(Minghui.org) Dua warga Kota Longjing, Provinsi Jilin, dijatuhi hukuman penjara karena berlatih Falun Gong, sebuah disiplin kultivasi spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Jiang Xiuqin, 60 tahun, dan Cai Yuhong, 56 tahun, ditangkap pada 28 April 2024. Lebih dari sepuluh petugas menggerebek rumah mereka dan menyita buku-buku Falun Gong, potret pencipta Falun Gong, dan beberapa materi informasi. Keponakan Jiang, seorang pemuda berusia 20-an yang kebetulan berada di rumahnya, dipukuli oleh polisi dan ditahan selama delapan jam. Polisi mengatakan mereka mengawasi kedua wanita itu selama lebih dari dua bulan sebelum menangkap mereka.

Kedua wanita itu ditahan di Pusat Penahanan Kota Yanji dan tidak diperbolehkan dikunjungi keluarga. Keluarga Jiang baru-baru ini mengonfirmasi bahwa ia dimasukkan ke Penjara Wanita Provinsi Jilin di ibu kota Changchun pada 20 November 2024 untuk menjalani hukuman selama 19 bulan. Mereka masih belum diizinkan untuk mengunjunginya.

Awalnya, Cai dijatuhi hukuman 14 bulan. Sebelum ia dijebloskan ke penjara, suaminya tiba-tiba jatuh sakit dan dalam kondisi kritis. Manajernya di kantor pergi ke kantor polisi dan menuntut agar Cai dibebaskan agar ia dapat merawat suaminya. Pengadilan kemudian mengubah masa hukumannya menjadi dua tahun dengan masa percobaan dua tahun. Ia dibebaskan, tetapi diperintahkan untuk melapor ke polisi secara teratur. Suaminya sedang dalam pemulihan dan telah dipulangkan dari rumah sakit.

Jiang mulai berlatih Falun Gong pada April 1997. Sebelumnya, ia berjuang melawan penyakit kulit yang parah selama 15 tahun; ia menghabiskan banyak uang untuk mencari pengobatan, tetapi tidak berhasil. Dalam waktu kurang dari satu bulan setelah ia berlatih Falun Gong, ia pulih. Ia juga mengubah sifat pemarahnya dan menjadi lebih perhatian.

Pada November 1999, empat bulan setelah penganiayaan dimulai, Jiang pergi ke Beijing untuk memohon hak untuk berlatih Falun Gong. Ia ditangkap dan ditahan selama lebih dari sebulan.

Jiang kembali ke Beijing untuk memohon lagi pada akhir Desember 2000 dan dibawa kembali ke Kota Longjing. Para penjaga di Pusat Penahanan Kota Longjing memukuli, menampar wajah, dan membakar tangannya dengan korek api. Seorang petugas mengancam, “Saya dengar kau masih lajang dan belum menikah. Saya akan menanggalkan pakaianmu dan memperkosamu, lalu saya akan melempar kau ke bawah dari lantai empat.”

Jiang kemudian dijatuhi hukuman satu tahun di Kamp Kerja Paksa Wanita Kota Changchun. Ia dipukuli, dilarang tidur, dan dipaksa bekerja dari pukul 4 pagi hingga 8 malam setiap hari tanpa bayaran.