(Minghui.org) Minghui.org sebelumnya telah menerbitkan laporan bahwa seorang wanita di Kota Hanzhong, Provinsi Shaanxi, diperbolehkan menjalani hukuman 2,5 tahun di luar penjara karena berusia lanjut. Namun, menurut informasi baru, Zheng Suzhen, berusia hampir 80 tahun, dimasukkan ke Penjara Wanita Provinsi Shaanxi pada bulan Maret 2024 untuk menjalani hukuman 3,5 tahun. Masih tersisa dua setengah tahun sebelum masa hukumannya berakhir.

Dakwaan salah terhadap Zheng bermula dari penangkapannya pada tanggal 18 Mei 2022, karena keyakinannya terhadap Falun Gong, sebuah latihan jiwa-raga yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak bulan Juli 1999. Petugas Kantor Polisi Jalan Timur membobol masuk rumah kontrakannya hari itu dan menyita buku-buku serta materi informasi Falun Gong, selain itu juga uang tunai sebesar 2.000 yuan yang dia tabung untuk membayar kontrakannya.

Malam itu polisi menginterogasinya di kantor polisi selama berjam-jam sebelum dibebaskan menjadi tahanan rumah. Sesudahnya Zheng terus diganggu oleh polisi dan komite jalanan setempat.

Jaksa Zhang Qing dari Kejaksaan Distrik Hantai mendakwa Zheng dan meneruskan kasusnya ke Pengadilan Distrik Hantai. Dia menyerahkan pernyataan pembelaan tertulisnya kepada hakim Zhang Xu saat persidangannya tanggal 30 November 2022.

Zheng dalam pembelaannya menulis bahwa Falun Gong menyembuhkan kolesistitis, linu panggul, katarak, sinusitis, pankreatitis, dan rematik kronis miliknya. Dia juga bersaksi melawan petugas penangkap yang menggerebek kontrakannya tanpa menunjukkan kartu identitas maupun surat penggeledahan. Zheng berkata tidak ada dasar hukum atas penangkapan maupun tuntutannya karena tidak ada hukum di Tiongkok yang mengkriminalisasi Falun Gong.

Hakim Zhang menghukum Zheng pada bulan Oktober 2023 dan awalnya membolehkannya menjalani hukuman di luar penjara. Namun pada bulan Maret 2024, dia memerintahkan agar Zheng dimasukkan penjara, dengan masa hukumannya berakhir pada September 2027.

Penganiayaan Sebelumnya

Ini bukan kali pertama Zheng ditargetkan karena keyakinannya terhadap Falun Gong. Dia ditangkap tahun 2003 oleh sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum Distrik Hantai, kepala Departemen Kepolisian Distrik Hantai, dan Du Jiucheng, yang saat itu adalah kepala Kantor 610 Kabupaten Nancheng. Mereka menggeledah rumahnya dan menghukumnya satu tahun kerja paksa. Saat menjalankan hukuman di Pusat Penahanan Kabupaten Nanzheng, dia disiksa dan menderita penyakit jantung serta tekanan darah tinggi. Dia dibebaskan dengan pembebasan bersyarat medis.

Enam agen dari Kantor 610 Distrik Hantai dan Divisi Keamanan Domestik Distrik Hantai, termasuk Xiong Hongbo, Pei Guangming, dan Yu Jing, menggeledah rumah Zheng pada bulan Maret 2011. Mereka menyita buku-buku Falun Gong dan materi informasi, alat pemutar MP3, alat baca elektronik, dan uang tunai kisaran 6.000 yuan.

Polisi tidak memberi Zheng maupun keluarganya daftar barang-barang yang disita seperti yang tertera oleh hukum. Mereka menginterogasinya di Departemen Kepolisian Distrik Hantai selama beberapa jam sebelum membebaskannya jam 6 sore itu. Barang yang disita tidak pernah dikembalikan padanya.

Pada tahun-tahun berikutnya, polisi terus mengganggu Zheng di rumah dan memerintahkannya untuk melapor pada mereka secara berkala. Keluarganya panik setiap kali mendengar suara sirene polisi.

Untuk menghindari gangguan lebih lanjut, Zheng beserta keluarganya menjual rumah mereka dengan harga murah dan menyewa sebuah tempat. Polisi melacaknya dan terus mengganggunya. Mereka mengancam akan menangguhkan dana pensiun putri Zheng dan mencegahnya mendapat tempat sewa bila menolak untuk menandatangani pernyataan yang melepas Falun Gong.

Laporan Terkait:

Wanita Shaanxi, Hampir Berusia 80 Tahun, Dijatuhi Hukuman Penjara 2,5 Tahun karena Berlatih Falun Gong