(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa (Falun Gong) di Singapura mengadakan kegiatan di Taman Hong Lim pada 15 Juli 2025 untuk mengungkap tindakan kriminal pengambilan organ paksa oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), dan mengajak orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat untuk membantu mengakhiri penganiayaan tersebut.
Papan-papan informasi raksasa menyampaikan pesan dalam bahasa Mandarin dan Inggris, seperti: "Hentikan Pengambilan Organ dari Praktisi Falun Gong di Tiongkok," "Segera Hentikan Penganiayaan PKT terhadap Falun Gong," "Dunia Membutuhkan Sejati, Baik, Sabar," dan "Falun Dafa Baik." Para praktisi memperagakan latihan, mengadakan pameran seni, menampilkan musik, dan mengadakan nyala lilin untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan tersebut. Upaya mereka mendapat tanggapan positif.
Para praktisi mengadakan kegiatan di Taman Hong Lim pada tanggal 15 Juli 2025.
Selama tujuh tahun, dari tahun 1992 hingga 1999, Falun Dafa menyebar dari mulut ke mulut, dan lebih dari 100 juta orang di Tiongkok telah berlatih. Prinsip Sejati, Baik, Sabar dari Falun Dafa membentuk kembali pikiran dan tubuh seseorang, dan banyak contoh pejabat yang tidak serakah, orang-orang yang baik hati, dokter yang menekankan nilai-nilai moral, dan pengusaha menepati janji mereka, dapat ditemukan di antara para praktisi. Namun, karena takut akan nilai-nilai universal Sejati, Baik, Sabar, PKT melancarkan penindasan brutal terhadap Falun Dafa pada tanggal 20 Juli 1999.
PKT mengerahkan sumber daya negara untuk menindas Falun Dafa, dan menerapkan kebijakan genosida: "hancurkan reputasi mereka, bangkrutkan secara finansial, dan hancurkan mereka secara fisik."
Orang-orang Mengecam Penganiayaan PKT
Selain penduduk setempat, wisatawan, pelajar, dan pekerja dari berbagai negara, termasuk Inggris, Prancis, Jerman, Austria, Republik Ceko, Finlandia, Spanyol, Amerika Serikat, Malaysia, India, Myanmar, dan Tiongkok, berbincang dengan para praktisi selama kegiatan tersebut. Banyak orang yang mengetahui tentang penganiayaan dan mengecam kekejaman PKT.
Orang-orang dari berbagai negara mengetahui tentang Falun Dafa dan mereka mengecam kekejaman PKT.
Sebuah keluarga beranggotakan empat orang sedang mengunjungi Singapura dan berhenti di depan lukisan, "Pengambilan Organ Hidup-hidup - Kejahatan Sujiatun." Seorang praktisi menjelaskan bagaimana PKT secara paksa mengambil organ dari praktisi Falun Dafa, "Tidak seperti negara lain, hanya sedikit orang di Tiongkok yang mendonorkan organ mereka. Namun, jumlah transplantasi organ di Tiongkok melampaui dunia dengan ribuan transplantasi organ yang dilakukan setiap tahun. Dari mana semua organ ini berasal? Semuanya berasal dari orang-orang sehat." Sang ayah kesal, dan keluarganya mengatakan mereka datang ke sini untuk mencari tahu tentang masalah ini.
Seorang pria dari India yang pindah ke Singapura setahun yang lalu mengatakan ia tidak mengerti mengapa PKT secara paksa mengambil organ orang, dan bagaimana hal ini berhubungan dengan Falun Dafa. Setelah seorang praktisi menjawab pertanyaannya, ia berkata: "Ini benar-benar buruk. Ini harus dihentikan." Praktisi memberinya beberapa materi informasi dan berharap ia dapat membantu menyebarkan fakta ini.
Seorang wanita dari Finlandia sedang mengadakan perjalanan ke Singapura dan mengobrol panjang lebar dengan seorang praktisi. Dia mengatakan banyak orang Eropa tahu tentang pengambilan organ paksa, dan dia menolak membeli produk buatan Tiongkok. Praktisi tersebut mengatakan bahwa pengambilan organ hidup berawal dari penganiayaan terhadap praktisi Falun Dafa, tetapi sekarang orang lain juga menjadi sasaran. Praktisi tersebut juga menjelaskan mengapa kegiatan tersebut diadakan—dia khawatir tentang orang-orang yang ditipu oleh PKT. Orang-orang ini adalah yang paling menyedihkan karena setiap orang seharusnya mengikuti hati nurani mereka dan memilih antara yang baik dan yang jahat, tetapi mereka tidak bisa karena mereka tidak mengetahui fakta kebenaran.
Banyak warga Tiongkok yang berlama-lama di kegiatan tersebut dan berbincang dengan praktisi. Mereka mendengarkan fakta-fakta dan beberapa di antaranya mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya. Sekelompok warga Tiongkok mengatakan mereka berhasil menerobos blokade internet PKT dan membaca informasi klarifikasi fakta saat berada di Tiongkok. Oleh karena itu, ketika bertemu praktisi, mereka banyak bertanya tentang Falun Dafa. Setelah memahami fakta kebenaran tentang tipuan bakar diri di Lapangan Tiananmen dan pengambilan organ hidup-hidup di Tiongkok, seorang pria mengatakan ingin mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya.
Seorang siswa sekolah menengah setempat, Anqi, mendengarkan dengan saksama ketika seorang praktisi menjelaskan bagaimana setelah Falun Dafa diperkenalkan di Tiongkok, lebih dari 100 juta orang mulai berlatih, bagaimana PKT secara brutal menganiaya Falun Dafa, dan merampas organ praktisi saat mereka masih hidup. Praktisi tersebut juga mengatakan bahwa ada kelas Falun Dafa gratis selama sembilan hari di Singapura. Anqi mengatakan dia ingin menghadirinya.
“Semoga Rakyat Tiongkok Dapat Terbebas dari Belenggu PKT dan Mereka Memiliki Kebebasan untuk Berkeyakinan”
Hao, seorang insinyur komputer, telah berlatih Falun Dafa selama sembilan tahun. Ia merasa beruntung dan berkata: “Meskipun ada pasang surut, saya terus maju di jalan ini. Akhirnya saya menemukan Falun Dafa dan memulai jalur kultivasi saya.”
Ia teringat sebuah gambar yang ia lihat saat masih bayi—sinar cahaya melalui jendela bundar kecil dari atap rumah lama keluarganya. Ia berkata, “Saya merasa sangat terang di luar tetapi sangat gelap di dalam. Saya berasal dari tempat yang bersinar itu.” Ketika ia beranjak dewasa, ia sering bertanya, “Siapakah saya? Dari mana manusia berasal? Ke mana saya akan pergi?”
Hao berprestasi di sekolah. Meskipun mengambil jurusan TI, ia memiliki minat yang kuat di bidang keuangan. Setelah lulus dari universitas, ia belajar keuangan dan akuntansi agar dapat mandiri secara finansial. Ia juga belajar analisis dan berinvestasi. Dalam prosesnya, Hao mulai memahami keuangan Tiongkok.
Hao berkata: “Bahkan sebelum tahun 2007, saya merasa ekonomi PKT adalah Skema Ponzi. Seperti benteng yang dibangun di atas pasir, yang akan runtuh dalam hitungan menit.”
Ia mempelajari sejarah Tiongkok setelah PKT merebut kekuasaan. Dari Tiga Anti dan Lima Anti, Revolusi Kebudayaan hingga Pembantaian Tiananmen 4 Juni, Hao meneliti kejahatan PKT. Penemuan-penemuan ini membantunya memberi pemahaman yang lebih jelas tentang PKT. Ia berpikir, “Orang-orang perlu melihat segala sesuatu yang dikatakan PKT dari sudut pandang yang berlawanan. Hal-hal yang dikatakannya baik sudah pasti buruk. Hal-hal yang dikatakannya buruk, biasanya baik.”
Sebelum berlatih Falun Dafa, ia menemani keluarganya ke sebuah taman dan tiba-tiba melihat nama pendiri Falun Dafa, Guru Li Hongzhi, muncul di ruang dimensi di depan dahinya. Tiga kata merah besar itu tertulis jelas dalam kaligrafi Tiongkok tradisional. Saat itu, ia merasa sedikit aneh. Pada tahun 2016, ketika ia bertemu Zhuan Falun, ceramah Guru, dan video latihan di situs web Falun Dafa (falundafa.org), ia menyadari bahwa semua yang terjadi dalam hidupnya adalah persiapan langkah demi langkah untuk kesempatannya memperoleh Fa.
Ia merasa prinsip-prinsip Fa Dafa sangat luas dan mendalam, serta memecahkan banyak misteri, "Begitu saya membaca Zhuan Falun, saya langsung terpikat. Semakin saya membacanya, semakin saya mengerti. Saya mengerti tentang manusia, tentang alam semesta, dari mana kita berasal, dan ke mana kita akan pergi. Pertama kali saya membaca buku itu, saya berpikir, 'Wah, saya harus berlatih Falun Dafa!'"
Ketika Hao memandang dunia dari sudut pandang orang Xiulian, ia melihat bahwa orang-orang tenggelam dalam penderitaan dan kebingungan akan ketidakkekalan lahir, tua, sakit, mati, dan ia merasa mereka menyedihkan. Ia berharap orang-orang tersadarkan dan belajar Dafa, terutama orang Tiongkok.
Hao berkata: "PKT secara sistematis meracuni orang. Rakyat Tiongkok harus melepaskan diri dari belenggu PKT dan kembali ke keyakinan tradisional mereka. Hanya dengan cara inilah akan ada harapan bagi moral dan kebajikan kembali."
Praktisi Muda Falun Dafa: Mengklarifikasi Fakta Adalah Tanggung Jawab Kita
Spesialis sumber daya manusia senior, Liang, mengatakan dia mulai berlatih Falun Dafa bersama orang tuanya tiga puluh tahun yang lalu saat dia masih kecil. Sebelum berlatih, kakinya terasa sakit setiap kali hujan. Rasa sakit itu hilang setelah dia mulai berlatih.
Ketika penganiayaan dimulai, dia bertanya pada dirinya sendiri, "Apakah saya ingin terus berlatih? Jawaban saya adalah, 'Ya, saya akan terus berlatih.'"
Dari seorang anak yang polos hingga dewasa muda, Liang mengatakan prinsip-prinsip Dafa, Sejati, Baik, Sabar, membimbingnya melalui berbagai fase kehidupan dan sangat bermanfaat baginya, "Ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan saya di sekolah atau di tempat kerja, prinsip-prinsip Fa dalam Zhuan Falun membantu saya memahami mengapa hal ini terjadi. Setelah mengetahui tentang sebab dan akibat, saya tidak lagi merasa tidak bahagia."
Kebohongan PKT menyebar ke seluruh dunia sehingga dia sangat merasakan pentingnya mengklarifikasi fakta kepada orang-orang. Selama bertahun-tahun, orang-orang sadar setelah mengetahui fakta tentang Falun Dafa dan hal ini sangat membuatnya terkesan. Salah satu teman kelas Liang mampu membedakan antara benar dan salah dalam menghadapi kebohongan PKT karena Liang mengklarifikasi fakta kepadanya. Seorang rekan kerja bertanya kepadanya tentang Falun Dafa dan memahami mengapa PKT menyensor internet dan menganiaya praktisi.
Dia berkata: "Saya berharap orang-orang dapat melihat watak asli PKT dan bagaimana PKT menganiaya praktisi Falun Dafa. Saya harap mereka tidak membenci Falun Dafa karena berita negatif palsu yang mereka lihat di internet."
Para praktisi mengadakan nyala lilin di Taman Hong Lim pada 15 Juli 2025 untuk mengenang para praktisi Falun Dafa yang dianiaya hingga meninggal dunia.
Lilin kembali dinyalakan tahun ini saat para praktisi mengenang mereka yang dianiaya hingga meninggal dunia karena keyakinan teguh mereka pada Falun Dafa.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org