Pengalaman Praktisi

Pekerjaan, Kehidupan Keluarga, dan Kultivasi
Dibacakan pada Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa Pada Musim Gugur di San Fransisco, Amerika Barat tahun 2006

(Minghui.org) Salam untuk Guru, Salam untuk seluruh rekan praktisi!
Saya adalah praktisi dari wilayah Teluk. Judul dari artikel berbagi pengalaman saya adalah “Pekerjaan, Kehidupan Keluarga, dan Kultivasi.” Bila diterjemahkan ke dalam bahasa orang Xiulian, ini adalah “Kultivasi, Kultivasi dan Kultivasi.”

Keluarga dan Kultivasi
Saya sangat iri dengan praktisi dimana anggota keluarganya juga pratisi Dafa. Mereka bisa keluar dan melakukan klarifikasi fakta di akhir pekan, mereka bisa membentuk kelompok belajar Fa di malam hari tanpa hambatan.

Istri saya tidak berlatih Dafa. Kami mempunyai dua anak, yang satu akan berusia tiga tahun dan yang kedua berusia delapan bulan. Pekerjaan saya menuntut saya untuk selalu berada di jalan. Saya hanya mempunyai waktu akhir pekan untuk berada di rumah. Pada suatu saat ketika saya baru saja kembali dari perjalanan panjang, putri saya tidak mengenali saya. Hubungan saya dengan putra saya juga tidak begitu dekat. Istri saya sangat khawatir mengenai hal ini dan terus mengeluh kepada saya. Dia juga mempunyai pekerjaan penuh selain mengasuh anak-anak. Dia merasa saya tidak mempedulikannya. Dia selalu menunggu saya pulang ke rumah untuk membantunya mengerjakan pekerjaan rumah. Namun setiap kali saya sampai di rumah, saya selalu sibuk dengan media kita dan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan Dafa. Kami mengalami banyak sekali konflik di rumah. Menyeimbangkan keluarga dan kultivasi adalah hal yang sangat menantang.

Saya kemudian teringat bahwa:
“Jalan kultivasi berbeda, namun semuanya ada di dalam Dafa” (‘Tanpa Rintangan’ - Hong Yin)

Ada banyak sekali aspek dari klarifikasi fakta dan semua proyek kita ini membutuhkan dukungan. Ada banyak bentuk partisipasi dalam pelurusan Fa. Selama kita memiliki hati untuk membantu dalam mengklarifikasi kebenaran, kita bisa menggunakan segala macam bentuk untuk bergabung, jadi apakah ini berarti praktisi dengan anggota keluarga yang tidak ikut berlatih harus tinggal di rumah dan tidak bergabung dalam pelurusan Fa? Tidak. Pelurusan Fa adalah mandat bagi seluruh praktisi. Mengklarifikasi fakta bagi setiap orang adalah suatu keharusan bagi seorang praktisi Dafa. Oleh karena itu kita harus berhati-hati selama kita berada jauh dari rumah. Ada banyak hal yang dapat dilakukan, seperti misalnya menyerahkan artikel untuk media kita, membagikan koran, dan kegiatan lainnya.
Saya masih menghadapi tantangan bagaimana menyeimbangkan kehidupan keluarga dan membuktikan kebenaran Fa. Di bawah ini apa yang didasarkan pada keadaan saya. Saya mendapatkan tanggapan sangat baik dari keluarga.

  1. Saya mengatur waktu bersama dengan istri saya selama akhir pekan. Saya pergi jalan-jalan dengan istri paling tidak seminggu sekali.
  2. Makan malam di rumah selama akhir pekan.
  3. Memberikan perhatian sebanyak mungkin kepada anak-anak dan istri saya. Membawakan coklat sebagai oleh-oleh yang disukai istri saya. Membelikan pakaian untuk anak-anak.
  4. Berkomunikasi dengan istri sebelum melakukan kegiatan besar Dafa. Istri saya sering marah kalau saya katakan padanya pada menit-menit terakhir bahwa saya harus menghadiri kegiatan Dafa.
  5. Ketika menghadiri pertemuan Dafa, saya mencoba menghindari diskusi panjang. Saya berusaha pulang ke rumah tepat waktu. Istri menjadi lebih yakin jika jadwal saya bisa diprediksi.

Sangat mudah untuk menumbuhkan rasa keterikatan hati ketika kita bersama keluarga. Guru akan mengatur segala bentuk ujian untuk kita. Ujian-ujian tersebut sangat serius. Menurut pengalaman saya, ujian adalah seperti meletakkan satu obyek ke dalam air. Jika terjadi kebocoran sekecil apa pun, air akan segera masuk ke dalamnya. Situasi akan menjadi lebih buruk dan lebih buruk, kadangkala akan melebar kemana-mana. Satu-satunya jalan untuk lulus ujian adalah mencari celah kebocoran dan menyingkirkan keterikatan hati itu.

Pada bulan Oktober 2002, pimpinan partai jahat mengunjungi Amerika Serikat. Banyak sekali praktisi Dafa pergi ke Chicago dan kemudian ke Houston. Saya memutuskan untuk bergabung dengan praktisi lain utnuk membuktikan kebenaran Fa. Saya khawatir istri saya tidak akan mengijinkan jika saya katakan tujuan perjalanan saya. Istri saya selalu mengeluh tiap kali saya mengikuti kegiatan Dafa. Saya pikir, saya selalu melakukan perjalanan tiap minggu, kenapa pusing-pusing harus saya katakan padanya? Saya mulai perjalanan saya tanpa mengatakan tujuan perjalanan saya padanya.

Perjalanan itu bukanlah perjalanan yang mudah. Ada banyak sekali rintangan namun saya bahagia. Saya merasa saya benar-benar menjadi praktisi Dafa, menjadi seorang pengikut!

Pada malam hari saya menelpon rumah dan mencoba untuk mengendalikan percakapan untuk tidak menceritakan apa yang sedang terjadi pada saya, tetapi istri menjadi curiga dimana saya berada dan bertanya dimana saya berada dan apa yang sedang saya kerjakan. Saya pikir, saya berkultivasi ‘Sejati, Baik, Sabar.’ Saya tidak bisa berbohong padanya, jadi saya katakan hal yang sebenarnya. Dia sangat marah. Dia bilang dia akan mengatakan ini pada orangtua saya dan memberi saya dua pilihan: pulang ke rumah atau cerai. Saya terkejut, tetapi kemudian saya berpikir, saya datang ke sini untuk membuktikan kebenaran Fa. Sekarang saya berada pada saat dimana saya akan berjalan terus sampai akhir. Saya tahu pasti ada iblis yang turut campur dan Guru telah mengajari saya untuk memancarkan pikiran lurus untuk memusnahkannya. Saya mulai berkonsentrasi dan menghancurkan apa saja yang mengganggu. Jika saya harus cerai, itu adalah hal yang memang harus terjadi. Yang pertama, saya adalah seorang pengikut, berikutnya saya adalah seorang suami. Saya merasa otak saya kosong. Saya tutup telpon dan terus memancarkan pikiran lurus di tengah hujan. Saya tidak meneleponnya lagi.

Saya sangat lelah ketika kegiatan selesai. Karena kami mengikuti pimpinan partai jahat, kami tidak dapat menemukan hotel hingga tengah malam. Beberapa praktisi menginap dalam kamar hotel yang sama. Sebenarnya, hotel itu kondisinya sangat menyedihkan. Saya tidak pernah berada di sebuah kamar dengan kondisi separah itu. Ketika saya berbaring di lantai, saya merasa tubuh saya terangkat. Buddha yang sangat besar muncul, memancarkan sinar keemasan. Tubuh saya bahkan tidak sebesar selembar rambut-Nya yang bergelombang. Pemandangan ini benar-benar luar biasa. Saya tahu Guru sedang memberi semangat kepada saya.

Saya pulang ke rumah setelah perjalanan itu. Istri saya sangat sedih ketika dia melihat saya tetapi dia tidak menyebut perceraian. Saya lega, berterima kasih atas bantuan Guru. Satu hal yang saya lakukan dengan benar adalah pikiran saya lurus ketika melakukan percakapan dengannya. Tentu saja, saya dengan cepat mengejar hal-hal yang perlu saya lakukan di rumah dan melakukan apa saja untuk memberi perhatian kepada istri saya.

Anggota keluarga kami juga mempunyai kesulitan. Mereka juga merasa tertekan. Istri saya sebenarnya mempunyai watak dasar yang baik. Dia jarang sekali mempunyai pikiran buruk dan sebelum saya menikah dengannya, dia orang yang sangat polos. Saya benar-benar berharap dia akan berkultivasi Dafa. Anggota keluarga kami menanggung beban tambahan untuk mendukung kami. Kami harus belas kasih kepada mereka dan melakukan sebanyak yang bisa kami lakukan untuk menjaga mereka.

Keluarga yang stabil membantu pembuktikan kebenaran Fa. Beberapa teman saya sangat terkejut ketika mereka tahu saya berlatih Dafa. Mereka datang pada saya untuk menanyakan apakah hal itu benar. Saya katakan pada mereka bagaimana saya mulai berkultivasi dan bagaimana Dafa memberi manfaat pada saya, dan saya juga katakan pada mereka penganiayaan di China. Mereka sangat bersimpati pada Dafa. Saya merasa selama klarifikasi fakta, kita harus memikirkan seberapa jauh orang-orang itu dapat menerima pesan kita. Mendengarkan orang lain adalah hal yang penting. Sangat mudah untuk mendapatkan simpati dari orang-orang biasa setelah menceritakan penganiayaan terhadap praktisi Dafa. Kita juga harus berhati-hati dengan tidak mengatakan terlalu banyak hal dalam sekali percakapan. Orang-orang biasa cenderung curiga. Ketika anda bicara terlalu banyak, mereka akan curiga dan bertanya-tanya apakah kita mempunyai maksud tersembunyi. Jika kita tidak mempunyai jangka waktu yang cukup dengan mereka, jelaskan satu atau dua hal saja, namun jelaskan dengan baik. Bila kita bertemu orang dengan jodoh pertemuan, kita bisa berikan salinan buku Zhuan Falun pada mereka.

Pekerjaan dan Kultivasi
Tempat kerja kami juga merupakan tempat yang baik untuk melepas keterikatan hati. Saya telah berkultivasi selama tujuh tahun hingga sekarang. Namun, terkadang tidak mudah untuk melepaskan keterikatan hati akan nama dan banyak kepentingan lainnya. Saya adalah seorang manager di sebuah perusahaan konsultan. Budaya yang ada dalam perusahaan itu adalah “naik atau keluar.” Jika seorang karyawan bekerja terlalu lama pada suatu posisi, pegawai ini akan dipaksa keluar atau harus memenuhi kriteria bagi promosi dan naik posisi. Pendekatan inilah yang dilalukan oleh banyak perusahaan konsultan untuk menjaga vitalitas karyawan mereka.

Memasuki tahun keempat sebagai manager, saya merasa ini adalah waktunya untuk segera dipromosikan sebagai manager senior. Langkah pertama untuk promosi sebagai manager senior disebut “on deck” yang artinya adalah pemilik perusahaan menyetujui pegawai ini untuk dipromosikan. Serangkaian evaluasi dilakukan untuk pegawai ini. Setelah itu, setiap manager yang berada dalam posisi “on deck” harus mempresentasikan kepada pemilik alasan kenapa dia cukup berkualitas dan manfaat apa yang bisa diperoleh oleh perusahaan jika dia dipromosikan. Hanya ketika pemilik dan partnernya dapat diyakinkan bahwa akan ada manfaat jangka panjang, mereka baru mempromosikan pegawai ini.

Menjadi seorang manager senior merupakan hal yang sangat penting dalam karir. Saya belajar Fa dan berusaha untuk tidak memikirkannya. Namun, nampaknya saya tidak bisa benar-benar menghapus pikiran untuk mendapatkan promosi ini. Saya terkadang menulis dalam catatan kultivasi saya. Dalam catatan tersebut saya tulis, “Jika mereka tidak mempromosikan saya, saya harus bertindak sebagai seorang Xiulian. Saya tidak boleh beradu argumentasi pada siapa saja.”

Guru pernah berkata:

“Namun acap kali saat konflik terjadi, jika tidak sampai merangsang lubuk hati seseorang, akan sia-sia dan tidak berguna, tidak akan mendapat peningkatan.” (Zhuan Falun, Ceramah 4)

Ujian itu datang setelah saya menulis catatan. Dalam diskusi tentang karir dengan atasan saya, dia mengatakan bahwa saya tidak berada dalam posisi “on deck,” saya hampir tidak bisa mempercayai telinga saya. Saya sangat kecewa dan nada bicara saya menjadi terganggu dan kemudian saya marah sekali. Saya telah bekerja seperti kuda. Saya bahkan tidak bisa dimasukkan ke posisi “on deck.” Jika hal itu yang terjadi, saya katakan pada atasan saya, saya akan memilih mengundurkan diri dari perusahaan. Saya ingat saya tidak menyebutkan hal ini dalam catatan kultivasi saya. Malam itu saya belajar Fa dalam waktu yang sangat lama.

Guru mengatakan:
“Sesungguhnya, ketika kalian merasa kesal karena nama, kepentingan dan perasaan di tengah manusia biasa telah dicederai, itu sudah merupakan ketidaksanggupan melepas keterikatan hati manusia biasa. Kalian haruslah ingat! Xiulian itu sendiri tidaklah menderita, kuncinya adalah tidak sanggup melepas keterikatan manusia biasa. Ketika nama, kepentingan dan hubungan perasaan kalian harus dilepas barulah terasa menderita.”
(‘Sejati Berkultivasi’)

Guru berkata,
“Apa arti hati yang tidak tulus? Yakni orang yang selalu tidak memperlakukan diri selaku praktisi Gong.” (Zhuan Falun, Ceramah 6)

Guru juga mengatakan,
“Sanggup atau tidak melepaskan hati manusia biasa, ini merupakan pengujian fatal yang tidak dapat ditawar dalam melangkah menuju manusia yang sungguh-sungguh lebih tinggi. Setiap pengikut yang sejati berkultivasi harus melewatinya, ini merupakan garis pemisah antara orang yang Xiulian dengan manusia biasa.” (‘Sejati Berkultivasi’)

Bukanlah hal yang mudah menjadi manusia supernormal. Saya merasa ada banyak sekali qi yang berkumpul dalam hati saya. Ketika saya mulai membaca Fa, qi yang tidak murni ini mulai keluar. Semakin banyak saya membaca, semakin nyaman saya rasakan. Dalam diskusi berikutnya dengan atasan saya, saya minta maaf padanya.

Beberapa bulan kemudian, kembali waktunya bagi “on deck,” evaluasi dan proses promosi. Saya katakan pada diri sendiri, “Pekerjaan adalah sekedar pekerjaan. Jika saya dipromosikan, bagus. Jika tidak, saya masih dapat menjadi diri saya sendiri, paling tidak saya adalah praktisi Dafa.” Saya tidak berpikir terlalu berat dengan urusan promosi ini.

Keseluruhan proses memakan waktu satu tahun, tetapi semua berjalan dengan mulus. Saya diberi tahu bahwa saya dalam posisi “on deck.” Setelah presentasi saya dengan pemilik perusahaan tentang manfaat yang saya dapat tambahkan dan kesempatan yang akan saya berikan pada perusahaan, pemilik perusahaan tanpa rasa dendam setuju dengan promosi saya.

Dari kejadian itu, saya menyadari kita bisa berkultivasi apa pun pekerjaan kita atau tingkat kita. Kehidupan kita ini diatur ulang oleh Guru. Tidaklah penting apa yang kita lakukan dalam masyarakat.

Guru mengatakan:
“Ada lagi, orang yang kalian temui secara kebetulan, orang yang ditemui dalam kehidupan maupun pekerjaan, semua harus anda berikan klarifikasi fakta. Sekalipun ketika berpapasan dalam kehidupan manusia yang tergesa-gesa, dimana tidak keburu berucap sepatah kata, anda juga harus meninggalkan belas kasih kepada orang lain, jangan kehilangan mereka yang patut diselamatkan, lebih-lebih jangan kehilangan mereka yang punya takdir pertemuan.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Atlanta tahun 2003)

Tempat kerja kita adalah tempat yang baik untuk mengklarifikasi fakta pada orang-orang biasa. Saya melakukan perjalanan ke banyak tempat terpencil. Itu semua menjadi daerah utama saya dalam mengklarifikasi fakta. Ketika saya mengklarifikasi fakta pada teman kerja saya dan juga pada pelanggan tentang pernganiayaan keji di China, mereka sangat bersimpati.

Bergabung dengan ‘Band Dunia Surga.’
Ijinkan saya untuk berbicara beberapa menit lebih lanjut tentang pengalaman saya dalam Marching Band ‘Dunia Surga.’ Saya bergabung dengan band ini setelah perjalanan Guru ke San Fransisco. Band ini tengah merekrut anggota. Saya mendatangi koordinatornya dan mengatakan bahwa saya berminat. Koordinatornya berpikir bahwa saya masih muda dan karena sebagian besar instrumennya sedang diambil, dia memberi saya trompet. Saya sangat senang.

Karena dalam pekerjaan saya sering bepergian, saya biasanya tidak mempunyai kesempatan untuk berlatih bersama praktisi lain. Selama akhir pekan, saya harus menyelesaikan tugas media. Saya menggunakan waktu yang sedikit sekali untuk berlatih trompet. Saya merasa saya cukup bagus dalam melakukan sesuatu yang baru dan yakin dapat mengejar ketinggalan saya suatu hari.

Sangat memalukan setelah tiga kali pertunjukan di San Fransisco dan Los Angeles, saya hanya bisa mencapai not tertinggi “mi”. Saya sedikit mengolok-olok diri sendiri tetapi dalam pikiran, saya berpikir “Apa yang istimewa dari ini semua? Ini kan hanya sekedar bermain trompet?” Beberapa bulan kemudian situasinya menjadi semakin buruk. Saya hampir dikeluarkan. Koordinatornya mulai bicara pada saya untuk mengganti instrumen lain. Istri saya mungkin adalah satu-satunya orang yang gembira mendengar berita ini. Saya merasa payah. Saya sadar bahwa bermain intrumen adalah hal yang sangat serius. Bermain trompet sendiri merupakan kultivasi. Musik itu tidak berbentuk, tetapi musik menghubungkan dengan dimensi lain. Jika seseorang berkultivasi dengan baik, belajar Fa dengan baik, melakukan latihan dengan baik dan memancarkan pikiran lurus dengan baik, kita juga bisa bermain instrumen dengan baik.

Mulai tiga minggu yang lalu, saya mulai berlatih sepulang dari kerja, tidak peduli betapa terlambatnya saya pulang. Hotel dimana saya tinggal dekat dengan jalan tol. Di sana terdapat sebuah kantor yang menghadap jalan tol. Saya biasanya belum pulang sebelum pukul 8-9 malam. Setelah itu saya masih harus mengecek email selama satu atau dua jam. Pada saat saya mulai berlatih, jam sudah menunjukkan pukul 11 atau bahkan 11.30 malam. Kegigihan saya membuahkan hasil. Setelah beberapa minggu berlatih saya mulai merasakan kemajuan. Saya memang masih kurang bagus untuk not-not tinggi, tetapi kesenjangan kemampuan bermain trompet saya dengan anggota tim lain semakin berkurang.

Fa yang Guru ajarkan sederhana. Itu adalah ‘Sejati, Baik, Sabar.’ Namun, hanya orang Xiulian yang memahami betapa rumit, dalam dan seriusnya hal tersebut. Pelurusan Fa sedang mendekati akhir. Ijinkan saya menggunakan puisi Guru untuk menutup artikel berbagi pengalaman ini:

“Dengan tekad hati mengangkat pasak yang beratnya ribuan pon, menahan penderitaan, teguh maju hilangkan keterikatan” (Mendaki Gunung Tai, dari Hong Yin)

Mohon tunjukkan jika anda mempunyai pemahaman yang berbeda dari pengalaman saya. Terima kasih semuanya.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2006/10/28/141142.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2007/1/9/81557.html