(Minghui.org) Praktisi Falun Gong mengadakan acara nyala lilin di Place d'Armes di Montreal, Kanada, pada tanggal 19 Juli 2025 malam, untuk mengenang praktisi yang telah meninggal dalam penganiayaan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan menyerukan diakhirinya kebrutalan yang telah berlangsung selama 26 tahun.

Acara nyala lilin pada tanggal 19 Juli malam untuk mengenang para praktisi yang meninggal dalam penganiayaan di Tiongkok 

Place d'Armes adalah objek wisata terkenal di Montreal. Sekelompok wisatawan berhenti sejenak untuk melihat papan informasi dan mendengarkan penjelasan praktisi Falun Gong. Beberapa orang meneteskan air mata, dan banyak yang menandatangani petisi untuk mendukung upaya praktisi Falun Gong dalam mengakhiri penganiayaan.

Dalam bahasa Mandarin, Inggris, dan Prancis, praktisi memberi tahu pejalan kaki tentang penganiayaan oleh PKT terhadap Falun Gong.

 

Orang-orang menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan. 

Praktisi Falun Gong: 26 Tahun Memprotes Penganiayaan

Sun Weihua (wanita), yang berpartisipasi dalam acara nyala lilin, menceritakan bagaimana seluruh keluarganya dianiaya karena berlatih Falun Gong. Pada bulan Juli 1999, PKT melancarkan tindakan keras skala penuh terhadap latihan tersebut. Ayah Sun tidak diizinkan meninggalkan rumah. Kakak laki-laki dan iparnya ditangkap dan dikirim ke kamp kerja paksa dua kali. Ibunya mengalami trauma dan menderita insomnia selama bertahun-tahun. Untuk mencari keadilan bagi Falun Gong pada tahun 2000, Sun pergi ke Beijing, di mana petugas berpakaian preman di Lapangan Tiananmen memukulinya secara brutal. Di pusat penahanan, polisi mengancam akan memperkosanya dan menyetrumnya dengan tongkat listrik.

Sun berkata bahwa ia ingin memberi tahu orang-orang bahwa Falun Dafa baik dan menyerukan bantuan untuk menghentikan penganiayaan PKT dan pengambilan organ paksa yang disetujui negara. “Semakin cepat rezim jahat PKT runtuh, semakin cepat pula semua praktisi Falun Gong yang ditahan secara ilegal akan dibebaskan.”

Pendeta: Ini adalah Penganiayaan terhadap Semua Orang

Pendeta Philippe D'Joli

 

Pendeta Philippe D'Joli, yang mendengarkan praktisi berbicara di Place d'Armes, mengatakan bahwa ia mengetahui tentang penganiayaan Falun Gong dari surat kabar, tetapi ini adalah pertama kalinya ia bertemu langsung dengan praktisi Falun Gong.

“Saya menemukan satu poin yang sangat penting, yaitu Falun Gong menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai sosial, dan nilai-nilai perikemanusiaan. Penganiayaan ini adalah penganiayaan terhadap semua orang. Ini bukan hanya masalah bagi Falun Gong, tetapi masalah bagi seluruh umat manusia,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa dunia seharusnya memperhatikan kelompok Falun Gong, sebuah kelompok damai yang tidak tunduk pada rezim komunis Tiongkok. Namun, dunia justru acuh tak acuh terhadapnya. “Kita harus mengecam Partai Komunis Tiongkok. Kita tidak bisa tinggal diam menghadapi semua ini.”