(Minghui.org) Saya yakin bahwa saya baru saja mengatasi cobaan berat, dan ingin membagikan pengalaman saya dengan rekan-rekan praktisi Falun Dafa.

Sekitar enam bulan yang lalu, setelah membaca buku Tujuan Akhir Komunisme dan Kisah Mistis Manusia Masa Depan, saya pergi tidur setelah memancarkan pikiran lurus untuk memurnikan pikiran saya, pada tengah malam. Saya merasakan sedikit nyeri di tenggorokan saya saat itu.

Keesokan harinya, ketika saya kembali ke rumah pada malam hari, saya merasa hangat yang tidak nyaman. Setelah mandi cepat, saya sama sekali tidak nafsu makan. Karena merasa lelah, saya langsung tidur. Pada tengah malam, alarm membangunkan saya untuk memancarkan pikiran lurus. Saya tertidur lagi sebelum menyelesaikannya, hingga alarm berbunyi lagi pada pukul 3:10 pagi. Saat itu, seluruh tubuh saya terasa nyeri—bahkan tulang-tulang saya terasa sakit. Meskipun tidak nyaman, saya memaksakan diri untuk menyelesaikan lima perangkat latihan Falun Dafa. Namun, saya bahkan tidak ingat kapan atau bagaimana saya berbaring lagi.

Keesokan paginya, alarm pukul 6 pagi membangunkan saya. Setelah memancarkan pikiran lurus, saya merasa sangat tidak nyaman—menderita sakit kepala parah, tubuh mati rasa, dada sesak, dan keringat terus-menerus. Saya juga mulai batuk dan merasa terlalu lemah untuk membuka mata. Namun, pikiran saya tetap jernih dan saya tahu saya tidak boleh membiarkan gejala-gejala ini menghalangi saya melakukan apa yang seharusnya saya lakukan.

Selama beberapa hari berikutnya, kondisi saya memburuk. Saya hampir tidak makan atau minum, tetapi saya terus-menerus berkeringat. Seminggu kemudian, gejalanya sedikit mereda, tetapi batuknya tetap ada. Saya terkejut dengan banyaknya dahak yang saya keluarkan, tetapi saya menganggapnya sebagai tanda bahwa tubuh saya sedang dimurnikan.

Selama periode ini, saya melanjutkan rutinitas harian saya tanpa penundaan. Namun, saya kadang-kadang merasa di ambang kehancuran, dan emosi negatif muncul—keluhan, kebencian, kesepian, dan harga diri yang rendah. Saat itulah saya menyadari ada yang salah dengan kultivasi saya.

Saya menambah waktu belajar Fa dan mencari ke dalam diri untuk mengenali dan melepaskan keterikatan. Saya berusaha memperbaiki diri. Pada suatu hari, saya merasa lebih baik, tetapi pada hari-hari lain, kondisi saya tampak lebih buruk.

Suatu hari, saat mengendarai sepeda listrik, seorang pengemudi becak yang panik menabrak saya di sebuah persimpangan. Saya membelokkan sepeda saya tepat waktu dan berhasil terhindar dari cedera parah.

Saat tiba di rumah, saya menyadari bahwa jika bukan karena perlindungan Guru, konsekuensinya bisa jadi parah. Saya mulai merenungkan seluruh proses kesengsaraan saya. Awalnya, gejala penyakit itu seperti sangat parah. Dalam waktu kurang dari sepuluh hari, berat badan saya turun 15 pon, dan suhu tubuh saya turun menjadi 35,4°C (95,7°F). Saya yakin alasan saya berhasil melewatinya adalah karena saya tidak pernah menganggap diri saya sakit. Saya terus melakukan apa yang seharusnya saya lakukan dan berkultivasi dengan lebih tekun. Hasilnya, gejala-gejala itu mereda. Namun, setelah itu, tidak peduli bagaimana saya memperbaiki diri, pikiran negatif terus bermunculan, dan saya terus-menerus merasa lemah—sampai kecelakaan itu terjadi. Saat itulah saya menyadari bahwa kekuatan di ruang dimensi lain mungkin telah mengeksploitasi keterikatan saya, mencoba menggunakan utang karma saya untuk mengambil nyawa saya.

Tetapi keterikatan apa yang masih saya miliki? Saya merasa sedih, tetapi pada saat itu, saya segera menyadari bahwa keluhan ini justru yang perlu saya lenyapkan. Saya bertanya pada diri sendiri: "Jika semua yang saya lakukan benar-benar untuk kultivasi saya sendiri, mengapa saya merasa kesal ketika kerja keras saya tidak diakui atau tidak dihargai?" Dengan kesadaran ini, saya segera memperbaiki diri.

Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa ketika kita jatuh dalam kultivasi, kita harus bangkit kembali. Selama pelurusan Fa belum berakhir, kita selalu memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri. Saya menundukkan kepala dengan penuh rasa terima kasih kepada Guru kita yang maha belas kasih dan agung, Guru Li Hongzhi.

Artikel-artikel di mana para kultivator berbagi pemahaman mereka biasanya mencerminkan persepsi individu pada suatu titik waktu berdasarkan kondisi kultivasi mereka, dan disampaikan dengan maksud untuk peningkatan bersama.