(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa mengadakan kegiatan hari informasi di Apeldoor, Belanda, pada tanggal 31 Mei 2025. Mereka memperagakan latihan Falun Dafa, membagikan brosur, dan memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong), dan penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) di Tiongkok.
Cuaca cerah selama kegiatan berlangsung dan banyak orang menikmati sinar matahari. Praktisi memasang papan informasi dan spanduk yang mengungkap penganiayaan di Tiongkok, dan melakukan latihan.
Orang-orang mendatangi papan informasi dan stan informasi, ingin mengetahui lebih banyak tentang apa yang sedang terjadi di Tiongkok dan apa yang dilakukan para praktisi. Orang-orang terkejut dengan penganiayaan yang dilakukan PKT di Tiongkok dan menandatangani petisi yang menyerukan untuk menghentikan kebrutalan tersebut. Orang-orang juga menyemangati para praktisi, dengan mengungkapkan harapan mereka agar lebih banyak orang dapat bekerja sama untuk menghentikan penganiayaan tersebut.
Praktisi Falun Dafa memperagakan latihan, membagikan brosur, dan mengklarifikasi fakta di Apeldoorn pada tanggal 31 Mei 2025.
Seorang wanita Tionghoa menghampiri untuk berbicara dengan para praktisi sebelum papan informasi dipasang seluruhnya. Seorang praktisi mengobrol dengannya tentang bagaimana orang-orang akan melakukan banyak hal buruk jika mereka tidak memiliki keyakinan dan standar moral.
Wanita itu bertanya, “Mengapa orang berkultivasi? Apakah latihan kultivasi itu nyata?” Praktisi itu menjelaskan pemahamannya tentang latihan kultivasi, kesulitan yang dialaminya dalam hidupnya, rasa sakit dan kecemasan yang dirasakannya ketika Ia terikat pada sesuatu dan tidak bisa mendapatkan kepuasan, serta pengalamannya dalam berlatih dan merasakan kebebasan hidup yang luar biasa. Saat mendengarkan praktisi itu, air mata mengalir di mata wanita Tionghoa itu, Ia mengungkapkan keinginannya untuk mempelajari lebih lanjut tentang Falun Gong. Ia juga mencatat alamat situs web Falun Dafa sehingga Ia bisa membaca buku-buku Falun Dafa.
Seorang wanita Indonesia duduk di bawah pohon besar di seberang stan informasi dan memperhatikan dengan saksama saat seorang praktisi memperagakan latihan. Ia bertanya kepada praktisi lain apakah orang yang memperagakan latihan itu adalah manusia sungguhan atau robot. Wanita itu berkata, “Saya sudah memperhatikannya cukup lama, dan gerakannya teratur, seolah-olah terjadi secara otomatis.” Ketika Ia mengetahui bahwa latihan yang menenangkan dan indah ini telah ditindas secara brutal di Tiongkok selama 26 tahun, Ia menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan tanpa ragu-ragu.
Seorang wanita tua menandatangani petisi dan bertanya, “[Prinsip-prinsip Sejati, Baik, Sabar] inilah yang saya yakini dan butuhkan. Saya ingin mempelajari latihan-latihan ini. Apakah Anda datang hanya kali ini atau setiap hari? Bagaimana saya bisa mempelajarinya?”
Seorang pria menandatangani petisi dan berkata kepada seorang praktisi bahwa mereka dapat melanjutkan kegiatan hari informasi pada hari berikutnya, karena hari itu juga merupakan hari terbuka. Ia sangat tertarik membaca Zhuan Falun dan pergi setelah menemukan situs web untuk mengunduh dan membaca buku tersebut.
Seorang pelajar Tiongkok membaca papan informasi tentang penyebaran Falun Dafa di seluruh dunia dalam waktu yang lama. Ia kemudian bertanya kepada seorang praktisi Falun Gong, “Apa perbedaan antara Falun Gong dan agama lain?”
Praktisi tersebut menjawab bahwa Falun Dafa mengharuskan praktisi untuk benar-benar mengikuti prinsip Sejati, Baik, Sabar untuk menjadi orang baik, meningkatkan moralitas, meningkatkan kesehatan, dan memberi manfaat bagi masyarakat. Perbedaannya adalah bahwa Falun Dafa berfokus pada introspeksi dan peningkatan diri sendiri, daripada bentuk-bentuk pemujaan eksternal.
Mereka terus berdiskusi tentang makna Sejati. Mahasiswa Tiongkok itu setuju dengan apa yang didengarnya dan berkata bahwa dia tidak menyukai PKT dan tahu tentang hal-hal buruk yang telah dilakukannya. Dia sangat ingin tahu tentang Falun Gong dan ingin mempelajarinya lebih lanjut. Praktisi itu menyarankan agar dia membaca Zhuan Falun tanpa konsep apa pun dan memberinya alamat situs web Falun Dafa. Mahasiswa itu berkata dengan yakin, “Tentu saja, saya ingin membaca buku ini!”
Orang-orang menandatangani petisi untuk mendukung Falun Gong dan menyerukan diakhirinya penganiayaan.
Apeldoor adalah sebuah kota di provinsi Geldland. Kota ini merupakan lokasi Het Loo, kediaman keluarga kerajaan di musim panas dan dikenal pula sebagai "Kota Raja". Industri kertas telah berkembang pesat di sini sejak abad ke-16. Apeldoor terletak di persimpangan dua jalan raya utama di Belanda, sehingga cocok untuk logistik dan distribusi. Kota ini memiliki kawasan industri besar yang mempekerjakan lebih dari 100.000 orang.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org
Dunia Membutuhkan Sejati-Baik-Sabar. Donasi Anda dapat membantu lebih banyak orang memahami Falun Dafa. Minghui berterima kasih atas dukungan Anda.Dukung Minghui