(Minghui.org) Saya ingin berbagi bagaimana sikap saya terhadap petugas polisi dan orang lain yang menganiaya Falun Dafa telah berubah.
Semua orang di keluarga kami berlatih Falun Dafa, yang dianiaya di Tiongkok. Karena itu, polisi telah menggeledah rumah kami berkali-kali dan menahan kami masing-masing pada kesempatan yang berbeda. Akibatnya, setiap kali saya melihat petugas polisi, mobil polisi, atau bahkan petugas keamanan, saya merasa sangat jijik dan memandang rendah mereka. Saya pikir mereka bukan apa-apa tanpa seragam mereka. Hampir setiap hari, situs web Minghui.org melaporkan kasus-kasus pelaku yang menerima pembalasan karena menganiaya praktisi Dafa. Ketika saya membaca laporan-laporan itu, saya selalu berpikir: “Jika mereka tahu sebelumnya bahwa mereka akan menghadapi pembalasan karena menganiaya praktisi Dafa, apakah mereka masih akan melakukan hal-hal mengerikan seperti itu?” Saya juga merasakan kepuasan atau bahkan semacam kenikmatan yang penuh dendam.
Saya menyadari bahwa pemikiran saya salah. Guru Li mengajarkan kita untuk mengultivasi Sejati, Baik, Sabar. Sebagai praktisi, kita seharusnya tidak memiliki musuh dan harus memperlakukan semua orang dengan baik. Namun, saya merasa sulit untuk mengubah pola pikir ini.
Ketika saya membaca artikel di Minghui.org tentang praktisi yang memperlakukan polisi dengan baik, saya sungguh mengagumi betapa baiknya mereka berkultivasi. Mengapa saya tidak bisa melakukan itu? Kita semua berkultivasi Fa yang sama. Apa bedanya mereka dengan saya? Saya menyadari bahwa itu adalah masalah Xinxing. Melalui belajar Fa yang terus-menerus dan kultivasi Xinxing, faktor-faktor negatif di sekitar saya perlahan-lahan melemah.
Tahun ini, saya menonton Shen Yun daring saat Tahun Baru Imlek. Dua kisah tarian menggambarkan para polisi yang berubah dari kejam menjadi baik hati. Tarian kedua sangat menyentuh karena menampilkan seorang praktisi Falun Dafa menggendong seorang polisi yang terluka di punggungnya ke rumah sakit. Namun, polisi yang telah dicuci otak itu masih berusaha memukul praktisi tersebut di sepanjang jalan, tetapi praktisi tersebut tidak berhenti menggendongnya. Akhirnya, polisi tersebut sangat tersentuh oleh kebaikan praktisi tersebut dan mulai berlatih Falun Dafa. Saya sungguh tersentuh oleh kisah tersebut dan merasakan kekuatan belas kasih yang luar biasa.
Setelah itu, saya merasa sangat bersimpati kepada para petugas yang menganiaya keluarga saya. Mereka mempercayai kebohongan yang disebarkan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan secara aktif terlibat dalam penganiayaan terhadap praktisi Dafa. Merekalah korban sebenarnya dari penganiayaan ini.
Di sinilah sikap saya berubah. Sekarang, ketika saya membaca laporan tentang pembalasan karma di Minghui, saya merasa kasihan kepada para pelaku, bukannya malah membenci mereka.
Selama hari-hari besar, bendera nasional PKT yang berlumuran darah dikibarkan di sepanjang jalan. Saya selalu berusaha menghindarinya karena merasa itu kotor dan menjijikkan. Meskipun saya memancarkan pikiran lurus ke arah bendera-bendera itu, hati saya tetap tidak tenang.
Saya pernah membaca artikel berbagi pengalaman di Minghui tentang seorang praktisi yang mengalami karma penyakit. Salah satu praktisi yang datang membantu berkata, “Kita semua adalah Buddha yang agung, apakah kita takut pada setan kecil?”
Kata-kata itu sangat menyentuh saya. Saya berpikir: “Itu roh-roh rendahan di bendera-bendera berdarah itu, dan saya seorang kultivator Dafa. Roh-roh jahat itu seharusnya takut pada saya! Mengapa saya harus menghindarinya?” Sejak saat itu, setiap kali saya melihat bendera-bendera itu, saya masih memancarkan pikiran lurus, tetapi saya melakukannya dengan pikiran yang tenang dan damai.
Saya menyadari bahwa perubahan pola pikir seseorang bisa sangat halus. Sejak lahir, kita telah terjerumus dalam budaya Partai, yang telah mendistorsi persepsi kita tanpa kita sadari. Untungnya, saya berlatih Falun Dafa, dan Dafa memurnikan jiwa dan raga saya yang kotor setiap hari. Kita adalah orang-orang yang paling beruntung. Saya sangat bersyukur atas penyelamatan Guru yang belas kasih.
Artikel-artikel di mana para kultivator berbagi pemahaman mereka biasanya mencerminkan persepsi individu pada suatu titik waktu berdasarkan kondisi kultivasi mereka, dan disampaikan dengan maksud untuk peningkatan bersama.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 1999-2025 Minghui.org