(Minghui.org) Saya seorang praktisi Falun Dafa wanita yang mulai berlatih Dafa pada musim semi tahun 1998. Selama lebih dari 20 tahun, saya telah mengikuti bimbingan Guru dengan teguh. Saya ingin berbagi beberapa pengalaman saya sebelum dan sesudah mulai berkultivasi.
Kesulitan Hidup
Saya lahir di pedesaan. Ayah saya lulus dari universitas dan kemudian diterima di akademi militer bergengsi. Setelah lulus dari akademi tersebut pada 1948, ayah diangkat menjadi perwira muda. Akan tetapi, karena saat itu Partai Nasionalis berkuasa, pangkat ini digunakan untuk melawannya selama Revolusi Kebudayaan dan ayah dianiaya hingga meninggal. Ibu saya juga meninggal saat masih cukup muda. Saya dan saudara-saudara saya terus-menerus mengalami penghinaan dan berjuang untuk bertahan hidup di lapisan masyarakat paling bawah. Tidak seorang pun mau membantu kami, dan hampir semua saudara dan teman kami memutuskan kontak dengan kami.
Pernikahan pertama saya hanya bertahan beberapa tahun. Saya membesarkan putra saya yang masih kecil hingga saya menikah dengan seorang pria yang memiliki dua orang anak. Salah seorang kerabat saya memperkenalkannya kepada saya, dengan mengatakan bahwa dia memiliki karakter yang baik. Namun, setelah kami menikah, saya menemukan bahwa dia bermuka dua dan bertindak sangat berbeda di depan umum. Dia sangat egois dan materialistis. Dia juga merupakan anggota Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan seorang ateis. Jelas bahwa dia memuja uang dan kurang peduli dengan moralitas dan hati nurani.
Rumah tangga kami mengalami kesulitan keuangan karena kami tidak memiliki penghasilan dan hanya bergantung pada beberapa hektar lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bahkan dalam keadaan seperti itu, pernikahan kami tetap relatif stabil. Namun, beban keluarga dan ekonomi yang berat berdampak pada kesehatan saya. Saya menderita sakit kepala, angina, sakit perut, insomnia parah, sembelit, dan pusing.
Amarah saya memburuk, dan saya sering berdebat dengan suami saya. Saya pernah mengatakan kepadanya, “Saya merasa sangat tidak enak badan. Siapa tahu, suatu hari saya mungkin pingsan dan tidak pernah bangun lagi.” Dia menjawab, “Kamu tidak pernah baik-baik saja! Lakukan saja hal-hal seperti biasa, dan jika kamu mati, kamu mati saja. Saya sehat-sehat saja.” Kata-katanya membuat saya merasa seolah-olah hidup lebih buruk daripada kematian!
Saat itu, saya bermimpi indah: saya menggendong putra saya sambil berjalan di sepanjang punggung gunung. Langit gelap gulita, dan angin dingin menusuk tulang menderu di sekitar kami. Saya kelelahan dan ingin mencari tempat yang teduh untuk beristirahat, tetapi gunung itu tandus, tidak ada tempat untuk melindungi kami dari angin dingin. Mimpi itu masih terbayang dalam ingatan saya. Mimpi itu benar-benar menggambarkan situasi saya yang mengerikan.
Dari Kesulitan Menuju Kebahagiaan
Pada musim semi tahun 1998, saya beruntung dapat bertemu Falun Dafa (disebut juga Falun Gong). Sejak hari itu dan seterusnya, takdir saya berubah dan melangkah keluar dari kegelapan.
Setelah membaca Zhuan Falun, buku utama dari Falun Dafa, sekitar tiga kali, saya sembuh dari penyakit. Saya sungguh bahagia! Saya tidak pernah membayangkan anugerah yang luar biasa seperti itu akan datang dalam hidup saya. Rasa terima kasih saya kepada Guru tidak terucapkan, dan saya bertekad untuk berkultivasi hingga akhir.
Saya pernah mengendarai sepeda sambil membawa karung gandum seberat sekitar 100 pon di belakang. Saat saya bersepeda di jalan, karung itu tidak sengaja jatuh ke tanah. Seorang wanita yang saya kenal, yang duduk di dekat saya, bergegas menolong. Sebelum dia sampai di tempat saya, saya sudah mengambil karung itu dan meletakkannya kembali di sepeda. Dia menatap saya dengan heran, “Mengapa kamu sangat kuat? Kamu tidak sakit lagi? Mengapa kamu bisa sehat?”
“Karena berlatih Falun Gong!” “Ya ampun! Dia menjawab. “Itu sangat luar biasa! Saya ingin berlatih juga!” Kemudian dia segera berkultivasi Dafa.
Dengan kesehatan saya yang pulih, saya mampu memikul banyak tanggung jawab keluarga. Suami saya juga merasakan manfaatnya, dan dia sering berkata, “Setiap kali saya pulang, saya merasakan energi yang luar biasa dan menenangkan. Makanan terasa lebih enak, dan saya bisa langsung tertidur begitu berbaring. Saya tidak pernah merasakan hal ini selama bertahun-tahun. Luar biasa!” Saya berkata kepadanya, “Ini adalah berkah yang dibawa Falun Dafa ke rumah kita. Ini benar-benar cahaya Buddha yang menyinari kita. Kita harus menghargainya!” Dia mengangguk setuju.
Setelah saya mulai berlatih Dafa, situasi keuangan keluarga kami membaik. Suami saya mendapatkan pekerjaan yang bagus dengan gaji yang tinggi. Dengan stabilitas keuangan yang baru kami dapatkan, dia kemudian berhenti dari pekerjaannya dan memulai perusahaan perdagangan, yang mendatangkan banyak kekayaan. Hanya dalam beberapa tahun, kedua anaknya menikah dan membeli apartemen di kota. Putra saya diterima di universitas, dan kami juga membeli sebuah apartemen.
Namun, suami saya perlahan berubah. Bersama orang-orang yang memuji dia karena keberhasilannya dan, mengingat pengaruh kampanye fitnah PKT terhadap Falun Dafa, dia kehilangan rasa syukurnya. Dia terlibat dalam minuman keras, judi, selingkuh, dan mulai memandang rendah saya, memperlakukan saya sebagai beban. Dia sering berkelahi dengan saya tanpa alasan. Dia menuduh saya tidak cocok dengannya, mengatakan kami tidak memiliki nilai-nilai atau topik pembicaraan yang sama. Dia bahkan mengklaim bahwa kebaikan saya padanya dimotivasi oleh uangnya. Dia sering mengganggu latihan kultivasi dan upaya saya untuk membuktikan kebenaran Fa.
Saya mencoba membujuknya, “Jangan lupakan asal usul kita. Anugerah yang kamu terima diberikan oleh Dafa.” Dia mengejek, “Omong kosong! Itu semua karena kemampuan diri saya sendiri. Dengan uang, seseorang harus menikmati hidup selagi bisa!”
Meskipun saya telah sabar, berlapang dada, dan baik hati kepadanya, pernikahan kami yang sudah berjalan 30 tahun berakhir, dan kami menandatangani perjanjian perceraian. Meskipun perusahaannya memiliki aset likuiditas jutaan yuan, dia hanya memberi saya sedikit lebih dari 300.000 yuan. Sebagai seorang praktisi Dafa yang berkultivasi Sejati-Baik-Sabar, saya tahu harus dapat melepaskan keterikatan terhadap kepentingan dan sentimentalitas. Saya tidak bertengkar dengannya tentang uang dan membiarkan apa yang dia inginkan. Setelah mendapatkan akta cerai, dia berlari riang meninggalkan pengadilan. Melihat dia pergi, saya tidak merasa dendam, hanya kasihan.
Malam itu, saya bermimpi indah. Sebuah truk besar yang penuh dengan barang di jalan raya tiba-tiba terbalik. Barang-barang itu berhamburan di jalan. Setelah diperiksa lebih dekat, saya melihat bahwa barang-barang itu adalah tumpukan-tumpukan dengan berbagai ukuran. Ketika saya terbangun, saya menyadari apa artinya: saya sekarang terbebas dari semua beban yang saya pikul.
Bahagia Menjadi Praktisi Dafa
Meskipun saya tidak kaya, saya memiliki kesehatan yang baik. Meskipun saya tidak memiliki nama, keuntungan, dan sentimentalitas, semua hal itu adalah sementara seperti debu. Apa yang saya peroleh adalah Fa, dan tidak dapat dibeli dengan uang berapa pun.
Setiap hari, saya bergelimang cahaya Fa Buddha. Saya merasa ringan dan bebas—bebas dari penyakit, bebas dari keterikatan, bebas dari dendam dan kebencian, bebas dari kekhawatiran, dan bebas dari keinginan dan pengejaran. Baik itu berkaitan dengan peningkatan Xinxing, mengklarifikasi fakta untuk menyelamatkan orang, atau berinteraksi dengan manusia biasa, saya membiarkan semuanya berjalan secara alami. Melalui mengultivasi diri yang terus-menerus, saya telah benar-benar memahami makna hidup yang sebenarnya. Sekarang saya mengabdikan diri sepenuhnya untuk berasimilasi dengan Dafa dan mengikuti Guru selangkah demi selangkah.
Saya menghafal tiga ceramah Zhuan Falun setiap hari dan menyelesaikan kelima perangkat latihan dalam satu kali duduk. Selama berkultivasi, saya sering merasakan perlindungan, berkah, dan bimbingan Guru. Sungguh luar biasa!
Saat mandi, saya pernah menyadari bahwa aliran air dari kepala pancuran tidak merata. Saya berpikir, “Kepala pancuran sudah terlalu tua dan pasti tersumbat. Sudah waktunya membeli yang baru.” Lalu saya berpikir, “Saya tidak punya waktu untuk mengurusnya sekarang. Saya akan membeli yang baru jika saya punya lebih banyak waktu.
Beberapa hari kemudian, ketika hendak mandi lagi, saya melihat sebuah kantong plastik di kamar mandi. Ketika membukanya, saya menemukan kepala pancuran yang baru—yang persis seperti yang saya pikirkan untuk dibeli. Tidak seorang pun pernah datang ke rumah saya selama beberapa hari itu, dan saya juga tidak pernah memberi tahu siapa pun. Itu benar-benar ajaib dan menyelesaikan masalah saya. Saya menyatukan kedua tangan saya sebagai tanda terima kasih dan berterima kasih kepada Guru!
Di waktu yang lain, saya baru saja menarik uang 500 yuan untuk membuat beberapa kalender Dafa. Keesokan harinya, putra saya datang mengunjungi saya. Sebelum pergi, dia meninggalkan saya uang 2.000 yuan, sambil berkata, “Belanjakan sesuai kebutuhan ibu. Jangan terlalu berhemat. Penghasilan saya sudah lebih dari cukup.” Seolah-olah dia tahu bahwa saya membutuhkan uang tambahan.
Pada dasarnya, saya telah mengintegrasikan klarifikasi fakta dan penyelamatan manusia ke dalam kehidupan sehari-hari saya. Baik saat berbelanja, naik kendaraan umum, menghadiri acara, atau mengunjungi sanak saudara dan teman, selama saya melangkah keluar, saya bertemu dengan orang-orang yang memiliki takdir pertemuan, yang dapat saya ajak bicara tentang Dafa. Kegembiraan terbesar saya adalah melihat makhluk hidup terselamatkan.
Seorang rekan praktisi pergi ke berbagai pasar setiap hari untuk mengklarifikasi fakta, terkadang menghabiskan 20 hingga 30 yuan untuk tiket pulang pergi. Ketika saya memuji komitmennya, dia menjawab, “Inilah tujuan saya di sini!” Kata-katanya menyentuh hati saya. Memang, mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan orang adalah misi kita. Apa yang lebih berarti dari ini?
Menyelamatkan Orang-orang Adalah Misi Seorang Praktisi
Suatu hari, saya sedang bersepeda di sepanjang jalan dan melihat seorang wanita lanjut usia duduk di pinggir jalan, tampak berusaha berdiri tetapi gagal dua kali. Saya turun dan bertanya, "Bu, apakah Anda butuh bantuan untuk berdiri?" Dia menjawab ya. Saya kemudian membantunya berdiri dan dia mulai menangis, "Terima kasih!" katanya.
Saya berkata, “Sama-sama! Saya seorang praktisi Falun Gong.” Dia menjawab, “Saya sudah lama duduk di sini. Saya lelah berjalan dan ingin beristirahat, tetapi setelah duduk, saya tidak bisa berdiri. Saya melambaikan tangan kepada orang-orang untuk meminta bantuan, tetapi tidak ada yang peduli untuk berhenti. Masyarakat benar-benar telah merosot dan orang baik sangat langka. Tetapi Anda datang untuk membantu saya! Terima kasih banyak. Orang-orang mengatakan praktisi Falun Gong adalah orang baik, dan hari ini saya mengalaminya sendiri!”
“Guru kitalah yang mengajarkan kita untuk menjadi orang baik.” Saya kemudian mulai berbicara dengannya dan mengklarifikasi fakta. Dia berusia 80-an dan pernah menjadi kepala Federasi Wanita di pemerintahan daerah. Putra dan cucunya memegang jabatan penting di daerah lain, tetapi dia memilih untuk hidup sendiri. Saya mendorongnya untuk melafalkan, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik,” dan mengatakan kepadanya bahwa ini akan bermanfaat bagi kesehatannya. Saya kemudian bertanya apakah dia akan mundur dari PKT dengan menggunakan nama samaran. Dia berkata, “Gunakan nama asli saya. PKT runtuh!”
Di waktu lain, ketika sedang menunggu di halte bus, saya melihat seorang pria paruh baya mondar-mandir. Ketika saya menyerahkan brosur klarifikasi fakta kepada dua orang di dekat situ, pria itu segera menghampiri saya, "Saya sudah menunggu Anda."
Saya bertanya, “Apa maksud Anda?” Dia menjelaskan, “Saya pekerja migran dari pegunungan. Tas saya dicuri, dan saya kehilangan ponsel dan semua uang saya. Saya ingin pulang tetapi tidak punya uang untuk membeli tiket. Saya sudah membaca buku-buku Anda dan tahu bahwa praktisi Falun Gong adalah orang baik, jadi saya menunggu di sini sampai seseorang seperti Anda meminjami saya uang.”
“Berapa yang Anda butuhkan?” “Enam yuan sudah cukup,” katanya. “Ini sepuluh yuan,” Dia berulang kali mengucapkan terima kasih kepada saya, dan meminta nama pengguna WeChat saya agar dia dapat mengembalikan uang tersebut. Saya mengatakan kepadanya bahwa tidak perlu. Dua orang yang menyaksikan kejadian ini juga mundur dari PKT.
Berkah Bagi Mereka Yang Memperlakukan Praktisi Dengan Baik
Putra saya mengunjungi saya dan berkata, “Saya sudah membayar tagihan pemanas rumah ibu secara daring, jadi ibu tidak perlu khawatir.” Kemudian, dia datang menemui saya lagi, dengan mobil baru. Saya bertanya kepadanya, “Dari mana kamu mendapatkan uang untuk membeli mobil baru?” Dia menjawab, “Tempat kerja saya membuat pengecualian dan memberikan bonus.” Saya berpikir, “Ini adalah berkah yang dia terima karena memperlakukan praktisi Dafa dengan baik.”
Di kota saya, ada deretan supermarket terkenal dengan beberapa cabang. Sekitar sepuluh tahun yang lalu, perusahaan itu berada di ambang kebangkrutan setelah menderita kerugian selama bertahun-tahun. Pimpinannya tidak mengetahui alasannya. Dia mengadakan rapat dengan para manajer cabang untuk bertukar pikiran tentang ide-ide untuk menyelamatkan perusahaan. Beberapa manajer menyarankan, “Mungkin karena kita menolak menerima uang tunai dengan tulisan frasa klarifikasi fakta Falun Gong di atasnya. Supermarket lain menerimanya, begitu juga pedagang kecil. Banyak pelanggan setia kita yang berhenti berbelanja di sini karena ini.” Atas saran mereka, pimpinan memutuskan untuk mulai menerimanya. Tahun berikutnya, perusahaan membalikkan keadaan dan mulai menghasilkan laba lagi.
Banyak orang meninggal selama tiga tahun pandemi. Namun, seluruh keluarga saya yang terdiri lebih dari 30 orang dari tiga generasi tetap aman. Beberapa anggota keluarga mengalami gejala ringan, tetapi semuanya pulih dengan cepat. Bukankah ini sebuah keajaiban? Ini adalah berkah Dafa!
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2025 Minghui.org