(Minghui.org) Pada tanggal 13 Mei 2025, Hari Falun Dafa Sedunia ke-26, dua praktisi, Wilfred dan Janniek, berbagi tentang bagaimana latihan Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) tidak hanya meningkatkan kesehatan fisik dan mental mereka, tetapi juga memberi mereka kedamaian batin dan arah di dunia yang penuh gejolak dan kompleks. Mereka juga mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa.

Jalur Kultivasi yang Tegas

Wilfred mulai berlatih Falun Dafa hampir 20 tahun yang lalu.

Menjelang Hari Falun Dafa Sedunia, Wilfred merenungkan perjalanan kultivasinya. Hampir 20 tahun telah berlalu sejak ia, istrinya, dan putri tertua mereka mulai berlatih Falun Dafa pada bulan Desember 2006. Perjalanan ini tidak hanya memberikan manfaat fisik dan mental bagi keluarganya, tetapi juga memberi mereka rasa damai dan peningkatan spiritual yang mendalam.

Selama bertahun-tahun, Wilfred mencari jalan yang dapat mengangkat semangatnya dan menuntun hidupnya. Ia mencoba meditasi untuk menemukan kedamaian batin, tetapi tidak pernah mengalami terobosan sejati. Setiap malam sebelum tidur, ia berdoa agar dapat menemukan disiplin kultivasi sejati. Keinginannya akhirnya terpenuhi ketika ia menemukan Falun Dafa.

Falun Dafa, latihan kultivasi yang berakar pada budaya tradisional Tiongkok, didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, dan Sabar. Latihan ini membimbing praktisi untuk meningkatkan karakter, memurnikan pikiran, dan memperkuat tubuh.

Wilfred segera mulai merasakan perubahan pada tubuh dan pikirannya. Ia lebih bersemangat dari sebelumnya, dan dalam menghadapi tekanan dan konflik, ia tidak lagi tidak sabar dan mengeluh. Sebaliknya, ia mulai melakukan refleksi diri, mengambil inisiatif untuk mencari ke dalam diri dan memperbaiki kata-kata serta tindakannya.

Secara bertahap, ia belajar untuk bersikap toleran dan pengertian. Dalam menghadapi konflik, ia tidak lagi berdebat dan sebaliknya berpegang teguh pada standar seorang kultivator.

Salah satu perubahan paling luar biasa yang dialaminya adalah kemampuannya untuk berpikir dengan tenang dan rasional saat menghadapi masalah. Perubahan batin ini memperbaiki hubungannya dengan orang lain dan menciptakan suasana yang lebih harmonis dalam keluarganya.

Wilfred menyadari bahwa latihan Falun Dafa lebih dari sekadar gerakan fisik; latihan ini merupakan proses kultivasi ganda antara jiwa dan raga. Selama meditasi duduk, ia merasakan ketenangan dan kedamaian yang mendalam, ketenangan yang tak terlukiskan, seolah-olah seluruh keberadaannya dikelilingi oleh energi murni. Kondisi mentalnya menjadi stabil, pikirannya lebih jernih, dan ia menjadi rileks serta sehat.

Ia sangat tersentuh oleh kenyataan bahwa latihan hebat ini tidak dipungut biaya, tanpa tujuan untuk ketenaran atau keuntungan pribadi. Ia merasa kemurnian dan ketidakegoisan ini semakin menonjolkan kemuliaan dan integritas Falun Dafa. Dengan latar belakang materialisme dalam masyarakat saat ini, Falun Dafa menunjukkan kekuatan moral yang langka dan berharga yang memungkinkan orang untuk memulihkan hati dan nurani mereka yang sejati.

Seiring dengan kemajuan kultivasinya, Wilfred semakin yakin bahwa ini adalah jalan menuju cahaya dan kebaikan. Ia menyaksikan dampak positif Dafa yang luar biasa dalam kehidupan pribadi dan keluarganya, dan dengan tulus berharap agar semakin banyak orang akan mempelajari Falun Dafa dan secara pribadi merasakan belas kasih, keindahan, dan kebijaksanaan yang dibawa oleh jalan yang luar biasa ini.

Pada kesempatan Hari Falun Dafa Sedunia, Wilfred berkata dengan penuh rasa syukur, “Guru Li-lah yang membawa jalan agung ini ke dunia, yang memungkinkan kita untuk mempertahankan kebaikan dan keyakinan kita, serta berjalan dengan teguh di jalur kembali ke jati diri kita yang sejati di dunia yang rumit dan terus berubah ini.”

Bersyukur atas Perjalanan Kultivasi

Janniek mulai berlatih Falun Dafa 23 tahun lalu.

Janniek, seorang guru sekolah, bercerita tentang perjalanannya selama 23 tahun berlatih Falun Dafa. Ia menggambarkan bagaimana hidupnya berubah dari kebingungan menjadi kejelasan, dari kecemasan menjadi kedamaian.

Janniek mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2002. Saat itu, suaminya telah berlatih selama hampir dua tahun, dan ia terkesan dengan perubahannya—ia tidak hanya berhenti merokok dan minum alkohol serta menjadi sehat secara fisik dan mental, tetapi juga mulai memikul tanggung jawab pernikahan dan keluarga. Semua ini menyentuh hatinya.

Karena penasaran, Janniek membuka Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa. Saat itu, ia merasa seperti ada seberkas cahaya bersinar dalam dirinya. Ajaran buku itu menyentuh hatinya yang dalam, membuatnya merasakan makna hidup untuk pertama kalinya dan menemukan jalannya yang sejati.

Ia mulai berlatih Falun Dafa dan selama 23 tahun, Janniek secara konsisten mengultivasi dirinya sesuai dengan prinsip Sejati, Baik, dan Sabar.

Sebagai seorang guru sekolah, ia memadukan prinsip-prinsip ini ke dalam pekerjaannya, dan ia menjadi lebih sabar dan toleran terhadap siswa dan koleganya. Ia melihat ke dalam dirinya sendiri selama konflik terjadi dan menempatkan dirinya pada posisi orang lain. Transformasi ini membuatnya mendapatkan kasih sayang dan rasa hormat dari siswanya dan menumbuhkan lingkungan pengajaran yang lebih harmonis.

Dia membaca Fa (ajaran) dan melakukan latihan setiap hari. Dia berkata bahwa cara kultivasi ini tidak hanya meningkatkan kesehatan fisik dan mentalnya, tetapi juga memungkinkannya menghadapi tantangan hidup tanpa kebingungan, dan menghadapi segala sesuatu dengan pikiran jernih dan hati yang penuh belas kasih.

Pada kesempatan Hari Falun Dafa Sedunia pada tanggal 13 Mei, Janniek mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada Guru Li. Ia berkata bahwa Guru Li membawa Dafa yang luhur dan berbudi luhur ini ke dunia, memungkinkan banyak orang menemukan arah hidup di tengah kekacauan dan kembali ke jalan moralitas dan kebaikan.

Ia berkata, "Jika bukan karena penyelamatan Guru yang penuh belas kasih, saya mungkin masih tersesat di jalan yang salah. Dafa-lah yang membuat saya menjadi orang yang lebih baik dan mengajarkan saya arti sebenarnya dari rasa syukur dan tanggung jawab."

Janniek juga meminta orang-orang untuk melepaskan prasangka mereka dan memahami apa itu Falun Dafa. Ia menekankan bahwa Falun Dafa adalah latihan lurus yang mengajarkan orang-orang untuk menjadi berbudi luhur dan meningkatkan karakter mereka, dan sejak diperkenalkan ke publik pada tahun 1992, latihan ini telah memberi manfaat kepada lebih dari seratus juta orang.

Akan tetapi, pada bulan Juli 1999, rezim Komunis Tiongkok melancarkan kampanye penindasan dan penganiayaan terhadap Falun Dafa, yang masih berlangsung hingga hari ini. Meskipun demikian, ia sangat yakin bahwa kebaikan pada akhirnya akan menang atas kejahatan dan semakin banyak negara dan orang yang sadar untuk mendukung kebebasan berkeyakinan dan hak asasi manusia.

Ia berharap dengan memperingati hari istimewa ini, lebih banyak pikiran baik orang akan terbangun. Ia berkata, “Semoga lebih banyak orang memahami kebenaran, mulai berlatih Dafa, dan bergabung dengan kami dalam menikmati karunia Buddha yang tak terbatas.”