Wanita Hubei Berusia 50 Tahun Dipenjara Selama Sembilan Bulan karena Keyakinannya pada Falun Gong

(Minghui.org) Seorang wanita berusia 50 tahun di Kota Hanchuan, Provinsi Hubei, dibebaskan pada 1 Juli 2025, setelah menjalani hukuman sembilan bulan karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan kultivasi jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.

Wang Yanhong ditangkap pada 2 Oktober 2024, setelah petugas keamanan di daerah pemukiman melaporkannya karena menyebarkan materi informasi Falun Gong di sana. Petugas dari Kantor Polisi Xiaohe membawanya ke Pusat Penahanan Kedua Kota Hanchuan.

Petugas dari Divisi Keamanan Domestik Kota Hanchuan menggerebek rumah Wang saat dia ditahan. Mereka tidak menemukan buku atau materi Falun Gong apa pun.

Ayah Wang mendatangi Kantor Keamanan Dalam Negeri Kota Hanchuan setelah mengetahui bahwa kasusnya akan diserahkan ke Kejaksaan Kota Hanchuan. Ia dirujuk ke Kantor Polisi Xiaohe. Ia pergi ke sana pada 25 Oktober 2024 dan diberi tahu bahwa kejaksaan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan resmi untuk putrinya.

Pengadilan Kota Yingcheng mengadili Wang pada 16 Januari 2025. Baik Kota Yingcheng maupun Kota Hanchuan berada di bawah administrasi Kota Xiaogan di Provinsi Hubei.

Jaksa penuntut mengklaim bahwa lebih dari 300 salinan materi Falun Gong ditemukan di tas Wang ketika ia ditangkap. Ia membantah bahwa ia hanya membawa sekitar 40 salinan pada hari itu. Ia menambahkan bahwa ia tidak melanggar hukum apa pun dalam mempraktikkan atau menyebarkan informasi tentang keyakinannya, karena tidak ada hukum di Tiongkok yang memidana Falun Gong. Ia menolak untuk mengaku bersalah seperti yang dituntut oleh hakim ketua.

Pengacara Wang juga mempertanyakan bukti penuntutan dan meminta agar ia dibebaskan dengan jaminan. Hakim menolak permintaan tersebut dan menunda sidang. Ia menjatuhkan hukuman sembilan bulan penjara kepada Wang pada waktu yang tidak diketahui. Ia menyelesaikan masa hukumannya pada 1 Juli 2025.