(Minghui.org) Para praktisi mengadakan hari informasi di alun-alun sinagoga tua di depan Universitas Freiburg pada 12 Juli 2025. Mereka memperkenalkan Falun Dafa dan memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Freiburg im Breisgau, yang terletak di barat daya Jerman, merupakan pintu gerbang menuju Black Forest. Kota ini diberkahi dengan keindahan alam dan menarik wisatawan dari seluruh dunia sepanjang tahun.

Banyak orang melewati stan dan berhenti, berbicara dengan praktisi untuk mengetahui Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong). Beberapa penduduk setempat menyapa praktisi dan berkata: "Kami tahu fakta kebenaran dan menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan. Apa lagi yang bisa kami lakukan untuk membantu menghentikannya?" Praktisi memintanya agar memberi tahu teman dan keluarga mereka tentang penganiayaan tersebut.

Orang-orang mempelajari informasi Falun Gong dan penganiayaan PKT pada 12 Juli 2025.

Seorang penduduk setempat dengan brosur Falun Gong.

Orang-orang menandatangani petisi menyerukan hentikan penganiayaan oleh PKT.

Warga Setempat Mengetahui Falun Gong

Seorang pemuda Jerman terus berjalan mondar-mandir di depan papan informasi dan poster. Seorang praktisi bertanya apakah ia tahu Falun Gong. Ia mengatakan bahwa ia pernah mengambil mata kuliah sejarah dan sastra Tiongkok di perguruan tinggi dan pernah pergi ke Tiongkok. Ia sangat menghormati peradaban Tiongkok kuno. Namun, Tiongkok kini menjadi tempat yang buruk. Orang-orang tidak memiliki kebebasan berpikir atau kebebasan pribadi. Ia tidak dapat memahami dan sangat sedih. Banyak orang telah terbunuh karena kebijakan PKT.

Praktisi tersebut memberi tahunya bahwa lebih dari 80 juta orang Tiongkok telah meninggal karena berbagai kampanye PKT sejak merebut kekuasaan. PKT membantai mahasiswa pada 4 Juni 1989, menindas Falun Gong pada 1999, merekayasa insiden bakar diri Tiananmen untuk memfitnah Falun Gong, dan melakukan pengambilan organ paksa demi keuntungan.

Ia tampak serius dan mengatakan bahwa ia memahami foto dan ilustrasi pada papan informasi dan poster. Ia mengambil sebuah buklet dan berkata akan membacanya dan memperhatikan penganiayaan terhadap Falun Gong.

Mahasiswa Tiongkok Mundur dari PKT

Dua mahasiswa Tiongkok berbincang dengan praktisi, dan salah satu dari mereka bertanya kepada praktisi Tiongkok mengapa ia meninggalkan Tiongkok. Sebelum praktisi tersebut berbicara, yang lainnya berkata: “Karena tidak ada kebebasan berbicara dan berkeyakinan di Tiongkok, anda diancam dan ditindas oleh Partai Komunis Tiongkok. Mereka tidak mengizinkan anda percaya pada Falun Gong. Benarkah?”

Praktisi itu berkata: “Ya benar, justru karena saya dianiaya di Tiongkok dan hidup saya selalu terancam. Jadi saya pergi ke luar negeri. Saya mencintai Tiongkok, tetapi bukan PKT. PKT dan Tiongkok sama sekali berbeda.”

Praktisi berkata: “Saya berdiri di jalan di pusat kota Jerman untuk mengklarifikasi fakta. Saya secara khusus ingin memberi tahu orang-orang Tiongkok untuk tidak menolak fakta kebenaran, tidak mendengarkan kebohongan PKT tentang Falun Gong, tidak dicuci otak, dan tidak disesatkan oleh kebohongan. Dengan berhenti dan mendengarkan penjelasan saya, itu menunjukkan bahwa anda berpikir secara mandiri dan mampu membedakan baik dan jahat.”

Seorang mahasiswa bertanya bagaimana praktisi tersebut menjalani hidup di Jerman. Praktisi tersebut mengatakan ia memiliki gelar doktor dan melakukan penelitian di sebuah universitas.

Mahasiswa itu bertanya: "Anda belum bisa kembali ke Tiongkok selama bertahun-tahun, jadi apakah anda merindukan rumah?" Praktisi itu berkata: "Memang benar saya belum kembali selama bertahun-tahun. Tapi siapa yang menyebabkan ini? PKT yang tidak manusiawi. Jika kami kembali, kami akan menghadapi pilihan berikut: melepaskan keyakinan kami atau masuk penjara."

Siswa lain berkata: “Saya tahu, karena begitu banyak orang percaya pada Falun Gong, mereka menindas anda. Anda sudah bicara banyak, dan saya setuju. Apa dampak dari upaya anda? Seberapa signifikankah itu?”

Praktisi itu berkata: “Tujuan kami dalam mengklarifikasi fakta sangat jelas, yaitu untuk mengungkap kebohongan PKT yang merusak Falun Gong. Kami berharap semua orang memahami fakta kebenaran Falun Gong dan tidak membantu kejahatan. Berbuat baik akan mendapat pahala yang baik dan berbuat jahat akan mendapat ganjaran. Ada banyak contoh dalam sejarah yang menunjukkan bahwa siapa pun yang merusak keyakinan lurus dan menganiaya praktisi akan dihukum.”

Kedua siswa itu mendengarkan dengan saksama.

Praktisi itu melanjutkan: “Tujuan lain dari klarifikasi fakta kami adalah untuk membantu Anda mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya demi masa depan yang aman. PKT telah melakukan begitu banyak kejahatan, termasuk pengambilan organ hidup-hidup dalam skala besar terhadap praktisi Falun Gong. Partai jahat seperti itu pasti akan jatuh. Ketika jatuh, siapa pun yang telah bergabung dengan Partai dan organisasinya akan terdampak. Mohon mundur dari PKT untuk menghindari masa depan yang buruk.”

Kedua mahasiswa tersebut sepakat untuk mengundurkan diri. Mereka berharap suatu hari nanti praktisi Falun Gong dapat kembali ke Tiongkok dengan bermartabat dan menikmati kebebasan berkeyakinan. Mereka juga mendoakan para praktisi agar menjalani kehidupan yang baik setiap hari di luar Tiongkok dan berterima kasih karena telah menyampaikan fakta kebenaran kepada mereka.