(Minghui.org) Ketika putri saya bekerja serabutan di Beijing, suatu hari ia dan beberapa rekan kerjanya pergi naik perahu di Taman Beihai. Namun, begitu naik perahu, ia mulai merasa sangat pusing. Sayangnya, ia harus meninggalkan tempat dan kembali ke tempat sewanya, melewatkan acara kesenangannya. Setelah hari itu, ia terus-menerus mengantuk dan tidak dapat bekerja, sehingga ia memutuskan untuk pulang ke rumah keluarga.

Ia pergi memeriksa kesehatannya, tetapi rumah sakit tidak menemukan masalah apa pun. Saya memohon kepada Guru dalam hati untuk membantu putri saya, karena saya tahu hanya Guru yang bisa menyelamatkannya.

Suatu hari, saya berbicara dengan putri saya ketika ia merasa pikirannya jernih. Saya berkata, “Kamu kurang sehat, tetapi rumah sakit tidak menemukan masalah apa pun. Hanya Guru Falun Gong yang bisa membantumu. Akan lebih baik jika kamu berlatih Falun Gong bersama saya.” Ia setuju dengan gembira, dan saya mengajarinya meditasi duduk terlebih dahulu. Sekitar sepuluh menit kemudian ia berseru, “Bu, saya sudah sehat sekarang! Saya tidak pusing lagi!”

Kami berdua merasa terharu melihat pemulihannya yang cepat. “Kamu yakin sudah sehat sekarang?!” Saya bertanya padanya.

“Ya! Saya sudah kembali normal! Saya tidak merasa pusing lagi! Saya sudah sehat sekarang! Luar biasa!” Ia lalu dengan bersemangat menceritakan apa yang terjadi saat ia melakukan latihan meditasi.

“Begitu memejamkan mata, saya melihat seorang lelaki tua berjanggut putih. Ia memanggil saya dan berkata, 'Yuanyuan, jangan terlalu asyik bersenang-senang. Sudah waktunya kembali ke tubuh fisikmu. Kau sudah merasa pusing selama berhari-hari karena Fu Yuanshen (Jiwa prima sekunder) kamu telah mengendalikan kamu. Begitu mereka memasuki tubuhmu, kau menjadi siaga; begitu mereka meninggalkan tubuh kamu, kau merasa mengantuk dan tertidur. Sudah terlalu lama seperti ini, sebaiknya kau kembali bersamaku.' Saya mengikuti lelaki tua berjanggut putih itu, dan saya langsung kembali ke tubuhku. Lihat, saya sudah baik-baik saja sekarang!”

“Pria tua berjanggut putih itu adalah Guru kita yang agung dan berbelas kasih. Gurulah yang menyelamatkanmu!” Saya berkata kepada putriku, dan merasa sangat bersyukur kepada Guru.

“Saya juga melihat tiga sosok lainnya, yang mirip dengan saya, dua laki-laki dan satu perempuan, dan yang perempuan itu terlihat lebih cantik dari saya,” lanjut putri saya.

Saya memberi tahu putri saya bahwa ketiga sosok yang ia lihat adalah “Fu Yuanshen”nya, seperti yang dijelaskan Guru dalam buku Zhuan Falun. Saya memberi tahu putri saya bahwa tubuhnya ditopang oleh “Fu Yuanshen” tersebut selama ini, dan Guru kitalah yang membantu Zhu Yuanshen (Jiwa prima utama) nya kembali ke tubuhnya. “Mari kita bersyukur kepada Guru atas penyelamatan Guru yang berbelas kasih!” kata saya kepada putri saya.

Saya mulai berlatih Falun Dafa pada bulan Juli 1997, dan sejak itu telah berubah menjadi pribadi yang berbeda dengan pemahaman baru tentang makna kehidupan. Saya tidak lagi mengejar keterikatan egois demi keuntungan pribadi.

Dulu saya pemarah. Saat itu, suami saya sangat malas dan menghabiskan sepanjang hari bermain kartu dan minum alkohol. Dengan tiga anak kecil yang harus diurus, kami hidup dalam kemiskinan, dan hasil panen padi setiap tahun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kehidupan kami. Terkadang, kami tidak punya makanan selama berminggu-minggu.

Saya jadi benci sekali dengan suami, menganggapnya pengecut dan malas, yang menyebabkan kami sering bertengkar dan berkelahi. Saya merasa ia sangat menyebalkan, dan emosi saya semakin menjadi-jadi. Saya langsung marah begitu bicara, dan saya juga memperlakukan anak-anak dengan kasar. Siapa pun yang lewat di rumah kami bisa mendengar saya berteriak sekeras-kerasnya.

Setelah berlatih Falun Dafa, saya berubah menjadi pribadi yang berbeda. Saya mulai merenungkan mengapa kehidupan begitu sulit bagi saya, dan mulai memeriksa diri untuk memperbaiki kekurangan saya. Saya menyingkirkan rasa dendam terhadap suami, dan melepaskan keterikatan egois pada ketenaran dan keuntungan pribadi. Saya mulai menjalani segala hal dalam kehidupan dengan pikiran yang damai dan hati yang tenang.

Saya mengikuti prinsip-prinsip Fa yang diajarkan Guru, dan memperbaiki diri sesuai dengan itu. Saya perlahan-lahan belajar menghormati suami dan bersikap baik kepadanya. Nada suara saya melunak, dan orang-orang tidak lagi mendengar saya berteriak-teriak marah.

Falun Dafa telah mengubah saya menjadi pribadi yang baru, menjadikan saya istri yang baik hati dan ibu yang penyayang. Seiring dengan perubahan, suami juga berubah menjadi lebih baik, dan ia telah belajar untuk bertanggung jawab atas keluarga. Kini di usia enam puluhan, ia terus melakukan pekerjaan serabutan untuk menghidupi kami—sesuatu yang tak terbayangkan sebelumnya. Kehidupan keluarga kami menjadi harmonis, dan melihat perubahan positif dalam rumah tangga kami, ketiga anak saya juga mulai membaca banyak puisi yang ditulis oleh Guru dalam Hong Yin.

(Artikel terpilih dalam rangka perayaan Hari Falun Dafa Sedunia 2025 di Minghui.org)