(Minghui.org) Praktisi di Taipei dan sekitarnya mengadakan parade besar-besaran pada 19 Juli 2025 untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan Falun Gong oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), yang dimulai pada Juli 1999. Selain Taipei, beberapa praktisi dari Taoyuan, Hsinchu, dan Miaoli juga berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Pemutaran film State Organs baru-baru ini, sebuah film dokumenter tentang pengambilan organ paksa oleh PKT dari praktisi Falun Gong, telah membantu banyak warga Taiwan memahami tentang penganiayaan di Tiongkok. Banyak orang menjadi lebih suportif, dan para pejabat legislatif terpilih juga bergabung dalam parade. Ketika parade melewati Distrik Xinyi yang ramai, banyak orang bertepuk tangan untuk para praktisi, sementara beberapa pengemudi mobil menurunkan kaca jendela mereka dan mengacungkan jempol.

Parade ini terdiri dari empat bagian: "Manfaat Falun Dafa", "Penganiayaan yang Melanggar Hukum", "Mundur dari PKT", dan "Mengakhiri Penganiayaan". Dimulai dari Alun-Alun Balai Kota Taipei, pawai melewati Jalan Yixian, Jalan Songgao, Jalan Songren, Jalan Songshou, dan Jalan Keelung sebelum kembali ke Balai Kota.

Parade dimulai di Lapangan Balai Kota Taipei.

Para praktisi membawa banyak spanduk, beberapa di antaranya bertuliskan: "Dukung Mereka yang Tidak Bersalah dan Hentikan Penindasan", dan "Hanya dengan Menghancurkan PKT Penganiayaan Akan Berakhir." Beberapa praktisi membawa foto-foto praktisi yang dianiaya hingga meninggal.

Anggota Legislatif Partai Rakyat Taiwan Chen Gau-tzu turut serta dalam parade tersebut.

Parade di Tengah Hujan

Angin kencang dan hujan turun selama sebagian parade. Praktisi Cheng berkata, “Angin dan hujan memang kencang, dan hampir menerbangkan spanduk. Namun kami tetap bertahan.”

Para praktisi parade di tengah hujan.

Chu, seorang pensiunan dari industri berita, menyaksikan parade saat melewati Jalan Songren. Ia terkesan dengan para praktisi yang tetap tenang meskipun hujan deras tiba-tiba turun dan berkata, "Saya pernah mendengar tentang penganiayaan terhadap Falun Gong. Ketekunan dan tekad mereka di tengah hujan sangat mengesankan." Ia menambahkan bahwa prinsip Sejati-Baik-Sabar sangat dibutuhkan di Taiwan.

Chang dan istrinya berdiri di dekat sebuah gedung untuk menghindari hujan dan mengatakan mereka tersentuh oleh kegigihan para praktisi. Ia menjelaskan, "Penindasan ini telah berlangsung selama 26 tahun. Sungguh menakjubkan bahwa para praktisi mampu tetap damai selama tahun-tahun ini."

Dari pengalamannya sendiri, Chang tahu PKT tidak akan menoleransi kelompok agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional. Ia berharap warga Taiwan menghargai apa yang mereka miliki. Ia juga berharap lebih banyak orang memperhatikan tragedi di Tiongkok.

Bermanfaat bagi Masyarakat

Chen melakukan perjalanan dari Chiayi untuk mengunjungi ayahnya. Ia, saudara laki-lakinya, dan ayahnya menyaksikan para praktisi bersiap untuk parade. Chen mengatakan bahwa para praktisi berlatih di taman dekat rumahnya, sehingga ia tahu tentang penganiayaan di Tiongkok.

Chen mengatakan ia senang siapa pun dapat belajar berlatih Falun Gong secara gratis di lebih dari 800 tempat latihan di Taiwan. Ia menambahkan, "Latihan ini luar biasa dan patut kita hormati." Ia juga mengatakan upaya damai para praktisi untuk mengungkap penganiayaan selama 26 tahun sejalan dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Apa yang telah dilakukan para praktisi akan bermanfaat bagi masyarakat.

Seniman Yang menyaksikan parade di Jalan Yixian di samping Balai Peringatan Sun Yat-sen, dan ia mengambil banyak foto. Ia mengatakan para praktisi terorganisir dengan baik dan mobil polisi memimpin jalan. Ia berujar, "Semua orang membutuhkan prinsip Sejati-Baik-Sabar, tidak hanya di Taiwan. Jika kita semua bisa mencapainya, hari ini kita akan lebih baik dari kemarin, dan hari esok kita akan lebih baik dari hari ini."

Yang mengatakan dia menyaksikan bagaimana orang-orang menjadi baik dan penuh kasih setelah berlatih Falun Gong, “Jadi, tidak ada alasan untuk tidak mendukung latihan seperti itu.”

Fu membaca selebaran yang diberikan seorang praktisi sambil menyaksikan parade. Ia mendengar tentang penganiayaan tersebut dan mengatakan penting bagi praktisi untuk meningkatkan kesadaran dengan cara ini. Dia menjelaskan, "Prinsip Sejati-Baik-Sabar akan membuat masyarakat kita lebih damai dan dunia kita menjadi tempat yang lebih baik."

Chen, seorang perwakilan penjualan yang bekerja di sebuah toko serba ada, menyaksikan parade tersebut bersama rekan-rekannya. Ia mendengar tentang pelanggaran hak asasi manusia terhadap praktisi Falun Gong. Dia berujar, "Saya suka kegiatannya – sangat damai dan rasional. Kami menghormati kebebasan berkeyakinan di Taiwan dan saya berharap mimpi buruk di Tiongkok akan segera berakhir."

Ou, dari Hong Kong, pindah ke Taiwan enam bulan lalu. Saat menunggu bus, ia melihat parade tersebut dan berbincang dengan seorang praktisi. Ia mengatakan sebelumnya ia pernah mendengar tentang penganiayaan dan pengambilan organ paksa, yang menargetkan praktisi Falun Gong. Ia mengatakan parade tersebut penting karena membantu lebih banyak orang, terutama kaum muda, untuk memahami apa yang sedang terjadi.

Dukungan dari Anggota Keluarga

Yue, seorang mahasiswa asal Vietnam, merekam parade tersebut menggunakan ponselnya. Ibunya mulai berlatih Falun Gong enam bulan yang lalu dan ikut serta dalam parade tersebut. Ia menjelaskan bahwa ibunya mendengar tentang Falun Gong di internet dan memutuskan untuk berlatih.

Yue dan anggota keluarga lainnya melihat perubahan positif pada ibunya – ia lebih bahagia dan emosinya pun hilang. Dia berkata, "Seluruh keluarga saya sangat mendukung. Nenek saya dan teman-temannya juga sudah mulai berlatih. Nenek saya juga ada di sini."

Penganiayaan telah berlangsung selama 26 tahun, dan para praktisi telah menentang pelanggaran hak asasi manusia selama ini. Tragedi ini akan berakhir seiring semakin banyak orang mengetahui fakta-fakta tentang penindasan tersebut.