(Minghui.org) Kita membaca Fa agar kita tahu cara menangani situasi rumit dengan belas kasih. Di balik Fa terdapat mekanisme dan faktor yang membimbing kultivasi, menguji Xinxing seseorang, menaikkan tingkat seseorang, dan meningkatkan Gong seseorang. Baru-baru ini, ujian Xinxing dan transformasi karma saya telah terwujud di rumah saya dalam bentuk perselisihan dengan pasangan saya, yang sering kali tiba-tiba dan tak terduga.
Suami saya memberitahu saya bahwa putra dan menantu perempuan kami akan datang untuk makan siang pada hari Minggu. Jadi, pagi itu, saya mulai menyiapkan makanan, diantaranya daging rebus, ikan goreng, serta hidangan panas dan dingin lainnya. Karena dapur kami kecil, panci dan wajan menumpuk. Saya meminta suami saya untuk membantu membersihkan beberapa barang. Saya memanggilnya, tetapi dia tidak menjawab. Dulu, ketika saya memanggilnya untuk meminta bantuan, dia pura-pura tidak mendengar atau tidak mau menghentikan permainan kartunya atau berhenti menonton TikTok.
Minyaknya sudah berasap dan saya bahkan belum memotong daun bawang! Saya begitu tidak sabar sehingga saya berteriak kepadanya dengan marah. Dia kemudian datang, berdiri di pintu dan berteriak, “Bisakah kamu berbicara dengan baik?” Dia siap untuk berkelahi. Saya tidak bisa menahan diri untuk tidak membalas: “Tidak!”
Itu adalah kesalahan. Dia melangkah maju ke arah saya, mengangkat tangannya, dan berkata, “Saya akan menamparmu!” Kemudian dia menunjuk ke arah saya dan berteriak, “Ucapkan itu lagi!” Saya tidak mengatakan sepatah kata pun. Saya tidak menyangka dia akan begitu marah. Setelah kemarahannya meledak, dia pergi, dan saya melanjutkan memasak. Putra dan menantu perempuan saya tiba untuk makan siang, dan semuanya tampak normal.
Di permukaan, saya “menahannya,” tetapi saya tidak bisa melupakannya di dalam hati, yang menyebabkan kebencian dan keluhan terhadapnya. Saya teringat janji yang dibuat suami saya kepada saya beberapa bulan lalu. Dia jatuh sakit, tidak bisa bergerak, dan diare. Saya menghabiskan waktu berhari-hari untuk merawatnya, membersihkannya, dan bahkan bangun beberapa kali di malam hari untuk menjaganya. Itu melelahkan. Dia sangat tersentuh dan berkata, “Kamu juga sudah berusia tujuh puluhan sekarang. Mulai sekarang, saya akan memperlakukanmu lebih baik lagi.”
Saat itu, saya tidak begitu mengindahkan perkataannya. Sebagai seorang praktisi, seseorang seharusnya berbuat baik kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan apa pun, apalagi kepada keluarganya. Namun, rasa ketidakadilan itu muncul kembali, membuat saya teringat akan janjinya untuk “memperlakukan saya dengan lebih baik.”
Selama beberapa hari, saya tidak ingin mengobrol dengannya seperti biasa. Ada penghalang di hati saya, dan saya bahkan memiliki pikiran ekstrem: Jika saya bukan seorang kultivator, saya akan melawannya! Siapa takut? Bagaimana saya bisa menahan penghinaan ini dan menelan amarah saya?
Setelah saya tenang, saya memikirkan prinsip Fa tentang mentransformasi karma dan mencapai empat perolehan sekaligus. Oh! Guru melihat bahwa saya menghafal Fa dengan baik dan harus meningkatkan diri, jadi Guru memberi saya kesempatan untuk menguji Xinxing dan meningkatkan Gong saya. Ini adalah hal yang baik. Perilaku kasar suami saya hanya di permukaan, dia berperilaku seperti ini untuk memberi saya kesempatan berkultivasi. Itu juga tidak mudah baginya, jadi saya harus berterima kasih kepadanya.
Gesekan ini menyingkapkan kebencian, rasa ketidakadilan, mentalitas senang berkelahi, dan keterikatan saya pada sentimentalitas. Jika saya memiliki perasaan-perasaan ini, saya tidak dapat benar-benar memiliki “kesabaran.” Kesabaran sejati adalah murni dan bebas dari emosi manusia.
Ketika saya menyadari kekurangan saya dan meningkatkan pemahaman saya tentang Fa, suami saya pun berubah. Sesekali ia membantu membersihkan dapur, membersihkan piring setelah makan, dan mengingatkan saya untuk memancarkan pikiran lurus. Hambatan emosional di antara kami pun sirna.
Karena kesabaran itu luar biasa, kesabaran bukanlah jenis ketahanan yang dipikirkan orang saat menghadapi rintangan yang tidak dapat diatasi, seperti menahan amarah atau menyerah pada kesulitan. Kesabaran adalah peningkatan pikiran, peningkatan taraf kondisi, dan peningkatan kultivasi seseorang. Oleh karena itu, ketika seorang kultivator benar-benar mempraktikkan kesabaran, mereka melangkah maju di jalan untuk kembali ke sifat asli mereka.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita berbagi keajaiban “Sejati, Baik, Sabar” dengan orang lain. Kesabaran dapat menyelesaikan konflik, menyelesaikan keluhan, dan membayar utang karma. Kesabaran juga dapat mendatangkan keharmonisan dan kemakmuran, serta keluarga yang harmonis menuntun pada keberhasilan dalam segala upaya.
Praktisi Falun Dafa mengembangkan Sejati, Baik, Sabar serta mengasimilasi prinsip-prinsip ini ke dalam kehidupan mereka. Hakikat toleransi dan kesabaran membawa keharmonisan dan kesejahteraan bagi keluarga dan masyarakat. Dunia membutuhkan Sejati, Baik, Sabar.
Artikel-artikel di mana para kultivator berbagi pemahaman mereka biasanya mencerminkan persepsi individu pada suatu titik waktu berdasarkan kondisi kultivasi mereka, dan disampaikan dengan maksud untuk peningkatan bersama.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org
Dunia Membutuhkan Sejati-Baik-Sabar. Donasi Anda dapat membantu lebih banyak orang memahami Falun Dafa. Minghui berterima kasih atas dukungan Anda.Dukung Minghui