Pemurnian Membuat Istri Saya Gigih Maju

Oleh: Manuh  dan istri dari  praktisi Bali

(Minghui.org) Sekitar pertengahan Maret 2007, sehari menjelang Hari Nyepi, istri saya harus masuk rumah sakit karena bell’s palsy. Alias wajah mencong sebelah karena terganggunya salah satu saraf wajah. Pada awalnya, seminggu sebelumnya ia menderita sakit tenggorokan. Saya membantunya dengan memberi pengertian berdasarkan prinsip Fa agar istri sedapat mungking bertahan karena ini manifestasi pembayaran karma. Karena pemahaman istri sebatas itu, saya hanya mengikuti apa kata istri. Karena yang berkultivasi adalah diri sendiri, saya tidak bisa menuntut istri untuk tidak berobat.

Istri minta diantar ke dokter, maka saya ajak dia ke dokter THT. Tidak ada peradangan. Ini dia! Penyakit memang supernormal, mengapa tidak terdeteksi ada peradangan? Urusan pengobatan ini juga membantu saya memahami prinsip Fa apa yang akan dialami istri. Istri saya sempat mengungkapkan rasa kesalnya pada petugas karena ada perubahan prosedur pengobatan dari tanpa rujukan menjadi pakai rujukan dari dokter perusahaan. Di sini saya memahami bagaimana kalau kita diperlakukan tidak adil oleh orang lain?

Karena biaya pengobatan harus dibayar tunai, istri memutuskan untuk mengambil obat tidak di apotik rumah sakit, tapi apotik dekat rumah setelah dapat rujukan. Ternyata obat tersebut tidak ada. Obat tersebut harus dibeli di tempat pemeriksaan semula. Apotik berjanji akan mencarikan obatnya dan akan ada pada besok siang. Bagi saya ini adalah bagus karena istri bisa membayar lebih banyak karma karena sambil menunggu.

Saya menceritakan apa yang dialami oleh istri saya di tempat latihan. Ada yang menyarankan agar Dafa jangan disuapi, harus lewat penyadaran diri/hati sendiri. Istri  mulai membaca Zhuan Falun dan latihan sejak satu setengah tahun lalu. Dan belum selesai membaca satu buku Zhuan Falun. Latihan juga hanya beberapa kali. Saya pahami mungkin ini saatnya istri harus meningkat, terlalu lama berada pada tingkat ini, maka diberi cobaan ini.

Setiap kunjungan, dokter saraf memberikan 6 jenis obat yang harus diminum. Karena kebanyakan obat, istri mengalami bengkak di bibir, akhirnya istri sadar bahwa obat harus dikurangi. Dia hanya minum satu jenis, yaitu untuk saraf saja. Kali ini dokter saraf juga heran mengapa ada pasien yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh, meskipun obat yang diberikan adalah yang termahal. Kami memutuskan untuk tidak ke dokter lagi, karena tidak ada efek juga menghindari obat yang bakal diberikan.

Kali terakhir kami mengunjungi dokter saraf. Telepon selular istri saya hilang di mobil. Saya memang tidak pernah mengunci mobil. Karena saya tidak punya kekhawatiran akan kehilangan. Tetapi mengapa telepon selular istri saya tertinggal di mobil, bukan telepon saya? Ini tentu punya makna untuk disikapi. Istri marah-marah dan mangatakan saya takabur, terlalu pede, katanya Guru melindungi barang praktisi? Saya bilang, Guru tidak mengurusi hal-hal konkret seperti ini. Karma pikirannya berkecamuk, saya disuruh istri untuk menggeledah satpam yang bertugas sebagai valet (pelayan pria). Saya tidak melakukannya tapi sebaliknya saya minta maaf pada mereka karena belum tentu hilangnya di tempat ini. Sepanjang perjalanan pulang istri saya ngomel dan menangis. Katanya bukan soal teleponnya. Tapi sikap saya menyikapi kehilangan itu yang tidak diterima istri. Saya hanya bisa minta maaf dan minta maaf berulang-ulang dan diam. Saya sedang dalam ujian, hanya itu yang ada dalam pikiran. Mengapa tangan hitam bisa masuk ke mobil? Tentu ini adalah suatu pengaturan kultivasi buat kami berdua.

Tidak hanya cobaan ini, beberapa hari saat istri sakit parah, tengah malam anjing di rumah sering melolong. Saya terbangun dan mengeceknya di luar rumah. Ini hanya mau menakut-nakuti kami karena istri masih memiliki konsep lama, mengatakan anjing punya indra keenam yang bisa melihat makhluk halus. Saya katakan bahwa makhluk-makhluk tingkat rendah tidak perlu dihiraukan. Mereka tidak akan berani memasuki medan energi praktisi.

Saran dokter bahwa pada hari kelima harus dilakukan Fisio terapi, untuk mempercepat proses penyembuhan. Ketika menjalani fisio terapi, petugas menyarankan saya untuk membantu memijat wajah istri (padahal pada minggu-minggu belakangan ini saya berdiskusi dengan praktisi tentang tidak boleh memijat). Setelah hampir sepuluh kali fisio terapi tidak terjadi perubahan yang berarti, istri juga melakukan pengobatan accupressure. Kata sinshe (tabib pengobatan Tionghoa), sebaiknya memilih salah satu apakah fisio terapi atau accupressure? Sejak itu hanya terapi accupressure setiap dua hari sekali. Setelah menjalani lima kali accupressure, didalam keluarga sinshe ada yang meninggal dunia. Dan selama dua minggu tidak berpraktek, demikian yang disampaikan langsung kepada istri saya. Saya katakan pada istri mungkin saatnya tidak terapi lagi. Pada akhirnya waktu yang akan menyembuhkan menurut pengaturan Shifu.

Saat istri menderita sakit,  ia terus rajin membaca buku, bahkan telah selesai membaca buku Zhuan Falun untuk yang kedua kalinya. Istri juga sangat tekun mengikuti saya Fa Zheng Nian (memancarkan pikiran lurus) dan minta dibangunkan kalau tiba waktunya untuk memancarkan pikiran lurus.

Sinar putih memasuki tubuh

Suatu malam saat istri tidur antara sadar dan tidak sadar, ia melihat sinar putih secara bergantian memasuki tubuhnya melalui kepalanya. Pertama kira-kira sepertiganya masuk ke bagian wajah yang normal, masuk sampai terasa berhenti di pangkal punggung. Dua pertiga sinar itu kemudian masuk melewati wajah yang mencong, juga turun ke tempat yang sama. Istri saya tidak merasa takut ataupun kaget. Saya bilang ini adalah cara nyata Guru menunjukkan bagaimana tubuh praktisi dimurnikan. Seperti tertulis di dalam Zhuan Falun, Ceramah IV, tentang Guanding (mengisi energi melalui ubun-bun):

“Pengikut Falun Dafa juga sama seperti pengikut aliran Fa Buddha yang lain, adalah Guru di atas yang sering memberikan Guanding, namun di luar pengetahuan anda. Bagi orang yang memiliki kemampuan Gong mungkin dapat mengetahui, orang yang sensitif mungkin juga merasakan, ketika tidur atau pada saat apa saja tiba-tiba merasakan suatu arus panas mengalir dari atas ubun-ubun terus ke bawah menembus seluruh tubuh. Tujuan Guanding bukan untuk menambah tinggi Gong anda, karena Gong adalah hasil Xiulian anda sendiri. Guanding merupakan satu metode untuk memperkuat, adalah untuk memurnikan tubuh anda, tubuh anda dibersihkan lebih lanjut.”

Saya mengungkapkan kondisi istri saya saat belajar bersama, bahwa semua teman dan pimpinannya datang menjenguk ke rumah. Saya mengalami dilema untuk mengklarifikasi fakta. Kalau penyakit ini muncul sebelum belajar Dafa, maka Dafa pasti bisa menyelesaikannya, tetapi kalau kejadian ini terjadi saat berkultivasi? Ini tentu punya makna lain Saya mengatakan Dafa bisa membuat orang jadi sehat jasmani dan rohani, sedang istri saya justru menderita. Bagaimana ini? Ternyata itu hanya perasaan saja, kebanyakan teman kantor istri yang datang menjenguk mendapatkan brosur dan penjelasan tentang Falun Dafa, mereka semua bersikap positif terhadap Falun Dafa.

Seorang pembina menyarankan rekan-rekan praktisi pergi ke rumah saya untuk belajar Fa bersama untuk membersihkan medan. Dan hal itu benar-benar dilaksanakan. Istri saya sangat terharu, karena setiap praktisi juga membagikan pengalaman mereka. Bagaimana menyikapi pemurnian tubuh. Istri juga menyampaikan keluh- kesah bagaimana bersikap terhadap kondisi ini dan juga membicarakan tentang kehilangan dan memperoleh. Termasuk menyikapi suaminya yang sepertinya terlalu jauh melangkah.

Setelah satu setengah bulan rawat jalan, kami semakin sering berlatih dan pergi belajar Fa bersama. Sekarang istri sudah mulai bekerja, membaca ceramah Shifu dan memancarkan pikiran lurus, serta membaca Sembilan Komentar. Mungkin hanya menunggu waktu agar istri dapat melakukan satu hal lagi… mengklarifikasi fakta…

Karena belajar adalah proses, begitu juga dengan pemahaman. Karena sifat hati manusia istri yang ingin cepat sembuh, kemudian pergi berobat ke akupunktur. Sebenarnya, saya tidak diijinkan istri untuk mengantarnya. Tapi saya bilang, “Saya tidak punya perasaan antipati atau apapun terhadap apa yang istri ingin lakukan, yang berkultivasi adalah diri sendiri.” Namun, apa yang saya pendam terkuak juga. Bahwa saya masih membawa sifat hati manusia biasa. Karena saya mendengar langsung apa yang dikatakan sinshe pada istri, akhirnya sepulang dari sana istri mendebat saya. Dengan kesal mengatakan kamu sudah dewa, sedang saya masih manusia biasa. Saya ingin sembuh, terlihat normal ditempat kerja, apakah salah?

Setelah dua kali akupunktur juga tidak ada perubahan. Kemudian saya mencari dan mencari jalan lewat Fa untuk membantu istri. Akhirnya saya punya ide untuk mencetak cuplikan tanya jawab Shifu dalam berbagai ceramah yang membahas tentang karma penyakit. Tentang kerunyaman dalam Xiulian. Saya mengumpulkannya sebanyak 13 halaman. Saya berkoordinasi dengan pembina agar bisa belajar bersama di rumah. Pembina setuju, ada sekitar 25 praktisi dewasa datang. Saya hanya cetak 20 set.
 
Kata istri saya, “Kali ini benar-benar saya paham akan apa yang saya alami.” Semenjak itu saya tidak pernah mendengar istri menyinggung soal terapi. Dia telah mengalami perasaan ada yang kurang kalau tanpa membaca Zhuan Falun. Juga selalu setel alarm untuk memancarkan pikiran lurus.

Atas persetujuan istri, saya menulis pengalaman kami. Pemahaman kami sangat terbatas baik dalam tata bahasa dan penulisan. Kami adalah murid Dafa yang masih terus belajar, mohon dikoreksi.

Heshi
Manuh dan Suartati.