(Minghui.org) Beberapa praktisi Falun Dafa di Kanada berbicara tentang pengalaman dan wawasan kultivasi mereka sebelum peringatan 26 tahun permohonan damai 25 April. Mereka berbicara tentang perubahan positif yang mereka alami melalui praktik tersebut, dan mendiskusikan pemahaman mereka tentang permohonan damai 25 April 1999, ketika 10.000 praktisi Falun Dafa secara damai mengajukan permohonan kepada pemerintah Tiongkok untuk menegakkan hak konstitusional mereka atas kebebasan berkeyakinan dan berlatih.
Mengatasi Trauma Keluarga
Olivia mengatakan hidupnya berubah setelah membaca "Mengapa Ada Umat Manusia."
Olivia dibesarkan di Mississauga dan bekerja di bidang lansekap dan berkebun. Masa kecilnya traumatis karena sering terjadi perselisihan antara orang tuanya, yang melampiaskan kemarahan mereka satu sama lain. Olivia adalah anak yang pemalu dan patuh, dan menekan rasa sakitnya. Namun, akumulasi emosi negatif jangka panjang akhirnya menyebabkan dia menjadi depresi, cemas, dan marah.
Ketika dia masih remaja, Olivia mulai minum alkohol dan menggunakan narkoba untuk melepaskan rasa frustrasinya, tetapi tidak berhasil. Dia mengenang, "Saya merasa seperti tidak memiliki tujuan atau makna dalam hidup dan saya merasa tersesat dan kosong di dalam."
Sama seperti orang tuanya, Olivia sering bertengkar dengan suaminya. Dia mengatakan sebuah email mengubahnya.
Olivia menerima email pada Desember 2023, merekomendasikan artikel Guru Li Hongzhi, "Mengapa Ada Umat Manusia." Artikel ini membangunkannya dan menunjukkan arti hidup. Dia segera mulai berlatih Falun Dafa.
Olivia mengatakan dia minum obat tidur setiap malam tetapi menyingkirkan kebiasaan ini setelah dia mulai berlatih Falun Dafa. Dia berkata, "Ketika saya mencoba untuk berhenti [minum pil], saya bisa segera. Saya sulit mempercayainya karena saya selalu berpikir itu tidak mungkin bagi saya, karena saya pikir saya selalu membutuhkan pil untuk tidur. Tapi sekarang saya tidur lebih nyenyak dari sebelumnya."
Kemudian, dia mengetahui bahwa suaminya diam-diam membeli uang crypto dan kehilangan banyak uang. Dia sangat marah, tetapi dia segera menyadari bahwa seorang praktisi tidak boleh marah.
Untuk menenangkan diri, Olivia menjelajah ke Minghui.org untuk membaca artikel praktisi lain tentang penyelesaian konflik perkawinan. Dia berkata, "Artikel-artikel itu membantu saya merasa lebih baik tentang situasi ini, dan saya mengubah pendekatan saya. Saya menjadi berbelas kasih kepadanya dari pada marah tentang keputusannya dan menjadi kesal."
Ketika Olivia berpikiran terbuka, suaminya juga berubah. Dia juga menahan diri dan tidak lagi kehilangan kesabaran.
Olivia juga melepaskan kebencian terhadap orang tuanya, "Saya menyimpan banyak kebencian terhadap orang tua saya. Tetapi melalui ajaran [Falun Dafa], saya dapat belajar untuk melepaskan kebencian, dan memahami bahwa setiap orang berada di jalan mereka sendiri." Dia mengatakan bahwa seluruh keluarga melihat perubahan dalam dirinya dan mereka mendorongnya untuk terus berlatih Falun Dafa.
Merefleksikan permohonan damai 25 April, Olivia berkata, "Praktisi benar-benar damai dan tidak akan pernah menyerang pemerintah. Itu akan bertentangan dengan apa yang diajarkan Guru, dan praktik itu benar-benar terpisah dari politik. Ini adalah praktik spiritual yang damai dengan prinsip-prinsip Sejati, Baik, Sabar. Praktisi tidak pernah membalas dengan kekerasan terhadap penganiayaan apa pun yang mereka alami, karena praktik itu mengajarkan orang untuk menjadi baik dan tulus."
Menarikan Barongsai Selama Dua Belas Tahun
Hugo sering berbicara dengan orang-orang tentang penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok.
Hugo adalah orang Kanada Prancis yang tinggal di kota pedesaan terpencil dan mengajar di sekolah Prancis. Keluarga Hugo hangat dan harmonis, tetapi dia menderita depresi tanpa alasan yang jelas ketika masih mahasiswa. Obat hanya menghilangkan gejalanya untuk sementara. Dia merasa kesakitan karena depresi.
Pada tahun 2007, Hugo yang berusia 33 tahun berbicara dengan bibinya di sebuah pertemuan keluarga. Dia berkata kepadanya, "Saya tahu Anda bermeditasi dan saya tertarik untuk mempelajari caranya." Ketika bibinya mendengar bahwa Hugo, yang telah sakit selama bertahun-tahun, ingin bermeditasi, dia terkejut.
Bibinya tidak punya waktu untuk mengajarinya latihan Falun Dafa akhir pekan itu, tetapi dia memberinya buku Zhuan Falun. Dia memintanya membaca seluruh buku.
Hugo mengenang, "Sepertinya benda besar akan jatuh setelah saya mulai membaca Zhuan Falun. Saya memahami hubungan perolehan dan kehilangan, kebajikan dan karma, serta mengapa penting untuk meningkatkan xinxing seseorang. Sejak saat itu, saya selalu berlatih [Falun Dafa]. Sejak saya mulai berlatih, saya tidak lagi menderita depresi dan saya berhenti minum obat."
Hugo mengatakan dia tidak memiliki hubungan yang baik dengan mertuanya. Dia menceritakan, "Saya berusia 22 tahun ketika menikah. Mertua saya berpikir bahwa saya naif dan pernikahan saya tidak akan bertahan lama. Mereka menolak saya. Saya tidak diundang ketika anggota keluarga lainnya merayakan Natal. Saya merasa tidak enak. Mereka juga ikut campur dalam hidup saya. Saya adalah orang yang sangat mandiri dan keras hati, dan saya merasa tidak akan pernah memaafkan mereka."
Setelah mulai berlatih Falun Dafa, Hugo menjadi perhatian terhadap mertuanya. Dia berkata, "Saya mendengarkan mereka dan mulai menerima mereka. Saya mengatakan kepada mereka jika kata-kata mereka masuk akal, saya akan menyesuaikan diri. Sekarang saya memiliki hubungan yang baik dengan mereka."
Suatu kali, Hugo berpartisipasi dalam kegiatan Falun Dafa dan melihat praktisi lain memainkan barongsai. Ketika dia membantu mereka hari itu, seorang praktisi bertanya apakah dia tertarik untuk berpartisipasi. Sejak saat itu, Hugo telah memainkan barongsai selama 12 tahun dan telah tampil di komunitas yang berbeda untuk menyampaikan pesan Falun Dafa.
Hugo memainkan barongsai
Hugo berkata, "Selama kegiatan ini, kami menggunakan tarian barongsai untuk memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa dan mengungkap penganiayaan oleh PKT [Partai Komunis Tiongkok]. Dua puluh enam tahun yang lalu, PKT melecehkan dan menangkap banyak praktisi di Tianjin, dan 10.000 praktisi dari seluruh negeri pergi ke Beijing untuk mengajukan banding. Mereka rasional, tenang, pengertian dan hormat, tetapi PKT mendistorsi fakta dan memulai penganiayaan besar-besaran terhadap Falun Dafa tiga bulan kemudian, mengklaim bahwa para praktisi 'mengepung' markas PKT."
Hugo berkata, menahan air mata, "Meskipun PKT melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, tanggapan para praktisi di Tiongkok dan di seluruh dunia selalu damai. Falun Dafa telah menunjukkan kepada dunia bahwa dalam menghadapi ketidakadilan, masuk akal untuk mengajukan banding dan aksi damai, sambil menghormati orang lain, properti publik dan pihak berwenang. Sejak penganiayaan dimulai, mereka terus menuntut hak-hak dasar rakyat Tiongkok dengan cara yang paling tenang dan damai, dan mereka tidak berhenti."
Empati dan Belas Kasih Saat Merawat Pasien
Chantal, seorang dokter, merasa bahwa sebagai seorang praktisi dia dapat membawa harapan bagi pasien yang putus asa.
Chantal lahir di Kanada dan merupakan kepala dokter yang mengobati trauma otak di rumah sakit Toronto. Dia juga memiliki klinik swasta.
Dua puluh lima tahun yang lalu, saat berada di rumah selama liburan sekolah kedokteran, ibu Chantal memberitahunya tentang Falun Dafa. Dia mengatakan belajar tentang praktik itu di pameran kesehatan di Ottawa, dan dia dan ayah Chantal telah mulai berlatih. Chantal juga mulai berlatih.
Ketika Chantal dan tunangannya bertunangan, keluarganya menolaknya ketika mereka mendengar dia berlatih Falun Dafa dan mereka membatalkan upacara pertunangan. Tetapi tunangannya memilih untuk mendukung praktiknya, dan mereka kemudian menikah.
Putri tertua Chantal lahir dengan tali pusar melilit lehernya. Bayi itu memar ungu dan tidak memiliki tanda-tanda kehidupan. Chantal panik, tetapi tiba-tiba teringat pada Guru Li dan diam-diam melafalkan, "Falun Dafa baik" dan meminta bantuan Guru. Setelah itu, putrinya mulai menangis.
Chantal dan putrinya
Beberapa pasien Chantal mengalami trauma, termasuk kejahatan, kecelakaan mobil, dan kekerasan keluarga—dan akibatnya, beberapa penuh dengan kebencian dan rasa sakit. Dia berkata, "Saya menyarankan mereka untuk mengatasi mentalitas kesal mereka. Saya menghibur mereka dan membantu mereka tenang."
Dia mengatakan terkadang tidak mudah untuk menawarkan harapan kepada pasien. Mahasiswa kedokteran fokus pada perawatan pasien dan menyelamatkan nyawa orang. Tetapi setelah mempraktikkan kedokteran selama bertahun-tahun dan mengalami begitu banyak rasa sakit pasien, dan bahkan kematian, empati beberapa dokter berkurang.
Dia berkata, "Beberapa pasien mengatakan kepada saya bahwa saya mengubah hidup mereka dan saya adalah orang pertama yang mendengarkan mereka. Pasien mengatakan ketika mereka menceritakan kisah mereka, mereka bisa merasakan empati dan kebaikan saya." Chantal menjelaskan bahwa dia memiliki empati dan kasih sayang karena dia mempraktikkan Falun Dafa.
Sebelum Chantal mulai berlatih Falun Dafa, PKT memulai penganiayaan brutal terhadap praktisi di Tiongkok. Dia mengatakan mengagumi keberanian praktisi karena banyak orang Barat melihat akibat pembantaian Tiananmen 4 Juni 1989, ketika mahasiswa muda dibunuh secara brutal. Pada tanggal 25 April 1999, praktisi Falun Dafa mengadakan permohonan damai di Beijing. Mereka hanya ingin memiliki kebebasan untuk mempraktikkan keyakinan mereka dan tidak dilecehkan oleh pemerintah. Namun, Jiang Zemin, mantan kepala PKT yang memulai penganiayaan, takut dengan banding itu dan melancarkan penganiayaan, yang sekarang memasuki tahun ke-26. Chantal mengatakan dia berharap lebih banyak orang akan mengetahui sifat sebenarnya dari PKT.
Latar Belakang
Pada tanggal 23 dan 24 April 1999, pejabat polisi di Tianjin, sebuah kota dekat Beijing, menyerang dan menangkap puluhan praktisi Falun Gong yang berkumpul di luar kantor majalah untuk membahas kesalahan dalam artikel yang diterbitkan menyerang Falun Gong. Ketika berita tentang penangkapan menyebar dan lebih banyak praktisi Falun Gong bertanya kepada para pejabat, praktisi diberitahu bahwa mereka harus membawa permohonan mereka ke Beijing. Keesokan harinya, 25 April, sekitar 10.000 praktisi Falun Gong secara spontan berkumpul di kantor permohonan pusat di Beijing, seperti yang telah diperintahkan oleh pejabat Tianjin. Pertemuan itu damai dan tertib. Beberapa perwakilan Falun Gong dipanggil untuk bertemu dengan Perdana Menteri Tiongkok, Zhu Rongji, dan anggota stafnya. Malam itu, kekhawatiran praktisi Falun Gong dipenuhi, praktisi yang ditangkap di Tianjin dibebaskan dan semua orang pulang.
Menurut beberapa sumber di dalam pemerintah Tiongkok, dalam beberapa bulan setelah pertemuan 25 April, pertarungan politik sengit terjadi di tingkat atas petinggi PKT. Kepala PKT saat itu Jiang Zemin meminta pemerintah untuk "menghancurkan" Falun Gong, sementara anggota Politbiro lainnya tidak melihat ancaman dalam praktik tersebut. Analis senior CNN Willy Lam mengutip pejabat senior yang mengatakan penindasan Falun Gong menjadi sangat "pribadi" bagi Jiang Zemin. Pada bulan Juli, Jiang secara resmi memerintahkan penindasan Falun Gong. Pertemuan 25 April dengan cepat dilabel ulang bukan sebagai permohonan damai, dan yang, pada kenyataannya, dikoordinasikan oleh pejabat Tianjin dan Beijing sendiri yang menyuruh praktisi untuk pergi ke kantor permohonan Beijing, melainkan sebagai "pengepungan" kompleks pemerintah pusat dan "bukti" yang jelas tentang bagaimana Falun Gong adalah ancaman.
Artikel-artikel di mana para kultivator berbagi pemahaman mereka biasanya mencerminkan persepsi individu pada suatu titik waktu berdasarkan kondisi kultivasi mereka, dan disampaikan dengan maksud untuk peningkatan bersama.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2025 Minghui.org