(Minghui.org) Lord Alton of Liverpool, ketua Joint Committee on Human Rights Parlemen Inggris, mengajukan pertanyaan di situs web parlemen pada tanggal 6 Maret 2025, mempertanyakan bagaimana rencana pemerintah untuk mendukung praktisi Falun Gong di Inggris, yang berisiko menjadi target penganiayaan transnasional oleh komunis Tiongkok. Dua minggu kemudian pada tanggal 20 Maret, Lord Hanson of Flint, Menteri Negara di Kementerian Dalam Negeri, menjawab bahwa pemerintah berkomitmen untuk melindungi hak-hak Praktisi Falun Gong dan Shen Yun Performing Arts. Pertanyaan dan jawaban dapat ditemukan di situs web Parlemen Inggris.

(https://questions-statements.parliament.uk/written-questions/detail/2025-03-06/hl5535).

Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah memperluas penganiayaan terhadap Falun Gong di luar Tiongkok. Falun Gong adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh PKT sejak 1999. Rezim Tiongkok juga terus menyebarkan propaganda di media barat dan platform media sosial untuk menyerang Shen Yun Performing Arts. Sementara itu, aktivis pro-PKT terus mengancam teater yang dijadwalkan menjadi tuan rumah Shen Yun karena beberapa pertunjukan menggambarkan penganiayaan yang dialami oleh praktisi Falun Gong dan anggota keluarga mereka.

Lord Alton bertanya:

“Menanyakan kepada Yang Mulia Pemerintahan mengenai pengkajian apa yang telah dibuat tentang risiko yang dihadapi praktisi Falun Gong di Inggris, termasuk pemain Shen Yun, yang menjadi sasaran penindasan transnasional oleh pemerintah Tiongkok dan apa rencana mereka untuk mendukung praktisi Falun Gong.”

Lord Alton of Liverpool

Lord Hanson of Flint

Lord Hanson of Flint memberi jawaban sebagai berikut:

“Pemerintah berkomitmen untuk mempromosikan dan melindungi hak atas kebebasan beragama atau berkeyakinan, termasuk melindungi hak-hak Praktisi Falun Gong dan kelompok pertunjukan mereka, Shen Yun.

"Kami terus mengkaji potensi ancaman di Inggris Raya, dan melindungi hak, kebebasan, dan keselamatan individu di Inggris Raya dengan sangat serius. Segala upaya oleh negara asing untuk mengintimidasi, melecehkan, atau menyakiti individu atau komunitas di Inggris Raya tidak akan ditoleransi.

"Kami memiliki serangkaian kekuatan yang luas untuk melawan campur tangan asing, termasuk tindakan yang merupakan penindasan transnasional. Kami akan terus menggunakan semua alat yang kami miliki untuk menjaga keamanan masyarakat.

“Pada tanggal 4 Maret 2025, Menteri Keamanan mengumumkan paket pelatihan baru yang akan membantu petugas dan staf polisi garis depan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang ancaman yang datang dari kekuatan asing. Pelatihan ini akan meningkatkan kemampuan penegak hukum untuk mendeteksi aktivitas kriminal yang mungkin ditujukan oleh suatu negara, dan memperkuat kepercayaan publik terhadap respons Inggris.”