary Entertainment pada bulan Oktober 2024.

Wanda Group didirikan oleh Wang Jianlin, seorang anggota PKT. Wang menjabat sebagai perwakilan di Kongres Nasional ke-17 PKT, anggota Komite Tetap Komite Nasional ke-11 Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok, dan wakil ketua Federasi Industri dan Perdagangan Seluruh Tiongkok ke-10. Ketika perusahaan Amerika bermitra dengan pejabat PKT, mereka dapat menanggung biaya sosial yang tinggi.

Selain mengakuisisi bisnis Amerika, PKT juga memperluas pengaruhnya melalui propaganda–“ekspor budaya” dan “menceritakan kisah Tiongkok [PKT] dengan baik.” Banyak kisah indah dan mengharukan telah diwariskan sepanjang sejarah Tiongkok selama lima ribu tahun. PKT memanfaatkan kisah-kisah ini untuk memajukan agendanya sendiri dengan menyuntikkan ideologinya sendiri.

Contoh yang terkenal adalah lagu “Nanniwan,” di mana PKT mengambil melodi rakyat yang populer dan menambahkan lirik tentang orang-orang yang “bekerja dengan gembira.” Lirik yang ditumpangkan ini adalah propaganda politik yang bertujuan untuk memuliakan PKT. Ketika PKT menguasai Nanniwan, opium ditanam dalam jumlah besar, dan uang yang dihasilkan digunakan untuk mengalahkan Kuomintang (satu-satunya partai yang berkuasa di Tiongkok dari tahun 1929 hingga 1949). Opium dijual di daerah-daerah yang dikuasai Kuomintang yang mempertahankan Tiongkok dari invasi Jepang.

Menjelek-jelekkan Budaya Tradisional

PKT telah banyak mempersenjatai sastra dan seni sejak periode Yan'an. Inilah salah satu alasan mengapa Kuomintang kalah dari PKT, dan taktik lama ini kini menjadi bagian dari "perang tanpa batas" PKT. Kali ini, targetnya adalah AS, yang dianggap PKT sebagai musuh nomor satu.

Film animasi Tiongkok baru, Ne Zha 2, akan ditayangkan di Amerika Utara mulai tanggal 14 Februari 2025. Berdasarkan legenda kuno, Ne Zha yang asli dimodifikasi agar sesuai dengan ideologi PKT dan dirilis pada tahun 2015. PKT mengklaim film tersebut memperoleh penjualan tiket yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Ne Zha 2 diadaptasi dari novel mitologi Tiongkok Investiture of the Gods. Dalam novel aslinya, Ne Zha adalah seorang anak ajaib yang lahir dengan sebuah misi. Karena ia membawa karma dari kehidupan sebelumnya (yang disebabkan oleh perbuatan buruk), tubuhnya harus dimurnikan sebelum ia dapat menyelesaikan misinya, jadi ia harus melalui segala macam kemunduran dan cobaan.

Akan tetapi, dalam Ne Zha 2, alur ceritanya telah berubah—anak ajaib itu adalah seorang “anak iblis” dengan segala macam perilaku cabul dan vulgar—menginjak rok peri di Istana Yuxu yang sakral di Gunung Kunlun, buang air kecil di wadah penampung nektar, meminum muntahannya sendiri, dan sebagainya. Salah satu tokoh utama, “Wuliang Xianweng” dalam film tersebut, sesuai dengan Nanji Xianweng dalam cerita aslinya. Nanji Xianweng tidak hanya memiliki sihir yang kuat tetapi juga memiliki status terhormat di dunia peri. Akan tetapi, “Wuliang Xianweng” dalam film Ne Zha adalah seorang penjahat yang menyalahkan orang lain. Ia licik dan penuh tipu daya,—seorang pembuat onar.

Seorang netizen Tiongkok menulis bahwa orang Tiongkok selalu menganggap makhluk abadi sebagai simbol kebahagiaan, kekayaan, dan umur panjang, tetapi makhluk abadi (“Wuliang Xianweng”) dalam Ne Zha 2 ini adalah penjahat yang menyakiti semua makhluk hidup. Penyangkalan dan fitnah yang terang-terangan terhadap budaya tradisional Tiongkok ini bertujuan untuk mencuci otak remaja dan anak-anak dengan pandangan dunia ateis.

Contoh lainnya adalah karakter Shen Gongbao. Dalam novel aslinya, Shen adalah karakter pencemburu yang diam-diam melakukan kejahatan. Namun dalam film, ia adalah seorang pekerja keras dan mengejar jalan menuju keabadian. Bahkan media Tiongkok menganggap hal ini terlalu berlebihan.

Singkatnya, Ne Zha 2 menumbangkan pandangan tradisional tentang baik dan jahat, serta akal sehat. Ia menjelek-jelekkan budaya tradisional Tiongkok.

Jika AS terus-menerus menerima ekspor PKT ini—bagian dari perang tak terbatasnya, rakyat Amerika akan menanggung akibatnya -dicuci otaknya oleh budaya Partai PKT.

Ideologi Komunis yang Dikemas Ulang

Jadi, mengapa film semacam itu menjadi hit di Tiongkok? Alasannya sederhana. Film itu adalah produksi bergaya Hollywood. Film itu menggantikan kejujuran dan kebaikan para petani (Nanji Xianweng, Nezha) dengan emosi dan tipu daya manusia. Film itu memuaskan kebutuhan orang Tiongkok akan katarsis emosional dengan segala macam rangsangan dan kejenakaan. Orang Tiongkok telah diperas habis-habisan oleh PKT, tetapi dalam lingkungan virtual sinema, mereka melihat para dewa sebagai sosok yang jahat dan rendahan.

Di masa lalu, PKT tidak dapat memproduksi film-film blockbuster ala Hollywood karena industri film terkemuka dunia berada di AS. Setelah PKT menghabiskan jutaan untuk mencari bakat Amerika dan meniru model produksi industri film Amerika, akhirnya ia dapat memproduksi film-film blockbuster.

Dalam film tersebut, Ne Zha berteriak, "Nasibku ditentukan olehku, bukan oleh Tuhan," dan, "Jika langit dan bumi tidak mengizinkannya, aku akan mengubah dunia." Mereka yang akrab dengan komunisme mungkin tahu bahwa kalimat-kalimat ini berasal dari Internationale ( "Tidak ada juru selamat dari surga yang menyelamatkan, kita tidak percaya kepada pangeran atau bangsawan") dan slogan PKT "Berjuang melawan langit dan berjuang melawan bumi adalah kegembiraan besar."

Internationale adalah lagu kebangsaan PKT dan sering diulang-ulang dalam rapat umum dan karya sastra komunis. Slogan-slogan komunis yang diulang-ulang oleh Ne Zha dimaksudkan untuk menginspirasi mereka yang menonton film-film ini.

Istana Yuxu dalam film tersebut merujuk pada Pentagon AS, kartu hijau untuk para pengikut Sekte Zen yang diimpikan oleh para dewa adalah kartu hijau Amerika, dan tanda dolar AS muncul di pintu Tianyuan Ding (tungku alkimia).

Istana putih (kiri) dan Yuxu Place (kanan) di film di baris atas vs. Gedung Putih AS (kiri) dan Pentagon (kanan) di baris bawah

Elang botak dalam Kode Amerika Serikat (kiri) vs. kartu hijau untuk para pengikut Sekte Zen (kanan)

Simbol di pintu Tianyuan Ding (tungku alkimia, kiri) vs. simbol dolar AS (kanan)

Dalam film tersebut, Wuliang Xianweng, yang mewakili Istana Yuxu, dipukuli sampai kepalanya penuh benjolan, dan Tianyuan Ding meledak, yang menyiratkan kekalahan AS.

PKT mengklaim sebagai keturunan Karl Marx dan Vladimir Lenin. Namun dalam Manifesto Komunis, Marx menyebut komunisme sebagai hantu [“Ada hantu yang menghantui Eropa — hantu komunisme” —Manifesto Komunis ]. Komunisme menyebar melalui Uni Soviet ke Tiongkok. Melalui serangkaian kampanye politik (Gerakan Reformasi Tanah, Kampanye Anti-Kanan, Revolusi Kebudayaan, dan penganiayaan terhadap Falun Gong), PKT mencapai tujuannya untuk membuat orang Tiongkok mengkhianati leluhur mereka dan memisahkan mereka dari tradisi budaya mereka. PKT bangga dengan kemampuannya untuk memengaruhi Perserikatan Bangsa-Bangsa, Eropa, Afrika, Amerika Selatan, dan Amerika Utara.

Paling Gelap Sebelum Fajar

Dunia telah mengalami banyak perubahan. Michael Burawoy, seorang profesor sosiologi di Universitas California, Berkeley, sedang berjalan di Oakland pada tanggal 3 Februari 2025, ketika ia tertabrak mobil dan meninggal. Burawoy adalah seorang sosiolog dan Marxis Inggris. Ia terkenal dengan bukunya Manufacturing Consent: The Transformation of the Labor Process in Monopoly Capitalism, yang diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan mengembangkan sosiologi publik. Kematiannya diratapi secara luas oleh media PKT, dan ia sangat dipuji oleh PKT.

Sebuah partai politik baru, Forward Party, telah muncul di AS, dipimpin oleh mantan calon presiden dari Partai Demokrat, Andrew Yang dan mantan Gubernur New Jersey dari Partai Republik, Christine Todd Whitman. Nama partai tersebut mencerminkan kekuatan "woke" dan "progresif" yang melanda AS dalam beberapa tahun terakhir. Istilah-istilah ini mirip dengan metode propaganda yang digunakan oleh PKT untuk menggantikan Kuomintang. Istilah-istilah tersebut sangat persuasif dan menipu, terutama bagi para pelajar dan intelektual muda. Orang-orang yang melarikan diri dari Tiongkok komunis ke tempat yang aman di AS melihat taktik ini sebagai perkembangan yang mengkhawatirkan.

AS didirikan atas dasar kepercayaannya pada Tuhan. Jika PKT diizinkan menggunakan budaya dan seni sebagai senjata untuk menyerang Amerika Serikat, menumbangkan prinsip-prinsip yang mendasari masyarakat bebas Amerika, dan mencuci otak anak-anak Amerika, konsekuensinya akan tak terbayangkan.

PKT membenci prinsip Sejati-Baik-Sabar, menganggap nyawa manusia tidak berharga, menyuruh orang untuk secara terbuka mengutuk leluhur mereka sendiri dan memfitnah Tuhan. Seberapa jauh kelompok orang seperti itu akan bertindak? Selama nilai-nilai tradisional direndahkan dan dipinggirkan di Tiongkok, moralitas rakyat Tiongkok akan semakin terdegradasi dan menyeluruh. Tidak ada harapan bagi bangsa yang hanya mengenal kebencian, pertempuran, dan kekerasan.

Agar diberkati dan dilindungi oleh Tuhan, kita harus hidup berdasarkan nilai-nilai tradisional dan tetap berpikiran jernih dan teguh dalam menolak pengaruh PKT yang telah merasuki banyak bidang masyarakat yang berbeda.