(Minghui.org) Saya seorang pria berusia 76 tahun yang mulai berlatih Dafa pada tahun 1998. Setahun kemudian, Partai Komunis Tiongkok (PKT) melancarkan penganiayaan dalam upaya untuk memberantas latihan ini.
Pemimpin Kecamatan Memuji Saya
Saya bekerja di sebuah kantor pemerintahan di sebuah kabupaten kecil. Saya memanfaatkan posisi yang Guru berikan sebaik mungkin, memanfaatkan pekerjaan saya untuk menjangkau orang-orang di pemerintahan kabupaten, berbagai kantor pemerintahan, 56 unit yang berafiliasi langsung dengan departemen saya, lebih dari 260 unit bawahan, dan unit-unit lainnya, sehingga saya dapat mengklarifikasi fakta kepada orang-orang di sana.
Di waktu luang, saya sering menggunakan cara-cara yang berkaitan dengan klarifikasi fakta untuk berhubungan dengan orang-orang dari berbagai tingkat sosial. Pada suatu hari Minggu di musim panas yang terik, saya pergi ke sebuah alun-alun kecil dan melihat seorang pria yang tampak seperti pejabat sedang duduk di bangku panjang. Ada ruang kosong di sebelahnya, jadi saya duduk dan mulai mengobrol dengannya. Saya mengetahui bahwa dia adalah pemimpin sebuah kecamatan.
Saya menjelaskan bagaimana semua orang ingin sehat dan berumur panjang, dan kemudian membahas situasi terkini terkait pandemi COVID. Saya juga menjelaskan tentang khasiat luar biasa Falun Dafa dalam menyembuhkan penyakit dan menjaga kebugaran, yang dipertunjukkan pada Pameran Kesehatan 1992 di Beijing. Saya memberi tahunya bahwa, dalam waktu singkat, lebih dari 100 juta orang di Tiongkok mulai berlatih Falun Dafa, sebuah sistem kultivasi tingkat tinggi dari aliran Buddha yang dibimbing oleh prinsip-prinsip universal Zhen Shan Ren (Sejati-Baik-Sabar).
Saya memberi tahu dia bahwa latihan ini telah menyebar ke lebih dari 100 negara di seluruh dunia dan, karena iri akan popularitasnya, Jiang Zemin, mantan pemimpin PKT, melancarkan penganiayaan terhadap Falun Dafa pada tanggal 20 Juli 1999. Saya juga memasukkan informasi dari Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis untuk menunjukkan kekejaman PKT setelah berkuasa.
Dia bersedia mendengarkan, jadi saya membicarakan beberapa hal dan kami berbincang panjang lebar. Saya juga menjawab beberapa pertanyaannya, salah satunya adalah bahwa dia percaya PKT membayar gaji orang-orang, yang saya jawab, “Kami dibayar untuk pekerjaan yang kami lakukan yang tidak ada hubungannya dengan Partai. PKT hanyalah sebuah nama, Partai adalah roh jahat. Dan dari mana Partai mendapatkan uangnya? Bukankah dari pajak yang kami bayar?”
Sekitar satu jam kemudian, dia memutuskan untuk mundur dari Partai dan berkata, “Anda menjelaskan semuanya dengan sangat baik!”
Menggunakan Dafa sebagai Bimbingan untuk Meningkatkan Karakter
Setelah mereka mundur dari Partai, banyak orang memegang tangan saya dan mengucapkan terima kasih yang tulus. Saya sering menjawab, “Saya hanya ingin memberi tahu Anda bagaimana Anda bisa diselamatkan. Guru Li Hongzhi-lah yang sebenarnya menyelamatkan dan melindungi Anda. Jika Anda ingin berterima kasih kepada seseorang, silakan berterima kasihlah kepadanya!” Setiap kali, saya merasa bersyukur karena berpikir bahwa makhluk lain telah diselamatkan.
Saya sering mengingat Fa Guru untuk mengingatkan diri sendiri. Setiap kali saya berhasil mengklarifikasi fakta dan membantu seseorang mundur dari PKT, itu bukan karena kemampuan saya. Kebijaksanaan saya berasal dari Dafa. Saya tidak punya alasan untuk pamer karena saya hanya mengikuti ajaran Guru untuk melakukan apa yang seharusnya saya lakukan.
Saya juga bertemu orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Beberapa mengeluarkan ponsel mereka dan mengancam akan melaporkan saya ke polisi. Yang lain mengatakan bahwa saya menentang PKT dan beberapa bahkan memaki saya. Setiap kali menghadapi situasi seperti ini, saya selalu mengingat kata-kata Guru untuk menyemangati diri saya agar tetap tenang dan sabar. Namun setelah itu, ketika saya memikirkan sikap orang-orang yang menentang Dafa, saya sedih, karena mereka tidak menunjukkan rasa hormat kepada Guru dan mengumpat. Kebencian mereka terlihat dari ekspresi mereka.
Dengan belajar Fa, saya menyadari bahwa dalam kultivasi terkadang perilaku saya disebabkan oleh kurangnya Xinxing (watak, kualitas moral) saya. Saya belum sungguh-sungguh mempraktikkan kebaikan dan tidak menunjukkan kesabaran yang sesungguhnya. Jauh di lubuk hati, saya menyimpan banyak hal yang tidak sesuai dengan Fa.
Setelah membaca artikel Guru baru-baru ini, termasuk “ Tersadar Kaget”, saya menyadari bahwa setiap orang adalah anggota keluarga Guru dan harus diselamatkan. Namun, saya tidak bisa memaafkan mereka yang secara keliru menuduh atau melaporkan praktisi, penjaga yang menyiksa praktisi, dan hakim yang secara ilegal menjatuhkan hukuman berat kepada praktisi. Saya tidak memiliki belas kasih kepada mereka dan bahkan merasa membenci mereka. Saya gagal mencapai taraf yang Guru katakan tentang tidak memiliki kebencian atau dendam dan memperlakukan penderitaan sebagai kebahagiaan. Namun, saya terus mengikuti standar Dafa untuk mengultivasi diri dan bekerja keras untuk menyangkal serta melenyapkan gangguan dari faktor-faktor negatif tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, saya telah berusaha sebaik mungkin menggunakan prinsip-prinsip Dafa untuk meluruskan setiap pikiran dan tindakan saya, menyingkirkan faktor-faktor yang mengganggu dalam pikiran saya, dan berusaha meningkatkan Xinxing saya. Saya secara konsisten melafalkan Fa dan memancarkan pikiran lurus dalam perjalanan dari rumah ke mana pun saya berbicara kepada orang-orang tentang Dafa. Dalam perjalanan, saya berulang kali melafalkan, “Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik!” Saya mendengarkan podcast Minghui saat memasak dan makan.
Saya tinggal sendiri dan melakukan latihan setiap pagi selama dua setengah jam. Setelah makan malam, saya belajar Fa selama lebih dari empat jam. Di siang hari, saya tidak melakukan apa pun selain mengklarifikasi fakta kepada orang-orang. Apa pun cuaca dan situasinya, saya telah melakukan tiga hal.
Mengubah Penderitaan Fisik dengan Pikiran Lurus
Setelah bangun di suatu pagi di musim dingin, seluruh tubuh saya terasa sakit. Anggota tubuh saya lemas, pandangan saya kabur, dan bola mata serta kepala saya berdenyut nyeri. Saya merasa berat di bagian atas, kaki saya goyah, dan terhuyung-huyung ketika mencoba berjalan.
Ketika saya ragu harus berbuat apa, sesuatu yang Guru katakan muncul di benak saya:
“Begitulah kenyataannya, maka kita orang Xiulian pada saat tubuh terasa tidak enak pada suatu tempat, telah saya beri tahu anda sekalian, ia bukanlah penyakit.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa New York,” Ceramah Fa di Amerika Serikat)
Saya teguh pada keyakinan saya bahwa itu bukanlah penyakit, melainkan ilusi: Kekuatan lama sedang mengganggu dan mencoba menganiaya saya. Saya harus melenyapkan dan menyangkal mereka. Apa pun yang terjadi, perjalanan saya untuk menyelamatkan orang-orang tidak boleh diganggu. Jika saya bisa menyelamatkan satu orang saja, itu tetap akan bermanfaat. Saya terus memancarkan pikiran lurus saat saya melangkah keluar. Cuaca mendung, angin menggigit, pasir beterbangan di mana-mana, dan orang-orang dengan cepat meninggalkan alun-alun kecil itu. Tak lama kemudian, angin menusuk sekujur tubuh saya dan kaki saya membeku. Saya sangat kedinginan hingga menggigil. Tidak ada seorang pun lagi di sana, jadi saya pikir sebaiknya saya pulang saja dan mulai berjalan kembali ketika teringat sesuatu yang Guru katakan. Saya berhenti, berbalik, dan berjalan ke sebuah pohon besar di alun-alun. Saya bersandar di pohon itu untuk menyeimbangkan diri dan berlindung dari angin.
Saya sangat yakin bahwa Guru akan mempertemukan saya dengan orang-orang yang punya takdir pertemuan. Benar saja, setelah beberapa saat, seseorang muncul. Saya menghampirinya dan mulai mengobrol. Saya mengetahui bahwa dia datang dari kota untuk mengunjungi kerabat, jadi saya memanfaatkan kesempatan itu dan membantunya mundur dari Liga Pemuda.
Kepingan salju mulai turun dan semakin sedikit orang di sana. Saya melihat sekeliling dan melihat dua orang pergi ke halte bus di salah satu sisi alun-alun. Saya menghampiri mereka dan membantu mereka berdua mundur dari Partai.
Salju turun semakin lebat. Dalam perjalanan pulang, saya bertemu seorang pria lansia dengan tongkat yang berjalan sempoyongan. Saya menawarkan diri untuk membantunya pulang. Dalam perjalanan, saya membantunya mundur dari PKT. Sebelum kami berpisah, dia menggenggam tangan saya erat-erat. Dia sungguh tersentuh dan tak tahu harus berkata apa.
Suatu malam, saya bermimpi sedang menaburkan tanah ke akar milet di ladang, tetapi hanya ada bibit di dua punggungan tengah dan tidak ada bibit di dua punggungan samping. Empat atau lima orang membantu saya menaburkan tanah ke akar bibit dan bibit-bibit itu tumbuh subur di tempat kami menaburkan tanah. Setelah bangun, saya menyadari bahwa Guru telah memberi saya petunjuk bahwa saya dapat melakukan separuh tugas menyelamatkan orang-orang karena para dewa sedang membantu saya. Dalam waktu yang tersisa, saya akan melipatgandakan upaya saya untuk menyelesaikan misi yang telah saya emban untuk membantu Guru menyelamatkan orang-orang.
Selama bertahun-tahun ini, saya telah berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang mundur dari Partai, apa pun pekerjaan atau status sosial mereka. Saya telah membantu para pemimpin petahana dan pensiunan di komite Partai dan pemerintahan kota, direktur instansi pemerintah, petugas polisi, pedagang kaki lima, penyapu jalan, pemulung, penyandang disabilitas, dan lainnya.
Saya tidak tahu berapa banyak orang yang telah saya bantu mundur dari PKT. Saya hanya mengikuti perintah Guru, mengultivasi diri sambil melakukan tiga hal dengan baik, mewujudkan sumpah prasejarah saya, dan menyelesaikan misi sejarah saya.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org