(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa di seluruh dunia mengadakan berbagai kegiatan untuk merayakan Hari Falun Dafa Sedunia, karena tanggal 13 Mei sudah semakin dekat. Praktisi di Taiwan barat laut mengadakan festival musik di depan Kuil Konfusius di Kota Hsinchu pada tanggal 10 Mei 2024, untuk merayakan hari istimewa tersebut. Tahun ini, tanggal 13 Mei menandai peringatan 33 tahun Falun Dafa diperkenalkan ke publik. Hari itu juga merupakan hari ulang tahun Guru Li Hongzhi.

Meskipun hujan turun pagi itu, para praktisi tetap melanjutkan rencana mereka. Mereka memperagakan latihan bersama, dan berfoto bersama untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada Guru Li. Kemudian, mereka menampilkan serangkaian program musik di atas panggung, yang meliputi penampilan dari Tim Genderang Bendera Falun Dafa dan Tim Genderang Pinggang, tarian klasik Tiongkok, praktisi muda yang membacakan puisi, dan bernyanyi.

Praktisi memperagakan latihan bersama untuk merayakan Hari Falun Dafa Sedunia ke-26.

Para praktisi menyatukan tangan mereka dan mengucapkan selamat ulang tahun kepada Guru Li.

Penampilan dari Tim Genderang Bendera Falun Dafa

Pertunjukan tari klasik Tiongkok

Praktisi muda menari sambil membacakan puisi dari buku Hong Yin.

Penampilan dari Tim Genderang Pinggang Falun Dafa

Bernyanyi

Paduan suara tiga orang

Para praktisi memajang poster yang menunjukkan bahwa latihan ini dilatih oleh orang-orang di seluruh dunia.

Selain kegiatan tersebut, tiga praktisi berbagi cerita tentang perjalanan kultivasi mereka, dan bagaimana kesehatan dan perspektif hidup mereka telah meningkat.

Hidup Menjadi Cerah dan Indah

Hu Yaling menjadi praktisi pada bulan Oktober 2001. Ia mengatakan bahwa hal terbaik yang terjadi padanya adalah menjadi praktisi Falun Dafa. “Saya mendapat kesempatan hidup baru, dan hidup saya menjadi lebih cerah dan indah,” katanya.

Praktisi Falun Dafa, Hu Yaling

Hu tumbuh dalam keluarga yang penuh kasih sayang dan berprestasi dalam studinya. Ia menganggap hubungan romantis sebagai hal terpenting dalam hidup. Meskipun keluarganya tidak setuju, ia berkencan dengan seorang pria yang tidak diterima keluarganya. Namun, setelah beberapa tahun, pria itu meninggalkannya, membuatnya patah hati.

Setelah pria itu meninggalkannya, ia merasa hidupnya tidak layak dijalani, dan mencoba bunuh diri. Ia sengaja menjalani gaya hidup yang tidak sehat dan menjadi kecanduan alkohol. Ia pingsan beberapa kali di tempat kerja, dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Saat keadaan tampaknya mencapai titik terendah, sebuah pikiran tiba-tiba muncul, “Saya tidak bisa terus seperti ini. Saya harus menemukan cara untuk menyelamatkan hidup saya, dan bertanggung jawab atas diri saya sendiri.” Tak lama kemudian, seorang rekan kerja menghampirinya dan berkata, “Kesehatan Anda sangat buruk di usia yang begitu muda. Apa yang akan terjadi saat Anda bertambah tua? Saya sarankan Anda berlatih qigong yang mudah dan gratis. Saya kebetulan punya dua buku di sini yang bisa Anda pinjam.”

Saat membaca Zhuan Falun dan Maha Metode Menuju Kesempurnaan, ia memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang Falun Dafa secara daring. Ia menjadi termotivasi dan menyemangati dirinya untuk keluar dan berlatih bersama praktisi lain. Untungnya, ia menemukan kelompok yang dekat.

Dia berharap dapat pergi ke taman setiap hari untuk memulai harinya dengan aktivitas yang tenang, damai, dan menyenangkan, menikmati udara segar dan suara kicauan burung.

Saat ia mempelajari buku-buku itu lebih lanjut, ia mulai memahami mengapa ia datang ke dunia ini dan bagaimana cara berhubungan dengan orang lain. Ia juga menyadari bahwa semua penderitaannya berasal dari keterikatan dan keinginannya sendiri. “Pertanyaan-pertanyaan saya terjawab dan keterikatan saya pun terlepas. Rasanya seperti beban telah terangkat dari pundak saya. Saya bahagia dan menyukai apa yang saya lihat setiap hari,” katanya.

Ia mengukur tindakannya berdasarkan ajaran latihan: Sejati, Baik, dan Sabar, sehingga ia dapat menjadi orang yang lebih baik dan lebih baik hati. Ia juga berharap lebih banyak orang dapat berlatih Falun Dafa, yang akan memberi manfaat bagi mereka dan keluarga mereka.

Praktisi Muda Memahami Betapa Berharganya Falun Dafa

Praktisi Falun Dafa, Guru Li Chenglin

Kedua orang tua Li Chenglin adalah praktisi Falun Dafa. Ia mulai berlatih pada tahun 2004 saat ia masih duduk di kelas satu SD. Ia kemudian sibuk dengan sekolah dan berhenti berlatih.

Dua puluh tahun kemudian, ia kembali berlatih dan menyadari betapa berharganya latihan itu. Awalnya ia masih menderita sakit perut, meskipun telah melakukan latihan dan mempelajari ajarannya, dan menyadari bahwa ia perlu melepaskan fokusnya pada penyembuhan penyakitnya, dan sebaliknya memperhatikan apa yang dituntut oleh ajaran itu darinya. Akhirnya, sakit perutnya pun hilang.

Li dan orang tuanya semakin akrab dari hari ke hari karena mereka mematuhi prinsip-prinsip Falun Dafa. Ia biasa menunda tugas kapan pun ia bisa, dan selalu menyelesaikannya di menit-menit terakhir. Falun Dafa mengajarkannya untuk lebih memperhatikan orang lain. Ia menyadari bahwa, "Orang tua saya juga lelah ketika mereka harus melakukan banyak pekerjaan rumah." Sejak saat itu, ia berinisiatif untuk mengerjakan pekerjaan rumah tanpa menunda-nunda.

Saat berinteraksi dengan pacarnya, ia belajar cara mengendalikan emosinya saat terjadi konflik. Alih-alih berdebat, ia mulai merenungkan kesalahannya sendiri dengan melihat ke dalam dirinya. Terkadang sikap atau nada bicaranya membuat pacarnya kesal. Ia mencoba bersikap lebih perhatian saat tahu pacarnya sedang tidak enak badan. Setiap kali ia mampu berpikir dari sudut pandang pacarnya, konflik pun berlalu dengan cepat. "Rasanya menyenangkan untuk berdamai," katanya.

Ia akrab dengan rekan-rekan kerjanya di kantor, dan sering menawarkan diri untuk melakukan perjalanan bisnis bagi rekan-rekan kerjanya karena mereka sudah menikah dan memiliki anak. Mereka sangat berterima kasih atas apa yang ia lakukan, dan sering membantunya dalam hal-hal lain.

Mendapatkan Kebijaksanaan dari Ajaran Falun Dafa

Li Yirui mulai berlatih Falun Dafa bersama orang tuanya saat ia masih di sekolah menengah, tujuh belas tahun yang lalu. Ia bersyukur atas bantuan Guru Li dalam banyak aspek kehidupannya.

Praktisi Falun Dafa Li Yirui

Ajaran Falun Dafa memberikan kedamaian dan kebijaksanaan yang dibutuhkan Li saat bersekolah dan di tempat kerja. Dengan terus mempelajari ajaran tersebut, ia mampu menjadi orang baik di setiap tahapan kehidupannya. Saat ia menghadapi masalah, ajaran tersebut memberinya hati yang lebih lapang dan logika yang jernih untuk menghadapinya. Ia tahu bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan, dan itu adalah kesempatan yang baik baginya untuk meningkatkan karakternya.

Li mengambil jurusan desain seni, tetapi juga harus membantu di restoran orang tuanya. Saat mendesain karya seni, ia harus tetap fokus, tetapi di restoran ia harus mengerjakan banyak hal, karena ia harus berinteraksi dengan pelanggan dan menyiapkan makanan di dapur. Kebijaksanaan Falun Dafa memungkinkannya untuk mengubah pola pikirnya dan tampil baik di lingkungan yang berbeda ini.

Ia merasa sangat beruntung telah mempelajari Falun Dafa saat masih muda. Latihan tersebut mengajarkannya makna kehidupan, dan mendorongnya untuk memperlakukan orang-orang di sekitarnya dengan rasa syukur, kejujuran, dan kebaikan.