(Minghui.org) Karya seni yang hebat dapat memberi kesan kepada orang, mencerahkan mereka, dan bahkan mengangkat moralitas mereka. Hal ini berlaku sama di peradaban Timur dan Barat. Seni tradisional menyehatkan jiwa orang dengan cara yang lembut dan damai, serta meninggalkan kesan yang abadi.

Dari mana inspirasi ini berasal? Novelis Prancis Gustave Flaubert menulis, “Seniman harus berada dalam karyanya seperti Tuhan dalam ciptaan, tak terlihat dan mahakuasa; seseorang harus merasakannya di mana-mana tetapi tidak pernah melihatnya.” Filsuf Yunani kuno Pythagoras juga percaya bahwa rahasia musik terletak pada peniruan angka-angka harmonis yang disajikan oleh benda-benda langit, dengan demikian mencerminkan harmoni alam semesta.

Dalam budaya Tiongkok, musik berhubungan dengan lima elemen langit dan bumi. Menurut Liji (Kitab Ritus), “Musik yang hebat selaras dengan langit dan bumi; ritual yang hebat selaras dengan langit dan bumi.”

Kepercayaan pada Tuhan selalu tercermin dalam budaya Timur dan Barat. Pesan berikut dipajang di gedung opera Jerman: “Bach memberi kita kata-kata Tuhan, Mozart memberi kita tawa Tuhan, Beethoven memberi kita api Tuhan, dan Tuhan memberi kita musik agar kita dapat berdoa tanpa kata-kata.”

Budaya tradisional yang indah telah memelihara dan memberi informasi kepada umat manusia selama ribuan tahun. Masyarakat Barat menggambarkan pergulatan antara kebaikan dan kejahatan dalam dongeng seperti "Putri Duyung Kecil" dan "Putri Salju." Demikian pula, orang Tiongkok mulai memahami hubungan sebab akibat dan nilai-nilai moral melalui novel, drama, karya sastra lain, serta legenda kuno.

Namun, dalam masyarakat modern, banyak orang berfokus pada perolehan harta benda dan secara bertahap menjauh dari nilai-nilai tradisional. Budaya populer menekankan rangsangan sensorik dan pelampiasan emosi, dan mendorong orang untuk mengejar keinginan dan kenikmatan materi. Sebagian orang bertanya-tanya kapan manusia akan kembali ke nilai-nilai tradisional.

Didirikan di New York pada tahun 2006, Shen Yun Performing Arts mempersembahkan peradaban Tiongkok yang berusia 5.000 tahun melalui tarian dan musik tradisional Tiongkok. Dengan tur ke lebih dari 200 kota di Asia, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Australia, Shen Yun telah menggelar lebih dari 10.000 pertunjukan hingga saat ini. Penonton di seluruh dunia menyambut hangat para seniman tersebut, dan beberapa mengatakan mereka merasakan hubungan dengan Tuhan saat menonton pertunjukan tersebut.

Sekilas Surga

Setelah Thom Russo, produser musik peraih banyak penghargaan Grammy, menonton pertunjukan Shen Yun pada 19 Januari 2025, ia menyebutnya, “Menakjubkan. Begitu banyak konten dalam dua jam yang membuat saya kewalahan dengan informasinya—dan semuanya dengan cara yang luar biasa.” Melihat begitu banyak adegan surgawi dalam Shen Yun, ia berkata ia merasa “terangkat dan terharu secara emosional.”

Pejabat pemerintah Alabama Donna Bingham menyaksikan Shen Yun pada bulan Februari 2024. Ia mengatakan bahwa ia melihat “energi bahagia dan damai, seperti kilatan cahaya yang mengalir di udara dari panggung. Energi itu ada di panggung dan pada para aktor; tampaknya menyebar ke semua orang, dan memang memengaruhi semua orang.”

Bingham mengatakan dia juga menyaksikan energi dalam program terakhir, saat Sang Pencipta muncul dan menyelamatkan dunia. Dia mengatakan energi itu berwarna emas dan membawa pesan yang kuat–perdamaian dan belas kasih bagi semua orang dengan ketenangan dan kedamaian, seolah-olah itu adalah sekilas surga.

Koneksi Langsung dengan Yang Ilahi

Perancang busana Tiffany Ruiz juga kagum dengan Shen Yun saat menghadiri pertunjukan pada bulan Mei 2024. Ia mengatakan bahwa ia merasakan “kebahagiaan, kegembiraan ... [dan] banyak hal yang mengarah kembali ke hal ilahi.

“Saya pikir [Shen Yun] benar-benar menunjukkan belas kasih Sang Pencipta,” jelasnya. “Shen Yun benar-benar menunjukkan hubungan langsung dengan Tuhan. Shen Yun menunjukkannya dengan berbagai cara. Shen Yun menunjukkannya melalui musik. Shen Yun menunjukkannya melalui tarian. Shen Yun menunjukkannya melalui semua cara kita mengekspresikan diri tanpa ada yang memberi tahu kita apa yang harus dilakukan. Anda dapat mengekspresikan diri dengan cara-cara ini kepada Tuhan.

“Saya melihat cinta ilahi, kesatuan ilahi—semuanya menjadi satu,” lanjutnya. “Itu terasa seperti berada dalam kondisi pencerahan.”

Ekspresi Ilahi dalam Shen Yun

Galatier mempelajari koreografi Yunani kuno dan menjadi penari profesional selama lima puluh tahun. Setelah menonton pertunjukan Shen Yun di Fort Lauderdale, Florida, ia melihat postur para bidadari dalam pertunjukan itu menyerupai dewi-dewi Yunani kuno, dan mengatakan bahwa melalui pertunjukan itu, ia dapat melihat bahwa ekspresi ilahi dari tubuh manusia merupakan milik semua budaya.

Menganggap dirinya sebagai "arkeolog tari," Galatier mempelajari gerakan tari bergaya dari patung Yunani kuno di museum. Setelah menonton Shen Yun, ia menyadari bahwa ekspresi suci, atau ilahi, dari tubuh manusia adalah sama antara Tiongkok kuno dan Yunani kuno.

“Atheisme dan Evolusi Adalah Penipuan”

Setelah Jeffrey Palermo, ketua sebuah perusahaan rekayasa perangkat lunak, menonton pertunjukan Shen Yun pada bulan Desember 2024, ia berkata, “Saya ingin menontonnya lebih banyak lagi. Pertunjukannya sangat indah. Dilakukan dengan sangat baik. Tariannya luar biasa.

“Yang paling berkesan bagi saya adalah ajaran [Shen Yun] tentang Sang Pencipta dunia ini dan bahwa ateisme dan evolusi adalah tipu daya. Itu adalah tema yang sangat penting yang harus didengar oleh semua orang,” katanya. “Ini penting karena “[manusia] diciptakan menurut gambar Sang Pencipta, dan Dia akan kembali ke dunia ini untuk menyelamatkan kita.”

Banyak Orang Telah Melupakan Keberadaan Tuhan

Pejabat manajemen pertahanan Jepang Umezawa Akinobu menyaksikan Shen Yun pada bulan Januari 2025. “Saya meneteskan air mata saat tirai dibuka,” katanya. Ia menyebut pertunjukan tersebut sebagai “sebuah mahakarya, sangat menyentuh. Tidak banyak momen menakjubkan dalam hidup, tetapi saya merasa kagum hari ini.”

Ia kemudian mengungkapkan rasa terima kasihnya yang tulus kepada Direktur Artistik Shen Yun: “Saya senang Anda datang ke dunia ini. Kalau tidak, kita tidak akan dapat menyaksikan Shen Yun hari ini. Saya dengan tulus ingin mengungkapkan rasa terima kasih saya dan berkata, 'Terima kasih.'”

Nishide Hiroko, seorang pelatih etiket ternama asal Jepang dan seorang presiden perusahaan, juga menyaksikan Shen Yun pada bulan Januari 2025. “Ini benar-benar dapat menyelamatkan umat manusia di masyarakat saat ini. Setelah umat manusia diselamatkan, hewan, tumbuhan, dan bahkan alam juga akan terselamatkan. Saya sangat berharap bumi dan bahkan alam semesta dapat mengembalikan keindahan aslinya melalui pertunjukan ini,” katanya.

Setelah menonton pertunjukan Shen Yun pada bulan Desember 2024, pemilik bisnis Suzuki Sachiyo percaya bahwa dalam masyarakat modern yang kaya secara materi, orang-orang secara bertahap melupakan keberadaan Tuhan. Ia berharap Shen Yun dapat membantu membalikkan tren ini.

“Mungkin Tuhan Sudah Kembali dalam Bentuk Tertentu”

“Saya merasakan hubungan yang luar biasa, seolah-olah Tuhan ada di dekat saya. Tarian yang dibawakan oleh para seniman membawa saya lebih dekat dengan Tuhan,” kata Izabela Julia Czechowska, mantan diplomat Polandia di Tiongkok, setelah menonton pertunjukan Shen Yun pada bulan Januari 2025.

Ia sangat menyukai pertunjukan itu, “terutama bagian-bagian yang menyampaikan unsur-unsur ilahi. Sebagai seorang penganut agama, penggambaran Shen Yun tentang keilahian dalam budaya tradisional Tiongkok terasa sangat indah, seolah-olah saya menyentuh surga,” katanya. “Saya orang yang sangat spiritual, dan saya bisa merasakannya. Energi di atas panggung memenuhi seluruh ruang teater dan bahkan memasuki tubuh saya. Energi ini membuat saya merasa begitu hangat di dalam dan membuat saya merinding,” katanya.

Czechowska mengatakan Shen Yun menghadirkan pengalaman ilahi yang langka ke Eropa. “Di Eropa Barat saat ini, orang-orang perlahan menjauhkan diri dari Tuhan, yang sangat disesalkan. Karya Anda sungguh penting! Saya sangat yakin bahwa Tuhan itu ada dan mungkin akan segera kembali—mungkin Tuhan telah kembali dalam suatu bentuk.”

Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada para seniman Shen Yun. “Saya sangat menghormati seni, energi, dan bakat mereka. Saya berharap mereka terus berada di jalur ini, menyebarkan pesan tentang kehadiran Tuhan dan perlunya kita mengubah beberapa konsep kita. Dunia sangat membutuhkan pesan seperti itu,” katanya.

Di akhir, Czechowska menyampaikan rasa terima kasihnya yang tulus kepada direktur artistik Shen Yun. “Saya ingin mengucapkan terima kasih atas usaha keras dan penampilan luar biasa ini. Kami sangat tersentuh, termasuk ibu saya, yang matanya berkaca-kaca,” katanya.

Jika kita menelusuri sumbernya, kita akan menemukan bahwa seni berasal dari yang ilahi. Meskipun keadaan dunia saat ini kacau, banyak orang dipenuhi dengan harapan. Hanya seni yang hebat yang dapat membantu orang kembali ke tradisi dan ke yang ilahi. Shen Yun memainkan peran ini dengan tepat–memimpin masyarakat kita kembali ke jalur yang benar dan melampauinya.