(Minghui.org) Praktisi Falun Gong menggelar serangkaian aksi pada 20 Juli 2025 untuk memberi tahu masyarakat tentang penganiayaan dan mengenang praktisi di Tiongkok yang disiksa hingga meninggal karena menolak melepaskan latihan. Mereka juga menyerukan agar kekejaman tersebut diakhiri.
Aktivitas di Luar Kedutaan Besar Tiongkok
Para praktisi berkumpul di luar kedutaan besar Tiongkok di Tokyo pada pagi hari. Mereka berdiri berjajar dengan tenang, memegang spanduk dalam aksi damai. Mereka telah melakukan aksi ini setiap hari sejak penganiayaan dimulai.
Para praktisi menggelar aksi damai di luar Kedutaan Besar Tiongkok di Tokyo pada 20 Juli 2025.
Sakuragi, praktisi Falun Gong, berkata: “Penganiayaan ini telah berlangsung selama 26 tahun. Falun Gong diperkenalkan ke publik 33 tahun yang lalu. Kini, penganiayaan PKT terhadap Falun Gong masih berlanjut. Ini bukan hanya penganiayaan terhadap Falun Gong, melainkan penindasan sistematis terhadap seluruh umat manusia. Penganiayaan ini menghancurkan nilai-nilai moral manusia dan mendorong orang-orang untuk terjerumus dalam materialisme. Kami berharap PKT menghentikan penganiayaan terhadap Falun Gong, membersihkan nama baik latihan ini, dan nama baik Guru!”
Para praktisi melakukan aksi damai di luar konsulat Tiongkok di Osaka pada tanggal 18 Juli 2025.\
Para praktisi melakukan aksi damai di luar konsulat Tiongkok di Sapporo pada tanggal 20 Juli 2025.
Para praktisi di wilayah Kumamoto mengadakan rapat umum di luar konsulat Tiongkok di Fukuoka dan Nagasaki pada 20 Juli.
Para praktisi di wilayah Kumamoto mengadakan rapat umum di luar konsulat Tiongkok di Fukuoka dan Nagasaki pada 20 Juli. Mereka membacakan pernyataan mengecam penganiayaan oleh PKT selama 26 tahun dan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menghentikan tragedi hak asasi manusia yang masih berlanjut hingga saat ini.
Selama kegiatan, spanduk dan papan informasi yang menarik perhatian dengan informasi terperinci membuat banyak pejalan kaki dan mobil berhenti untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Orang-orang membaca papan informasi tersebut. Penumpang dalam mobil membuka jendela mobilnya dan melambaikan tangan kepada praktisi untuk menyatakan dukungan dan dorongan mereka.
Latihan Bersama di Taman Yoyogi
Pada 20 Juli, pukul 14.00, para praktisi berkumpul di Taman Yoyogi yang populer di Tokyo untuk melakukan latihan dan memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan tersebut.
Para praktisi melakukan latihan di Taman Yoyogi.
Tanaka mengatakan prinsip Sejati, Baik, Sabar sangat penting.
Tanaka menyadari adanya pengambilan organ oleh PKT. Ia mengatakan bahwa ia memilih kandidat yang berkomitmen untuk menghentikan genosida oleh PKT dalam pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang diadakan pada hari itu. Ia berkata kepada para praktisi: "Meskipun ada banyak unsur politik dalam penganiayaan ini, saya harap kalian terus melanjutkan upaya kalian." Ia juga memuji nilai-nilai Sejati, Baik, Sabar, dan berkata: "Ini sangat penting!"
Benjamin Garcia dari Spanyol mendorong para praktisi untuk terus memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan.
Benjamin Garcia berkata: “Berusahalah sebaik mungkin dan sampaikan salam saya kepada semua orang. Sejati, Baik, Sabar sungguh luar biasa. Mari kita hargai nilai-nilai ini.”
Louis dari Spanyol mengatakan bahwa setiap orang harus mengikuti prinsip Sejati, Baik, Sabar.
Louis menyatakan dukungannya pada Falun Gong dan menyemangati para praktisi: "Saya mendukung semua praktisi Falun Gong. Teruslah berjuang!" Ia juga berkata, "Saya pikir setiap orang harus hidup dengan prinsip Sejati, Baik, Sabar."
Emmancel dari Meksiko berkata, “Sejati, Baik, Sabar adalah nilai-nilai universal.”
Emmancel dari Meksiko berkata: “Tetaplah kuat dan perjuangkan kebebasan dan keyakinan anda. Kami semua di luar Tiongkok mendukung anda. Sejati, Baik, Sabar adalah nilai-nilai universal. Terlepas dari latar belakang, budaya, agama, kita tahu apa itu orang baik dan apa yang harus dilakukannya dengan mengikuti Sejati, Baik, Sabar.”
Nyala Lilin Mengenang Mereka yang Gugur dalam Penganiayaan
Saat malam tiba, para praktisi mengadakan nyala lilin untuk mengenang para korban penganiayaan. Suasananya tenang dan damai. Banyak peserta mengatakan mereka merasa dikelilingi oleh energi yang kuat.
Para praktisi mengenang para praktisi di Tiongkok yang gugur dalam penganiayaan.
Selama 26 tahun, di tengah penindasan yang terus-menerus dan semakin intensif, praktisi Falun Gong tak henti-hentinya meningkatkan kesadaran dengan cara damai, sembari menanggung kesulitan dan fitnah. Ketahanan mereka membantu dunia memahami apa itu Falun Gong dan melihat watak sejati PKT.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org