(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa mengadakan rapat umum dan parade di Helsinki pada 5 Juli 2025, menuntut agar Partai Komunis Tiongkok (PKT) menghentikan penganiayaan terhadap Falun Dafa, sebuah latihan kultivasi jiwa dan raga yang damai. Banyak pejalan kaki, termasuk penduduk setempat dan wisatawan, menyatakan dukungan mereka.
Para praktisi memperagakan latihan di ruang terbuka dekat Lapangan Kamppi sebelum kegiatan dimulai. Banyak orang berhenti untuk menonton dan menanyakan informasi lebih lanjut tentang Falun Dafa.
Pada 5 Juli 2025, praktisi Dafa melakukan latihan dan memperkenalkan Falun Dafa di dekat Lapangan Kamppi, Helsinki.
Orang-orang menandatangani petisi untuk menyatakan dukungan mereka terhadap upaya praktisi dalam mengungkap penganiayaan.
Para praktisi menggelar rapat umum di Lapangan Kamppi pada jam 13.00 untuk mengungkap penganiayaan yang dilakukan PKT terhadap Falun Dafa yang telah berlangsung selama 26 tahun, khususnya pengambilan organ secara sistematis dari para praktisi yang masih hidup dan dipenjara karena keyakinan mereka.
Ketua Himpunan Falun Dafa Finlandia: Kami menentang kejahatan PKT, bukan Tiongkok
Sinikka Suotakanen, Ketua Himpunan Falun Dafa Finlandia, berbicara di rapat umum tersebut. Suotakanen berkata, "Falun Dafa membawa banyak manfaat fisik dan mental bagi orang-orang yang berlatih. Latihan ini telah menyebar luas di Tiongkok, menarik jutaan praktisi, yang akhirnya menyebabkan penindasan dan penganiayaan oleh rezim Komunis Tiongkok. Penindasan brutal ini telah berlangsung selama 26 tahun dan masih berlangsung."
Penyanyi Finlandia Anna Kokkonen bernyanyi untuk mendukung praktisi Falun Dafa dalam upaya mereka mengakhiri penganiayaan.
Sinikka Suotakanen, Ketua Himpunan Falun Dafa Finlandia, berbicara pada rapat umum tersebut.
Suotakanen mengatakan bahwa jutaan praktisi Falun Dafa telah ditahan secara ilegal, dipukuli, dan disiksa di Tiongkok karena menjunjung tinggi keyakinan mereka. Ia menekankan bahwa para praktisi tidak menentang Tiongkok, tetapi menentang kejahatan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok. "Kami tidak menerima kejahatan dan ketidakadilan, tetapi kami akan dengan teguh dan damai membela kebenaran berdasarkan prinsip Sejati, Baik, Sabar."
Pasangan Praktisi Dianiaya
Wu dan istrinya, Zhu, berpidato di rapat umum dan menceritakan penganiayaan brutal yang dialami keluarga mereka di Tiongkok. Ibu Wu dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara dan meninggal dunia setelah dianiaya pada tahun 2006 di usia 70 tahun. Adik perempuannya dipenjara di lembaga cuci otak tiga kali, dan bibinya meninggal dunia karena penyiksaan pada tahun 2004 di usia 65 tahun. Selain itu, kakak laki-lakinya dijatuhi hukuman delapan tahun penjara secara ilegal, dan istrinya, Zhu, juga dijatuhi hukuman sepuluh tahun di kamp kerja paksa.
Pasangan itu akhirnya bersatu kembali setelah 11 tahun berpisah berkat bantuan pemerintah Finlandia. Wu berujar, "Saya berterima kasih atas bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh pemerintah Finlandia."
Wu mengimbau orang-orang di seluruh dunia untuk membantu dan menghentikan kejahatan terhadap kemanusiaan ini sesegera mungkin.
Parade Damai Menyerukan Perhatian terhadap Penganiayaan
Parade dimulai setelah rapat umum. Prosesi dimulai dari pusat perbelanjaan Kamppi, melewati Mannerheimintie, jalan utama Helsinki, pusat perbelanjaan terkenal Aleksanterinkatu, Katedral Helsinki, Balai Kota, Taman Pohjoisesplanadi, dan berbagai landmark kota lainnya, lalu berakhir di depan Gedung Parlemen Finlandia.
Parade praktisi dimulai dari pusat perbelanjaan Kamppi, melewati beberapa landmark kota, dan berakhir di depan Parlemen Finlandia, menarik perhatian dan dukungan banyak pejalan kaki.
Warga Finlandia Mendukung Praktisi
Di stan informasi di Lapangan Kamppi, orang-orang menandatangani petisi untuk menyatakan dukungan mereka terhadap Falun Dafa setelah melihat foto praktisi yang dianiaya hingga meninggal.
Noa mengatakan ketika ia mengunjungi Tiongkok, ia perlu menggunakan VPN untuk mengakses akun media sosialnya. Noa berujar kepada Praktisi "Budaya Tiongkok sangat indah. Negara ini sangat indah dengan bangunan-bangunan yang indah, orang-orang yang ramah, dan budaya yang luar biasa. Namun, pemerintah Tiongkok sangat buruk. Kalian sudah melakukannya dengan sangat baik!"
Tiga anak muda berbincang dengan praktisi. Salah satu dari mereka berkata, "[Pengambilan organ paksa] di Tiongkok terlalu gila. Saya tidak tahu kalau itu seserius ini."
Elina dan Fredrik bersepeda dan berhenti untuk menandatangani dukungan bagi hak asasi manusia di Tiongkok. Fredrik memberikan kata-kata penyemangat bagi para praktisi yang masih berada di Tiongkok, dan berkata, “Bertahanlah dan tetaplah kuat! Jangan menyerah dalam menghadapi penindasan dan tekanan yang tinggi. Beranilah. Semua orang sedang menantikan dunia yang lebih baik.”
Turis Nyatakan Dukungan
Seorang perempuan dari Maine, AS, menyaksikan parade tersebut. Ia mendengarkan dengan saksama ketika para praktisi menceritakan tentang penganiayaan dan terkejut dengan kebrutalannya, tetapi mengatakan ia merasa terdorong karena beberapa politisi Amerika sedang berupaya mengesahkan undang-undang mencegah orang pergi ke Tiongkok untuk transplantasi organ. Dia berkata, "Saya akan mendoakan Anda."
Sarah dan Jim dari Stockholm juga menyaksikan parade tersebut. Sarah mengatakan ia melihat banyak orang berlatih Falun Dafa di Taman Humlegården di Stockholm. Ketika mereka mendengar tentang kejahatan PKT berupa pengambilan organ hidup-hidup, mereka berdua mengatakan sangat menentang orang-orang yang pergi ke Tiongkok untuk "wisata transplantasi". Mereka mengatakan orang-orang harus diberi tahu tentang situasi di Tiongkok agar mereka tidak pergi ke sana untuk transplantasi organ.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org