(Minghui.org) Setiap orang berhak mengetahui kebenaran tentang Dafa dan memiliki kesempatan untuk diselamatkan. Saya ingin berbagi beberapa pengalaman saya dalam mengklarifikasi fakta kepada orang-orang yang "kebetulan" saya temui.

Polisi: “Tolong Rahasiakan Pembicaraan Ini”

Suatu pagi di bulan Mei 2022, saya melihat seorang pria sedang memetik buah plum saat saya lewat. Dia melihat saya, dan saya punya firasat kuat bahwa Guru mungkin telah mengatur agar saya memberi tahu dia tentang Falun Dafa sehingga dia punya kesempatan untuk diselamatkan.

Saya berkata, “Tahukah Anda bahwa menjauhi Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan percaya pada prinsip Falun Dafa—Sejati, Baik, Sabar—dapat mendatangkan berkah? Saya dapat mengatakan bahwa Anda adalah orang baik. Mohon jangan berpihak pada PKT.”

Dia mondar-mandir dan tidak menanggapi, tampak ragu-ragu. Saya melanjutkan, “Mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya akan menjamin keselamatan Anda. Bolehkah saya menanyakan nama belakang Anda?” Dia kemudian menjawab, “Lihat seragam saya. Saya seorang polisi.” Saat itulah saya melihat dia telah memasukkan seragamnya ke dalam kantong plastik.

Reaksi pertama saya adalah menyesal telah berbicara dengannya. Namun, pikiran kedua saya mengingatkan saya akan tujuan saya: Terlepas dari jabatannya, dia berhak mengetahui kebenaran dan memiliki kesempatan untuk diselamatkan.

Saya berkata, “Harap diingat untuk tidak berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap Falun Gong. Banyak pejabat tinggi, seperti Bo Xilai, Xu Caihou, dan Zhou Yongkang, telah dipenjara karena peran mereka dalam penganiayaan. Mengikuti contoh mereka hanya akan membawa bencana.”

Saya juga menjelaskan mengapa mundur dari PKT dapat menyelamatkannya. Dia mendengarkan dan akhirnya setuju. Sebelum saya pergi, dia berkata, “Tolong rahasiakan pembicaraan ini. Dan Anda juga harus sangat berhati-hati tentang keselamatan Anda. Penganiayaan masih sangat serius.”

Dua Pemuda Mundur Dari PKT

Pada awal Januari 2004, saya bertemu dengan dua pemuda. Saya tersenyum dan berkata, “Tolong ingat bahwa Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik. Jika kalian percaya ini, kalian akan diberkati.” Mereka membalas tersenyum hangat.

Saya terus berbicara dengan mereka dan mendorong mereka untuk mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya. Saya lega karena mereka berdua setuju. Salah satu dari mereka bertanya, "Apakah polisi tidak peduli dengan apa yang kalian lakukan?"

Saya menjawab, “Perbuatan baik mendatangkan nasib yang baik, sedangkan perbuatan jahat mendapat ganjaran buruk. Saya sungguh berharap Anda tidak akan berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap Falun Gong. Jika Anda memilih jalan yang benar, Anda akan selamat melewati pandemi dan memahami makna hidup yang sebenarnya.”

Mendengar hal ini, salah satu dari mereka tiba-tiba tampak tercerahkan dan berkata, “Bagus! Saya berhasil.” Mereka pergi dengan senyum di wajah mereka.

Saat saya melihat mereka pergi, sebuah pikiran terlintas di benak saya—mereka mungkin polisi berpakaian preman. Terlepas dari itu, saya bersyukur mereka memiliki kesempatan untuk mendengar kebenaran dan membuat pilihan positif untuk masa depan mereka.

Pria di Sepeda Roda Tiga Berterima Kasih Kepada Guru Li

Pada 20 Januari 2024, seorang pria paruh baya mengendarai sepeda roda tiga berhenti di depan saya. Merasakan sebuah kesempatan, saya berkata, “Tolong ingat bahwa Falun Dafa baik,  Sejati-Baik-Sabar baik. Saya ingin memberikan Anda artikel terbaru Guru Li ‘Mengapa Ada Umat Manusia.’ Saya harap Anda meluangkan waktu untuk membacanya.” Dia memberi isyarat agar saya memasukkannya ke dalam saku, dan saya melakukannya.

Kemudian saya menjelaskan mengapa mundur dari PKT adalah penting. Dia mendengarkan, setuju, dan bahkan memberikan nama aslinya untuk mundur dari Partai. Saya meyakinkannya, berkata, “Anda akan diberkati atas keputusan ini.”

Saat itu, dia berusaha berdiri di sepeda roda tiganya, diliputi emosi. Dia ingin mengungkapkan rasa terima kasihnya atas penyelamatan Guru Li, namun air matanya membuatnya sulit berbicara. Saya berkata dengan tenang, “Saya mengerti perasaan Anda, namun ini adalah Guru Li yang menyelamatkan Anda, bukan saya.” mendengar ini, dia menangis, rasa terimakasih dan kelegaannya terlihat jelas.

Ketika saya kemudian menceritakan pengalaman ini kepada seorang rekan praktisi, dia berkata, “Jiwanya pasti menyadari bahwa dia akhirnya menerima apa yang telah dia tunggu selama banyak kehidupan.”