(Minghui.org) Suhu melonjak hingga 39°C (102°F) pada suatu hari yang terik di bulan Mei 2025, dan angin kencang memperparah panas. Sekitar pukul 13.00, seorang pemuda tetangga berteriak, "Kebakaran! Tolong bantu padamkan api!" Saya bergegas keluar dan melihat semak-semak di depan rumah saya dilalap api. Api yang lebih tinggi dari manusia itu diterbangkan angin ke arah dua mobil yang terparkir. Pemuda itu tampak ketakutan. Dia menduga puntung rokok yang dibuangnya telah menyulut tumpukan kardus dan keranjang plastik.
Didorong angin, api membesar dengan cepat. Keranjang plastik meleleh dan lenyap, begitu pula kardusnya. Semak-semak terbakar hebat dengan suara berderak. Api membubung tinggi dan lebarnya lebih dari satu meter, lalu mulai mengeringkan dedaunan di semak-semak yang berjarak dua meter darinya.
Saya mencoba memadamkan api, tetapi tidak bisa mendekat. Meskipun saya berada lebih dari satu meter darinya, kulit saya memerah karena panas. Saya merasa tak berdaya menyaksikan api berkobar tak terkendali karena saya tidak punya peralatan untuk memadamkannya. Saya melompat-lompat putus asa saat angin mendorong api semakin membesar. Bencana tampaknya sudah di depan mata.
Dua mobil dan sebuah truk besar di dekatnya berada dalam bahaya dan bisa terbakar kapan saja. Mesin dan tangki bahan bakar truk berada di depan. Jika meledak, konsekuensinya akan sangat dahsyat. Gedung tujuh lantai di dekatnya bisa terbakar dan puluhan penghuninya bisa berada dalam bahaya. Sudah terlambat untuk menghubungi pemadam kebakaran.
Di saat kritis itu, saya berteriak, “Falun Dafa Hao! Zhen Shan Ren Hao! (Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik!) Guru, tolong bantu!” Semua tetangga mendengar saya. Sebuah keajaiban pun terjadi. Api yang berkobar tiba-tiba menyusut, turun ke bawah, dan terus menyusut hingga tingginya hanya 30 cm, tak lagi mengancam mobil-mobil. Saya dengan panik memanggil penjaga gerbang. Pemuda itu berlari untuk mengambil alat pemadam api, tetapi alat itu rusak. Dia segera kembali dengan alat pemadam api lain, dan dengan beberapa semburan cepat, api pun padam. Api merah masih menyala di abu di dasar. Kotak-kotak kardus dan keranjang plastik semuanya lenyap, menyisakan semak-semak yang terbakar, hamparan hitam yang luas. Tetangga saya dan saya memadamkan api yang tersisa, memastikan semua api di sekitar telah padam.
Bahkan sekarang, saya masih ketakutan ketika mengingat apa yang terjadi. Tanpa bantuan Guru, konsekuensinya akan sangat buruk. Para tetangga menyaksikan kobaran api yang berkobar langsung menyusut ketika saya berseru, "Falun Dafa Hao (Falun Dafa baik)." Tanpa bantuan Guru, hal ini mustahil terjadi.
Terima kasih, Guru! Terima kasih, Guru yang penuh kasih dan agung, atas perlindungan Anda yang tak kenal lelah kepada kami!
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org