(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa di Belgia mengadakan kegiatan di depan Konsulat Tiongkok di Brussels pada tanggal 18 Juli 2025.

Mereka bermeditasi, memperagakan latihan, dan meningkatkan kesadaran akan penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Dafa, serta rezim yang meningkatkan penindasan transnasional di luar negeri. Penganiayaan ini telah berlangsung selama 26 tahun dan para praktisi telah mengadakan aksi damai di tempat ini setiap tahun selama periode tersebut.

PKT mulai menganiaya Falun Dafa pada tanggal 20 Juli 1999 dan penganiayaan ini dianggap sebagai penganiayaan terpanjang dan paling brutal di Tiongkok kontemporer. Selama bertahun-tahun, melalui upaya praktisi Falun Dafa untuk mengklarifikasi fakta di seluruh dunia, prinsip-prinsip latihan Sejati-Baik-Sabar secara bertahap mengakar di hati orang-orang.

Latihan ini telah menyebar ke lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia, dan buku-buku Falun Dafa telah diterjemahkan ke dalam 50 bahasa. Guru Li Hongzhi dan Falun Dafa telah menerima lebih dari 10.000 proklamasi, resolusi legislatif, dan surat dukungan dari pemerintah di seluruh dunia.

Praktisi Falun Dafa di Belgia mengadakan kegiatan di depan Konsulat Tiongkok pada tanggal 18 Juli 2025, untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan PKT selama 26 tahun terhadap Falun Dafa.

Menyebarkan Fakta Kebenaran dan Mempromosikan Dafa

Ketua Himpunan Falun Dafa Belgia, Nico Bijnens, mengatakan bahwa proses mengakhiri penganiayaan juga merupakan proses menyebarkan fakta kebenaran tentang Falun Dafa. Setelah berkultivasi Falun Dafa selama 20 tahun terakhir, dia telah memperoleh banyak manfaat dari kultivasinya dan mengatakan bahwa dia berharap dapat berbagi keajaiban Falun Dafa dengan lebih banyak orang.

Nico Bijnens berpendapat bahwa hari ketika seluruh dunia menyadari kejahatan PKT adalah hari ketika PKT runtuh.

Nico mengatakan bahwa Belgia memiliki sembilan tempat latihan dan para praktisi juga menyelenggarakan webinar gratis untuk membantu lebih banyak orang mempelajari Falun Dafa. Dia berkata, “Falun Dafa tidak hanya bermanfaat bagi fisik dan mental, tetapi juga membantu orang meningkatkan moralitas mereka.”

Dia berpendapat bahwa sifat otoriter PKT membuatnya tidak dapat menoleransi keberadaan kelompok-kelompok yang menganut Sejati-Baik-Sabar, yang berada di luar kendalinya, sehingga inilah salah satu alasan PKT melancarkan penganiayaan. PKT mengklaim akan menghancurkan Falun Dafa dalam waktu tiga bulan pada awal penganiayaan, tetapi 26 tahun telah berlalu dan Falun Dafa tidak hanya belum dihancurkan, tetapi malah berkembang. Penyiksaan, cuci otak, dan propaganda fitnah PKT untuk membuat orang membenci latihan ini justru membantu orang-orang memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang sifat jahat Partai. Dalam upaya mengungkap kekejaman PKT, praktisi Falun Dafa telah menciptakan platform media independen untuk mengungkap penganiayaan PKT terhadap orang-orang yang berkeyakinan.

Nico menambahkan bahwa PKT telah lama menyusup ke media luar negeri, menyebarkan kebohongan dalam upayanya untuk merusak kredibilitas publik Falun Dafa, dan menghentikan penyebaran fakta kebenaran. Namun, metode-metode ini semakin menimbulkan kebencian di antara orang-orang di masyarakat bebas. Dia berkata, “Apa yang telah dilakukan PKT hanya akan mempercepat keruntuhannya.”

Infiltrasi PKT ke Luar Negeri dan Menentang Penganiayaan Transnasional

Wilfred Duchamps berpendapat bahwa ancaman dan cuci otak PKT tidak akan pernah bisa mendapatkan pijakan di dunia bebas.

Praktisi Falun Dafa Wilfred Duchamps telah berkultivasi selama 20 tahun terakhir. Dia mengenang saat pertama kali mengenal Falun Dafa, dia merasakan peningkatan dalam pikiran dan tubuhnya melalui kultivasinya. Di saat yang sama, dia juga merasa sulit memahami mengapa PKT menganiaya sekelompok orang yang berusaha sebaik mungkin untuk bersikap baik, tanpa pamrih, dan tanpa keinginan. Dia menunjukkan bahwa PKT takut pada orang-orang yang memiliki kemampuan untuk berpikir mandiri atau pada orang-orang yang memiliki kebenaran dan keyakinan mereka sendiri. Oleh karena itu, PKT menekan segala sesuatu yang berada di luar kendalinya.

Wilfred juga berbagi pengalamannya ketika dia mengikuti sebuah kegiatan di Brussel, dia berkata, “Saya ingat suatu kali ketika saya berpartisipasi dalam kegiatan klarifikasi fakta yang damai di Brussel, acara tersebut diganggu oleh banyak pemuda, yang tampak seperti mahasiswa asing yang diinstruksikan oleh Konsulat Tiongkok. Para pemuda ini mengibarkan bendera PKT dan mencoba mengganggu kegiatan tersebut. Seorang pemuda duduk tepat di tengah tempat latihan kami dan tidak mengindahkan bujukan kami; emosi gadis yang memimpin kegiatan sangat tidak terkendali, dia berteriak keras dan memaki. Akhirnya, mereka dibawa pergi oleh polisi. Ini bukan Tiongkok. PKT mengabaikan aturan hukum dan menindas orang sesuka hati.”

Wilfred menekankan bahwa penindasan transnasional PKT terhadap Falun Dafa telah memengaruhi banyak negara, tetapi metode PKT tidak efektif di dunia bebas. Dia mengajak orang-orang di seluruh dunia untuk mengenali watak sejati PKT, memilih kebenaran, dan menjunjung tinggi nilai-nilai universal Sejati-Baik-Sabar.

Filip mengungkap kebohongan PKT dan menghentikan penganiayaan.

Praktisi Falun Dafa, Filip, telah gigih mengikuti berbagai kegiatan klarifikasi fakta, termasuk parade, berbagi pengalaman dengan komunitas, dan bermeditasi di depan Konsulat Tiongkok selama 26 tahun terakhir. Dia mengatakan bahwa PKT telah mengendalikan media luar negeri, menekan dunia politik, dan bahkan menggunakan kekerasan untuk memperluas penganiayaannya ke luar negeri.

Dia menyebutkan bahwa ketika Shen Yun Performing Arts tampil di Belanda tahun ini, media Barat dipengaruhi oleh PKT dan mengutip laporan negatif tentang kelompok seni pertunjukan tersebut. Oleh karena itu, putrinya memiliki pertanyaan tentang kelompok tersebut dan dia harus menjelaskan kenyataan yang sebenarnya kepadanya. Dia menunjukkan bahwa banyak orang tidak dapat mengetahui fakta kebenaran sehingga para praktisi harus gigih mengungkap kebohongan PKT. Dia berkata, “Sekalipun hanya satu orang yang memahami fakta kebenaran, itu tetap sepadan dengan usahanya.”

Karin berpendapat bahwa berbicara untuk mengecam penganiayaan adalah langkah pertama dalam menegakkan keadilan.

Praktisi Falun Dafa, Karin, telah berkultivasi Falun Dafa selama 20 tahun dan dia menaruh perhatian besar terhadap kekejaman PKT dalam mengambil organ praktisi Falun Dafa selagi mereka masih hidup. Dia telah berpartisipasi dalam petisi nasional “Hentikan Pengambilan Organ Hidup-hidup” dan berharap dapat membangkitkan perhatian masyarakat terhadap kejahatan yang dilakukan oleh PKT.

Karin mengatakan bahwa PKT tidak hanya menutupi kebenaran, tetapi bahkan terus menambah metode penganiayaan. Meskipun beberapa negara dan organisasi telah mulai memperhatikan penganiayaan ini, secara umum pengetahuan masyarakat internasional tentang penganiayaan sistematis PKT terhadap hak asasi manusia masih jauh dari cukup. Hal ini terutama berlaku terkait masalah pengambilan organ paksa. Kebanyakan orang sulit memercayainya saat pertama kali mendengar tentang masalah ini. Mereka berpikir bahwa hal semacam ini tidak mungkin terjadi di masyarakat modern. Namun, inilah hal yang menakutkan tentang PKT. Mereka tidak hanya menutupi kebenaran, tetapi bahkan terus memperluas penganiayaannya. 

Karin mendesak pemerintah untuk memberlakukan undang-undang, seperti melarang penggunaan organ dari Tiongkok yang berasal dari sumber yang tidak diketahui dan memberlakukan pembekuan aset serta pembatasan masuk bagi pelanggar hak asasi manusia. Dia menekankan bahwa, “Diam hanya akan mendorong pertumbuhan kejahatan. Berbicara untuk mengecam penganiayaan adalah langkah pertama dalam menegakkan keadilan.”