(Minghui.org) Praktisi Falun Gong mengadakan rapat umum, parade, dan acara nyala lilin di Washington, DC pada tanggal 17 Juli 2025. Sebuah forum diadakan di Pusat Pengunjung Ibu Kota AS pada sore hari tanggal 17 tahun menyerukan diakhirinya penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) selama 26 tahun terhadap Falun Gong, dan untuk menarik perhatian pada bagaimana penganiayaan rezim tersebut telah meluas ke AS.

Dalam rangka memperingati 26 tahun penganiayaan, Anggota Kongres AS bersuara lantang, mengutuk pelanggaran hak asasi manusia dan penindasan transnasional yang dilakukan PKT terhadap latihan spiritual tersebut. Mereka, dari kiri ke kanan dan atas ke bawah, adalah: Senator Ted Cruz dari Texas, Senator Todd Young dari Indiana, Senator Marsha Blackburn dari Tennessee, Senator Rick Scott dari Florida, Senator Roger Marshall dari Kansas, Senator Tommy Tuberville dari Alabama, Anggota DPR Adam Smith dari Washington DC, Anggota DPR Sam Graves dari Missouri, Anggota DPR Joe Wilson dari South Carolina, Anggota DPR Emanuel Cleaver II dari Missouri, Anggota DPR Stephen F. Lynch dari Massachusetts, Anggota DPR French Hill dari Arkansas, Anggota DPR Ro Khanna dari California, Anggota DPR Young Kim dari California, Anggota DPR Thomas Tiffany dari Wisconsin, Anggota DPR Zach Nunn dari Iowa, Anggota DPR Rich McCormick dari Georgia, Anggota DPR Suhas Subramanyam dari Virginia, Anggota DPR Johnny Olszewski dari Maryland, dan Anggota Kongres Eleanor Holmes Norton dari Washington, DC.

Banyak Senator dan Anggota Dewan AS dari kedua partai menyatakan dukungan mereka terhadap Falun Gong melalui rekaman video, surat, atau wawancara media. Mereka sangat bersimpati terhadap penganiayaan yang dialami praktisi Falun Gong dan mengenang mereka yang gugur dalam penindasan tersebut. Para pejabat ini menyatakan akan mendukung praktisi Falun Gong untuk menghentikan penganiayaan, dan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menghentikan penindasan transnasional PKT terhadap Falun Gong, termasuk Shen Yun Performing Arts.

(Lanjutan dari Bagian 1)

Senator Marsha Blackburn dari Tennessee: PKT Menargetkan Shen Yun dan Praktisi Falun Gong di Tanah Amerika

Senator Marsha Blackburn dari Tennessee

Senator Marsha Blackburn menyatakan dalam sebuah wawancara dengan NTD TV: “Kebencian Partai Komunis Tiongkok terhadap perbedaan pendapat dan kebebasan beragama tidak berhenti di perbatasan Tiongkok. PKT secara aktif bekerja di tanah Amerika melalui upaya intimidasi, pelecehan, dan disinformasi terkoordinasi untuk menargetkan Shen Yun dan praktisi Falun Gong. Seiring PKT mengekspor tiraninya ke Amerika Serikat, saya akan terus bekerja sama dengan rekan-rekan saya untuk mengungkap dan melenyapkan pengaruh jahat PKT.”

Senator Rick Scott dari Florida: Kita Harus Mendukung Praktisi Falun Gong

Senator Rick Scott

Senator Republik Rick Scott mengatakan dalam sebuah wawancara: "Mereka [praktisi Falun Gong] punya nyali untuk melawan pemerintah seperti itu, dan sebagai warga Amerika dan siapa pun yang percaya pada hak asasi manusia, kita harus mendukung mereka. Tiongkok telah sangat melanggar hak asasi manusia rakyatnya."

Senator Tommy Tuberville dari Alabama: Senat Harus Mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Falun Gong

Senator Tommy Tuberville

Senator Tommy Tuberville berkata tentang Senat yang mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Falun Gong: “Kita perlu membuat semacam keputusan. DPR telah melakukannya. Kita perlu melakukan hal yang sama.”

Anggota DPR Adam Smith dari Washington DC: Saya Prihatin dengan Penganiayaan PKT terhadap Praktisi Falun Gong

Anggota DPR Adam Smith menulis surat untuk menyatakan dukungannya terhadap praktisi Falun Gong.

Sebagai anggota lama Komisi Hak Asasi Manusia Tom Lantos, saya percaya bahwa pemerintah harus menghormati kebebasan dan hak asasi manusia serta mendorong perlakuan yang setara bagi semua individu. Diskriminasi dalam bentuk apa pun tidak dapat ditoleransi. Tidak seorang pun boleh dianiaya karena keyakinan spiritual atau agamanya, dan kita harus berupaya menghapuskan tindakan kebencian terhadap orang-orang dari berbagai latar belakang etnis, agama, dan budaya. Ini adalah hak-hak dasar dan pilar fundamental masyarakat yang damai dan inklusif.

Saya tetap prihatin dengan laporan diskriminasi dan pelanggaran terhadap praktisi Falun Gong oleh Partai Komunis Tiongkok, dan saya akan terus memantau situasi ini. Anda akan senang mengetahui bahwa HR 1540, Undang-Undang Perlindungan Falun Gong, telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS pada 5 Mei 2025. RUU ini akan mewajibkan Presiden untuk menjatuhkan sanksi kepada individu yang telah berpartisipasi dalam pengambilan organ secara paksa di Tiongkok.

Anggota DPR Stephen F. Lynch dari Massachusetts: Saya Mendesak Senat untuk Mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Falun Gong Sesegera Mungkin

Anggota DPR Stephen F. Lynch mengeluarkan pernyataan yang menyatakan dukungan terhadap praktisi Falun Gong.

Anggota DPR dari Partai Demokrat, Stephen F. Lynch, menulis dalam pernyataannya: “Merupakan suatu kebahagiaan untuk bergabung dengan sesama Anggota Kongres dan dengan Anda semua hari ini untuk menegaskan kembali tuntutan kami agar Pemerintah Tiongkok mengakhiri penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong.

“Meskipun sudah lebih dari dua dekade mendapat tekanan internasional, Tiongkok tetap melanjutkan penganiayaan, penahanan, dan penindasan yang terus-menerus terhadap warga negaranya yang telah memilih untuk berlatih Falun Gong. Penargetannya yang memalukan terhadap warga negaranya sendiri untuk dilecehkan, ditangkap, dan disiksa tidak dapat dimaafkan. Kita harus terus menuntut Pemerintah Tiongkok untuk mengakhiri pelanggaran-pelanggaran mengerikan terhadap rakyat ini.

“Saya merasa senang karena DPR telah meloloskan RUU ini dengan suara bulat pada pemungutan suara Mei lalu, Undang-Undang Perlindungan Falun Gong. Ini adalah bagian penting dari undang-undang yang akan meminta pertanggungjawaban dari orang-orang yang terlibat dalam pengambilan paksa organ tubuh di Tiongkok dengan menjatuhkan sanksi kepada para pelaku kekejaman ini. Saya akan mendesak Senat Amerika Serikat untuk mempertimbangkan dan meloloskan RUU ini sesegera mungkin.

“Amerika Serikat telah lama memperjuangkan hak asasi manusia dasar yang dimiliki oleh setiap orang. Memang, Deklarasi Kemerdekaan kita sendiri, salah satu dokumen pendirian yang paling sakral, berbicara tentang bagaimana hak untuk hidup, kebebasan dan mengejar kebahagiaan tidak dapat dicabut dan melekat pada setiap manusia. Sudah saatnya untuk Pemerintah Tiongkok akhirnya mengakui dan menghormati hak-hak tersebut.”

Anggota DPR French Hill dari Arkansas: Saya Mendukung Anda untuk Menuntut Pertanggungjawaban PKT

Anggota DPR French Hill dari Arkansas menulis surat untuk menyatakan dukungannya terhadap praktisi Falun Gong.

Anggota DPR French Hill memuji praktisi Falun Gong atas perlawanan mereka terhadap penganiayaan PKT selama 26 tahun terakhir: “Praktisi Falun Gong telah menunjukkan keberanian yang luar biasa dengan memilih kedamaian, belas kasih, dan kebenaran dalam menghadapi penindasan yang tak henti-hentinya. Saya mengapresiasi advokasi Anda yang teguh, yang terus menarik perhatian kritis terhadap pelanggaran PKT dan membantu menjaga harapan bagi mereka yang masih menderita.”

Anggota DPR Hill berkata, “Saya tetap berkomitmen untuk mendukung Anda dan melanjutkan perjuangan untuk meminta pertanggungjawaban Partai Komunis Tiongkok.

Selama lebih dari dua dekade, PKT telah melancarkan salah satu kampanye paling gigih dan brutal melawan hak asasi manusia dalam sejarah modern. Jutaan praktisi Falun Gong telah menjadi sasaran penahanan, penyiksaan, dan pengambilan organ paksa. Kejahatan biadab ini mengguncang hati nurani dan menuntut tanggapan yang jelas dan terpadu dari komunitas global.

Selama masa jabatan saya sebagai Wakil Ketua Subkomite Urusan Luar Negeri DPR untuk Kesehatan Global, Hak Asasi Manusia Global, dan Organisasi Internasional, saya bekerja sama erat dengan rekan-rekan untuk menyoroti pelanggaran-pelanggaran ini dan mendorong tindakan yang berarti. Saya bangga menjadi salah satu sponsor HR 1154, Undang-Undang Penghentian Pengambilan Organ Paksa, selama Kongres ke-118. Undang-undang ini akan menjatuhkan sanksi kepada mereka yang mendanai atau memfasilitasi praktik mengerikan ini dan akan meningkatkan penegakan hukum terhadap perdagangan manusia yang terkait dengan perdagangan organ.

Ini bukan hanya masalah Tiongkok. Ini masalah hak asasi manusia. Penindasan transnasional PKT melampaui batas Tiongkok dan telah menargetkan kelompok-kelompok seperti Shen Yun dan praktisi Falun Gong, bahkan di Amerika Serikat. Ini tidak dapat dan tidak akan ditoleransi.

Anggota DPR Ro Khanna dari California: Saya Mengecam Sensor dan Penganiayaan PKT terhadap Praktisi Falun Gong

Anggota DPR Ro Khanna dari California

Anggota DPR dari Partai Demokrat, Ro Khanna, mengatakan dalam sebuah wawancara: "Saya mengutuk penyensoran dan penganiayaan PKT terhadap praktisi Falun Gong. Kita perlu melindungi kebebasan beragama dan hak asasi manusia di seluruh dunia."

Anggota DPR Zach Nunn dari Iowa: PKT Harus Bertanggung Jawab

Anggota DPR Zach Nunn dari Iowa

Anggota DPR dari Partai Republik, Zach Nunn, mengatakan dalam sebuah wawancara: "Laporan penargetan Shen Yun Performing Arts dan praktisi Falun Gong oleh agen-agen yang diduga terkait dengan PKT merupakan ancaman keamanan nasional yang jelas. Tidak ada rezim yang berhak menjalankan kampanye teror di tanah Amerika, dan siapa pun yang bertindak atas nama pemerintah asing untuk melecehkan orang-orang di AS harus dimintai pertanggungjawaban berdasarkan hukum AS."

Anggota DPR Rich McCormick dari Georgia: Kami Mendukung Apa yang Benar

Anggota DPR Rich McCormick dari Georgia

Anggota DPR dari Partai Republik, Rich McCormick, mengatakan dalam sebuah wawancara: “Pemerintah yang berbahaya dan pemerintahan yang sangat kuat yang menentang Anda. [Perlawanan] memang sulit dilakukan, tetapi itu hal yang benar. Kita memperjuangkan apa yang benar. Dan saya pikir merekalah orang-orang yang menulis sejarah.”

Anggota DPR Johnny Olszewski dari Maryland: Sebuah Tantangan bagi Keamanan Amerika

Anggota DPR Johnny Olszewski dari Maryland

Anggota DPR dari Partai Demokrat, Johnny Olszewski, mengatakan dalam sebuah wawancara: "Jika kita tidak menyerukan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh negara yang berusaha memperluas lingkup pengaruhnya di seluruh dunia, hal itu sungguh mengancam keselamatan, keamanan, dan kemakmuran Amerika."