(Minghui.org) Saya adalah seorang praktisi muda Dafa yang memperoleh Fa pada tahun 2008 ketika saya masih di sekolah menengah atas. Saya sebenarnya sudah pernah mendengar Dafa sebelum penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) dimulai pada tahun 1999. Tetangga memberi tahu saya bahwa bibinya berkultivasi Falun Dafa dan Dafa memiliki kekuatan ajaib untuk membantu orang-orang memulihkan kesehatan mereka. Dia juga mengatakan bahwa bibinya bisa mengajari saya. Kesehatan saya sedang buruk saat itu, dan saya ingin sekali mempelajari latihan ini, tetapi bibinya tidak pernah datang mengajari saya.
Kemudian, saya menonton insiden bakar diri yang direkayasa PKT di televisi. Adegan-adegan menakutkan itu membuat saya merasa lega tidak mempelajari latihan ini, karena saya telah disesatkan oleh kebohongan Partai jahat. Namun, secara kebetulan, seorang guru SMP, yang juga berlatih Falun Dafa, mengklarifikasi fakta kepada saya, dan saya setuju mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya. Saya membaca buklet klarifikasi fakta dan beberapa halaman buku Dafa, serta belajar beberapa gerakan latihan. Saya mendapat kesan bahwa praktisi Dafa adalah orang-orang baik dan Dafa itu baik.
Saat SMA, saya ingin pindah asrama setelah terlibat konflik dengan teman sekelas. Kebetulan, saya mengetahui ada seorang praktisi Dafa di dekat sekolah, dan saya memohon agar diizinkan tinggal di asrama praktisi tersebut. Konflik dengan teman kelas tersebut membuat saya agak depresi, jadi meskipun saya menatap kelas dengan mata terbuka, saya tetap tidak bisa menyerap sepatah kata apa pun dari guru. Saya merasa cemas, tetapi saya tidak punya solusi. Praktisi Dafa ini menyarankan saya agar membaca buku Zhuan Falun yang berharga ini. Saya tidak ragu dan menerima sarannya. Hasilnya sungguh luar biasa. Meskipun stres karena pelajaran SMA, saya masih bisa menyelesaikan membaca seluruh Zhuan Falun di waktu luang dalam waktu sekitar tiga hari.
Bagian yang paling menyentuh hati saya adalah:
“Manusia berjuang untuk kehormatan, itu adalah ucapan manusia biasa. Hidup demi kehormatan tersebut, coba anda pikirkan, hidup dengan cara demikian lelah atau tidak? Menderita atau tidak? Layak atau tidak?” (Ceramah 9, Zhuan Falun)
Ajaran Guru mengubah pandangan dunia saya. Sejak muda, saya selalu berpikir bahwa tujuan hidup seseorang adalah untuk membuktikan pendapat atau menyelamatkan muka, dan hal ini sangat wajar. Namun, Guru berkata dalam ceramahnya bahwa hal ini tidak bermanfaat, dan saya sangat tersentuh olehnya.
Dengan belajar Fa, pandangan hidup dan nilai-nilai saya sebelumnya berubah. Saya menjadi pribadi yang berbeda, tidak lagi agresif, tidak lagi bersaing, atau picik. Ketika teman sekelas saya tidak sengaja menabrak saya, saya tidak lagi mudah marah. Saya juga mampu berkonsentrasi dan memperhatikan pelajaran di kelas. Dulu, saya tidak bisa memahami fisika atau astronomi, tetapi sekarang saya bisa. Dengan belajar Fa dan berlatih, peringkat saya meningkat dari sekitar peringkat ke-30 di kelas menjadi peringkat kedua tertinggi. Guru kelas saya tersenyum ketika bertemu saya. Radang hidung, sakit kepala, dan nyeri haid saya pun hilang.
Praktisi tersebut menyediakan lingkungan kultivasi yang baik bagi saya, dan saya sering belajar Fa bersamanya. Saya tahu bahwa praktisi Dafa perlu mengklarifikasi fakta, dan saya juga ingin melakukannya. Namun, karena takut, saya tidak dapat berbicara dengan baik. Hanya beberapa orang yang saya ajak bicara bersedia mundur dari PKT dan organisasi pemudanya. Banyak teman kelas menasihati agar saya memperhatikan keselamatan. Meskipun demikian, teman kelas yang sekamar dengan saya sepenuhnya setuju dan bahkan mengikuti saya ke asrama untuk menonton DVD Shen Yun (yang saat itu diizinkan untuk didistribusikan di Tiongkok) dan belajar meditasi.
Ketika saya pulang ke rumah di akhir pekan, saya juga tidak berani mengklarifikasi fakta, karena penganiayaannya begitu serius. Namun, ibu saya bertanya mengapa saya tidak lagi menahan napas saat tidur. Dia berkata bahwa dulu saya terengah-engah dan bernapas berat saat tidur, karena radang hidung, sehingga saya tidak bisa tidur nyenyak. Sekarang saya tidur nyenyak sepanjang malam. Baru pada saat itulah saya mengetahui bahwa dulu saya tidur seperti itu karena radang hidung. Saya pun merasa lebih rileks dan memberi tahu ibu bahwa saya telah mulai berkultivasi Falun Dafa.
Saya terkejut ketika ibu saya berkata: "Sungguh ajaib? Kalau begitu, dikemudian hari saya tidak akan belajar apa pun lagi. Saya hanya akan belajar Falun Dafa." Dia membaca lebih dari sepuluh halaman Zhuan Falun bersama saya, tetapi menyerah karena ayah saya keberatan. Mungkin karena ibu saya memiliki keinginan untuk belajar Fa saat itu, Guru tidak mencampakkan dia. Sekarang, melalui perkenalan seorang kerabat, ibu saya mulai membaca buku itu lagi. Dia telah membaca Zhuan Falun berkali-kali.
Sejak hari pertama saya memperoleh Fa, saya bertekad untuk berkultivasi Falun Dafa sampai akhir, seumur hidup saya. Ayah saya berusaha membujuk saya agar berhenti, dengan mengatakan bahwa itu akan "memengaruhi studi saya," tetapi saya berhasil mengatasi rintangan itu. Ia kemudian berkata: "Karena kamu sudah memulai jalan itu, ayah tidak akan mengatakan apa-apa lagi." Ia tidak lagi menghentikan saya setelah itu.
Ayah mulai melihat perubahan yang saya alami, dan dengan demikian memahami bahwa Dafa itu baik. Ayah bahkan menonton program New Tang Dynasty Television dan video Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis. Ia tahu bahwa PKT itu jahat dan setuju mundur dari Liga Pemuda Komunis. Pernah ada seseorang membuat masalah terhadap ayah. Saya tidak menjaga Xinxing, dan berdebat dengan orang itu. Ayah saya malah berkata: "Bukankah kamu berlatih Zhen, Shan, Ren (Sejati, Baik, Sabar)?" Saya sangat malu pada diri sendiri, tetapi juga merasa terhibur melihat perubahan pada diri ayah.
Saya terus maju di SMA dan akhirnya berhasil masuk universitas dengan nilai sekitar seratus poin lebih tinggi dari nilai saya sebelumnya. Setelah masuk universitas, tidak ada praktisi di sekitar saya. Selama bulan pertama, saya merasa sedikit sedih dan memiliki banyak pikiran yang tidak seharusnya dipikirkan oleh seorang kultivator. Satu hal yang paling berkesan bagi saya adalah ketika saya menghadiri pertemuan departemen pertama, semua teman kelas saya sedang minum minuman beralkohol dan ingin bersulang untuk para guru. Para guru juga membalas bersulang. Karena saya tidak minum, saya merasa agak berbeda dari yang lain, jadi saya hanya menggigit atau minum lalu meludahkannya. Tapi rasanya kurang tepat.
Saat istirahat, saya berbagi pemikiran dengan praktisi tersebut. Dia berkata bahwa dia baru saja mendengar tentang suatu hal. Seorang praktisi pria pulang dari luar negeri dan menghadiri pertemuan dengan teman-temannya. Dulu ia suka makan, minum, bermain, dan melakukan apa saja, semua orang terkejut ketika ia tiba-tiba berkata bahwa ia tidak lagi minum. Ketika sahabat baiknya, yang datang dari provinsi lain, mengganti minumannya dengan bir, praktisi tersebut menggantinya kembali setelah menyadarinya. Temannya sangat tidak senang dan bertanya, "Sekarang apakah kamu tidak mau minum segelas bir ini? Jika tidak, kita akhiri persahabatan kita." Praktisi itu menjawab dengan tenang, "Saya sedang berkultivasi Falun Dafa. Guru berkata bahwa kita tidak boleh minum, jadi saya benar-benar tidak boleh minum. Jika kita benar-benar akan mengakhiri persahabatan kita hanya karena segelas bir, itu membuktikan bahwa persahabatan kita tidak cukup erat." Temannya pergi dengan marah setelah makan malam itu.
Temannya tiba-tiba meneleponnya di tengah malam, dan berkata: "Dulu kamu makan, minum, dan bersenang-senang, tetapi sekarang, berkat Falun Dafa, kamu bisa benar-benar berhenti minum. Saya sangat penasaran, jadi saya mencari rekaman ceramah Guru Li yang pernah diberikan seseorang kepada saya. Saya mendengarkannya dan merasa rekaman itu sangat bagus. Tolong ajari saya latihannya. Saya harus segera terbang kembali besok pagi." Praktisi ini pun bergegas ke tempat temannya untuk mengajarinya latihan. Temannya pergi keesokan harinya dengan perasaan puas (Ini hanyalah gambaran kasar dari kejadian tersebut karena sudah lama sekali, jadi mungkin tidak sepenuhnya akurat).
Setelah mendengar cerita ini, saya tiba-tiba sadar. Saya merasa ini adalah pengaturan Guru untuk membantu saya melewati ujian. Saya tidak lagi minum-minum setelah itu, sedikit pun tidak, apa pun kegiatan yang saya hadiri. Karena saya memiliki lebih banyak waktu luang di universitas, saya membaca ceramah Guru sementara teman-teman kelas saya mengobrol atau menonton film. Karena saya lebih banyak belajar Fa, saya sungguh menjadi lebih murah hati dan toleran dari lubuk hati saya. Musim dingin di Tiongkok utara sangat dingin, jadi teman-teman kelas saya tidak ingin keluar membeli makanan, jadi saya yang pergi membelikannya. Ketika saya keluar untuk mengambil air, saya langsung mendapatkan empat ember air panas untuk dibagikan kesemua orang. Ketika teman-teman kelas terlibat konflik, saya membantu menyelesaikannya. Ketika seorang teman dekat memberi tahu saya bahwa seseorang telah menjelek-jelekkan saya di belakang, saya tidak memasukkannya ke dalam hati dan tetap memperlakukan orang itu dengan baik. Ketika kami akan lulus dan semua orang sedang mencari pekerjaan, banyak mahasiswa mulai bertengkar satu sama lain karena stres. Seorang gadis yang lebih tua bahkan secara khusus mengingatkan saya untuk berhati-hati agar tidak terlibat konflik dengan teman kelas selama masa sensitif ini. Namun, tidak ada konflik di asrama saya ketika kami hampir lulus. Sebelum lulus, saya mengklarifikasi fakta kepada banyak teman kelas di asrama dan membujuk mereka mundur dari PKT. Beberapa dari mereka setuju mundur, dan seorang teman kelas yang sangat berpengaruh di asrama bahkan berkata: "PKT akan segera runtuh." Dia juga menunjukkan kepada saya uang kertas berisi kata-kata klarifikasi fakta yang dia terima.
Sewaktu kuliah, ada hal lain yang membekas dalam benak saya. Seorang dosen sering mengucapkan hal-hal yang menjelek-jelekkan Dafa di kelasnya. Saya merasa sungkan menghadiri kelasnya, bahkan lebih sungkan lagi jika dia menjelek-jelekkan saya, karena saya telah mendapat manfaat dari latihan ini. Saya takut menghadiri kelasnya, karena dia sering mengucapkan hal-hal yang menjelek-jelekkan Dafa di hampir semua kelasnya.
Saya tahu bahwa saya harus mengklarifikasi fakta kepada dosen ini, tetapi di bawah penganiayaan saat itu, jika dosen tersebut tidak memahami fakta sebenarnya, saya bisa dikeluarkan dari sekolah, atau bahkan dipenjara. Meskipun demikian, saya berpikir bahwa saya harus mengklarifikasi fakta kepadanya apa pun yang terjadi. Saya sempat berpikir untuk menulis surat kepadanya, tetapi karena takut, saya terus mengulur-ulur waktu. Baru pada kelas-kelas terakhir bersamanya sebelum kami lulus, saya terpikir untuk menulis surat itu.
Langit begitu gelap hari itu, seolah-olah malam tiba, dan guntur terus bergemuruh. Para siswa di asrama mengobrol dengan sangat keras, sehingga saya tidak bisa berkonsentrasi menulis. Namun, jika saya pergi ke kelas, sepertinya hujan akan turun kapan saja. Saya mengeluarkan buku dan bersiap pergi ketika teman-teman sekelas saya membujuk saya untuk tidak pergi, mengatakan bahwa hujan akan segera turun. Saya bertekad, dan mengatakan kepada mereka, dan juga kepada diri saya sendiri, bahwa tidak ada masalah, dan saya harus pergi hari ini, apa pun yang terjadi.
Saya duduk di kelas dan menulis surat kepada guru dengan sikap tenang dan "sepenuhnya demi kebaikannya". Setelah menyelesaikan surat itu, saya mendapati bahwa tidak ada hujan sama sekali, dan guntur juga telah berhenti. Saya kemudian menyadari bahwa fenomena ini sebenarnya diciptakan oleh kejahatan, yang berusaha menghentikan saya menulis surat klarifikasi fakta. Di dimensi lain, mungkin juga itu adalah pertempuran antara kebaikan dan kejahatan.
Esok harinya sebelum kelas belajar, saya menyerahkan surat itu kepadanya. Ketika kami menghadiri kelasnya setelah itu, dosen tersebut melanjutkan ceramahnya seperti biasa, tetapi dia tidak lagi menyebutkan Dafa. Saya bersyukur atas anugerah Guru berupa pikiran lurus yang membantu saya mengatasi rasa takut sehingga saya dapat melakukan apa yang seharusnya saya lakukan.
Setelah lulus dari universitas, saya mengikuti kelas bimbingan belajar, lalu bekerja di banyak tempat, termasuk Beijing, Tianjin, dan di Provinsi Hebei. Setelah menikah dengan suami saya, saya pergi ke Provinsi Shandong. Namun, ke mana pun saya pergi, saya dapat menemukan praktisi dan saya melakukan tiga hal yang Guru minta dari kita. Saat mengklarifikasi fakta, ada beberapa kejadian yang nyaris terjadi. Suatu kali, saya pergi membagikan DVD Shen Yun dengan seorang rekan praktisi (hal ini diizinkan di Tiongkok pada saat itu). Kami bertemu sekelompok orang dan saya memberikan satu DVD kepada orang di belakang. Namun, ia berkata dengan keras: "Bukankah ini Falun Gong?" Terkadang, apa pun yang anda takuti akan menghampiri anda. Mendengar itu, orang-orang di depannya semua menoleh ke belakang untuk melihat. Saat itu, seseorang berkata kepada saya: "Cepat pergi. Kalau tidak, aku akan panggil polisi untuk menangkapmu."
Saya tidak takut. Saya tersenyum dan berkata: “Kami menggunakan uang kami sendiri untuk berbagi pertunjukan terbaik dunia dengan semua orang. Mengapa anda memanggil polisi? Saya tidak melakukan apa pun yang melanggar hukum.” Mendengar ini, ia terdiam, dan semua orang hanya berdiri terpaku, seolah waktu telah berhenti. Seseorang kemudian memecah keheningan dan berkata: “Saya ingin salinannya. Ini bukan racun. Saya akan menontonnya.” Saya memberinya, dan setelah itu, semua orang dengan sukarela menerima salinannya, kecuali orang yang ingin memanggil polisi. Ia juga tidak pergi. Saya menghampirinya dan berkata: “Silahkan bawa salinannya untuk ditonton.” Ia menerimanya dengan malu dan pergi dengan tenang. Kejadian ini, yang tampak seperti kejadian buruk, justru menjadi kejadian baik di bawah bimbingan Guru.
Di waktu lain, saya bergabung dengan gerakan untuk mengajukan tuntutan terhadap Jiang Zemin, mantan pemimpin PKT, atas perannya dalam penganiayaan terhadap Falun Gong. Staf PKT mendatangi ayah saya. Ayah saya pun menelepon dan memarahi saya habis-habisan. Saat itu, ia memarahi saya habis-habisan hingga saya kehilangan akal sehat dan berencana putus dengan pacar saya agar tidak melibatkannya, dan juga berhenti bekerja agar tidak melibatkan bos saya. Pacar saya keberatan, dan bos saya berpesan agar apa pun yang terjadi, saya harus bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan melakukan apa yang seharusnya saya lakukan. Kemudian saya berpikir bahwa ini pasti petunjuk baik dari Guru. Saya mulai berpikir sehat dan menelepon ayah. Saya berkata: "Siapa pun yang bertanya tentang saya, suruh dia mencari saya. Saya tidak melakukan apa pun yang melanggar hukum, jadi apa yang dia lakukan adalah semacam pelecehan terhadap warga sipil." Mendengar hal itu, ayah saya tidak lagi takut dan semarah sebelumnya. Ia kemudian menelepon saya dan berkata: "Tidak ada masalah sekarang. Bilang saja kepada mereka bahwa kami tidak dapat menemukanmu. Kami harus melindungimu."
Suatu kali, saya pergi mengklarifikasi fakta dengan seorang praktisi di Provinsi Shandong. Saya masih tidak bisa membuka mulut karena takut, jadi saya hanya bisa melihat dua praktisi lainnya mengklarifikasi fakta secara terpisah. Dalam hati, saya memohon kepada Guru, "Guru, saya juga ingin mengklarifikasi fakta." Saat itu, seorang pria yang tampaknya berusia sekitar 40 tahun datang. Saya memberanikan diri dan berbicara kepadanya. Ia sangat senang mendengarkan dan bahkan meminta saya untuk menceritakan lebih lanjut, mengatakan bahwa dulu ia pernah melihat brosur, tetapi tidak sebanyak sekarang. Setelah mendengar saya memperkenalkan latihan, ia bahkan ingin membaca buku Dafa. Karena kami sudah dekat dengan rumah seorang praktisi, saya berpikir untuk ke sana dan mengambilkan buku untuknya. Ini akan memakan waktu setengah jam, dan ia merasa itu terlalu lama, sehingga ia tidak mau menunggu. Ketika saya bilang 15 menit, ia setuju. Saya segera berlari untuk mengambilkan buku untuknya.
Setelah tiba di luar negeri, awalnya saya merasa sangat sulit karena tidak menemukan praktisi lain. Setelah hampir tiga bulan, akhirnya saya menemukan beberapa, tetapi ternyata sangat berbeda dari yang saya harapkan. Saya pikir akan ada banyak sesi latihan bersama, kegiatan penyebaran brosur, dan sesi belajar bersama di luar negeri. Namun, praktisi di daerah saya masih sedikit, sehingga latihan bersama dan penyebaran brosur hanya dilakukan seminggu sekali. Saya berpikir karena saya telah datang ke lingkungan yang santai ini, saya ingin melakukan apa yang seharusnya saya lakukan. Karena itu, saya terus berlatih di luar ruangan sendirian setiap hari. Setelah selesai berlatih, saya membagikan brosur kepada orang-orang di sekitar, dan hampir semua orang menerima brosur tersebut.
Lambat laun, semakin banyak praktisi yang bergabung dalam latihan, sehingga kami memasang spanduk bertuliskan "Falun Dafa baik" dan memasang papan informasi di pinggir jalan. Ada kalanya praktisi sibuk dan tidak bisa datang. Saya tetap teguh dengan satu pikiran, "Saya akan datang setiap hari." Kini, empat atau lima praktisi melakukan latihan pagi bersama setiap hari. Beberapa dari mereka datang dari jauh, tetapi mereka tetap melakukannya setiap hari. Papan informasi yang kami gunakan sering dibaca oleh pejalan kaki. Ada yang memotret kami saat berlatih, dan terkadang pejalan kaki datang untuk belajar berlatih, meminta informasi lebih lanjut, atau mengambil brosur. Saya berterima kasih kepada rekan-rekan praktisi ini atas kerja sama mereka yang tanpa pamrih.
Saya ingin lebih gigih berkultivasi, belajar Fa dengan lebih konsentrasi, dan benar-benar berasimilasi dengan Fa.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org