(Minghui.org) Lima puluh dua artikel Hari Falun Dafa Sedunia yang ditulis oleh praktisi Falun Dafa dari berbagai negara dipublikasikan di situs web Minghui untuk menghormati kegiatan tersebut. Mereka menjelaskan bagaimana berlatih Falun Dafa membantu peningkatan mereka, baik secara fisik maupun spiritual.

Para praktisi di Jepang melihat artikel tersebut berharga karena membantu mereka mengenali kekurangan mereka dan menunjukkan di bagian mana mereka dapat meningkatkannya.

(Lanjutan dari Bagian 1)

Tetap Gigih

Shinohara mengatakan artikel, “Ibu Mertua dan Saya Merupakan Tim yang Hebat” ditulis dengan baik. Setelah menikah, Ia selalu berusaha menjadi istri yang baik, menantu yang baik, dan ibu yang baik. Namun usahanya tidak dihargai. Ayahnya sering berkata,  “Ibu mertuamu adalah orang yang baik, tolong perlakukan dia dengan baik.” Ibunya menambahkan, “Pernikahan tidaklah mudah dan kesabaran adalah bagian dari itu.”

Setelah mulai berlatih Falun Dafa, pola pikir Shinohara berubah. Ia percaya dan peduli pada orang lain. Saat menghadapi pekerjaan keras atau yang membutuhkan pengorbanan, Ia mengingatkan dirinya sendiri bahwa Ia adalah seorang praktisi dan menggunakannya sebagai kesempatan untuk meningkatkan diri. Hasilnya, hidupnya dipenuhi dengan kegembiraan.

Dari artikel “Kisah Luar Biasa di Kota Pegunungan,” Shinohara mempelajari bahwa seorang praktisi harus mempertimbangkan orang lain, termasuk melepaskan keterikatan pada uang. Dengan mencari ke dalam, Ia menyadari bahwa Ia masih memiliki perasaan negatif terhadap orang lain. Dia berkata, “Saya seharusnya tidak memiliki hal-hal ini, tetapi hal-hal ini masih ada. Saya rasa itu adalah keterikatan.” 

Shinohara mengatakan artikel, “Para Penambang Melafalkan ‘Falun Dafa Baik’,” menyentuh hati karena penulisnya memiliki keyakinan kuat pada Falun Dafa dan Guru Li, pendiri latihan tersebut. Tambang bawah tanah adalah tempat yang berbahaya, tetapi penulisnya dapat tetap aman, menjaga pikiran lurus, dan membantu orang lain. Ini menunjukkan bahwa berlatih Dafa membantu diri sendiri dan memberi manfaat kepada orang lain.

Shinohara merasakan hal yang sama. Ketika putrinya didiagnosis menderita kanker, Shinohara berbicara dengannya tentang Falun Dafa, tetapi putrinya tidak memiliki keyakinan. Shinohara menyadari bahwa hal itu terjadi karena Ia tidak berkultivasi dengan baik, atau kurang memiliki belas kasih. Apa pun yang terjadi, Ia harus lebih gigih.

Menghadapi Tantangan

Hasegawa menyukai artikel, “Suami Saya Membela Falun Dafa dan Melindungi Saya.” Penulisnya dulu adalah seorang yang pemarah. Keluarganya terkejut dengan perubahan positifnya setelah Ia mulai berlatih Falun Dafa. Dalam kehidupan sehari-harinya, Ia selalu ketat mematut diri dan mengikuti prinsip-prinsip Dafa.

Ketika suami penulis mencoba menghentikannya pergi keluar untuk membagikan informasi tentang Falun Dafa, penulis mengatakan kepadanya bahwa hidupnya adalah untuk ini. Kalimat ini benar-benar menyentuh hati Hasegawa. Kata-katanya mengubah pola pikir suaminya, dan suaminya berkata, "Saya membaca buku-buku Dafa agar waktu berlalu lebih cepat, dan saya mohon Guru Li untuk melindungimu!"

Hasegawa mengatakan dalam artikel lainnya, “Desa yang Dulunya Penuh Kekacauan Kini Berubah Total,” bahwa penduduk di satu desa berperilaku sangat buruk sehingga orang-orang di daerah sekitarnya menyebutnya sebagai, “sarang pencuri.” Setelah Falun Dafa diperkenalkan di desa tersebut, orang-orang menganut prinsip Sejati-Baik-Sabar. Desa tersebut berubah secara dramatis dan bahkan orang-orang yang bukan praktisi pun terkesan dengan perubahan yang mereka saksikan.

Artikel lainnya, “Putra Saya yang Dulu Lumpuh Kini Telah Menjadi Mahasiswa S3,” juga sangat menyentuh. Setelah anak laki-laki berusia 8 tahun itu di diagnosis menderita artritis reumatoid pediatrik yang disertai sepsis pediatrik, Ia tidak dapat mengurus dirinya sendiri. Untungnya, Ia mulai berlatih Falun Dafa di tahun berikutnya, dan itu merupakan sebuah titik balik.

Salah satu kejadiannya adalah ujian fisik dalam ujian masuk sekolah menengah atas. Anak laki-laki itu memutuskan untuk ikut serta daripada menerima keringanan. Ketika penulis bertanya bagaimana rencananya untuk mempersiapkan diri, anak laki-laki itu menjawab, “Saya akan mulai berlatih. Saya akan berlari sebentar setiap hari sebelum berangkat ke sekolah. Saya akan berlatih lompat jauh di sekolah, dan menggunakan bola kebugaran setelah makan malam. Saya tidak peduli dengan nilainya, tetapi saya akan mengikuti ujian.” Pada akhirnya, anak laki-laki itu mendapat nilai A.

Hasegawa mengatakan bahwa membaca artikel-artikel ini menunjukkan kepadanya bahwa rekan-rekan praktisi benar-benar percaya pada Dafa dan bersedia menerima tantangan. Ini adalah sesuatu yang akan Ia pelajari dan gunakan untuk meningkatkan kultivasinya.

Pemahaman yang Lebih Baik tentang Makna Berkultivasi

Abe mengatakan artikel, “Long-Standing Brain Injury and Paralysis Healed Through Practicing Falun Dafa,” sangat istimewa. Penulisnya dilukai oleh istrinya dan menderita cedera otak akibat hemiplegia. Namun, Ia masih mampu membesarkan putrinya.

Untungnya, putri penulis menikah dengan keluarga praktisi, dan melalui mereka penulis mulai berlatih Falun Dafa. Meskipun Ia tidak berpendidikan tinggi, Ia memiliki keyakinan kuat pada Dafa dan sering mengingatkan dirinya sendiri, "Dengarkan dan ikuti kata-kata Guru. Tidak ada yang lebih penting." Abe merasa ini sangat membantu dan mengatakan bahwa hal itu membantunya memperoleh pemahaman baru tentang kultivasi.