(Minghui.org) Para praktisi mengadakan parade dan rapat umum di pusat kota Montreal pada 19 Juli 2025, menyerukan akhiri penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Gong selama 26 tahun. Prosesi khidmat ini berjalan di sepanjang jalan-jalan utama pusat kota, melewati kawasan komersial yang ramai dan banyak kota yang memiliki peristiwa penting, serta menyampaikan pesan: cerai beraikan PKT dan akhiri penganiayaan. Banyak orang menyatakan dukungannya kepada para praktisi saat akhirnya tiba di tempat tujuan, Kota Tua Weapon Square, dan mengadakan rapat umum.
Praktisi di Quebec mengadakan parade dan rapat umum di pusat kota Montreal menyerukan akhiri penganiayaan terhadap Falun Gong.
Tian Guo Marching Band di sepanjang jalan raya René-Lévesque, yang merupakan jalan utama di pusat kota.
Para praktisi membawa spanduk beriringan di Jalan St. Catherine.
Praktisi berpakaian putih mengenang praktisi yang meninggal dalam penganiayaan.
Praktisi meminta agar Cong Lanying yang berusia 81 tahun dibebaskan.
Orang yang lewat merekam video spanduk tersebut.
Para praktisi melewati pusat konvensi bersejarah di Montreal.
Parade itu terbentang panjang hingga beberapa blok.
Praktisi tiba di tempat tujuan, Weapons Square.
Orang yang lewat membaca papan informasi klarifikasi fakta di alun-alun.
Orang-orang menandatangani petisi yang menyerukan akhiri penganiayaan.
Penganiayaan adalah Kejahatan yang Disponsori Negara
Praktisi Falun Gong, Nicole Milot
Nicole Milot dari Quebec ikut serta dalam parade.
Sebelum pensiun, Milot adalah seorang notaris dengan pengalaman hampir 50 tahun. Dia mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1997. Dia mengatakan bahwa Falun Gong memberinya jawaban atas banyak pertanyaan yang selama ini dia cari, seperti tujuan hidup, alasan di balik penderitaan, kemerosotan moralitas masyarakat, dll. Dia berkata: “Nilai-nilai moral yang diajarkan Falun Dafa membantu saya membuka hati kepada dunia, dan mempertahankan belas kasih saya. Saya berubah dari seseorang yang merasa dunia ini kelabu gelap dan menyedihkan menjadi seseorang yang damai dan bahagia.”
Untuk mengungkap penindasan PKT yang tidak masuk akal, Milot pergi ke Tiongkok sendirian pada tahun 2002. Dia secara pribadi mengalami lingkungan sulit yang dialami para praktisi di Tiongkok. Di Lapangan Tiananmen, dia dibawa oleh polisi dan ditahan. Dia baru dibebaskan setelah meminta bertemu dengan Duta Besar Kanada untuk Tiongkok.
Milot mengecam penganiayaan brutal yang telah berlangsung selama 26 tahun dan berkata: “Ini adalah kejahatan yang disponsori negara yang menganiaya orang-orang yang berusaha menaati prinsip-prinsip Sejati, Baik, Sabar untuk menjadi orang baik. Ini sama sekali tidak dapat diterima. Sejati-Baik-Sabar adalah fondasi kemanusiaan. Jika kita tidak melawannya, penganiayaan mungkin akan datang ke sini. Saya akan terus berjuang sampai penganiayaan berakhir.”
Masyarakat Mendukung Upaya Praktisi untuk Mengakhiri Penganiayaan
Insinyur Pertambangan, Eito
Eito dari Brasil adalah seorang insinyur pertambangan. Saat pertama kali menyaksikan parade Falun Gong, ia memberi tahu seorang praktisi bahwa ia merasa khawatir. “Promosi yang dilihat orang-orang di Brasil semuanya membanggakan kemakmuran Tiongkok dan betapa sejahteranya kehidupan masyarakat di sana sekarang, tetapi tidak satu pun yang menyebutkan penganiayaan. Orang-orang tidak tahu tentang keberadaan penganiayaan semacam itu.”
Eito bertanya: “Falun Gong tampak begitu damai. Mengapa dianiaya oleh PKT?” Setelah mengetahui tentang penganiayaan keyakinan oleh PKT, dan kekejamannya dalam perampasan organ paksa, ia berkata: “Ini sungguh mengerikan. Sekarang pemerintah Brasil justru mendukung PKT. Saya harus meminta maaf kepada anda semua, karena tindakan pemerintah ini tidak mewakili suara rakyat Brasil. Kami tidak setuju dengan cara PKT dalam bertindak.”
Ia juga menyatakan dukungannya kepada para praktisi, “Parade seperti ini sangat bagus, karena menunjukkan situasi sebenarnya di Tiongkok. Saya sepenuhnya mendukung upaya para praktisi untuk mengungkap penganiayaan.”
Carl dan Johanne mengatakan mereka tertarik pada spanduk dan berbincang dengan seorang praktisi. Johanne berkata: “Kegiatan seperti ini penting karena dapat menyadarkan orang-orang. Kita tahu bahwa orang-orang di Tiongkok harus mengikuti arahan PKT atau mereka akan dilecehkan, atau bahkan dilenyapkan. PKT menggunakan teror untuk memaksa orang-orang mengikuti arahannya. Ini sangat sulit. Kami sangat mendukung upaya anda untuk mengungkap penganiayaan PKT.”
Johanne sepenuhnya setuju dengan prinsip-prinsip Falun Gong, Sejati, Baik, Sabar, dan berkata: “Kita kehilangan nilai-nilai ini. Sejati, Baik, Sabar telah hilang. Ini adalah nilai-nilai yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Saya sepenuhnya setuju dengan prinsip-prinsip tersebut.” Dia mengatakan ingin tahu Falun Gong lebih lanjut melalui internet.
Mahasiswa Lucilne dan Katarina menandatangani petisi menyerukan akhiri penganiayaan.
Lucilne dan Katarina dari Eropa sedang berada di Montreal untuk magang. Mereka berdua berkata: “Kami sangat bersyukur atas kegiatan seperti ini. Ini memberi kami kesempatan untuk mengetahui penganiayaan, yang sebelumnya tidak kami ketahui tetapi sedang terjadi di Tiongkok. Kami mendukung praktisi Falun Gong. Penganiayaan ini seharusnya tidak terjadi.”
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org